Teknologi Cloud Computing akan mampu menarik minat perusahaan. Pasalnya Cloud Computing dipercaya dapat menekan biaya investasi dan lebih efisien.
Perusahaan riset International Data Corp (IDC) memperkirakan pendapatan public cloud pada tahun 2014 akan mencapai USD55,5 miliar, meningkat cukup tajam dari pendapatan dua tahun lalu yang hanya mencapai USD16 miliar. Optimisme yang sama juga dilontarkan lembaga riset Gartner yang memprediksi teknologi cloud akan digunakan oleh 80 persen perusahaan kelas atas di dunia untuk meningkatkan daya saing.
Sedangkan perusahaan analis lain, Private Cloud, menyatakan jika pada 2010 enterprise cloud-based akan mencatatkan pendapatan USD12,1 miliar dengan pertumbuhan tiap tahun sekira 43 persen.
Masih menurut Gartner, pada tahun ini nilai bisnis teknologi cloud computing yang dimanfaatkan untuk internet di dunia akan mencapai USD80 miliar dengan tingkat pertumbuhan setiap tahun mencapai 25 persen, hingga kurun lima tahun ke depan.
Cloud Computing sendiri terdiri dari tiga bagian yang berdasarkan layanan, yaitu Software as a Service (SaaS), Platform as a Service (PaaS) dan Infrastructure as a Service (IaaS). Sedangkan jika dilihat dari sisi jangkauan, cloud computing terbagi menjadi Public Cloud, Private Cloud dan Hybrid Cloud.
"Tahun ini diperkirakan produk SaaS akan menguasai segmen cloud computing dengan kontribusi sebesar 70 persen, sementara sisanya datang dari IaaS. Konsep komputasi awan sendiri dianggap cukup menjanjikan karena akan mengubah belanja modal untuk Teknologi Informasi (TI) menjadi biaya operasional sehingga terjadi efisiensi," ujar Direktur Wholes Sales dan Enterprise Telkom Arief Yahya di Jakarta, Senin (18/10/2010).
Ditambahkannya, untuk Indonesia nilai pasar dari komputasi awan masih kecil. Tahun depan diprediksi mencapai Rp2,1 triliun. Dari situ, layanan SaaS memiliki kontribusi sebesar 40 persen. Sedangkan Telkom sendiri diklaim telah menguasai sekira 70 persen pasar Cloud Computing.
"Potensi pasar yang besar untuk ditawarkan solusi komputasi awan adalah pemerintah karena berperan sebagai lokomotif di industri. Pemerintah secara regulasi membuka peluang bagi pelaku usaha, misalnya dengan adanya National Single Windows (NSW). Belum lagi secara belanja Teknologi Informasi (TI) pemerintah daerah dan pusat itu lumayan besar, khususnya untuk pendidikan dan kesehatan. Di pendidikan saja ada alokasi dana 200 triliun rupiah dimana 20 persen untuk belanja TI,” jelasnya.
Berdasarkan catatan, sektor pemerintah rata-rata mengambil porsi 11 persen dari belanja TI nasional yang tahun ini diperkirakan mencapai USD1,731 miliar atau tumbuh 11,9 persen dari tahun sebelumnya.
Disarankannya, untuk pemerintah daerah pun tak segan memanfaatkan cloud computing karena bisa menekan biaya investasi dan membuat adanya efisiensi.
"Pemerintah daerah itu tidak akan head to head secara geografis. Jika cloud computing dimanfaatkan, banyak dana yang bisa dihemat," jelas Arief.
Arief meminta, jika akan ada regulasi yang dikeluarkan pemerintah, faktor yang harus diperhatikan adalah masalah komitmen dari pemain asing untuk menggandeng investor lokal mengembangkan cloud computing.
"Harus ada regulasi yang mendorong kerjasama. Mulai dari pemasaran hingga kepemilikan bersama. Di bisnis software saja banyak sekali pemain asingnya. Padahal ini modalanya kreatifitas," katanya.
Kepala Badan Litbang SDM Kemenkominfo Cahyana Ahmadjayadi menjelaskan, pemerintah pusat sudah mengeluarkan peraturan menteri tentang tata kelola TIK bagi pemerintah daerah untuk berbelanja TI agar terjadi efisiensi.
