Thursday, September 30, 2010

Ribuan Nama Terkait Film Porno Bocor di Internet

Aparat di Inggris sedang giat memburu pelaku pembajakan film porno via internet. Namun masalah heboh terjadi, data pribadi ribuan pelaku bocor dan menyebar di dunia maya.

Ya, data personal sekitar 5300 pelaku download porno ilegal terungkap ke publik. Mereka adalah para pelanggan jaringan internet milik perusahaan Sky.

Kebocoran ini dianggap sebagai pelanggaran privasi dan peraturan hukum bertajuk Data Protection Act. Sebab nama para pelaku, alamat dan titel film mesum yang mereka unduh tampil begitu lengkap.

Daftar ini pada awalnya dikompilasi perusahaan hukum bernama ACS:Law yang bertugas melakukan pelacakan. Nah, rupanya database milik ACS diserbu cracker sehingga data tersebut tampil di internet.

Kasus ini diselidiki Komisi Informasi Inggris. Mereka bakal menanyai ACS, mengapa kebocoran tampak mudah terjadi. Jika ada pelanggaran, ACS terancam denda sampai 500 juta poundsterling.

"Setiap organisasi yang memproses data personal harus memastikan data itu tetap aman. Hal ini adalah prinsip penting dalam Data Protection Act," kata juru bicara Komisi Informasi Inggris.

Kebocoran data ini bikin resah. Pasalnya, para pelaku download ilegal itu kemungkinan belum tentu bersalah. Mereka bisa tercoreng citranya jika tersangkut dalam daftar.

Aparat Inggris memang serius memburu tersangka pembajakan. Sebab, seperti dikutip detikINET dari Telegraph, Rabu (29/9/2010), aktivitas itu merugikan Inggris sebanyak 1 miliar poundsterling per tahunnya. ( fyk / rou ) 

29 Sep 2010
Source:http://www.detikinet.com/read/2010/09/29/120525/1451114/398/ribuan-nama-terkait-film-porno-bocor-di-internet/ 

1.000 Orang Hadiri Konferensi Hacker Dunia

Meski beraktivitas di dunia maya namun ketika menggelar ajang kumpul-kumpul, para hacker tetap melakukannya secara off-line di dunia nyata. Bahkan, acara bertajuk Hactivity 2010 itu disesaki oleh sekitar 1.000 orang.

Acara ini sendiri digelar di Budapest, Hungaria pada Sabtu (18/9/2010) waktu setempat selama dua hari. Diharapkan, ajang ini digunakan lebih dari sekadar ajang kongkow-kongkow bagi para peretas kelas dunia.

Namun juga bisa menjadi sarana berbagi ilmu, informasi, dan melatih jurus-jurus baru di ranah dunia sistem keamanan internet, komputer dan jaringan.

Bruce Scheier, seorang pakar keamanan cyber ternama didapuk menjadi pembuka acara. Penggiat IT kelas dunia lainnya yang turut terjun adalah Alexander Kornbrust dari Oracle, Robert Lipovsky yang membawa nama ESET, serta hacker asal Amerika Serikat Mitch Altman.

Meski bertajuk kongres, namun Hacktivity 2010 juga menyediakan acara santai, yakni games. Namun tetap saja, permainan yang disiapkan penyelenggara tak jauh-jauh dari aksi peretasan. Lihat saja judul game yang disediakan, 'Hack the Vendor'. Demikian dkutip detikINET dari AFP, Minggu (19/9/2010).

( ash / ash ) 
19 Sep 2010
Source:http://www.detikinet.com/read/2010/09/19/110553/1443133/398/1000-orang-hadiri-konferensi-hacker-dunia 

'86% Pengguna Internet Indonesia Pernah Jadi Korban'

Symantec memperkirakan 86% pengguna internet di Indonesia pernah menjadi korban tindak kejahatan cybercrime. Demikian survei yang dilakukan perusahaan keamanan internet tersebut terhadap ratusan responden di Tanah Air.

Dari riset skala kecil itu, Effendy Ibrahim, head of Internet Safety Advocate & Consumer Business Symantec Asia, menarik kesimpulan bahwa cybercrime terjadi karena ketidakpedulian dari pengguna akan bahaya keamanan di internet.

