Friday, December 3, 2010

Bobol, Foto dan Video Seks 50 Artis Top

Sepasang hacker atau peretas dari Jerman berhasil membobol komputer 50 artis top dunia melalui virus Trojan. Para hacker itu diduga telah mengambil musik terbaru yang belum dirilis, kartu kredit, e-mail, dan gambar telanjang para artis tersebut.

Polisi melacak keberadaan dua peretas berusia 17 dan 23 tahun itu, dan menangkapnya setelah para peretas membual di internet terkait dengan keberhasilannya. Diduga, para peretas itu telah mengambil lagu-lagu terbaru dan video seks bintang terkenal, seperti Lady Gaga, Rihanna, dan Justin Timberlake

Para peretas itu juga menghadapi tuduhan pemerasan setelah berhasil mengantongi berbagai koleksi foto dan video seks para bintang top dunia tersebut. Dua peretas asal Duisburg, Jerman, itu mengakui kesalahannya di depan polisi setempat.

Penyelidikan dan pengembangan kasus ini melibatkan FBI dan Federal Police Service Jerman.

Sven Kilthau dari Universal Music Jerman yang bertanggung jawab atas publisitas bintang Lady Gaga dan Rihanna, mengatakan, kekhawatirannya. "Ini benar-benar menakutkan, seseorang tidak bisa merasa aman di mana pun berada," katanya, seperti dikutip Telegraph, Kamis (2/12/2010)

Polisi mensinyalir, kedua peretas menerobos komputer para artis top dunia itu dengan memanfaatkan virus Trojan, kemudian menguasai dan mengacak-acak isi komputer.

Bahkan gambar telanjang penyanyi Amerika Serikat, Kesha, telah diambil dan kemudian dipakai untuk memeras. Beruntung, Kesha (24) batal mengirim uang tebusan.

Tuduhan yang lebih bahaya, pasangan peretas itu telah mengambil lagu-lagu terbaru yang belum dirilis untuk kemudian dijual secara ilegal kepada produser gelap, alias pembajakan yang mendahului launching. Bisa dibayangkan berapa besar kerugiannya.

Kejahatan dunia maya ini telah membuat takut para manajemen yang mengelola publikasi para artis top dunia karena khawatir hal-hal sangat pribadi bisa dipulikasikan tanpa sepengetahuan pemiliknya, selain hak cipta mereka dilanggar. (Widodo)

03 Desember 2010
Source:http://tekno.kompas.com/read/2010/12/03/07594784/Bobol..Foto.dan.Video.Seks.50.Artis.Top.

Penyerang Wikileaks Sebut Dirinya "Hacktivist"

RAHASIA - Kalimat dalam dokumen diplomatik yang dirilis WikiLeaks dan menunjukkan Amerika Serikat memiliki senjata nuklir di Eropa, tepatnya di Jerman, Belanda dan Belgia.

Seseorang yang menyebut dirinya sebagai hacktivist (hacker + activist?) mengaku sebagai pelaku serangan terhadap situs web kontroversial Wikileaks. Sejak situs tersebut mengumumkan akan mengungkapkan lebih dari 250.000 dokumen rahasia milik Pemerintah AS, dua kali serangan jenis DDoS terjadi.

Serangan pertama terjadi beberapa jam sebelum dokumen-dokumen sensitif itu diunggah ke subdomain baru htttp://cablegate.wikileaks.org, Minggu (28/11/2010). Serangan DDoS kedua yang lebih masif dilaporkan terjadi Selasa (30/11/2010).

"Www.wikileaks.org - Tango Down - karena berusaha membahayakan kehidupan pasukan kita, 'aset lain', & hubungan luar negeri # WikiLeaks # gagal," tulis pengguna Twitter dengan nama @th3j35t3r dalam bahasa Inggris. Ia pun meledek sumber informasi Wikileaks dengan mengatakan, "Jika saya salah satu sumber Wikileaks saat ini, saya akan sedikit cemas. Jika mereka tidak dapat melindungi situsnya, bagaimana mereka melindungi sumbernya."