"Kami juga memberikan beasiswa untuk mencetak Chief Information Officer (CIO) bagi pegawai negeri di daerah agar konsep komputasi awan ini bisa diterima. Soalnya, pemerintah pusat tidak bisa intervensi langsung cara daerah berbelanja. Inilah cara kita mengedukasinya," jelasnya. (srn)
18 Okt 2010
Source:http://techno.okezone.com/read/2010/10/18/324/383659/324/cloud-computing-mampu-tekan-investasi-ti-perusahaan
Membantu Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank Dalam Penerapan Sustainable Finance (Keuangan Berkelanjutan) - Environmental & Social Risk Analysis (ESRA) for Loan/Investment Approval - Training for Sustainability Reporting (SR) Based on OJK/GRI - Penguatan Manajemen Desa dan UMKM - Membantu Membuat Program dan Strategi CSR untuk Perusahaan. Hubungi Sdr. Leonard Tiopan Panjaitan, S.sos, MT, CSRA di: leonardpanjaitan@gmail.com atau Hp: 081286791540 (WA Only)
Friday, November 12, 2010
Gandeng ITB, TRG Investama Kembangkan Cloud Computing
Cloud Computing makin marak. Konsep yang juga disebut komputasi awan ini menunjukkan adanya pergeseran internet, dari sebatas media komunikasi dan informasi, kini multifungsi menjadi media komputasi. TRG Investama melihat peluang ini dan mengembangkan teknologi tersebut di Indonesia dengan menggandeng Institut Teknologi Bandung (ITB).
"Dari sisi bisnis, teknologi cloud computing memungkinkan organisasi pengguna sistem informasi untuk meminimalisir investasi. Virtualisasi, standarisasi dan fitur mendasar lainnya dari Komputasi Awan dapat mengurangi biaya Capital Expenditure (Capex) yang dikonversi menjadi Operational Expenditure (Opex) sehingga lebih mudah dikelola. Tidak hanya itu, pemanfaatan cloud computing juga dapat menyederhanakan pengelolaan layanan system informasi dan mempercepat penghantaran layanan," ujar Direktur Utama PT Teknologi Riset Global Investama, Gatot Tetuko, di Jakarta, Senin (18/10/2010).
Menurut Gatot, kelebihan-kelebihan inilah yang mendorong TRG Investama untuk berinvestasi mengembangkan teknologi cloud computing di Indonesia. Mereka memutuskan untuk memberi nama layanan tersebut dengan IndonesianCloud.
Untuk mengembangkan layanan ini, TRG Investama menjalin kerjasama dengan ITB (Institut Teknologi Bandung) sebagai perguruan tinggi yang memiliki fasilitas berupa laboratorium, tenaga terlatih serta perlengkapan dan peralatan penunjang lainnya.
Dalam kerjasama ini, ITB akan melakukan penelitian dan pengembangan di bidang cloud computing yang meliputi konten, sistem komputasi, sistem komunikasi serta integrasi ketiga sistem tersebut. Sebagai sebuah institusi pendidikan dan penelitian inovasi, ITB juga akan melakukan telaah konten-konten spesifik yakni PaaS (Platform as a Service), SaaS (Software as a Service) dan IaaS (Infrastructure as a Service). Aktivitas-aktivitas tersebut ditujukan untuk mendukung program-program organisasi-organisasi yang membutuhkan sarana cloud computing.
"Kami merasa bahwa institusi-institusi di Indonesia perlu memeriksa kembali investasi yang mereka keluarkan untuk infrastruktur teknologi. Jika ada teknologi yang memungkinkan investasi dapat diminimalisir, kenapa harus berinvestasi tinggi?" ujar Gatot.
Bagi Gatot, cloud computing cukup penting di lingkungan bisnis, tidak heran jika kemudian institusi-institusi mulai memikirkan untuk mengganti infrastruktur IT dengan virtual data center, mengkonsolidasikan data center dan kegiatan operasional, dan akhirnya mengadopsi model kerja cloud computing.
