Wednesday, August 12, 2009

Walhi: Hampir Seluruh Pertambangan Bermasalah secara Hukum

Banyak pertambangan di wilayah Indonesia yang cacat secara hukum. Lingkungan hidup dan kehidupan sosial masyarakat setempat menjadi taruhannya. Untuk itu pemerintah pusat mesti mengkaji ulang semua perizinan pertambangan.

"Kita sedang mendorong revisi UU No 23/1997 tentang Lingkungan Hidup. Dalam revisi tersebut kami mendorong supaya pemerintah me-review semua perizinan pertambangan," kata Berry Nahdian Furqon, Direktur Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi), di kantornya Jakarta, Jumat (7/8).

Selain itu, menurut Berry, melalui revisi tersebut diharapkan pemerintah dapat melakukan pemulihan lingkungan hidup di kawasan pertambangan dengan cara menghentikan sumber perusakannya. "Yakni perusahaan yang bersangkutan. Setelah distop lalu merehabilitasi ekologi maupun rehabilitasi tatanan masyarakat. Kayaknya Komisi VII hendak menyelesaikannya pada periode ini," ungkap Berry.

Isu lingkungan ini sangat mendesak karena hampir seluruh operasi pertambangan di Indonesia izinnya bermasalah. Berry mencontohkan seluruh pertambangan khususnya batu bara di Kalimantan yang menurutnya bermasalah. Di Kalimantan Selatan ada 9 kabupaten yang kuasa pertambangannya bermasalah. "Mereka menambang tanpa Amdal (analisis mengenai dampak lingkungan), Amdal belum selesai sudah menambang, menambang di kawasan hutan lindung, di wilayah konservasi, dan menambang tanpa izin. Ada juga yang dapat izin di wilayah A menambang juga di wilayah B," papar Berry.

Hal serupa juga terjadi di Sumatera, seperti Riau, Bengkulu, dan Babel. "Mereka terus saja menambang karena kepentingan ekonomi di atas segala-galanya. Bercampur juga dengan praktik korupsi," tutur Berry.

Proses penambangan yang tidak memerhatikan Amdal dan keadaan sosilogis-antropologis berakibat buruk bagi lingkungan dan masyarakat. Lingkungan jadi rusak karena wilayah yang dilarang ditambang seperti daerah karst, hutan lindung, dan konservasi tetap ditambang. "Juga berakibat luluh lantaknya budaya setempat. Misalnya, wilayah pertambangan berdiri prostitusi, dari masyarkat petani beralih ke masyarakat ke buruh, penduduk berpindah tempat ke tempat lain karena sumber kehidupan mereka dicerabut," paparnya.

Berry berpendapat putusan Pengadilan Tata Usaha Negara Semarang Jawa Tengah yang meluluskan gugutan Walhi bisa dijadikan momentum bagi pencinta lingkungan di Indonesia. "Ini bisa menjadi preseden hukum yang baik bagi banyak kasus serupa di Tanah Air," tandasnya.

Walhi yang mewakili Jaringan Nasional Advokasi Tolak Semen Gresik menggugat izin operasi pertambangan PT Semen Gresik di Kabupaten Pati. Gugatan itu dinyatakan diterima seluruhnya oleh PTUN Semarang pada 6 Agustus 2009.

Obyek sengketanya adalah Keputusan Tata Usaha Negara yang berwujud Surat Keputusan tentang Izin Penambangan Daerah (SIPD) No 540/052/2008 yang dikeluarkan Kepala Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Pati kepada PT Semen Gresik tertanggal 5 November 2008.

Isi pokoknya adalah mengenai izin melakukan penambangan batu kapur seluas 700 hektar, yang terletak di Desa Gadudero, Desa Kedumulyo, Desa Sukolilo, Desa Tompegunung, dan Desa Sumbersoko yang berada di wilayah Kecamatan Sukolilo, Kabupaten Pati Jateng. Implikasi putusan PTUN ini adalah SIPD PT Semen Gresik dinyatakan cacat hukum dan proses penambangan dibatalkan.

Jumat, 7 Agustus 2009 | 13:23 WIB

JAKARTA, KOMPAS.comhttp://sains.kompas.com/read/xml/2009/08/07/13232270/walhi.hampir.seluruh.pertambangan.bermasalah.secara.hukum

Si Raja Laut Mulai Diteliti Lebih Dalam

Diam-diam, Indonesia memendam kekayaan alam yang melegenda. Selain komodo, kini ditemukan juga ikan purba Coelacanth yang disebut sebagai Raja Laut atau King of The Sea.

