Wednesday, November 17, 2010

Peneliti Asal Kendal Raih Penghargaan di AS

Seorang mahasiswa Indonesia berhasil menerima penghargaan tingkat internasional bidang aplikasi Laser Plasma Spectroscopy atau Laser-Induced Breakdown Spectroscopy (LIBS) di Amerika Serikat (AS). Dia adalah Ali Khumaeni.


Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Osaka mengungkapkan bahwa peneliti asal Kendal berusia 27 tahun itu merupakan mahasiswa program master dari Universitas Fukui, Jepang. Makalah Khumaeni dianggap sebagai yang terbaik untuk kategori mahasiswa pasca sarjana di "6th International Conference on LIBS" di kota Memphis, Tennessee, AS, pada 13-17 September 2010. Ket.foto:Ali Khumaeni saat bekerja di laboratorium Fukui (2007) (Dokumentasi Pribadi Ali Khumaeni)

"Konferensi Internasional LIBS merupakan konferensi terbesar bidang laser plasma spektroskopi yang diselenggarakan setiap dua tahun sekali," demikian siaran pers dari KJRI Osaka. Dalam konferensi tersebut, ratusan mahasiswa paskasarjana, para ahli LIBS, profesor, dan perusahaan yang bergerak di bidang optik, laser, dan imaging hadir untuk menyampaikan gagasan, ide dan perkembangan serta kemajuan hasil riset terkini bidang LIBS.

Makalah Khumaeni berjudul "Direct Analysis of Powder Sample Using Transversely Excited Atmospheric CO2 Laser-Induced Metal-Assisted Gas Plasma at 1 atm by Introducing the Powder Particles into the Plasma." Artikel itu dinilai para juri dan ahli LIBS sebagai makalah dengan orisinalitas terbaik kedua.

Menurut Khumaeni, makalah tersebut juga akan dimuat di Jurnal Internasional Analytical and Bioanalytical Chemistry. "Ini adalah kali kedua setelah sebelumnya mendapatkan penghargaan sebagai Young Scientist Award dari International conference on laser probing di Nagoya, Jepang, pada Oktober 2008," kata Khumaeni. “Saya sangat bersyukur hasil riset di lab mendapat pengakuan internasional.”

Selain di LIBS, Khumaeni telah banyak menulis di beberapa jurnal internasional tentang applied spectroscopy, fisika terapan, dan pendidikan fisika.

Bidang LIBS saat ini berkembang sangat pesat di Amerika dan Eropa. Di Asia, bidang ini mulai menarik perhatian para ilmuwan dari Jepang, Korea, China, dan Hong Kong. LIBS kini menjadi teknologi alternatif masa depan untuk analisis material semua fase baik padat, cair, maupun gas.

Menurut Khumaeni, LIBS mulai diaplikasikan sebagai metode analisis atom dan molekul dalam material di semua bidang termasuk pembangkit tenaga nuklir dan industri nuklir, polusi lingkungan, industri makanan, industri obat-obatan (farmasi dan kedokteran), pertanian dan perkebunan, arkeologi, thin film, forensik, safety and security, luar angkasa, dan lain-lain. (kd)

23 Sep 2010
Source:http://teknologi.vivanews.com/news/read/179144-peneliti-asal-kendal-raih-penghargaan-di-as

800 Ilmuwan Indonesia Bekerja di Luar Negeri

Lebih kurang 400 ilmuwan Indonesia bekerja di berbagai institusi penelitian bergengsi di luar negeri, bahkan banyak diantaranya menduduki posisi penting.

"Dari lebih kurang 800 ilmuwan Indonesia di luar negeri, 400 diantaranya bekerja di lembaga riset dan penelitian yang cukup bergengsi, bahkan banyak juga yang menduduki posisi penting," kata Wakil Ketua Ikatan Ilmuwan Indonesia Internasional (I4) Dr Arif Satria di Bogor, Rabu, 24 Februari 2010

Seperti yang dilansir tvone.co.id, para ilmuwan tersebut, katanya, adalah aset bangsa yang harus bisa dimanfaatkan untuk kepentingan negara.