Sementara itu Prof. Dr. Ir. Suhono Harso Supangkat M. Eng, Guru Besar Teknologi Informasi ITB, menjelaskan bahwa kerjasama penelitian dan pengembangan inovasi cloud computing ini akan memunculkan tantangan-tantangan serta tanggung jawab baru.
"Tentunya nanti akan ada beberapa proyek percobaan kecil yang akan melibatkan pemanfaatan teknologi ini secara luas supaya kita bisa mengidentifikasi layanan dasar dan solusi yang dibutuhkan oleh perusahaan maupun institusi dalam kerangka bisnis cloud computing," jelas beliau.
TRG Investama sendiri adalah perusahaan investasi yang memfokuskan diri pada inovasi dan pengembangan teknologi di Indonesia. Dengan dorongan untuk mengembangkan teknologi baru, didukung dengan advance engineering dan manajemen yang berkualitas, TRG Investama bertujuan untuk menciptakan industrial powerhouse di Indonesia melalui anak perusahaannya. (srn)
18 Okt 2010
Source:http://techno.okezone.com/read/2010/10/18/324/383656/324/gandeng-itb-trg-investama-kembangkan-cloud-computing
"Dari sisi bisnis, teknologi cloud computing memungkinkan organisasi pengguna sistem informasi untuk meminimalisir investasi. Virtualisasi, standarisasi dan fitur mendasar lainnya dari Komputasi Awan dapat mengurangi biaya Capital Expenditure (Capex) yang dikonversi menjadi Operational Expenditure (Opex) sehingga lebih mudah dikelola. Tidak hanya itu, pemanfaatan cloud computing juga dapat menyederhanakan pengelolaan layanan system informasi dan mempercepat penghantaran layanan," ujar Direktur Utama PT Teknologi Riset Global Investama, Gatot Tetuko, di Jakarta, Senin (18/10/2010).
Menurut Gatot, kelebihan-kelebihan inilah yang mendorong TRG Investama untuk berinvestasi mengembangkan teknologi cloud computing di Indonesia. Mereka memutuskan untuk memberi nama layanan tersebut dengan IndonesianCloud.
Untuk mengembangkan layanan ini, TRG Investama menjalin kerjasama dengan ITB (Institut Teknologi Bandung) sebagai perguruan tinggi yang memiliki fasilitas berupa laboratorium, tenaga terlatih serta perlengkapan dan peralatan penunjang lainnya.
Dalam kerjasama ini, ITB akan melakukan penelitian dan pengembangan di bidang cloud computing yang meliputi konten, sistem komputasi, sistem komunikasi serta integrasi ketiga sistem tersebut. Sebagai sebuah institusi pendidikan dan penelitian inovasi, ITB juga akan melakukan telaah konten-konten spesifik yakni PaaS (Platform as a Service), SaaS (Software as a Service) dan IaaS (Infrastructure as a Service). Aktivitas-aktivitas tersebut ditujukan untuk mendukung program-program organisasi-organisasi yang membutuhkan sarana cloud computing.
"Kami merasa bahwa institusi-institusi di Indonesia perlu memeriksa kembali investasi yang mereka keluarkan untuk infrastruktur teknologi. Jika ada teknologi yang memungkinkan investasi dapat diminimalisir, kenapa harus berinvestasi tinggi?" ujar Gatot.
Bagi Gatot, cloud computing cukup penting di lingkungan bisnis, tidak heran jika kemudian institusi-institusi mulai memikirkan untuk mengganti infrastruktur IT dengan virtual data center, mengkonsolidasikan data center dan kegiatan operasional, dan akhirnya mengadopsi model kerja cloud computing.
Sementara itu Prof. Dr. Ir. Suhono Harso Supangkat M. Eng, Guru Besar Teknologi Informasi ITB, menjelaskan bahwa kerjasama penelitian dan pengembangan inovasi cloud computing ini akan memunculkan tantangan-tantangan serta tanggung jawab baru.