Ikan yang pertama kali ditemukan di Afrika Selatan pada tahun 1938 ini telah memupus anggapan para ilmuwan bahwa ikan purba ini telah punah 65 juta tahun lalu. Tahun 1998, Coelacanth kembali ditemukan di Pulau Manado Tua, Sulawesi Utara yang kemudian diberi nama Latimeria chalumnae.

Untuk menunjukkan kepeduliannya terhadap sosialisasi ikan purba berlidah ini, SeaWorld Indonesia bekerja sama dengan Badan Riset Kelautan dan Perikanan (BRKP) akan melakukan penelitian lebih dalam terhadap spesimen ikan tersebut. Spesimen ketiga yang ditemukan di perairan Pulau Talise, Manado pada tanggal 25 November 2008 inilah yang akan diteliti oleh tim peneliti.

Sebelumnya, penelitian serupa telah dilakukan oleh para peneliti Jepang. Namun untuk pertama kalinya penelitian ikan ini akan didukung oleh para peneliti dari dalam negeri.

"Saya bertekad tim kali ini 100 persen murni para peneliti Indonesia. Ini adalah ajang kita untuk unjuk gigi bahwa kita juga bisa setara dengan peneliti asing," ujar Dr. Sudarto, Ketua Peneliti dalam konferensi pers Preservasi dan Pengamanan Sampel Ilmiah Coelacanth, Selasa (11/8).

Tim peneliti tersebut akan melakukan pembedahan terhadap ikan ini untuk meneliti semua karakter yang ada pada ikan tersebut seperti morfologi, genetika, reproduksi, nutrisi, DNA, dan lain-lain. Setelah dibedah, ikan ini akan dijahit kembali kemudian diawetkan dalam formalin.

Fisik ikan yang mempunyai panjang 111,1 cm dan berat 21 kg ini akan dipamerkan di SeaWorld, Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta Utara. Hasil penelitiannya akan menambah koleksi ilmiah di sana.

"Kita beruntung bisa punya fisiknya. Kalau di luar negeri hanya ada informasi-informasinya saja berupa foto-foto dan film-film," tutur Yongki E. Salim, Presiden Direktur PT. SeaWorld Indonesia.

Dia menambahkan, tim peneliti ini akan membuat sesuatu yang besar dan akan membuat sejarah untuk bangsa ini. Semoga hasilnya dapat berguna bagi anak bangsa.

Selasa, 11 Agustus 2009 | 22:56 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com -http://sains.kompas.com/read/xml/2009/08/11/22564290/si.raja.laut.mulai.diteliti.lebih.dalam

Biadab, Gajah Diracun, Gadingnya Dijarah

Seekor gajah jinak di Pusat Latihan Gajah (PLG) Taman Nasional Way Kambas (TNWK), Kabupaten Lampung Timur, Provinsi Lampung, mati diracun. Pencuri ingin menggasak gadingnya yang harganya sangat tinggi.


"Pencuri memberi pakan dengan mencampuri racun tikus. Setelah gajah ambruk, baru diambil gadingnya," kata Kepala Balai TNWK John Kenedie di Kecamatan Labuhan Ratu, Lampung Timur.

Seno (21), dengan berat badan sekitar 1,9 ton, dan berat gading 70 kg, itu ditemukan mati pada Jumat, sekitar pukul 02.00-03.00 di kandang gajah TNWK, Lampung Timur, sekitar 150 km Timur Laut Kota Bandar Lampung.

Menurut Kepala Balai TNWK, kejadian itu diperkirakan berlangsung sekitar pukul 02.00 dan diketahui pukul 05.00. "Pengontrolan saat itu memang tidak sampai tengah malam karena dirasa sudah aman," katanya.

Dia menambahkan, para pencuri menggasak gading gajah dengan panjang sekitar 70 cm yang berjumlah dua gading. "Para pencuri nekat meracuni gajah hanya karena ingin mengambil paksa gading gajah itu," terangnya.

Masih ditambahkannya, gajah yang diracun itu merupakan salah satu gajah atraksi yang menjadi andalan di TNWK, dan gajah itu sudah terlatih untuk mengusir gajah liar yang sering masuk ke lahan pertanian warga.

Salah seorang anggota LSM Wildlife Conservation Society (WCS), di PLG TNWK, M Gio, mengatakan, para pencuri mengetahui kondisi di lingkungan PLG TNWK.

"Para pencuri jelas sudah merencanakan sehingga mereka sebelumnya sudah tahu kondisi di PLG TNWK," katanya.

Gio menambahkan, populasi gajah liar yang terus menurun juga bisa menjadi salah satu penyebab beralihnya para pencuri gading membidik ke gajah yang sudah jinak.

Menurut Gio, populasi gajah liar di hutan TNWK yang luasnya mencapai 125.000 hektar, jumlahnya sekitar 250 gajah lagi.