Keberadaan mereka di lembaga penelitian asing, katanya, bisa dimanfaatkan untuk membuka akses bagi ilmuwan di Indonesia untuk belajar atau melakukan riset di institusi tersebut.

Bahkan, mereka juga bisa membagi informasi dengan rekan-rekan mereka di Tanah Air mengenai kemajuan penelitian di suatu negara, kata Arif yang juga menjabat sebagai Direktur Riset dan Kajian Strategis Institut Pertanian Bogor (IPB).

"Mereka bukan pengkhianat bangsa. Tetapi pemerintah hendaknya bisa memanfaatkan mereka untuk membuka akses bagi ilmuwan lain di Indonesia untuk sekolah ataupun mengadakan riset di luar negeri," katanya.

Ia mengakui bahwa para ilmuwan tersebut memilih berkarya di luar negeri karena pertimbangan karir yang lebih bagus dan lebih dihargai. "Secara finansial lebih terjamin bagi mereka bekerja di luar negeri," tambahnya.

Untuk menjalin kolaborasi antara ilmuwan di Indonesia dan di luar negeri, pada Juli 2009 dibentuk Lembaga Ilmuwan Indonesia Internasional (I4) untuk merangkul ilmuwan bangsa yang berada di seluruh penjuru dunia.

Basisnya ada di Jakarta, namun kebanyakan pengurusnya ada di luar negeri, bahkan ketua lembaga ada di Singapura, katanya.

Terkait banyaknya ilmuwan yang bekerja di luar negeri, lembaga baru ini hanya bisa melakukan mediasi antar ilmuwan sehingga mereka bisa saling membagi informasi, katanya.

"Kami tengah membuat `database` mengenai ilmuwan-ilmuwan yang ada di berbagai negara, sehingga pada saatnya nanti jika dibutuhkan kita bisa memanfaatkan jasa mereka," katanya.

24 Feb 2010
Source:http://nasional.vivanews.com/news/read/131938-800_ilmuwan_indonesia_bekerja_di_luar_negeri

NASA: Ini Foto Terbaru Gunung Merapi

Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) terus memantau perkembangan letusan Gunung Merapi.

Foto terbaru NASA yang diambil melalui fasilitas Advanced Spaceborne Thermal Emission and Reflection Radiometer (ASTER) pada Satelit Terra diambil Senin 15 November 2010.


Foto didominasi warna merah tua ini menunjukkan bahaya aliran priroklastik Merapi. Longsoran berupa gas panas, debu, dan batuan membara meluncur dengan cepat. Bahkan mencapai kecepatan lebih dari 150 kilometer per jam.

Aliran piroklastik ini biasanya mengikuti medan tertentu, namun bisa menyebar ke area yang lebih luas.

Gambar dari instrumen ASTER pada Satelit Terra NASA menunjukkan aliran piroklastik yang besar di sepanjang Sungau Gendol, di Selatan Merapi.

Deposit lahar mengalir ke Sungai Gendol. Sementara di utara tempat latihan golf Merapi, fitur merah menggambarkan daerah terdampak aliran piroklastik yang menyebabkan kehancuran nyaris total.

Sementara, wilayah abu-abu gelap, sebagian besar pohon tumbang dan tanah dilapisi abu dan batu.

Foto lain yang diambil NASA bertanggal 10 November 2010. Foto ini menggambarkan abu tebal yang ke luar dari arah Merapi di hari itu. Foto ini diambil melalui instrumen Moderate Resolution Imaging Spectroradiometer (MODIS) di Satelit Terra.

Pada 11 November 2010, NASA juga mengeluarkan peta konsentrasi sulfur (belerang) dioksida pada 4-8 November 2010. Ini adalah gas berwarna yang bisa membahayakan kesehatan manusia, sekaligus mendinginkan iklim di Bumi, juga memicu hujan asam.

Peta ini diambil oleh instrumen Ozone Monitoring Instrument (OMI) di Satelit Aura NASA.

