Monday, September 28, 2009

Citra Satelit Penurunan Tanah Jakarta

Tahun 2006 Japan Aerospace Exploration Agency atau JAXA kembali meluncurkan satelit baru, The Advanced Land Observing Satellite. Satelit ini mampu memantau permukaan bumi secara tiga dimensi.

Satelit The Advanced Land Observing Satellite (ALOS) ini menggantikan tugas satelit Jepang, Japan Earth Resource Satellite 1 (JERS-1), yang berakhir tahun 1998, setelah bertugas enam tahun.

Satelit ini terdiri dari dua sensor optik, yaitu AVNIR-2 (the advanced visible and near infrared radiometer type 2), PRISM (panchromatic remote sensing instrument for streo mapping) dan satu sensor synthetic aperture radar PALSAR (a phased array type L-band shyntetic aperture radar).

Satelit ALOS beredar mengitari bumi pada ketinggian 691.5 kilometer. Satelit ini mengamati daerah yang sama dalam selang waktu 46 hari.

ALOS-PALSAR bekerja pada panjang gelombang 23,6 sentimeter (cm) dengan pita frekuensi (bandwith) 28 Mhz. Satelit ini mampu memberi koherensi lebih baik untuk daerah hutan atau daerah dengan banyak pepohonan. Salah satu kegunaan satelit ALOS-PALSAR adalah untuk mengamati pergeseran muka tanah, baik horizontal maupun vertikal, dengan jangkauan daerah sangat luas (100 x 100 km). Satelit ini dapat memberi informasi mitigasi bencana akibat penurunan tanah. Metode pengukuran perubahan muka tanah ini disebut Interferometric Synthetic Aperture Radar (InSAR).

Pada prinsipnya, metode ini menggunakan pasangan data satelit yang mengambil data tidak bersamaan waktunya dan mengamati perbedaan fase gelombang pada selang waktu itu. Dengan menghitung perbedaan fase ini dapat ditentukan pergeseran muka tanah.

Hasil ALOS-PALSAR

Hasil pengolahan data ALOS-PALSAR di pusat remote sensing Jepang (RESTEC) menunjukkan penurunan tanah di Jakarta dan sekitarnya sekitar 2 hingga 24 cm, tahun 2007-2008. Di Jakarta bagian utara, pada gambar 1, ada sekitar tiga titik pengamatan mengalami penurunan tanah maksimum 12-24 cm. Tanjung Priok terjadi penurunan tanah sekitar 8 cm dan di daerah Jakarta pusat 4 hingga 6 cm selama pengamatan.

Apabila ditelaah, untuk daerah Jakarta dan sekitarnya dapat dianalisa bahwa faktor utama penyebab penurunan tanah ada dua macam, yaitu pertama akibat pengambilan air bawah tanah (groundwater).

Menurut harian Kompas, Jumat 27 Februari 2009, saat ini 53 persen konsumen air di Jakarta menggunakan air tanah dan 47 persen menggunakan air PAM. Pengambilan air bawah tanah dilakukan terus-menerus untuk kebutuhan rumah tangga, apartemen, mal, perhotelan, dan aktivitas-aktivitas industri.

Penggunaan air tanah secara berlebihan dan berlangsung terus-menerus berdampak menurunkan permukaan tanah— apabila level air bawah tanah menurun drastis, tekanan pada lapisan aquitards (lapisan jenuh air yang mempunyai kelulusan air sangat kecil) di dalam tanah bertambah besar.

Akibat peningkatan tekanan pada lapisan ini, terjadilah proses pemadatan tanah di sekitar lapisan ini dan tanah menjadi turun secara permanen. Meski- pun terjadi hujan, lapisan ini tidak akan dapat diisi lagi oleh air karena lapisan tanah atau batuannya menjadi sangat-sangat sempit setelah terjadi pemadatan. Air tak mungkin melewatinya. Akibatnya, air hujan akan menjadi air permukaan yang memunculkan genangan dan apabila dalam jumlah besar mengakibatkan banjir.

Faktor kedua adalah perubahan penggunaan lahan (landuse), lahan yang semula berupa pertanian, taman atau lahan kosong berubah menjadi bangunan besar, permukiman, dan perindustrian sebagai akibat pertambahan penduduk. Ini menyebabkan area infiltrasi air hujan berkurang sehingga debit air tanah yang diambil tidak seimbang dengan debit infiltrasi hujan ke dalam tanah.

