Alamat Internet akan habis dalam beberapa minggu, menurut salah satu penemu Internet pekan lalu. Alamat Internet yang dimaksud adalah alamat protokol Internet (IP address).
Vint Cerf, yang turut mendesain alamat protokol Internet tersebut, mengatakan kalau Internet saat ini hanya dapat menampung 4,3 miliar alamat. Cerf menyebutkan kalau alamat ini akan terpakai seluruhnya dalam beberapa minggu ke depan.
Cerf mengakui kalau pada saat mendesain alamat internet protokol, ia tidak menyangka jumlah 4,3 miliar tidak cukup.
"Ini 'kesalahan' kami, para pendesain. Kami pikir Internet adalah sebuah eksperimen dan untuk eksperimen kami kira jumlah 4,3 miliar saja sudah cukup." kata Cerf yang juga wakil presiden Google dalam sebuah wawancara.
Cerf membuat protokol IPv4, versi protokol yang sekarang ini menghubungkan komputer-komputer ke Internet di seluruh dunia, pada tahun 1977 sebagai bagian dari sebuah eksperimen saat bekerja untuk Department of Defense. Pada tahun 1981, IPv4 beroprasi penuh.
Alamat protokol Internet berupa urutan angka-angka. Angka-angka itu unik pada setiap komputer atau perangkat lain--termasuk ponsel dan perangkat bergerak lainnya--yang terhubung ke internet. Peningkatan jumlah perangkat yang terhubung ke Internet inilah yang menyebabkan percepatan habisnya alamat protokol. Bukan hanya komputer dan ponsel, televisi yang terhubung ke Internet pun mulai tersedia di beberapa negara.
Alamat protokol Internet ini berbeda dengan alamat situs web. Alamat situs web dikenal dengan "nama domain". Untuk mengatasi krisis ini, protokol baru IPv6 sedang dipersiapkan. Alamat IP baru ini dapat menciptakan triliunan alamat internet. Saat ini, IPv6 sudah dapat bekerja di semua sistem operasi besar meskipun belum seluas IPv4.
25 Januari 2011
Source:http://tekno.kompas.com/read/2011/01/25/2131353/Beberapa.Minggu.Lagi..Alamat.Internet.Habis
Membantu Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank Dalam Penerapan Sustainable Finance (Keuangan Berkelanjutan) - Environmental & Social Risk Analysis (ESRA) for Loan/Investment Approval - Training for Sustainability Reporting (SR) Based on OJK/GRI - Penguatan Manajemen Desa dan UMKM - Membantu Membuat Program dan Strategi CSR untuk Perusahaan. Hubungi Sdr. Leonard Tiopan Panjaitan, S.sos, MT, CSRA di: leonardpanjaitan@gmail.com atau Hp: 081286791540 (WA Only)
Wednesday, January 26, 2011
Monday, January 24, 2011
Bocornya Data Pelanggan YLKI: BRTI Terkesan Loyo Hadapi Operator
Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) mendapat kritikan pedas dari Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) lantaran dituding tidak mampu menghadapi operator yang nakal. "BRTI terkesan loyo," kata YLKI.
Anggota Pengurus Harian YLKI Tulus Abadi mengatakan demikian lantaran gregetan melihat aksi BRTI yang tidak mampu menertibkan perilaku operator yang kebablasan dan meresahkan konsumen.
Kejadian terbaru yang turut memancing reaksi YLKI adalah terkait beredarnya kabar bocornya data 25 juta pelanggan telekomunikasi di Indonesia. Nah, YLKI menduga ada permainan dari oknum di operator yang memuluskan keluarnya data privasi tersebut.
"BRTI kan regulator harusnya mereka bisa memberi sanksi ke operator yang nakal dan bermain di kejadian ini (bocornya data pelanggan-red.), dan hal itu sudah didukung UU Telekomunikasi," tegas Tulus, kepada detikINET, Senin (24/1/2011).
"Ini salah satu bentuk kegagalan kinerja mereka, BRTI terkesan loyo untuk menertibkan operator yang nakal," ia menandaskan.
Aksi BRTI untuk menertibkan industri telekomunikasi Tanah Air memang begitu dinanti para pengguna. Jika kabar bocornya 25 juta pelanggan telekomunikasi itu benar adanya, tentu dinantikan ketegasan dari sang regulator telekomunikasi.
Isu kebocoran data pengguna telekomunikasi ini mengemuka setelah adanya klaim dari penjual produk pengiriman SMS broadcast yang mengaku memiliki database 25 juta pengguna telepon aktif di Indonesia.
