Thursday, July 30, 2009

BI: Bunga Kredit Sudah Kian Merosot

Kebijakan Bank Indonesia (BI) yang memangkas BI Rate secara bertubi-tubi berimbas pada penurunan bunga kredit. Memang, pemangkasan bunga kredit itu tak secepat langkah BI memotong BI Rate. Soalnya, biaya dana atau cost of fund bank masih cenderung tinggi . Maklum, di awal tahun bank masih berebut likuiditas.

Kesimpulan semacam itu muncul dari Deputi Gubernur BI Muliaman D. Hadad. Ia menilai, bank baru bisa menurunkan bunga kredit setelah menurunkan biaya dana alias cost of fund. "Sudah banyak bank yang menurunkan bunga deposito. Jadi biaya dana juga sudah ikut turun," ujarnya, Senin (27/7).

Ia bilang, penurunan biaya dana ini sebenarnya bisa lebih dalam lagi jika bank juga meningkatkan efisiensi usahanya. Efisiensi biaya memungkinkan bank untuk memangkas bunga kredit lebih rendah lagi. "Terlebih, situasi likuiditas saat ini sudah lebih baik," kata Muliaman.

Bank besar dinilai memainkan peran penting dalam menyetel tren penurunan bunga. PT Bank Mandiri Tbk., misalnya, terakhir kali memangkas bunga kredit maupun bunga deposito pada 15 Juni lalu, Bank Mandiri menurunkan bunga kreditnya sebesar 0,5%. "Penurunan ini berlaku untuk kredit baru dan kredit lama," kata Direktur Utama Bank Mandiri Agus Martowardojo.

Agus menambahkan, sejak awal tahun Bank Mandiri sudah tiga kali menurunkan bunga kredit. Kini bunga kredit Bank Mandiri berkisar 11%-15%. Penurunan itu juga diharapkan bisa memicu bank-bank lain untuk segera menurunkan bunga kredit. "Penurunan bunga lebih lanjut bisa dilakukan jika perbankan kompak bersama memangkas bunga," lanjutnya.

PT Bank Central Asia Tbk (BCA) juga termasuk bank swasta yang getol dalam memangkas bunga kredit. Dari awal tahun 2009, BCA sudah memangkas bunga kreditnya lebih dari tiga kali.

Saat ini rata-rata bunga kredit BCA berkisar antara 12% hingga 13% per tahun. "Bunga kredit yang turun karena BCA berhasil menekan cost of fund hingga 4% bulan lalu," ujar Wakil Direktur Utama BCA Jahja Setiaatmadja.

Pemangkasan bunga kredit juga dilakukan oleh bank yang memiliki aset lebih kecil. Salah satu bank kelas menengah yang agresif memangkas bunga kredit adalah PT Bank OCBC NISP Tbk. "Terakhir kami memangkas bunga kredit awal Juli. Bunga kredit tahun ini sudah terpangkas sekitar tujuh kali. Bunga sekarang berkisar 14%," Ujar Direktur Utama OCBC NISP, Parwati Surdaudaja. Meski sudah berkali-kali memangkas bunga kredit, cost of fund bank ini masih berkisar 9%.

Kredit meningkat

Efek penurunan bunga kredit seharusnya juga berimbas pada meningkatnya kredit perbankan tahun ini. BI sendiri meramalkan nilai kredit di akhir 2009 lebih tinggi 15% dibanding akhir 2008.

Beberapa bank mengajukan revisi penurunan penyaluran kredit, namun banyak juga bank yang mengajukan revisi pertumbuhan kredit lebih tinggi dari rencana awal. "Jika dirata-rata, target pertumbuhan lebih tinggi 1%-2% dari sebelumnya," jelas Muliaman. Ia menambahkan, bank dengan pasar yang jelas, lebih mudah dalam menyalurkan kredit.

Para bankir memprediksi, penurunan bunga kredit akan memacu penyaluran kredit perbankan lebih tinggi lagi pada semester kedua tahun ini. "Asal bank bisa meminimalisir resiko yang mungkin ditemui," ujar Jahja.

Jakarta, 28 Juli 2009

Source:http://www.kontan.co.id/index.php/keuangan/news/18547/BI-Bunga-Kredit-Sudah-Kian-Merosot

Yahoo! dan Microsoft Bakal Umumkan Kerjasama

SEATTLE. Ini kabar terbaru dari Microsoft Corp dan Yahoo! Inc. Menurut salah seorang sumber yang mengetahui detail permasalahan ini, kedua perusahaan besar dunia itu hanya tinggal selangkah lagi untuk menjalin kerjasama dalam berkolaborasi dalam hal teknologi mesin pencari internet dan iklan.

Menurut sang sumber, jika tak ada aral melintang, pengumuman mengenai kerjasama tersebut akan dilakukan paling cepat hari ini (29/7). Meski demikian, perjanjian tersebut belum ditandatangani karena pembicaraannya belum final.

Menurut data dari ComScore Inc, Microsoft tengah menargetkan untuk meningkatkan pengakses mesin pencari Bing yang saat ini hanya satu per delapan dari pangsa pangsa pasar Google di AS. Sementara untuk Yahoo!, kerjasama tersebut akan menghemat pengeluaran mencapai US$ 500 juta.

Asal tahu saja, data ComScore juga menunjukkan, Google pada Juni lalu menggenggam sekitar 65% pangsa pasar mesin pencari di AS. Sedangkan kombinasi Yahoo! dan Microsoft hanya mencapai 28% saja.

