Monday, November 29, 2010

Telkom Tertarik e-Money

Direktur Utama PT Telkom Rinaldi Firmansyah mengaku bahwa pihaknya sangat tertarik untuk mengembangkan bisnis pada sistem pembayaran terutama pengembangan e-money (uang elektronik).

Demikian dikemukakan Rinaldi kepada pers di sela peresmian "Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI)" di gedung Bank Indonesia Jakarta, Kamis (11/11/2010). "Jadi semacam voucher dari Telkom, tapi sudah dilengkapi dengan e-money," kata Rinaldi.

Ditanya berapa dana yang akan diinvestasikan, Rinaldi belum menjelaskan secara spesifik. "Kita dalami dulu," kata Rinaldi. Dikatakan, pihaknya juga membantu jaringan telekomunikasi untuk sistem pembayaran. "Seperti ATM dan kami sebagai penyedia jaringan. Apalagi kami bisa meningkatkan service dan aplikasinya," kata dia.

Sesuai data BI, sistem pembayaran dengan menggunakan uang elektronik (e-money) tidak tumbuh signifikan dibandingkan kartu kredit dan kartu ATM (debet). Per September 2010, transksi e-money hanya sekitar Rp 511 miliar. Sementara, pada periode itu transaksi kartu kredit mencapai Rp 119 triliun, dan kartu ATM Rp 1.452 triliun.


11 Nov 2010
Source:http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2010/11/11/18542841/Telkom.Tertarik.e.Money

Tarik Uang dari ATM Tanpa Kartu

Permata Bank menyediakan layanan transfer uang melalui telepon seluler (ponsel) yang dapat ditarik di anjungan tunai mandiri (ATM) tanpa memerlukan kartu. Layanan mobile cash itu dapat digunakan penerima yang sedang bepergian dan memerlukan uang tetapi tak membawa kartu ATM.
Senior Vice President Head, Wealth Management, and Retail Liability Products Permata Bank Bianto Surodjo di Bandung, Sabtu (27/11/2010), mengatakan, pengirim uang bisa melakukan transfer dengan mengaksesmobile banking melalui ponsel.
Selanjutnya, data mengenai nomor telepon penerima, jumlah uang yang akan dikirim, dan kode identifikasi dimasukkan. Penerima dapat langsung mengambil uang dengan datang ke ATM Permata Bank terdekat dan memencet tombol manapun di samping layar.
Pada layar akan tertera permintaan untuk memasukkan data-data yang diperlukan. Setelah itu, uang akan langsung keluar. Permata Bank berupaya menjadi lembaga keuangan dengan teknologi terdepan. Di Indonesia terdapat 600 ATM Permata Bank.
28 Nov 2010

Dompetku Terhubung ke 3.000 Toko Alfamart

Kartu seluler milik pelanggan Indosat dalam waktu dekat sudah bisa digunakan sebagai medium untuk alat pembayaran micropaymentdi seluruh toko ritel milik Alfamart yang tersebar di area Jabodetabek.

Menurut Chief Marketing Officer Indosat Guntur Siboro, pihaknya mulai hari ini menghubungkan secara host to host server databasemiliknya dengan mesin pembayaran elektronik yang ada di 3.000 toko ritel Alfamart di area tersebut.

"Meski sudah 3.000 toko Alfamart yang kami koneksikanhost to host, namun yang baru bisa untuk Dompetku hanya 100 toko saja di area Tangerang. Ini murni alasan komersil dari pihak Alfamart," ujarnya di sela Grand Final IWIC 2009 di Hard Rock Cafe, Jakarta, Kamis (19/11/2009).

Dompetku adalah alat pembayaran menggunakan kartu (APMK) yang dikembangkan Indosat sejak mendapatkan lisensi APMK tersebut dari Bank Indonesia pada akhir 2007 lalu.

Sejak dikembangkan teknologi host to host, transaksi pembelian melalui Dompetku tak lagi menggunakan SMS, namun cukup menggunakan token sebagai kode pembayaran untuk belanja di merchant.

Saat uji coba tahun lalu, pengguna Dompetku yang mayoritas adalah anggota koperasi Indosat, sempat mencapai 20 ribu. Namun kini jumlahnya menyusut jadi tinggal 2.500. Indosat sendiri berharap pengguna layanan micropayment ini bisa bertambah lagi jadi 5000 sampai akhir 2009.