"Para penjahat cyber secara sengaja mencuri uang dalam jumlah kecil agar tidak terdeteksi, namun semua itu jika dijumlahkan nilainya akan besar," papar Effendy dalam keterangan yang diterima detikINET, Rabu (29/9/2010).

Ia menyayangkan, jika pengguna internet tidak melaporkan kerugian, justru mereka sendiri yang malah membantu para penjahat online tersebut agar tetap tidak terdeteksi.

Berdasarkan laporan Symantec, 45% korban kejahatan cyber di Indonesia tidak pernah menyelesaikan secara tuntas kasus yang mereka alami. Padahal, selain menderita kerugian finansial (28%), para korban juga terkena dampak psikologis seperti marah (69%), terganggu (57%) dan kecewa (57%). ( fw / rns )

29 Sep 2010
Source:http://www.detikinet.com/read/2010/09/29/160906/1451418/323/86-pengguna-internet-indonesia-pernah-jadi-korban/?i991102105

Wednesday, September 29, 2010

Cybercrime, Ancaman Kejahatan Paling Berbahaya di Dunia

Tingkat kriminal di dunia maya kian meningkat. Kejahatan cyber atau cybercrime menjadi ancaman internasional yang perlu mendapat perhatian serius. Bahkan menurut Ronald Noble, Sekretaris Jenderal Interpol, cybercrime adalah salah satu ancaman pidana paling berbahaya yang pernah ada.

Demikian pendapat yang diungkapkan Noble dalam sebuah pidato pada Konferensi Keamanan Informasi Interpol di Hong Kong. Menurutnya cybercrime adalah ancaman yang sangat konkret. "Mengingat anonimitas dunia maya, ini mungkin menjadi salah satu ancaman pidana paling berbahaya yang pernah kita hadapi," tegasnya.

Belum lagi ancaman teroris lewat dunia maya yang juga dapat mengganggu infrastruktur sebuah negara, katakanlah melumpuhkan jaringan listrik atau sistem perbankan sebuah negara.

Sejalan dengan hal ini, survey yang dilakukan Symantec kepada 7.000 pengguna internet mengungkapkan bahwa hampir dua pertiga (65 persen) pengguna internet berusia 18 tahun ke atas telah menjadi korban kejahatan cyber, mulai dari penipuan email spam hingga pencurian informasi kartu kredit.

China berada di posisi paling atas dengan korban kejahatan cyber paling banyak yaitu mencapai 83 persen, disusul India dan Brazil masing-masing 76 persen, dan Amerika Serikat 73 persen.

Salah satu perusahaan keamanan di Chengdu, Cina mengklaim telah mendeteksi ancaman cybercrime sebanyak 100.000 setiap harinya. Dan kejahatan ini sudah terorganisir.

Cybercrime juga memperdagangkan data-data hasil curian yang diperoleh dari komputer. Informasi detil kartu kredit, misalnya, dijual di pasar gelap dengan kisaran harga antara lima sampai 20 dolar.

"Pencurian identitas dan informasi pribadi adalah masalah besar," kata Stacey Wu, senior director di Symantec. "Sebagai contoh, jika penjahat cyber mengetahui bahwa seorang user melakukan banyak transaksi online, maka nilai dari informasi user tersebut akan lebih berharga di pasaran.

Nilai kejahatan cyber sendiri, yang berasal dari bisnis ilegal, diperkirakan mencapai 105 miliar dolar. Karena itu, sangat penting bagi pengguna internet dan perusahaan untuk melindungi diri. Kejahatan cyber adalah nyata, senyata pencuri atau perampok, hanya saja kita tidak bisa melihat mereka.(mls/mar)

Sumber : AFP

24 Sept 2010
Source:http://www.idsirtii.or.id/index.php/news/2010/9/24/200/cybercrime-ancaman-kejahatan-paling-berbahaya-di-dunia.html

Virus Stuxnet Serang Komputer Iran

Sekitar 30.000 penyedia layanan internet atau internet provider di Iran terserang virus canggih bernama Stuxnet. Virus ini diduga sengaja diciptakan oleh sebuah organisasi yang disponsori Israel dan AS. Sasarannya adalah sektor industri, terutama lagi fasilitas nuklir Iran.

