Saturday, September 26, 2009

500 Hektar Hutan NTB Kritis

Sekitar 500 hektare areal hutan di Nusa Tenggara Barat (NTB) dalam keadaan kritis akibat penebangan liar yang dilakukan oknum yang tidak bertanggungjawab.

"Hutan yang kritis itu berada di dalam kawasan hutan dan di luar kawasan hutan, sehingga sumber mata air di NTB berkurang drastis dari 700 sumber mata air kini tinggal sekitar 200 sumber mata air," kata Kepala Dinas Kehutanan NTB, Ir. Harina di Mataram, Sabtu (26/9).

Oleh karena itu, sejumlah daerah di NTB dikhawatirkan akan mengalami kekeringan, sehingga pemerintah dengan berbagai upaya terus mencegah kerusakan hutan sekaligus melakukan penghijauan.

"Pemerintah juga berupaya mencegah semakin berkurangnya sumber mata air dengan melakukan pembinaan kepada masyarakat," katanya.

Sekarang, ada sekitar lima pengusaha yang akan melakukan investasi di bidang kehutanan dengan luas areal lebih dari 25.000 hektare, termasuk hutan tanaman industri.

Selain itu, kegiatan penambangan, terutama di aliran sungai juga dibatasi, karena sejumlah limbah tambang yang terbuang ke sungai membuat sungai menjadi dangkal dan airnya macet.

"Yang tidak kalah pentingnya adalah melakukan penghijauan di berbagai kawasan hutan dan sabuk-sabuk hijau bendungan yang ada di NTB, dengan menanam berbagai jenis pohon yang banyak menyimpan air seperti pohon bunut atau beringin, guna memenuhi kebutuhan air bersih," katanya.

Air bersih marupakan salah satu kebutuhan masyarakat yang mendesak, karena cakupan air bersih, terutama di pedesaan, hingga kini baru tersedia sekitar 30 persen, sementara di perkotaan layanan air bersih juga baru ada 60 persen.

"Layanan air bersih untuk perkotaan diambil dari berbagi sumber mata air seperti di Narmada dan hutan Suranadi, Lombok Barat berjarak sekitar 30 kilometer ke arah timur Mataram," katanya.

SABTU, 26 SEPTEMBER 2009 | 09:55 WIB

MATARAM, KOMPAS.com - http://sains.kompas.com/read/xml/2009/09/26/09555181/500.hektar.hutan.ntb.kritis

Kalbar Tuntut Komitmen Kompensasi Perubahan Iklim

Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat akan meminta ketegasan dari negara industri mengenai komitmen kompensasi untuk daerah pemilik hutan pada pertemuan tentang perubahan iklim dan pemanasan global di Los Angeles, Amerika Serikat, minggu depan.

Kepala Badan Lingkungan Hidup Daerah Kalbar Darmawan di Pontianak mengatakan, selama ini sudah banyak skema tentang pemberian kompensasi untuk daerah yang dapat menyerap karbon.

"Ada skema perdagangan karbon, tetapi sampai sekarang teknis pelaksanaannya belum jelas, misal penyaluran dalam bentuk korporat," kata Darmawan.

Gubernur Kalbar Cornelis diundang Gubernur California Arnold Schwarzenegger ke Los Angeles pada 30 September - 2 Oktober 2009 untuk menghadiri kegiatan Governors Global Climate Summit.

Pertemuan tahun ini merupakan yang kedua kalinya dan atas inisiatif Arnold. Ia mengundang daerah yang sangat berpotensi mendukung perubahan iklim. Tahun lalu, sekitar seribu peserta dari 53 negara hadir.

Kegiatan tersebut menjadi pertemuan pendahuluan sebelum acara serupa yang lebih luas yakni Road to Copenhagen.

Sebanyak 31 gubernur cari delapan negara telah menandatangani deklarasi untuk mengatasi perubahan iklim. Selain itu, membentuk komitmen bersama dan berbagi informasi mengenai penanganan pembalakan liar, penggunaan energi, transfer teknologi.

Darmawan menambahkan, untuk mengurangi perubahan iklim adalah dengan mengurangi kegiatan di sektor industri.

Namun, negara-negara maju tidak menginginkan hal itu. "Tetapi negara-negara industri menekan kita untuk menjaga hutan karena hutan dapat menyerap karbon. Sementara hutan mereka sudah habis," katanya.

Kalbar mempunyai beragam jenis kawasan hutan, dan ada yang masuk komitmen Heart of Borneo. Sedang gubernur punya kewajiban untuk menyejahterakan masyarakat lokal salah satunya dengan memberdayakan potensi daerah, termasuk kekayaan alam.

Indonesia Berpotensi Kembangkan Bioetanol

Para peneliti mengatakan, sebagai negara yang kaya akan hasil produksi pertanian dan perkebunan, Indonesia berpotensi mengembangkan bioetanol sebagai bahan pengganti bensin.

Hal tersebut diungkapkan oleh anggota tim peneliti dari Jurusan Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Teddy Nurcahyadi, di Yogyakarta, Jumat (25/9).

"Bahkan di masa depan, konversi bahan bakar ke bioetanol dapat menjadi solusi terhadap semakin menipisnya kandungan minyak bumi," ujar Teddy.