( ash / rns )
24 Januari 2011
Source:http://www.detikinet.com/read/2011/01/24/121540/1552991/328/ylki-brti-terkesan-loyo-hadapi-operator/?i991101105
Anggota Pengurus Harian YLKI Tulus Abadi mengatakan demikian lantaran gregetan melihat aksi BRTI yang tidak mampu menertibkan perilaku operator yang kebablasan dan meresahkan konsumen.
Kejadian terbaru yang turut memancing reaksi YLKI adalah terkait beredarnya kabar bocornya data 25 juta pelanggan telekomunikasi di Indonesia. Nah, YLKI menduga ada permainan dari oknum di operator yang memuluskan keluarnya data privasi tersebut.
"BRTI kan regulator harusnya mereka bisa memberi sanksi ke operator yang nakal dan bermain di kejadian ini (bocornya data pelanggan-red.), dan hal itu sudah didukung UU Telekomunikasi," tegas Tulus, kepada detikINET, Senin (24/1/2011).
"Ini salah satu bentuk kegagalan kinerja mereka, BRTI terkesan loyo untuk menertibkan operator yang nakal," ia menandaskan.
Aksi BRTI untuk menertibkan industri telekomunikasi Tanah Air memang begitu dinanti para pengguna. Jika kabar bocornya 25 juta pelanggan telekomunikasi itu benar adanya, tentu dinantikan ketegasan dari sang regulator telekomunikasi.
Isu kebocoran data pengguna telekomunikasi ini mengemuka setelah adanya klaim dari penjual produk pengiriman SMS broadcast yang mengaku memiliki database 25 juta pengguna telepon aktif di Indonesia.
( ash / rns )
24 Januari 2011
Source:http://www.detikinet.com/read/2011/01/24/121540/1552991/328/ylki-brti-terkesan-loyo-hadapi-operator/?i991101105
25 Juta Data Pelanggan Telekomunikasi Bocor?
Beredar kabar bahwa sedikitnya ada 25 juta data pengguna telekomunikasi di Indonesia yang bocor. Kabar ini langsung jadi perhatian Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI). Anda kah salah satu korbannya?
Menurut Anggota BRTI Heru Sutadi, isu kebocoran data pengguna telekomunikasi ini mengemuka setelah adanya klaim dari penjual produk pengiriman SMS broadcast yang mengaku memiliki database 25 juta pengguna telepon aktif di Indonesia.
"Penyelidikan ini penting mengingat bahwa data pengguna adalah sesuatu yang bersifat rahasia dan dilindungi UU Telekomunikasi No. 36/1999. Sehingga, jika isu ini benar, maka jelas hal itu pelanggaran," tegas Heru kepada detikINET, Senin (24/1/2010).
Penyelidikan ini juga terkait dengan maraknya pengiriman SMS broadcast yang bersifat spam dari bank-bank yg menawarkan kartu kredit maupun kredit tanpa agunan (KTA).
"Dari laporan masyarakat, bank yang banyak mengirim SMS spam adalah Standard Charter Bank and ANZ. Selain perbankan, kini pola-pola seperti itu juga diikuti oleh penyelenggara telepon premium," ungkap dia.
Sebelum menyelidiki lebih lanjut, BRTI juga sempat berdiskusi dengan Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI). "Konsumen banyak yang protes karena kata-kata yang digunakan dalam berpromosi tersebut sangat vulgar," tandas Heru.
Saat ini tercatat ada 180 juta lebih pelanggan telekomunikasi di Indonesia. Jika isu kebocoran data benar adanya, BRTI khawatir, bisa saja seluruh data pelanggan yang ada akan jadi korban berikutnya.
24 Januari 2011
Source:http://www.detikinet.com/read/2011/01/24/091542/1552833/328/25-juta-data-pelanggan-telekomunikasi-bocor/
Menurut Anggota BRTI Heru Sutadi, isu kebocoran data pengguna telekomunikasi ini mengemuka setelah adanya klaim dari penjual produk pengiriman SMS broadcast yang mengaku memiliki database 25 juta pengguna telepon aktif di Indonesia.
"Penyelidikan ini penting mengingat bahwa data pengguna adalah sesuatu yang bersifat rahasia dan dilindungi UU Telekomunikasi No. 36/1999. Sehingga, jika isu ini benar, maka jelas hal itu pelanggaran," tegas Heru kepada detikINET, Senin (24/1/2010).
Penyelidikan ini juga terkait dengan maraknya pengiriman SMS broadcast yang bersifat spam dari bank-bank yg menawarkan kartu kredit maupun kredit tanpa agunan (KTA).
"Dari laporan masyarakat, bank yang banyak mengirim SMS spam adalah Standard Charter Bank and ANZ. Selain perbankan, kini pola-pola seperti itu juga diikuti oleh penyelenggara telepon premium," ungkap dia.
Sebelum menyelidiki lebih lanjut, BRTI juga sempat berdiskusi dengan Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI). "Konsumen banyak yang protes karena kata-kata yang digunakan dalam berpromosi tersebut sangat vulgar," tandas Heru.
