Saturday, September 26, 2009

Indonesia Berpotensi Kembangkan Bioetanol

Para peneliti mengatakan, sebagai negara yang kaya akan hasil produksi pertanian dan perkebunan, Indonesia berpotensi mengembangkan bioetanol sebagai bahan pengganti bensin.

Hal tersebut diungkapkan oleh anggota tim peneliti dari Jurusan Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Teddy Nurcahyadi, di Yogyakarta, Jumat (25/9).

"Bahkan di masa depan, konversi bahan bakar ke bioetanol dapat menjadi solusi terhadap semakin menipisnya kandungan minyak bumi," ujar Teddy.

Menurutnya, bioetanol dapat menjadi pilihan dalam mengurangi kerusakan lingkungan sebagai efek samping berkembangnya dunia industri dan transportasi. Dia mengatakan, ada beberapa kelebihan yang dimiliki bioetanol dibanding bahan bakar bensin, antara lain karena proses produksi lebih ramah lingkungan dan melibatkan penanaman tumbuhan yang menyerap karbon dioksida di atmosfer. Selain itu, pemakaian bioetanol sebagai bahan bakar kendaraan bermotor, lanjut Teddy, lebih ramah lingkungan karena menghasilkan polusi yang lebih sedikit.

"Bioetanol juga memiliki angka oktan yang lebih tinggi daripada bensin sehingga jika dicampurkan pada bensin dengan komposisi tertentu bisa memperbaiki kinerja mesin," katanya.

Dia menambahkan, tingginya angka oktan bioetanol memiliki pengaruh yang bagus terhadap emisi gas buang mesin. Angka oktan yang tinggi menyebabkan pembakaran di dalam mesin berlangsung lebih sempurna sehingga hasil pembakaran yang tidak sempurna berupa karbon monoksida dan hidrokarbon tak terbakar lainnya berkurang.

"Pencampuran bioetanol pada bensin berdasarkan hasil pengujian terbukti menyebabkan turunnya polusi karbon monoksida dan hidrokarbon tak terbakar dari mesin bensin," katanya.

Bioetanol, katanya, merupakan salah satu jenis bahan bakar terbarukan. Bahan bakar ini dapat diproduksi dari berbagai jenis produk pertanian atau perkebunan, seperti tebu, singkong, beras, gandum, sorgum, kentang, jagung, dan buah-buahan.

"Selama kita masih bisa bercocok tanam, selama itu pula kita bisa mengolah aneka produknya menjadi bioetanol," katanya.

Namun, Teddy mengakui, bioetanol memang mempunyai kelemahan yang bersifat teknis. Kelemahan itu muncul karena bahan bakar tersebut memiliki kandungan energi yang lebih rendah daripada bensin.

"Jalan keluar untuk mengatasi kelemahan itu sudah ada, tim kami tertarik melakukan penelitian dalam upaya mengatasi kelemahan teknis bioetanol agar bahan bakar itu dapat dimanfaatkan lebih maksimal di masa depan," katanya.

Bahaya Gas Beracun Kawah Gn Gede

Gunung Gede merupakan salah satu gunung aktif di Jawa Barat, mengingat letusan pada tahun 1747 yang sangat dasyat maka orang mengidentikan nama Gede berasal dari letusan yang sangat dasyat tersebut. Nah Berkenaan dengan aktifitas Gn Gede saat ini, berdasarkan informasi dari Pos Pengamatan Gunungapi Gede Pasir Sumbul, Badan Geologi-Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, bahwa status gunung Gede adalah aktiv normal (level 1)dengan ciri frekuensi gempa dan semburan gas beracun masih dalam batas normal.

Namun mengingat cuaca mendung dan seringnya turun hujan dapat menyebabkan uap/gas beracun tertahan di sekitar kawah yang dapat membahayakan para pendaki apabila terhisap. Disarankan para pendaki tidak melebihi 30 menit berada di kawah Gn Gede. Jadi kepada para pendaki diharapkan meningkatkan kewaspadaan demi keselamatan dan kenyamanannya terutama ketika di Kawah. Selamat berwisata dengan aman di kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango.

berikut data dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi



Atom Hadir untuk Televisi

San Francisco - Memenuhi janjinya untuk menghadirkan prosesor Atom di segala produk, Intel memperkenalan Atom untuk pesawat televisi.

Prosesor Atom untuk televisi, pemutar Blu-ray dan perangkat elektronik lainnya diperkenalkan dalam Intel Developer Forum, yang digelar di San Francisco, 22-24 September 2009.

Eric Kim, Senior Vice President dan General Manager Digital Home Group, Intel Corporation, mengungkapkan prosesor Atom tersebut dalam keynote speech-nya.


Kim menyebut prosesor bernama Intel Atom CE 4100 itu sebagai System on Chip pertama Intel yang berbasis mikroarsitektur Atom. Prosesor dengan pabrikasi 45nm itu memiliki nama kode Sodaville.

Sodaville memiliki beberapa kemampuan yang jadi unggulan. Termasuk dukungan pada format 1080P dan MPEG4, capture video 1080P hingga memori DDR3 dan DDR4.

Pada kesempatan itu Intel juga mendemonstrasikan konsep televisi masa depan. Konsep yang dibangun dengan Adobe Flash 10 itu menampilkan integrasi siaran televisi konvensional dengan fitur ala internet seperti jejaring sosial, video conference, bookmarking dan navigasi.
( wsh / ash )



Jumat, 25 September 2009
Source:http://www.detikinet.com/read/2009/09/25/144450/1209040/317/atom-hadir-untuk-televisi 

Pendidikan Kunci Pengentasan Kemiskinan Menggunakan ICT

Salah satu hasil atau kesimpulan utama dari pertemuan belasan 'petinggi' ICT4Poverty di Harvard menyimpulkan bahwa 'pendidikan' memegang kunci paling stategis untuk pengentasan kemiskinan menggunakan ICT.

