Kebijakan Bank Indonesia (BI) yang memangkas BI Rate secara bertubi-tubi berimbas pada penurunan bunga kredit. Memang, pemangkasan bunga kredit itu tak secepat langkah BI memotong BI Rate. Soalnya, biaya dana atau cost of fund bank masih cenderung tinggi . Maklum, di awal tahun bank masih berebut likuiditas.
Kesimpulan semacam itu muncul dari Deputi Gubernur BI Muliaman D. Hadad. Ia menilai, bank baru bisa menurunkan bunga kredit setelah menurunkan biaya dana alias cost of fund. "Sudah banyak bank yang menurunkan bunga deposito. Jadi biaya dana juga sudah ikut turun," ujarnya, Senin (27/7).
Ia bilang, penurunan biaya dana ini sebenarnya bisa lebih dalam lagi jika bank juga meningkatkan efisiensi usahanya. Efisiensi biaya memungkinkan bank untuk memangkas bunga kredit lebih rendah lagi. "Terlebih, situasi likuiditas saat ini sudah lebih baik," kata Muliaman.
Bank besar dinilai memainkan peran penting dalam menyetel tren penurunan bunga. PT Bank Mandiri Tbk., misalnya, terakhir kali memangkas bunga kredit maupun bunga deposito pada 15 Juni lalu, Bank Mandiri menurunkan bunga kreditnya sebesar 0,5%. "Penurunan ini berlaku untuk kredit baru dan kredit lama," kata Direktur Utama Bank Mandiri Agus Martowardojo.
Agus menambahkan, sejak awal tahun Bank Mandiri sudah tiga kali menurunkan bunga kredit. Kini bunga kredit Bank Mandiri berkisar 11%-15%. Penurunan itu juga diharapkan bisa memicu bank-bank lain untuk segera menurunkan bunga kredit. "Penurunan bunga lebih lanjut bisa dilakukan jika perbankan kompak bersama memangkas bunga," lanjutnya.
PT Bank Central Asia Tbk (BCA) juga termasuk bank swasta yang getol dalam memangkas bunga kredit. Dari awal tahun 2009, BCA sudah memangkas bunga kreditnya lebih dari tiga kali.
Saat ini rata-rata bunga kredit BCA berkisar antara 12% hingga 13% per tahun. "Bunga kredit yang turun karena BCA berhasil menekan cost of fund hingga 4% bulan lalu," ujar Wakil Direktur Utama BCA Jahja Setiaatmadja.
Pemangkasan bunga kredit juga dilakukan oleh bank yang memiliki aset lebih kecil. Salah satu bank kelas menengah yang agresif memangkas bunga kredit adalah PT Bank OCBC NISP Tbk. "Terakhir kami memangkas bunga kredit awal Juli. Bunga kredit tahun ini sudah terpangkas sekitar tujuh kali. Bunga sekarang berkisar 14%," Ujar Direktur Utama OCBC NISP, Parwati Surdaudaja. Meski sudah berkali-kali memangkas bunga kredit, cost of fund bank ini masih berkisar 9%.
Kredit meningkat
Efek penurunan bunga kredit seharusnya juga berimbas pada meningkatnya kredit perbankan tahun ini. BI sendiri meramalkan nilai kredit di akhir 2009 lebih tinggi 15% dibanding akhir 2008.
Beberapa bank mengajukan revisi penurunan penyaluran kredit, namun banyak juga bank yang mengajukan revisi pertumbuhan kredit lebih tinggi dari rencana awal. "Jika dirata-rata, target pertumbuhan lebih tinggi 1%-2% dari sebelumnya," jelas Muliaman. Ia menambahkan, bank dengan pasar yang jelas, lebih mudah dalam menyalurkan kredit.
Para bankir memprediksi, penurunan bunga kredit akan memacu penyaluran kredit perbankan lebih tinggi lagi pada semester kedua tahun ini. "Asal bank bisa meminimalisir resiko yang mungkin ditemui," ujar Jahja.
Jakarta, 28 Juli 2009
Source:http://www.kontan.co.id/index.php/keuangan/news/18547/BI-Bunga-Kredit-Sudah-Kian-Merosot
No comments:
Post a Comment