Saat ini tercatat ada 180 juta lebih pelanggan telekomunikasi di Indonesia. Jika isu kebocoran data benar adanya, BRTI khawatir, bisa saja seluruh data pelanggan yang ada akan jadi korban berikutnya.
24 Januari 2011
Source:http://www.detikinet.com/read/2011/01/24/091542/1552833/328/25-juta-data-pelanggan-telekomunikasi-bocor/
Friday, January 21, 2011
BNI Go Green dalam MarkPlus Conference 2011
Kisah BNI Go Green dalam Marketing Champion 2011
Penulis: Taufik, Chief Business Officer, MarkPlus, Inc. Tulisan dimuat di Majalah Marketeers, Edisi Januari 2011, Hal.57.
Tulisan ini dibuat dalam rangka acara akbar Markplus Conference 2011, yang diselenggarakan oleh MarkPlus, Inc pada hari Kamis, 16 Desember 2010 di Ritz-Carlton Jakarta Pacific Place.
Berikut kutipan tulisan:
![]() |
Para Marketing Champion dan CEO of the Year 2011 Dahlan Iskan berfoto bersama Hermawan Kartajaya. Sumber: http://blog.the-marketeers.com/wp-content/uploads/2010/12/01-1.jpg |
Dewan juri memutuskan untuk memilih satu orang marketing champion dari masing-masing kategori industri. Di kategori Financial Services Industry terpilih CEO BNI 46 Gatot Suwondo sebagai marketing champion. Sekalipun BNI 46 bukanlah bank yang terbesar baik dari aset maupun jaringan, bukanlah yang paling pesat perkembangannya dan bukanlah yang paling besar labanya, tapi di bawah kepemimpinan Gatot, BNI 46 bukan hanya mulai memetik hasil dari proses turn around yang dilakukan tapi juga mulai bersiap untuk mengikuti jejak-jejak bank-bank lain yang kini jadi bintang dalam perbankan Indonesia.
BNI 46 yang selama ini seolah-olah seperti menjadi penonton ketika dua saudaranya, Bank Mandiri dan BRI berlomba untuk menjadi bank pilihan tiga stakeholders utama, customers, people dan investors, kini mulai ancang-ancang untuk menunjukkan karakternya. Paling menonjol dalam adalah kampanye BNI Go Green, yang ternyata bukan hanya sekedar program corporate social responsibility tapi sudah menjadi bagian dari business model. Inilah kejelian BNI 46 yang dipimpin oleh Gatot Suwondo, ketika perbankan mulai mengalami commoditization, khususnya di basic product dan service.
Bank ini mulai berani melakukan proses edukasi kepada para pengambil kredit agar mereka lebih peduli dengan lingkungan dan kalau proses edukasi sudah mencapai suatu titik tertentu, BNI 46 tidak akan ragu untuk menerapkan kepedulian lingkungan dalam persyaratan pemberian kredit. Memang langkah seperti ini juga akan bisa ditiru oleh para pemain lain. Tapi karena terlihat all out, termasuk berani untuk menyediakan akses yang bagus untuk pengguna sepeda, BNI 46 akan one step ahead, ketika trend industri mengarah ke sana.
Yang menarik juga adalah BNI Go Green ini bisa menjadi payung untuk berbagai kegiatan komunikasi pemasaran BNI 46. Kampanye mengenai electronic delivery channel tidak lagi hanya terbatas untuk menunjukkan bahwa bank ini juga punya fasilitas yang tidak kalah dengan para pesaingnya, tapi juga menunjukkan sebagai bentuk penerapan go green tersebut. Artinya BNI hendak mengartikulasikan bahwa pemakaian electronic delivery channel bukan sekedar bagian dari gaya hidup modern tapi juga gaya hidup seperti dikatakan dalam Marketeing 3.0, peduli kepada people dan planet.
Dalam era horizontal marketing, konsistensi dalam menunjukkan kepedulian pada people dan planet akan menjadi modal untuk mudah di-confirm oleh konsumen yang kian peduli dan kritis untuk melihat sejauh mana sebuah brand itu peduli pada people dan planet. Jadi, sekalipun BNI Go Green ini belum langsung berkontribusi melonjakkan performa bisnis BNI 46, tapi sudah punya peran signifikan dalam membentuk karakter baru bank ini dan sekaligus mulai membentuk gaya hidup modern dan peduli pada people dan planet. Ini sebuah langkah cerdik, karena program yang semula tampak hanya ingin membuat bank ini punya positioning yang clear berkembang ke rekayasa sosial.