Fenomena penurunan tanah dapat mengakibatkan timbulnya masalah baru, seperti masalah lingkungan dan kerusakan pada fondasi bangunan dan infrastruktur lain, seperti jalan, jembatan, dan perkantoran.

Untuk mencegah masalah akibat penurunan tanah di Jakarta ada beberapa hal yang perlu dilakukan, yaitu (1) Pemantapan kembali regulasi pengambilan air tanah dan regulasi alih fungsi lahan untuk pendirian bangunan-bangunan yang tingkat pembebanannya relatif tinggi. (2) Untuk pelestarian daerah yang telah turun permukaannya perlu injeksi gas-gas buangan, seperti CO ke dalam perut bumi. (3) Karena air merupakan kebutuhan pokok, dan Jakarta merupakan salah kota yang tingkat kepadatan penduduknya termasuk tinggi, diperlukan peningkatan jumlah sumur resapan untuk konservasi air tanah. (4) Pembuatan kawasan hutan-hutan kecil berbentuk taman bermain dengan relief agak tinggi di beberapa titik, bermanfaat untuk menampung air hujan dan bisa digunakan sebagai cadangan air bawah tanah di Jakarta.

Meski demikian, hanya pemerintahan yang baik dan bersih serta memiliki tanggung jawablah yang dapat menghindarkan risiko ancaman penurunan tanah di Jakarta.

Senin, 28 September 2009 | 03:41 WIB

Penulis: ASHAR MUDA LUBIS - Mahasiswa Program DoktorChiba University JapanGeophysics Laboratory Graduate School of Science Chiba University

Source:http://cetak.kompas.com/read/xml/2009/09/28/03412272/citra.satelit.penurunan.tanah.jakarta

Satu Kuartal Produsen BlackBerry Jual 8,3 Miliar Perangkat

Jakarta - Seiring kesuksesan BlackBerry, Research in Motion (RIM) mengeruk keuntungan miliaran dolar pada kuartal kedua tahun fiskal 2010. Bagaimana tidak? Selama kuartal ini, perusahaan asal Kanada itu telah memasarkan sekitar 8,3 miliar perangkat!

Memang, RIM tak menjabarkan dengan pasti jenis perangkat atau ponsel pintar apa saja yang paling banyak mereka distribusikan ke berbagai belahan dunia tersebut.

Namun yang pasti, dengan gelontoran produknya itu, produsen ponsel yang fenomenal berkat BlackBerry ini berhasil menangguk pendapatan sebesar US$ 3,53 miliar untuk kuartal II tahun fiskal 2010, atau naik 3% dari angka US$ 3,42 miliar dari kuartal sebelumnya.

Sejumlah 3,8 miliar pelanggan baru servis BlackBerry tercatat juga berhasil digaet pada kuartal ini. Di akhir kuartal, jumlah pelanggan layanan BlackBerry mencapai angka 32 miliar.

"RIM menapak kuartal kedua di fiskal tahun ini dan musim liburan dengan portofolio produk yang impresif, dan siap melanjutkan momentum bisnis serta dukungan pemasaran yang kuat dari partner kami di seluruh dunia," umbar Jim Balsillie, Co-CEO Research In Motion dikutip detikINET dari keterangan resmi perusahaan, Senin (28/9/2009).

Smartphone dan layanan BlackBerry sendiri saat ini sudah tersedia di 500 operator seluler dan partner distribusi di lebih dari 170 negara. ( ash / faw )

Senin, 28 September 2009
Source: http://www.detikinet.com/read/2009/09/28/163521/1210474/328/produsen-blackberry-jual-83-miliar-perangkat

Lonjakan Tertinggi Mobile-8 di Akses Data

Jakarta - Sama dengan tiga besar operator seluler, Mobile-8 Telecom yang memiliki 3,3 juta pelanggan juga mengalami lonjakan penggunaan voice call, SMS, dan akses data saat Lebaran tahun ini.

Namun dibanding panggilan suara dan pesan singkat, menurut Head of Corporate Communication Yolanda Nainggolan, akses data Mobile-8 yang terbilang paling tinggi lonjakannya.