Menurutnya, bioetanol dapat menjadi pilihan dalam mengurangi kerusakan lingkungan sebagai efek samping berkembangnya dunia industri dan transportasi. Dia mengatakan, ada beberapa kelebihan yang dimiliki bioetanol dibanding bahan bakar bensin, antara lain karena proses produksi lebih ramah lingkungan dan melibatkan penanaman tumbuhan yang menyerap karbon dioksida di atmosfer. Selain itu, pemakaian bioetanol sebagai bahan bakar kendaraan bermotor, lanjut Teddy, lebih ramah lingkungan karena menghasilkan polusi yang lebih sedikit.

"Bioetanol juga memiliki angka oktan yang lebih tinggi daripada bensin sehingga jika dicampurkan pada bensin dengan komposisi tertentu bisa memperbaiki kinerja mesin," katanya.

Dia menambahkan, tingginya angka oktan bioetanol memiliki pengaruh yang bagus terhadap emisi gas buang mesin. Angka oktan yang tinggi menyebabkan pembakaran di dalam mesin berlangsung lebih sempurna sehingga hasil pembakaran yang tidak sempurna berupa karbon monoksida dan hidrokarbon tak terbakar lainnya berkurang.

"Pencampuran bioetanol pada bensin berdasarkan hasil pengujian terbukti menyebabkan turunnya polusi karbon monoksida dan hidrokarbon tak terbakar dari mesin bensin," katanya.

Bioetanol, katanya, merupakan salah satu jenis bahan bakar terbarukan. Bahan bakar ini dapat diproduksi dari berbagai jenis produk pertanian atau perkebunan, seperti tebu, singkong, beras, gandum, sorgum, kentang, jagung, dan buah-buahan.

"Selama kita masih bisa bercocok tanam, selama itu pula kita bisa mengolah aneka produknya menjadi bioetanol," katanya.

Namun, Teddy mengakui, bioetanol memang mempunyai kelemahan yang bersifat teknis. Kelemahan itu muncul karena bahan bakar tersebut memiliki kandungan energi yang lebih rendah daripada bensin.

"Jalan keluar untuk mengatasi kelemahan itu sudah ada, tim kami tertarik melakukan penelitian dalam upaya mengatasi kelemahan teknis bioetanol agar bahan bakar itu dapat dimanfaatkan lebih maksimal di masa depan," katanya.

Bahaya Gas Beracun Kawah Gn Gede

Gunung Gede merupakan salah satu gunung aktif di Jawa Barat, mengingat letusan pada tahun 1747 yang sangat dasyat maka orang mengidentikan nama Gede berasal dari letusan yang sangat dasyat tersebut. Nah Berkenaan dengan aktifitas Gn Gede saat ini, berdasarkan informasi dari Pos Pengamatan Gunungapi Gede Pasir Sumbul, Badan Geologi-Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, bahwa status gunung Gede adalah aktiv normal (level 1)dengan ciri frekuensi gempa dan semburan gas beracun masih dalam batas normal.

Namun mengingat cuaca mendung dan seringnya turun hujan dapat menyebabkan uap/gas beracun tertahan di sekitar kawah yang dapat membahayakan para pendaki apabila terhisap. Disarankan para pendaki tidak melebihi 30 menit berada di kawah Gn Gede. Jadi kepada para pendaki diharapkan meningkatkan kewaspadaan demi keselamatan dan kenyamanannya terutama ketika di Kawah. Selamat berwisata dengan aman di kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango.

berikut data dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi



Atom Hadir untuk Televisi

San Francisco - Memenuhi janjinya untuk menghadirkan prosesor Atom di segala produk, Intel memperkenalan Atom untuk pesawat televisi.

Prosesor Atom untuk televisi, pemutar Blu-ray dan perangkat elektronik lainnya diperkenalkan dalam Intel Developer Forum, yang digelar di San Francisco, 22-24 September 2009.

Eric Kim, Senior Vice President dan General Manager Digital Home Group, Intel Corporation, mengungkapkan prosesor Atom tersebut dalam keynote speech-nya.


Kim menyebut prosesor bernama Intel Atom CE 4100 itu sebagai System on Chip pertama Intel yang berbasis mikroarsitektur Atom. Prosesor dengan pabrikasi 45nm itu memiliki nama kode Sodaville.

Sodaville memiliki beberapa kemampuan yang jadi unggulan. Termasuk dukungan pada format 1080P dan MPEG4, capture video 1080P hingga memori DDR3 dan DDR4.

Pada kesempatan itu Intel juga mendemonstrasikan konsep televisi masa depan. Konsep yang dibangun dengan Adobe Flash 10 itu menampilkan integrasi siaran televisi konvensional dengan fitur ala internet seperti jejaring sosial, video conference, bookmarking dan navigasi.
( wsh / ash )



Jumat, 25 September 2009
Source:http://www.detikinet.com/read/2009/09/25/144450/1209040/317/atom-hadir-untuk-televisi 

Understanding the Presidential Candidates’ Environmental Policies and Potential Stances for the Carbon Marke

  | Carbon Policy Lab Understanding the Presidential Candidates’ Environmental Policies and Potential Stances for the Carbon Market Indonesi...