Ketika dimintai konfirmasinya mengenai hal ini, Juru Bicara Microsoft Adam Sohn menolak berkomentar. Demikian pula halnya dengan Juru Bicara Yahoo! Kim Rubey.

Jakarta, 29 Juli 2009

Telkom Genjot Bisnis Voice dan Data Melalui SLI 007

Melihat besarnya peluang bisnis sambungan langsung internasional (SLI) membuat PT Telkom berniat mengoptimalkan layanan SLI 007 untuk meraih peningkatan revenue bagi perusahaan.

Kendati saat ini sudah ada 3 operator yang menyediakan fasilitas SLI namun hal tersebut tidak menyurutkan minat Telkom.

"Kami lihat peluang untuk peningkatan revenue dari pasar masih terbuka lebar," kata Vice President Public and Marketing Communication Telkom Eddy Kurnia (29/7).

Optimisme tersebut hadir lantaran Telkom melihat perkembangan trafik serta marketshare SLI Telkom yang menjanjikan.

Eddy menjelaskan, dari sisi trafik internasional, baik incoming maupun outgoing, durasi trafik SLI hingga 5 Juni 2009 secara total mencapai 814,3 juta menit. Dari total tersebut, komposisi incoming sebesar 77% sedang sisanya outgoing.

Dengan performa tersebut marketshare SLI Telkom yang mulai beroperasi sejak tahun 2007 pada bulan Juni 2009 mencapai 42%.

Untuk melengkapi layanan voice melalui SLI 007 Telkom juga berencana menggarap layanan data internasional seperti IPLC (International Private Leased Circuit) memiliki prospek yang cukup baik di Indonesia. "Pertumbuhan pengguna IPCL mencapai 40% setahun," tandas Eddy.

Jakarta, 29 Juli 2009

Konsorsium Televisi Digital Luncurkan Siaran Digital

PT Konsorsium Televisi Digital Indonesia (KTDI) menggelar uji coba siaran televisi digital di wilayah Jabotabek. Siaran uji coba itu merupakan kerjasama enam stasiun televisi swasta, yaitu SCTV, ANTV, Metro TV, Trans Tv, Trans7, dan TvOne.

Direktur utama KTDI, Ishadi SK menjelaskan, mereka akan menggandeng instansi Pemerintah untuk terlibat dalam siaran KTDI. "Dengan demikian, siaran KTDI memiliki nilai tambah dari sisi informasi seperti ramalan cuaca, berita keuangan, lalu lintas, peringatan dini bencana alam, dan lainnya," tutur Ishadi.

Uji coba siaran digital KTDI sebenarnya telah berlangsung sejak pertengahan Januari 2009. Cuma, peresmian uji coba oleh Presiden Susilo Bambang Yudhyono baru dilakukan hari ini (20/5), bertepatan hari Kebangkitan Nasional.

Direktur KTDI, Supeno Lembang menjelaskan, masyarakat bisa menikmati siaran uji coba televisi digital KTDI. Caranya, dengan membeli set top box, yaitu sebuah perangkat penerima yang telah dilengkapi DVB-T Tuner untuk menerima siaran digital. "KTDI tidak menjual set top box, tapi dapat diperoleh di toko-toko elektronik terdekat," kata Supeno.

Saat ini, siaran digital KTDI dipancarkan dengan kekuatan 5 Kw pada frekuensi 46 UHF atau 674 Mhz.

Jakarta, 20 Mei 2009

Konsorsium Televisi Digital Luncurkan Siaran Digital

PT Konsorsium Televisi Digital Indonesia (KTDI) menggelar uji coba siaran televisi digital di wilayah Jabotabek. Siaran uji coba itu merupakan kerjasama enam stasiun televisi swasta, yaitu SCTV, ANTV, Metro TV, Trans Tv, Trans7, dan TvOne.

Direktur utama KTDI, Ishadi SK menjelaskan, mereka akan menggandeng instansi Pemerintah untuk terlibat dalam siaran KTDI. "Dengan demikian, siaran KTDI memiliki nilai tambah dari sisi informasi seperti ramalan cuaca, berita keuangan, lalu lintas, peringatan dini bencana alam, dan lainnya," tutur Ishadi.

Uji coba siaran digital KTDI sebenarnya telah berlangsung sejak pertengahan Januari 2009. Cuma, peresmian uji coba oleh Presiden Susilo Bambang Yudhyono baru dilakukan hari ini (20/5), bertepatan hari Kebangkitan Nasional.

Direktur KTDI, Supeno Lembang menjelaskan, masyarakat bisa menikmati siaran uji coba televisi digital KTDI. Caranya, dengan membeli set top box, yaitu sebuah perangkat penerima yang telah dilengkapi DVB-T Tuner untuk menerima siaran digital. "KTDI tidak menjual set top box, tapi dapat diperoleh di toko-toko elektronik terdekat," kata Supeno.

Saat ini, siaran digital KTDI dipancarkan dengan kekuatan 5 Kw pada frekuensi 46 UHF atau 674 Mhz.

Jakarta, 20 Mei 2009

Understanding the Presidential Candidates’ Environmental Policies and Potential Stances for the Carbon Marke

  | Carbon Policy Lab Understanding the Presidential Candidates’ Environmental Policies and Potential Stances for the Carbon Market Indonesi...