Pada tanggal 9 November 2010, Volcanic Ash Advisory Centre di Darwin, Australia, melaporkan ketinggian awan belerang dioksida di Samudera Hindia antara 12.000 dan 15.000 meter.

Jika sebuah gunung berapi di dekat khatulistiwa menyuntikkan cukup banyak jumlah belerang dioksida ke stratosfer, reaksi kimia yang dihasilkan dapat membuat aerosol reflektif yang masih melekat selama berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun -- bisa merefleksikan sinar matahari dan menurunkan iklim.

17 Nov 2010
Source:http://nasional.vivanews.com/news/read/189189-nasa--ini-foto-terbaru-gunung-merapi

Ini Dia Hacker Terpopuler Sepanjang Masa

Selain pengguna internet biasa, dunia maya juga dipenuhi oleh mereka yang disebut sebagai hacker yang disebut cracker atau black hat hacker. Kegemaran mereka adalah mengeksploitasi sistem komputer dan melakukan apa yang disebut sebagai cybercrime.

Sebagian dari mereka melakukannya demi kesenangan dan memenuhi rasa penasaran semata, sementara sebagian lainnya melakukannya demi mencari keuntungan pribadi. Berikut ini adalah beberapa ‘black hack’ hacker terpopuler di komunitasnya.

Jonathan James
Nama James mendadak beken karena ia merupakan orang pertama yang dijebloskan ke pengadilan gara-gara hacking. Ketika dikurung, ia baru berusia 16 tahun.

Dalam sebuah wawancara dengan stasiun TV swasta di Amerika Serikat, ia menyebutkan, “Saya hanya bermain dan melihat-lihat,” ucap James, seperti dikutip dari ITSecurity, 16 November 2010. “Yang menarik buat saya adalah tantangan apa yang bisa saya dapatkan kalau berhasil,” ucapnya.

Yang jadi target James adalah organisasi kelas atas. Sebagai contoh, ia memasang backdoor di server Defense Threat Reduction Agency (DTRA). Organisasi itu merupakan salah satu unit di Departemen Pertahanan AS yang bertugas mengurangi ancaman terhadap AS dan sekutunya dari senjata konvensional, senjata khusus, biologis, kimia, hingga nuklir.

Backdoor yang dibuat oleh James memungkinkannya melihat email sensitif dan mengambil data username dan password karyawan.

James juga berhasil masuk ke komputer-komputer NASA dan mencuri software yang secara total bernilai sebesar US$1,7 juta atau sekitar Rp15 miliar.

Menurut Departemen Kehakiman, software yang dicuri adalah software pendukung lingkungan fisik International Space Station yang mengontrol temperatur dan kelembaban di tempat tinggal astronot di ruang angkasa tersebut.

Akibatnya, NASA terpaksa mematikan sistem komputer mereka dan mengalami kerugian hingga sebesar US$41 ribu atau Rp366 juta. Menurut James, ia mendownload kode software itu untuk mendukungnya dalam mempelajari bahasa pemrograman C.
“Kode itu sendiri jelek, tidak pantas dinilai sebesar US$1,7 juta seperti yang diklaim NASA,” ucap James.

Melihat kejahatan yang dilakukan, kalau saja James atau yang dikenal dengan nama c0mrade di dunia maya itu sudah berusia dewasa, ia pasti akan mendapat hukuman setidaknya 10 tahun penjara. Berhubung masih di bawah umur, ia hanya dihukum dilarang menggunakan komputer dan menjadi tahanan rumah selama enam bulan dengan percobaan. Akan tetapi, berhubung ia melanggar hukuman, ia dipenjara selama 6 bulan.

Saat ini, James mengaku sudah insaf, tidak akan melakukan kejahatan serupa dan berencana untuk mendirikan perusahaan keamanan.

Adrian Lamo
Lamo populer karena ia berhasil menyusup ke New York Times dan Microsoft. Dijuluki ‘hacker tunawisma’ karena ia menggunakan komputer di tempat umum seperti kedai kopi dan perpustakaan untuk melancarkan serangannya.