Koran Iran Daily di halaman 2, edisi Minggu (26/9), menuliskan, Sekretaris Dewan Teknologi Informasi Kementerian Industri Iran Mahmoud Liayi mengatakan, virus diciptakan sejalan dengan agenda perang elektronik Barat terhadap Iran. Virus itu berperan mentransfer informasi soal industri negara Iran.

Kebanyakan sistem otomatisasi komputer di Iran dan negara lain diproduksi di bawah merek Siemens SCADA (Supervisory Control and Data Acquisition). ”Sistem ini menjadi sasaran utama. Jika semua internet provider (IP) yang terinfeksi dibersihkan, ancaman tetap ada, virus belum hilang,” ungkap Liayi.

Stuxnet adalah virus canggih. ”Jika IP diaktifkan, Stuxnet mulai mentransfer data tentang jalur-jalur produksi industri dan otomatisasi ke tempat yang ditentukan. Di sana, data diproses oleh para arsitek virus untuk dibiakkan dan dikirim balik untuk menyerang,” lanjut Liayi.

Sistem dan unit industri Iran kini sedang berjuang untuk melengkapi sebuah sistem antivirus khusus untuk menghadang Stuxnet. Semua perusahaan Iran disarankan tidak menggunakan peranti lunak (software) antivirus yang disediakan Siemens SCADA karena bisa membawa virus versi baru. Perusahaan bisa juga menggunakan mekanisme khusus membarui komputernya.

Liayi berpendapat, maksud di balik produksi dan penggandaan Stuxnet sangat mirip dengan sebuah proyek pemerintah. Ia dengan tegas mengatakan, ”Stuxnet bukanlah virus biasa atau spam.” Sebuah kelompok kerja khusus terdiri dari wakil-wakil departemen dan badan-badan eksekutif terkait telah dibentuk untuk memerangi virus Stuxnet.

Terancam
Menteri Telekomunikasi dan Teknologi Informasi Reza Taqipour mengatakan, Stuxnet belum sampai merusak sistem industri dan sistem pemerintah. Namun, lembaga yang tidak memiliki pengaman memang terancam.

Dirut Perusahaan Teknologi Informasi Saeid Mahiyoon mengatakan, proses penghapusan virus sudah berjalan.

Virus itu mungkin merupakan bagian AS atau Israel untuk menyerang Iran. Stuxnet dilihat sebagai bagian malware komputer paling berbahaya yang pernah ditemukan. Virus canggih ini mengenali jaringan pengendali fasilitas khusus, lalu merusaknya.

Mereka juga mengatakan, virus ini memiliki desain yang sangat canggih. Virus ini mungkin juga diciptakan oleh sebuah organisasi khusus yang didukung AS atau Israel. Tujuannya adalah menyerang perangkat lunak pengendali khusus yang digunakan di sektor industri, termasuk reaksi nuklir Iran yang berada di kota pelabuhan Bushehr di sekitar Teluk Persia.

”Berdasarkan ciri-ciri yang ada, saya menegaskan bahwa ini (virus Stuxnet) diciptakan oleh sebuah negara,” ungkap Frank Rieger, pakar teknologi yang berkecimpung dalam perakitan telepon seluler, seperti disiarkan Bloomberg Television.

”Fasilitas-fasilitas nuklir Iran mungkin menjadi target,” kata Rieger, yang juga dibenarkan Richard Falkenrath dari Chertoff Group, penasihat perusahaan keamanan di Washington.

Falkenrath mengungkapkan, ”Secara teoretis, kecil kemungkinan (virus) dibuat oleh Pemerintah AS. Mungkin saja Israel.” (AFP/CAL)

27 Sept 2010
Source:http://internasional.kompas.com/read/2010/09/27/08585721/Virus.Serang.Komputer.Iran

Understanding the Presidential Candidates’ Environmental Policies and Potential Stances for the Carbon Marke

  | Carbon Policy Lab Understanding the Presidential Candidates’ Environmental Policies and Potential Stances for the Carbon Market Indonesi...