"Kenaikan yang tinggi justru terjadi pada akses data melalui teknologi CDMA 1x. Ada 522 ribu percobaan atau naik 13% dibandingkan hari biasa yang mencapai 435 ribu percobaan," ujarnya kepada detikINET, Senin (28/9/2009).

Sementara untuk pesan singkat, pada hari H-1 terkirim 3,664 juta SMS atau naik 21,25% dibandingkan hari biasa. Sedangkan pada hari H, mencapai 3,459 juta SMS atau naik 16,8% dibandingkan hari biasa yang mencapai 2,885 juta SMS.

Menurut Yolanda, panggilan suara juga mengalami kenaikan pada H-1 mencapai 7,513 juta panggilan atau naik 6% dibandingkan hari biasa yang mencapai 7,037 juta panggilan. ( rou / rou ) 

28 September 2009
Source: http://www.detikinet.com/read/2009/09/28/104554/1210157/328/lonjakan-tertinggi-mobile-8-di-akses-data 

Indosat Genjot Trafik Data Lewat Android

Puncak trafik tertinggi penggunaan akses data Indosat mencapai 16 terabyte per hari. Jumlah trafik data tersebut akan digenjot lagi melalui aplikasi Android.

Chief Marketing Officer Indosat Guntur Siboro, percaya aplikasi milik Google itu akan membuat pengguna ingin terus terhubung dengan koneksi internet--yang otomatis akan terus meningkatkan trafik data.

"Itu sebabnya kami bersama Aliansi Connexus mulai menggiatkan pengembangan aplikasi Android," ujarnya kepada detikINET, Kamis (24/9/2009).

Indosat sendiri coba menumbuhkan minat para pengembang software untuk merancang aplikasi Android melalui ajang Indosat Wireless Innovation Contest 2009.

Operator yang memiliki 28,9 juta pelanggan seluler itu sehari-harinya mengalirkan hampir 16 terabyte. Trafik ini sempat turun 4,6% atau menjadi 15,7 terabyte saat Lebaran kemarin. Akses mayoritas digunakan oleh pengguna data seluler 3G, modem broadband, dan BlackBerry.

Kamis, 24 September 2009
Source: http://www.detikinet.com/read/2009/09/24/180413/1208697/328/indosat-genjot-trafik-data-lewat-android

Telkomsel dan XL Naik, Indosat Turun

Jakarta - Dari tiga besar operator seluler, cuma Indosat yang trafik percakapan suaranya turun saat Lebaran. Sementara, Telkomsel dan Excelcomindo Pratama (XL) malah naik.

Telkomsel yang memiliki 78 juta pelanggan seluler, mencatatkan minutes of usage panggilan suara selama 953 juta menit pada 20 September 2009, atau tepat pada hari-H Idul Fitri 1430 H kemarin.

"Meningkat 100 juta menit dibandingkan trafik normal," ujar Manager Corporate Communication Telkomsel Suryo Hadiyanto, kepada detikINET, Jumat (25/9/2009).

Sementara Indosat yang memiliki 28,9 juta pelanggan seluler, menorehkan catatan 3,32 juta Erlang atau setara dengan 199,3 juta menit okupansi jaringan.

"Atau turun sekitar 11,22% dibandingkan dengan lalu lintas suara pada hari biasa di pertengahan Agustus 2009," aku Adita Irawati, Group Head Corporate
Communication Indosat.

Sedangkan XL yang digunakan 25 juta pelanggan seluler, pada hari H Lebaran tahun ini mencatat pertumbuhan panggilan suara 6% dengan jumlah menit percakapan
melonjak 40%.

"Naik dari 450 juta menit menjadi 630 juta menit," tandas Manager Corporate Communication XL Febriati Nadira.
( rou / ash ) 
Jumat, 25 September 2009
Source: http://www.detikinet.com/read/2009/09/25/091938/1208852/328/telkomsel-dan-xl-naik-indosat-turun 

Understanding the Presidential Candidates’ Environmental Policies and Potential Stances for the Carbon Marke

  | Carbon Policy Lab Understanding the Presidential Candidates’ Environmental Policies and Potential Stances for the Carbon Market Indonesi...