Penyusupan yang dilakukan Lamo umumnya merupakan percobaan penetrasi lewat celah keamanan yang ia temukan, mengeksploitasinya, kemudian mengabarkan perusahaan yang ia susupi seputar celah yang ada. Ia juga sempat menyusup ke Yahoo, Bank of America, Citigroup, dan Cingular.

Jika white hacker disewa perusahaan untuk melakukan uji coba penetrasi, itu merupakan hal yang legal. Akan tetapi, yang dilakukan Lamo tidak. Saat ia masuk ke intranet New York Times, ia melihat informasi pribadi kontributor, termasuk nomor Social Security. Lamo juga masuk ke akun LexisNexis milik surat kabar tersebut dan mencuri informasi rahasia.

Akibatnya, ia dikenai denda sebesar US$65 ribu, tahanan rumah selama 6 bulan dengan masa percobaan dua tahun. Setelah masa hukumannya berakhir, ia bekerja sebagai jurnalis dan pembicara di berbagai event.

Kevin Mitnick
Mitnick dikenal saat ia dicari-cari oleh pihak berwajib. Tindak-tanduknya dipublikasikan besar-besaran di media massa meski kejahatan yang ia lakukan sebenarnya tidak terlalu signifikan.

Meski begitu, Departemen Kehakiman menyatakan bahwa Mitnick merupakan: “The most wanted computer criminal in United States history.” Bahkan eksploitasi yang dilakukannya diangkat ke dalam dua film yakni Freedom Downtime dan Takedwon.

Mitnick punya sejumlah pengalaman hacking sebelum melakukan kejahatan yang membuatnya populer. Ia memulainya dengan menyusup ke jaringan kartu transportasi massa di Los Angeles untuk mendapatkan tumpangan bus gratis.

Setelah itu, ia mencurangi billing telepon. Meski melakukan kejahatan lain, Mitnick akhirnya ditangkap karena menerobos jaringan komputer Digital Equipment Corporation dan mencuri software.

Kelakuan Mitnick makin parah setelah ia melakukan hacking dari seantero negeri selama dua setangah tahun. Dalam artikel bertajuk ‘hacker komputer legendaris yang keluar dari penjara’ di CNN, disebutkan bahwa Mitnick sering masuk ke jaringan komputer, mencuri rahasia perusahaan, mengacaukan jaringan telepon dan masuk ke sistem peringatan dini negara.

Kini Mitnick telah meninggalkan masa lalunya sebagai black hat hacker dan menjadi anggota aktif di komunitas. Sempat dibui selama 5 tahun, dengan 8 bulan di antaranya dikurung di sel terkucil, Mitnick sekarang bekerja sebagai konsultan keamanan komputer, penulis dan juga pembicara.

17 Nov 2010
Source:http://teknologi.vivanews.com/news/read/189141-black-hat-hacker-terpopuler-sepanjang-masa

Tuesday, November 16, 2010

Marc Steinmeyer: PopHarris Colourful dan Green Hotel

Hotel PopHarris merupakan hotel bintang dua atau budget hotel dari Grup Tauzia. Hotel ini penuh warna dan menerapkan konsep green.

Dinding hotel ini misalnya bukan dinding tembok atau dinding kaca, melainkan dinding yang tembus pandang di mana angin bisa masuk ke dalam. Selain itu konsep green diterapkan pada water heater, water treatment, solar system hotel ini.

Berikut ini wawancara Robert Adhi Ksp dari Kompas.com dengan Marc Steinmeyer, Presiden Direktur Tauzia Management Hotel di Hotel PopHarris Jalan Teuku Umar, Denpasar, Bali, Senin (8/11/10) pagi.

Desain hotel ini sangat colourful dan berbeda dari hotel sejenis. Apa maknanya?
Saya suka warna-warni. Ini melambangkan hidup yang enerjik, penuh warna, tidak membosankan. Ini saya terapkan dalam budget hotel Tauzia pertama di Bali.