"Tentunya nanti akan ada beberapa proyek percobaan kecil yang akan melibatkan pemanfaatan teknologi ini secara luas supaya kita bisa mengidentifikasi layanan dasar dan solusi yang dibutuhkan oleh perusahaan maupun institusi dalam kerangka bisnis cloud computing," jelas beliau.
TRG Investama sendiri adalah perusahaan investasi yang memfokuskan diri pada inovasi dan pengembangan teknologi di Indonesia. Dengan dorongan untuk mengembangkan teknologi baru, didukung dengan advance engineering dan manajemen yang berkualitas, TRG Investama bertujuan untuk menciptakan industrial powerhouse di Indonesia melalui anak perusahaannya. (srn)
18 Okt 2010
Source:http://techno.okezone.com/read/2010/10/18/324/383656/324/gandeng-itb-trg-investama-kembangkan-cloud-computing
Tiga Jaringan TV AS Blokir Google Web TV
Tiga dari penyiaran televisi terbesar di AS telah memblokir versi Web-based yang menayangkan layanan Google terbaru Web TV.
Perwakilan dari Walt Disney Co dan NBC Universal dikonfirmasi pada Kamis bahwa perusahaan TV memblokir akses siaran TV situs Web dari TV Google. Disney memiliki jaringan ABC dan TV kabel bisnis ESPN.
Fox News Corp juga masih menimbang pemblokiran akses untuk menayangkan situs Google, namun keputusan itu belum dibuat, sebuah sumber yang dekat dengan masalah tersebut.
CBS telah memblokir akses ke program episode penuh Google, termasuk acara populer seperti "CSI: Crime Scene Investigation," menurut laporan di Wall Street Journal pada Kamis.
Google TV, mulai tersedia bulan ini di Amerika Serikat yang memungkinkan konsumen untuk mengakses konten Web pada layar televisi.
Layanan itu dibuat pada perangkat Sony Corp dan Logitech Internasional, layanan Google TV dapat mendatangkan peluang iklan baru bagi Google, yang menghasilkan sebagian besar pendapatan Google sekitar $ 24 setiap tahun dari iklan Web.
Namun rencana TV Google dilihat sebagai ancaman kelangsungan bisnis televisi, kata analis Gartner, Van Baker.
"Semua orang tahu monopoli bahwa Google telah menguasai lalu lintas Internet dalam periklanan. Jika kamu mengambil cara ini dan menerapkannya di televisi, tiba-tiba kekuatan Google menjadi besar dalam ruang iklan dan penyiaran tidak menyukai ide itu." kata Baker.
Google mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa layanan baru Google TV "memungkinkan akses ke semua konten web yang kamu dapatkan hari ini baik telepon dan PC, tetapi akhirnya ini merupakan pilihan pemilik konten untuk membatasi pengguna mengakses konten mereka."
Awal bulan ini, Google mengumumkan bahwa HBO akan menawarkan akses ratusan jam pemrograman untuk pelanggan yang menggunakan Google TV, dan mengatakan Turner Broadcasting telah mengoptimalkan beberapa situs populer, termasuk TBS, TNT dan CNN, untuk Google TV, demikian Reuters.
25 Okt 2010
Source:http://www.republika.co.id/berita/trendtek/aplikasi/10/10/25/142358-tiga-jaringan-tv-as-blokir-google-web-tv
Perwakilan dari Walt Disney Co dan NBC Universal dikonfirmasi pada Kamis bahwa perusahaan TV memblokir akses siaran TV situs Web dari TV Google. Disney memiliki jaringan ABC dan TV kabel bisnis ESPN.
Fox News Corp juga masih menimbang pemblokiran akses untuk menayangkan situs Google, namun keputusan itu belum dibuat, sebuah sumber yang dekat dengan masalah tersebut.
CBS telah memblokir akses ke program episode penuh Google, termasuk acara populer seperti "CSI: Crime Scene Investigation," menurut laporan di Wall Street Journal pada Kamis.
Google TV, mulai tersedia bulan ini di Amerika Serikat yang memungkinkan konsumen untuk mengakses konten Web pada layar televisi.
Layanan itu dibuat pada perangkat Sony Corp dan Logitech Internasional, layanan Google TV dapat mendatangkan peluang iklan baru bagi Google, yang menghasilkan sebagian besar pendapatan Google sekitar $ 24 setiap tahun dari iklan Web.