Selain itu, gajah liar yang berumur 15-20 tahun jarang yang memiliki gading karena diduga telah dicuri.

Selasa, 11 Agustus 2009 | 09:53 WIB

LAMPUNG, KOMPAS.com — http://sains.kompas.com/read/xml/2009/08/11/09534625/biadab.gajah.diracun.gadingnya.dijarah

Google Siapkan Mesin Pencari Generasi Baru

Google diam-diam tengah bersiap meluncurkan perubahan baru pada mesin pencarinya. Nampaknya, kehadiran mesin pencari Bing dari Microsoft membuat search engine mereka perlu melakukan beberapa perbaikan.

Perusahaan asal Amerika Serikat ini telah merilis preview dari mesin pencarinya yang telah diperbaiki lewat blog Google Webmaster Central Blog.

"Dalam beberapa bulan terakhir, tim besar dari Google bekerja dalam sebuah proyek rahasia, yakni sebuah arsitektur generasi baru dalam pencarian web Google," demikian postingan artikel dalam blog itu.

Pembenahan dilakukan dalam berbagai dimensi seperti kecepatan pengindeksan, akurasi maupun kelengkapan hasil pencarian. Google mengemukakan pengubahan itu masih belum bisa dilihat kebanyakan user, namun akan mengubah daftar hasil pencarian.

Dalam sebuah tes yang dilakukan blog teknologi Mashable, mesin pencari baru Google ini terbukti lebih cepat dan menampilkan sejumkah perbedaan saat menampilkan hasil pencarian ketimbang versi sebelumnya.

"Meski Anda belum akan melihat sejumlah perbedaan, ini benar-benar sebuah upgrade komplet Google. Tak hanya cepat namun dalam tes kami juga terasa lebih mampu memproduksi hasil pencarian real-time," demikian detikINET kutip dari hasil uji coba yang dilansir Cnet, Rabu (12/8/2009).

Tampilan hasil real-time ini barangkali terinspirasi dari Twiter Search yang bisa langsung menampilkan apa yang dibicarakan user. Sedangkan di Google, seringkali dibutuhkan waktu lama untuk sebuah laman situs agar bisa muncul, tergantung popularitasnya.
( fyk / rou )

Rabu, 12 Agustus 2009
Source:http://www.detikinet.com/read/2009/08/12/072043/1181526/398/google-siapkan-mesin-pencari-generasi-baru

Google Siapkan Mesin Pencari Generasi Baru

Google diam-diam tengah bersiap meluncurkan perubahan baru pada mesin pencarinya. Nampaknya, kehadiran mesin pencari Bing dari Microsoft membuat search engine mereka perlu melakukan beberapa perbaikan.

Perusahaan asal Amerika Serikat ini telah merilis preview dari mesin pencarinya yang telah diperbaiki lewat blog Google Webmaster Central Blog.

"Dalam beberapa bulan terakhir, tim besar dari Google bekerja dalam sebuah proyek rahasia, yakni sebuah arsitektur generasi baru dalam pencarian web Google," demikian postingan artikel dalam blog itu.

Pembenahan dilakukan dalam berbagai dimensi seperti kecepatan pengindeksan, akurasi maupun kelengkapan hasil pencarian. Google mengemukakan pengubahan itu masih belum bisa dilihat kebanyakan user, namun akan mengubah daftar hasil pencarian.

Dalam sebuah tes yang dilakukan blog teknologi Mashable, mesin pencari baru Google ini terbukti lebih cepat dan menampilkan sejumkah perbedaan saat menampilkan hasil pencarian ketimbang versi sebelumnya.

"Meski Anda belum akan melihat sejumlah perbedaan, ini benar-benar sebuah upgrade komplet Google. Tak hanya cepat namun dalam tes kami juga terasa lebih mampu memproduksi hasil pencarian real-time," demikian detikINET kutip dari hasil uji coba yang dilansir Cnet, Rabu (12/8/2009).

Tampilan hasil real-time ini barangkali terinspirasi dari Twiter Search yang bisa langsung menampilkan apa yang dibicarakan user. Sedangkan di Google, seringkali dibutuhkan waktu lama untuk sebuah laman situs agar bisa muncul, tergantung popularitasnya.
( fyk / rou )

Rabu, 12 Agustus 2009
Source:http://www.detikinet.com/read/2009/08/12/072043/1181526/398/google-siapkan-mesin-pencari-generasi-baru

Understanding the Presidential Candidates’ Environmental Policies and Potential Stances for the Carbon Marke

  | Carbon Policy Lab Understanding the Presidential Candidates’ Environmental Policies and Potential Stances for the Carbon Market Indonesi...