Apa kelebihan PopHarris dibandingkan hotel sejenis?
Kami mengembangkan konsep sendiri sejak tiga tahun yang lalu. Tim arsitek dari Perancis bersama dengan tim arsitek Indonesia mengembangkan konsep yang berbeda dengan konsep hotel lainnya yang sejenis. Kami melakukan kreativitas dalam teknologi yang diwujudkan dalam konstruksi fasad, shower, water heater system, dinding  tanpa tembok. Kami melakukan inovasi membangun. Itu poin utama.

Dan seperti Anda bisa lihat screen, fasad, shower, water and solar system di hotel ini tampak lebih green.
Pekan depan tim dari Perancis audit hotel ini how green is the building. Dari hasil audit ini, mereka akan memberi benchmark, bagaimana PopHarris berstandar internasional berikutnya dibangun.

Kami juga mengundang Green Building Council untuk melakukan penilaian atas proyek green hotel pertama Tauzia ini. PopHarris ingin mempromosikan green environmental yang nyata.

Kalau di Bali, kami bisa menggunakan dinding dengan screen seperti ini, di Jakarta tentu kami tak bisa melakukannya.

Ada rencana membangun dan mengoperasikan PopHarris lainnya di kota-kota lain?

Kami sudah merencanakan membangun 8 PopHarris lainnya, antara lain di Jalan Cokroaminoto Denpasar dan Tuban di Bali, Manado, Jogja, Airport Jakarta, Surabaya, dan dua lagi di Jakarta.

Bagaimana dengan Harris Hotel?
Harris Hotel akan dibuka di Bandung (Festival Mall), Jakarta (FX Sudirman), Batam (Batam Center), Bali (Sunset Road). Dan pada tahun 2012, kami rencanakan membuka 18 Hotel Harris lagi, antara lain di Malang, Surabaya, Sentul City, Puncak, dan Airport Jakarta, empat lagi di Bali, dan di Luwuk Sulawesi.

Apa rahasia Tauzia mengelola hotel Harris dan PopHarris?

Kami memang agresif, memiliki deteminasi tinggi tapi tetap fokus pada kualitas.

Anda dulu CEO Grup Accor Indonesia, jaringan hotel internasional yang terkenal, namun Anda memilih keluar dan membangun perusahaan sendiri, Tauzia. Mengapa?

Memang saat di Accor, saya memiliki posisi yang bagus dan menikmati pekerjaan. Namun Anda tahu, di perusahaan seperti Accor, 30 persen keberhasilan milik Anda, 70 persen untuk citra perusahaan. Kalau Anda punya perusahaan sendiri, keberhasilan 100 persen milik Anda sendiri. Anda terjun dengan parasut Anda sendiri. Dan ini tantangan bagi kami.
 
Anda mengadopsi dari budget hotel di Eropa?

Karena saya berasal dari Eropa, saya sedikit banyak mengambil dari konsep Eropa. Konsep kami simpel, unik, friendly. Tak hanya dalam desain, kami juga melakukan manajemen yang lebih simpel, termasuk dalam pemasaran. Jumlah karyawan tetap hanya 9 orang.

Konsep kamar kami harus sempurna, tamu bisa tidur nyenyak dengan king bed size seperti halnya hotel bintang lima. Tamu juga mendapatkan fasilitas wifi.

Anda optimistik dengan industri perhotelan di Indonesia?

Kami yakin karena Indonesia negara yang tumbuh dan berkembang pesat. Optimistik bukan berarti tidak realistis. Kuncinya pada determiniasi, kerja keras, konsistensi, dan enerjik baik secara alamiah maupun karakter kepribadian. (Robert Adhi Ksp)

08 Nov 2010
Source:http://properti.kompas.com/read/2010/11/08/08051912/Marc.Steinmeyer:.PopHarris.Colourful.dan.Green.Hotel

Understanding the Presidential Candidates’ Environmental Policies and Potential Stances for the Carbon Marke

  | Carbon Policy Lab Understanding the Presidential Candidates’ Environmental Policies and Potential Stances for the Carbon Market Indonesi...