Namun rencana TV Google dilihat sebagai ancaman kelangsungan bisnis televisi, kata analis Gartner, Van Baker.
"Semua orang tahu monopoli bahwa Google telah menguasai lalu lintas Internet dalam periklanan. Jika kamu mengambil cara ini dan menerapkannya di televisi, tiba-tiba kekuatan Google menjadi besar dalam ruang iklan dan penyiaran tidak menyukai ide itu." kata Baker.
Google mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa layanan baru Google TV "memungkinkan akses ke semua konten web yang kamu dapatkan hari ini baik telepon dan PC, tetapi akhirnya ini merupakan pilihan pemilik konten untuk membatasi pengguna mengakses konten mereka."
Awal bulan ini, Google mengumumkan bahwa HBO akan menawarkan akses ratusan jam pemrograman untuk pelanggan yang menggunakan Google TV, dan mengatakan Turner Broadcasting telah mengoptimalkan beberapa situs populer, termasuk TBS, TNT dan CNN, untuk Google TV, demikian Reuters.
25 Okt 2010
Source:http://www.republika.co.id/berita/trendtek/aplikasi/10/10/25/142358-tiga-jaringan-tv-as-blokir-google-web-tv
HP dan Microsoft Garap Teknologi "Cloud Computing" Bersama
Hewlett Packard (HP) dan Microsoft menjalin kerja sama pengembangan teknologi cloud computing. Kedua perusahaan menginvestasikan 250 juta dollar AS untuk meningkatkan kemampuan teknologi dan menyederhanakan layanan yang cocok untuk bisnis semua lapisan.
"Perjanjian ini, yang meliputi hardware, software, dan layanan, akan memungkinkan pelanggan bisnis mengoptimalisasi kinerjanya dengan cepat dengan total biaya semurah mungkin," ujar Steve Ballmer, CEO Microsoft dalam pernyataannya. Kerja sama yang ditandatangani Rabu (13/1/2010) itu akan dilakukan selama tiga tahun.
Sebagai produsen komputer terbesar dunia, HP akan berperan dalam perancangan infrastruktur data center, aplikasi, dan tool manajemen. Sementara Microsoft akan melakukan optimalisasi software dan layanannya, seperti Windows Azure dan platform cloud computing-na dengan hardware yang dibuat HP.
"Kerja sama ini akan memungkinkan HP dan Microsoft menawarkan teknologi transformasi kepada pelanggan kami yang akan menekan biaya, menggenjot pertumbuhan bisnis, dan mempercepat inovasi," ujar Mark Hurd, CEO HP dalam pernyataannya.
Sejumlah analis dan pelaku industri meyakini cloud computing akan menjadi salah satu tren di tahun 2010 ini. Dengan platform ini, semua layanan, aplikasi, dan data dikumpulkan dalam data center yang dapat diakses melalui internet sehingga dapat mendukung pekerjaan di mana saja dan kapan saja. Aplikasi tak perlu diinstalasi di setiap kompoter dan tak perlu kapasitas data hardisk yang besar.
Dengan teknologi ini, aplikasi dan storage juga bisa menjadi layanan jasa sehingga perusahaan kecil pun dapat menikmati kecanggihan teknologi tanpa harus mengimplementasikannya sendiri yang tentu membutuhkan investasi besar.
14 Januari 2010
Source:http://tekno.kompas.com/read/2010/01/14/21320630/HP.dan.Microsoft.Garap.Teknologi..quot.Cloud.Computing.quot..Bersama.
"Perjanjian ini, yang meliputi hardware, software, dan layanan, akan memungkinkan pelanggan bisnis mengoptimalisasi kinerjanya dengan cepat dengan total biaya semurah mungkin," ujar Steve Ballmer, CEO Microsoft dalam pernyataannya. Kerja sama yang ditandatangani Rabu (13/1/2010) itu akan dilakukan selama tiga tahun.