Profil Marketing Champion Indonesia 2011 Kategori Financial Industry
GATOT SUWONDO dan Membangun Teamwork
Oleh Tony Prasetiantono, Kepala Pusat Studi Ekonomi dan Kebijakan Publik UGM. Tulisan dimuat di Majalah Marketeers, Edisi Januari 2011, Hal.68.
Kutipan tulisan sbb:
BNI 46 mengambil langkah go-green merupakan kepintaran beliau dalam mengambil positioning. Karena bank sekarang ini harus punya positioning, harus punya sesuatu yang membedakan dengan yang lain. Sehingga dia mendapatkan advantage dan menjadi perhatian nasabah. BNI 46 dengan tertib memposisikan dirinya untuk menuju go-green dan memang satu issue yang sedang popular dan diterima oleh berbagai pihak. Artinya dengan memposisikan diri go-green ini merupakan langka promosi yang luar biasa yang bisa menarik minat banyak kalangan sehingga BNI memilik daya tarik yang besar dalam menarik nasabah. Saya kira itu adalah salah satu kecerdikan beliau karena bank saat ini dituntut untuk memiliki positioning yang berbeda dengan bank lain. Dengan positioning itu akan menjadi penanda BNI 46 yang berbeda dibanding dengan bank lain. Saya sangat menyambut baik langkah itu. Dan saya rasa ini merupakan sebuah keputusan yang tertib, strategi yang tertib dari manajemen BNI 46.
Wednesday, January 19, 2011
Telkomsel Fokus Tingkatkan Kualitas Mobile Data dan Content
Telkomsel, Sarwoto, di sela acara car free day di Jalan Ir H Djuanda, Minggu (2/1/2011), mengatakan, Telkomsel pada 2011 akan lebih fokus meningkatkan kualitas mobile dan data content.
"Sebab di waktu mendatang layanan data dan content akan menjadi suatu mesin pertumbuhan pendapatan di era baru layanan broadband," kata Sarwoto.
Program peningkatan layanan data dan content Telkomsel, tak lepas dari survei Merryl Lynch Global Research yang menyatakan sepanjang 2010 terdapat penurunan hingga 29 persen layanan basic service (voice dan sms) dibandingkan tahun 2009.
Buat meningkatkan pertumbuhan bisnis mobile data dan content, hingga akhir 2010, Telkomsel telah menggelar 36.000 (tiga puluh enam ribu) Base Transceiver Station (BTS) termasuk lebih dari 7.000 Node B (BTS 3G) yang menjangkau hingga pelosok Indonesia.
Rencana ini disampaikan Sarwoto sekaligus buat mengedukasi masyarakat, terutama warga yang datang ke acara car free day. Kegiatan edukasi layanan Telkomsel kali ini berlangsung penuh keakraban dan beberapa pegunjung yang beruntung berhak memperoleh doorprize dari Telkomsel.
03 Januari 2011
Source:http://www.tribunnews.com/2011/01/03/telkomsel-fokus-tingkatkan-kualitas-mobile-data-dan-content
"Sebab di waktu mendatang layanan data dan content akan menjadi suatu mesin pertumbuhan pendapatan di era baru layanan broadband," kata Sarwoto.
Program peningkatan layanan data dan content Telkomsel, tak lepas dari survei Merryl Lynch Global Research yang menyatakan sepanjang 2010 terdapat penurunan hingga 29 persen layanan basic service (voice dan sms) dibandingkan tahun 2009.
Buat meningkatkan pertumbuhan bisnis mobile data dan content, hingga akhir 2010, Telkomsel telah menggelar 36.000 (tiga puluh enam ribu) Base Transceiver Station (BTS) termasuk lebih dari 7.000 Node B (BTS 3G) yang menjangkau hingga pelosok Indonesia.
Rencana ini disampaikan Sarwoto sekaligus buat mengedukasi masyarakat, terutama warga yang datang ke acara car free day. Kegiatan edukasi layanan Telkomsel kali ini berlangsung penuh keakraban dan beberapa pegunjung yang beruntung berhak memperoleh doorprize dari Telkomsel.
03 Januari 2011
Source:http://www.tribunnews.com/2011/01/03/telkomsel-fokus-tingkatkan-kualitas-mobile-data-dan-content
Subscribe to:
Posts (Atom)
Understanding the Presidential Candidates’ Environmental Policies and Potential Stances for the Carbon Marke
| Carbon Policy Lab Understanding the Presidential Candidates’ Environmental Policies and Potential Stances for the Carbon Market Indonesi...
-
PT Konsorsium Televisi Digital Indonesia (KTDI) menggelar uji coba siaran televisi digital di wilayah Jabotabek. Siaran uji coba itu merupak...
-
Kementerian Kehutanan (Kemenhut) menerapkan Sistem Verifikasi Legalitas Kayu (SVLK) untuk menghentikan masuknya produk kayu dari hasil p...