Strategi implementasi akan berbeda antara negara yang kaya, negara miskin, negara pro partai, negara yang pro rakyat.

Indonesia adalah salah satu contoh yang bisa menjalankan proses capacity building ICT yang swadaya masyarakat, mandiri, berbasis komunitas dan berupa gerakan masyarakat. Pendidikan secara informal, melalui mailing list, forum bahkan Facebook di internet.

Saya lihat negara lain seperti Costa Rica atau India lebih banyak merengek ke pemerintah/negara donor. Mereka lebih ke pendidikan secara formal, kalau di Indonesia lebih mengandalkan Diknas lah. Sepertinya tidak ada -- mungkin bisa di hitung pakai jari -- negara di dunia yang punya aktifis ICT seperti di Indonesia, kebanyakan negara lain banyak mengandalkan negara donor.

Kalau kita di Indonesia, rakyat cukup aktif untuk mencari solusi untuk diri sendiri. Jika ini bisa lebih dieksplorasi lagi tampaknya bisa lebih dahsyat lagi urusannya.

Dijadwalkan, saya ke Harvard USA untuk ICT4Poverty sampai 28 September 2009 atas undangan Michael Spence dan Amartya Sen. Keduanya kebetulan pemenang hadiah nobel untuk ekonomi.

Topik akan sekitar ICT Untuk Pengentasan kemiskinan. Pertemuan ini hanya dihadiri oleh belasan pemimpin di dunia IT yang kebanyakan berkecimpung di grass root. Insya Allah, akan hadir juga rekan saya Muhammad Yunus dari Bangladesh yang juga pemenang hadiah Nobel.

Terus terang, dunia banyak belajar dari aktifitas kita bangsa Indonesia bagaimana cara memandaikan masyarakat dan akhirnya mengentaskan kemiskinan secara swadaya masyarakat dan mandiri tanpa perlu dukungan Bank Dunia bahkan seringkali tanpa didukung pemerintah.

Dalam pertemuan tersebut yang akan dilakukan di Faculty Club Harvard, Insya Allah hanya akan dihadiri oleh belasan pemikir dunia terutama untuk IT untuk berdiskusi apa yang dapat 'kita' lakukan untuk bangsa-bangsa di dunia dalam mengentaskan kemiskinan.

Pengalaman saya dalam pertemuan pertama di tahun 2004, kebanyakan cara berfikir orang 'barat' relatif naif di bidang kemiskinan karena mereka jarang sekali hidup sebagai orang miskin. Sementara kita di Indonesia justru terbiasa hidup susah tapi ternyata bisa survivedengan strategi pemberdayaan/memberdayakan masyarakat.
( ash / ash ) 



Jumat, 25 September 2009
Source:http://www.detikinet.com/read/2009/09/25/131615/1209019/398/pendidikan-kunci-pengentasan-kemiskinan-menggunakan-ict

Pengguna Indosat Habiskan Bandwidth 18 Tb Setiap Hari

Secara year on year trafik komunikasi data Indosat pada tahun ini yang mencapai 18 terabit per hari, dinyatakan telah meningkat 119% jika dibandingkan trafik komunikasi data 2008 lalu.

"Bila dibandingkan hari biasa di tahun 2009, trafik data kami jelang Lebaran kemarin mengalami lonjakan tertinggi sebesar 18,02 terabyte per day atau naik 9,63%," ujar Group Head Corporate Communication Indosat, Adita Irawati kepada detikINET, Sabtu (26/9/2009).

Indosat saat ini memiliki 28,9 juta pelanggan seluler, enam juta pengguna 3G, 150 ribu pelanggan BlackBerry, dan 500 ribu pengguna modem broadband IM2.

Jika disandingkan head to head dengan trafik tahun sebelumnya, trafik komunikasi data Indosat memang mengalami lonjakan kenaikan tertingi dibanding dengan panggilan suara dan pesan singkat (SMS).

"Hal ini tak terlepas dari upaya peningkatan layanan dan kualitas jaringan komunikasi data yang terus dilakukan manajemen seiring dengan tren peningkatan penggunaan komunikasi data oleh pelanggan," lanjut Adita.

Trafik SMS di Lebaran tahun ini mengalami peningkatan 21,1 % bila dibandingkan dengan musim Lebaran 2008. Sedangkan apabila dibandingkan hari biasa, trafik SMS mengalami puncak kenaikan pada hari H menjadi 377,9 juta SMS atau melesat 46,1%. 

Sementara itu, khusus untuk trafik suara mengalami puncak lonjakan di hari H menjadi 3.321.173 juta menit. Peningkatan yang signifikan juga terjadi pada trafik outgoing SLI, dimana saat Lebaran tahun ini meningkat 203% dibandingkan trafik reguler harian.

"Menjadi komitmen kami melayani pelanggan dan masyarakat dalam kondisi apapun. Sehingga keberlangsungan layanan tetap terjamin dengan lancar dan nyaman untuk mendukung aktivitas pelanggan dan masyarakat," tandas Adita.



Jakarta, 26 September 2009
Source:http://www.detikinet.com/read/2009/09/26/121511/1209358/328/pengguna-indosat-habiskan-bandwidth-18-tb-setiap-hari

Understanding the Presidential Candidates’ Environmental Policies and Potential Stances for the Carbon Marke

  | Carbon Policy Lab Understanding the Presidential Candidates’ Environmental Policies and Potential Stances for the Carbon Market Indonesi...