Sebagai produsen komputer terbesar dunia, HP akan berperan dalam perancangan infrastruktur data center, aplikasi, dan tool manajemen. Sementara Microsoft akan melakukan optimalisasi software dan layanannya, seperti Windows Azure dan platform cloud computing-na dengan hardware yang dibuat HP.
"Kerja sama ini akan memungkinkan HP dan Microsoft menawarkan teknologi transformasi kepada pelanggan kami yang akan menekan biaya, menggenjot pertumbuhan bisnis, dan mempercepat inovasi," ujar Mark Hurd, CEO HP dalam pernyataannya.
Sejumlah analis dan pelaku industri meyakini cloud computing akan menjadi salah satu tren di tahun 2010 ini. Dengan platform ini, semua layanan, aplikasi, dan data dikumpulkan dalam data center yang dapat diakses melalui internet sehingga dapat mendukung pekerjaan di mana saja dan kapan saja. Aplikasi tak perlu diinstalasi di setiap kompoter dan tak perlu kapasitas data hardisk yang besar.
Dengan teknologi ini, aplikasi dan storage juga bisa menjadi layanan jasa sehingga perusahaan kecil pun dapat menikmati kecanggihan teknologi tanpa harus mengimplementasikannya sendiri yang tentu membutuhkan investasi besar.
14 Januari 2010
Source:http://tekno.kompas.com/read/2010/01/14/21320630/HP.dan.Microsoft.Garap.Teknologi..quot.Cloud.Computing.quot..Bersama.
Pasar Cloud Computing Capai Rp 2,1 T di tahun 2011
PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) memperkirakan nilai pasar cloud computing di Indonesia mencapai Rp 2,1 triliun tahun depan. Direktur Whole Sales and Enterprise Telkom Arief Yahya menjelaskan, dari tiga jenis layanan yang bisa diberikan teknologi cloud computing yaitu Software as a Service (SaaS), Platform as a Service (PaaS) dan Infrastructure as a Service (IaaS), maka layanan SaaS paling banyak digunakan.
"Dari nilai pasar Rp 2,1 triliun, SaaS menyumbang 40 persen. Kami sendiri akan mengupayakan untuk bisa menguasai pasar sampai 70 persen," kata Arief, Senin (18/10/2010). Arief menambahkan, pasar yang paling banyak menyerap teknologi cloud computing berasal dari instansi pemerintah. Misalnya National Single Windows (NWS), yang berhasil membuat semua pelaku usaha berlomba mendukung program tersebut.
Hal ini didukung pula oleh belanja IT pemerintah daerah dan pemerintah pusat yang lumayan besar, khususnya untuk pendidikan dan kesehatan. "Di sektor pendidikan saja, ada alokasi Rp 200 triliun, dimana 20 persen untuk belanja IT," tandas Arief.
Untuk itu, Arief bilang, pemerintah daerah diharapkan tidak segan untuk memanfaatkan cloud computing karena bisa menekan biaya investasi dan menciptakan efisiensi.
"Supaya cloud computing bisa berkembang, pemerintah harus menerbitkan aturan yang bisa mendorong kerjasama. Mulai dari pemasaran hingga kepemilikan bersama. Di bisnis software saja banyak sekali pemain asingnya. Padahal cloud computing modalnya kreativitas," katanya.
Direktur Utama Teknologi Riset Global Investama (TRG Investama) Gatot Tetuko mengakui, perusahaannya mulai tertarik untuk mencicipi rezeki di bisnis layanan cloud computing. "Setelah aktif di penyedian menara dan perangkat Wimax, kami akan melebarkan sayap ke cloud computing karena peluangnya bagus ke depan," kata Gatot.
TRG Investama adalah pemilik sebagian saham Indonesian Tower dan TRG. Di bisnis cloud computing, TRG Investama akan mengeluarkan merek dagang Indonesian Cloud. Langkah pertama yang disiapkan oleh perusahaan ini untuk menggarap bisnis cloud computing adalah menggandeng Institut Teknologi Bandung untuk melakukan riset tentang konten-konten spesifik berkait dengan cloud computing.
TRG Investama menanam Rp 10 miliar untuk melakukan riset hingga jangka waktu tiga tahun mendatang.