"Selain untuk pembayaran micropayment, pelanggan juga bisa melakukan cash in, yang semula hanya bisa dilakukan di galeri Indosat, kini juga bisa dilakukan melalui jaringan ATM Bank Permata, Bank Jaringan Bersama ALTO Prima, dan juga di Alfamart," tandas Guntur.
( rou / wsh )


19 Nov 2009


http://www.detikinet.com/read/2009/11/19/175305/1245173/328/dompetku-terhubung-ke-3000-toko-alfamart

Internet 'Generasi Keempat' Tiba di Hongkong

Generasi terbaru internet wireless telah tiba di seantero Hong Kong. Long Term Evolution (LTE) demikian teknologi baru ini dikenal menjanjikan akses internet lebih memuaskan bagi penduduk di negara tersebut.

Jaringan LTE itu disebut-sebut akan memberikan kecepatan sangat tinggi di seluruh Hong Kong. Media setempat bahkan mempromosikan LTE di Hong Kong akan memungkinkan pengguna menonton streaming film atau event olahraga live di jalan bahkan di atas bukit dengan kualitas jaringan sangat baik dan gambar sangat jernih.

Dikutip detikINET dari AFP, Sabtu (27/11/2010), jaringan internet generasi keempat itu digelar oleh operator mobile Hong Kong bernama CSL bekerjasama dengan pembuat perlengkapan telekomunikasi ZTE Corporation.

"Peluncuran perdana jaringan LTE di Asia ini benar-benar bersejarah," kata Joseph O'Konek selaku Chief Executive CSL.

Dikatakan olehnya, bagi sebagian besar orang ini akan menjadi pengalaman pertama mereka dalam internet. Mereka berada pada keuntungan besar dari generasi internet sebelumnya karena LTE melompati semua teknologi fix line.

Jaringan LTE saat ini telah beroperasi di Eropa, Skandinavia, dan Amerika Utara. Negara lain di Asia, Jepang, segera menyusul dengan menghadirkan LTE sebelum akhir tahun ini.


27 Nov 2010
Source:http://www.detikinet.com/read/2010/11/27/104207/1503749/328/internet-generasi-keempat-tiba-di-hongkong/

UU ITE: 'Pasal Transaksi Elektronik Bakal Persulit Perbankan'

Salah satu yang dibahas Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) adalah mengenai transaksi elektronik, tepatnya tertuang dalam Pasal 5-22. Transaksi elektronik diprediksi bakal sulit berjalan karena justru akan menyulitkan perbankan. Demikian diungkapkan Pakar Internet Onno W. Purbo, melalui e-mailnya kepada detikINET, Senin (31/3/2008). 

Transaksi elektronik sangat tergantung pada konsep tanda tangan digital dan konsep Certificate Authority. Padahal saat ini sebagian besar transaksi internet di Indonesia masih berbasis e-mail. Menurut Onno, 99,99% transaksi elektronik yang ada di Indonesia, terutama yang melalui Internet, tidak menggunakan tanda tangan digital, apalagi menggunakan Certificate Authority.

Di lain sisi, transaksi elektronik umumnya digunakan oleh perbankan yakni pada layanan e-banking. Pasal transaksi elektronik nantinya justru akan memblokir perbankan Indonesia karena terkendala pasal 13 ayat 5, yang mewajibkan Certificate Authority yang digunakan harus terdaftar di Indonesia.

Celakanya, beberapa situs e-banking di Indonesia ternyata menggunakan certificate authority yang berlokasi di luar negeri. Misalnya Bank BCA menggunakan Cybertrust SureServer Standard Validation CA; Bank Permata, BII dan Lippobank menggunakan VeriSign International Server CA.

"Terlihat jelas sebagian besar menggunakan jasa VeriSign & Cybertrust. Sejauh pengetahuan yang ada semua Certificate Authority (CA) ini tidak terdaftar di Indonesia. Semua terdaftar & berlokasi di Amerika Serikat," tandas Onno.


31 Mar 2008
Source:http://www.detikinet.com/read/2008/03/31/130700/915866/399/-pasal-transaksi-elektronik-bakal-persulit-perbankan-

Understanding the Presidential Candidates’ Environmental Policies and Potential Stances for the Carbon Marke

  | Carbon Policy Lab Understanding the Presidential Candidates’ Environmental Policies and Potential Stances for the Carbon Market Indonesi...