Sebelumnya, lembaga riset Gartner memperkirakan dalam waktu dua tahun mendatang sebanyak 80 persen dari perusahaan besar di dunia akan menggunakan cloud computing untuk meningkatkan daya saingnya. International Data Corporation memperkirakan tahun lalu pendapatan dari public cloud mencapai 16 miliar dollar AS dan diperkirakan pada 2014 akan mencapai 55,5 miliar dollar AS.(KONTAN/Gentur Putro Jati)
18 Okt 2010
Source:http://tekno.kompas.com/read/2010/10/18/21230427/Tahun.Depan..Pasar.Cloud.Computing.Capai.Rp.2.1.T
"Dari nilai pasar Rp 2,1 triliun, SaaS menyumbang 40 persen. Kami sendiri akan mengupayakan untuk bisa menguasai pasar sampai 70 persen," kata Arief, Senin (18/10/2010). Arief menambahkan, pasar yang paling banyak menyerap teknologi cloud computing berasal dari instansi pemerintah. Misalnya National Single Windows (NWS), yang berhasil membuat semua pelaku usaha berlomba mendukung program tersebut.
Hal ini didukung pula oleh belanja IT pemerintah daerah dan pemerintah pusat yang lumayan besar, khususnya untuk pendidikan dan kesehatan. "Di sektor pendidikan saja, ada alokasi Rp 200 triliun, dimana 20 persen untuk belanja IT," tandas Arief.
Untuk itu, Arief bilang, pemerintah daerah diharapkan tidak segan untuk memanfaatkan cloud computing karena bisa menekan biaya investasi dan menciptakan efisiensi.
"Supaya cloud computing bisa berkembang, pemerintah harus menerbitkan aturan yang bisa mendorong kerjasama. Mulai dari pemasaran hingga kepemilikan bersama. Di bisnis software saja banyak sekali pemain asingnya. Padahal cloud computing modalnya kreativitas," katanya.
Direktur Utama Teknologi Riset Global Investama (TRG Investama) Gatot Tetuko mengakui, perusahaannya mulai tertarik untuk mencicipi rezeki di bisnis layanan cloud computing. "Setelah aktif di penyedian menara dan perangkat Wimax, kami akan melebarkan sayap ke cloud computing karena peluangnya bagus ke depan," kata Gatot.
TRG Investama adalah pemilik sebagian saham Indonesian Tower dan TRG. Di bisnis cloud computing, TRG Investama akan mengeluarkan merek dagang Indonesian Cloud. Langkah pertama yang disiapkan oleh perusahaan ini untuk menggarap bisnis cloud computing adalah menggandeng Institut Teknologi Bandung untuk melakukan riset tentang konten-konten spesifik berkait dengan cloud computing.
TRG Investama menanam Rp 10 miliar untuk melakukan riset hingga jangka waktu tiga tahun mendatang.
Sebelumnya, lembaga riset Gartner memperkirakan dalam waktu dua tahun mendatang sebanyak 80 persen dari perusahaan besar di dunia akan menggunakan cloud computing untuk meningkatkan daya saingnya. International Data Corporation memperkirakan tahun lalu pendapatan dari public cloud mencapai 16 miliar dollar AS dan diperkirakan pada 2014 akan mencapai 55,5 miliar dollar AS.(KONTAN/Gentur Putro Jati)
18 Okt 2010
Source:http://tekno.kompas.com/read/2010/10/18/21230427/Tahun.Depan..Pasar.Cloud.Computing.Capai.Rp.2.1.T
Subscribe to:
Posts (Atom)
Understanding the Presidential Candidates’ Environmental Policies and Potential Stances for the Carbon Marke
| Carbon Policy Lab Understanding the Presidential Candidates’ Environmental Policies and Potential Stances for the Carbon Market Indonesi...
-
PT Konsorsium Televisi Digital Indonesia (KTDI) menggelar uji coba siaran televisi digital di wilayah Jabotabek. Siaran uji coba itu merupak...
-
JAKARTA - PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) sangat sepakat mengenai ketentuan Bank Indonesia (BI) untuk membuat standarisasi sistem pembayaran pada...