Bukan kali pertama Jester melakukan serangan untuk melumpuhkan situs web. Sebelumnya, ia juga mengaku telah melumpuhkan situs-situs yang disebutnya propaganda teroris. Jester menyebut dirinya hacktivist untuk kebaikan. Menghalangi jalur komunikasi untuk teroris, simpatisan, penyumbang, fasilitator, rezim yang menindas, dan orang buruk lainnya. Dalam video yang dimuat di blog-nya, ia mengaklaim sebagai mantan anggota militer—tanpa menyebutkan kesatuannya—dan sempat bertugas di Timur Tengah.

01 Desember 2010
Source:http://tekno.kompas.com/read/2010/12/01/10234219/Penyerang.Wikileaks.Sebut.Dirinya.Hacktivist

Chairul Tanjung Prediksikan Pemilik Kartu Kredit Bisa Capai 85 Juta

Pengusaha kakap sekaligus pemilik Para Grup, Chairul Tanjung memperkirakan dalam 8 tahun kedepan pemegang kartu kredit di Indonesia akan meningkat hampir 7 kali lipat. Lonjakan jumlah kartu kredit itu seiring dengan peningkatan konsumsi masyarakat.

Optimisme itu disampaikan Chairul Tanjung disela-sela acara Economic Outlook 2011 di Hotel JW Marriot, Jakarta, Senin (29/11/2010).

"Jika kita melihat mapping kartu kredit disaat ini, dimana ketika PDB per kapita sebesar US$ 3000 terdapat sejumlah 11,3 juta kartu kredit. Jika kita optimis pada 2018 PDB per kapita mencapai US$ 7.000-8.000, maka kita estimasi maka kepemilikan kartu kredit akan mencapai 85 juta," urai Chairul.

Pemilik 40% saham Carrefour Indonesia itu mengatakan, pertumbuhan kartu kredit bakal makin besar mengingat pola masyarakat saat ini menggunakan kartu kredit untuk alat pembayaran konsumsi.

"Trennya saat ini semakin banyak masyarakat yang menggunakan kartu kredit dalam alat pembayaran konsumsi sehari-hari. Oleh karena itu tumbuh cukup besar," tuturnya.

Ia menambahan, selain kartu kredit, salah satu konsumsi masyarakat Indonesia yang paling mencolok adalah industri otomotif.

"Otomotif perkembangannya cukup sginifikan bahkan menjadi yang tertinggi di Asean. Untuk mobil lebih dari 700.000 unit telah diproduksi," tuturnya.

Sementara sepeda motor juga mengalami pertumbuhan yang cukup tinggi yakni mencapai 8 juta per tahun. "Hal ini menunjukkan tingkat konsumsi khususnya demand masyarakat Indonesia cukup baik," jelasnya.

Pengusaha yang masuk dalam daftar orang terkaya di dunia ini menilai, dari sisi pertumbuhan ekonomi, Indonesia merupakan negara yang bisa dibilang nomor satu di dunia.

"IMF saja memproyeksikan perekonomian kita secara rata-rata tumbuh signifikan dimana menjadi nomor satu didunia. Dengan rata-rata tumbuh 12,8%," paparnya.

Maka dari itu, Chairul mengajak seluruh masyarakat untuk ikut mendorong perekonomian RI dan bangga menjadi bagian dari bangsa Indonesia.

"Jangan merasa kita ini 'ecek-ecek', kita ini bangsa besar dan kita semua tahu bagaimana kita bisa berdiri," ungkapnya.

29 Nov 2010
Source:http://www.detikfinance.com/read/2010/11/29/120814/1504672/5/chairul-tanjung-prediksikan-pemilik-kartu-kredit-bisa-capai-85-juta

Thursday, December 2, 2010

ACI (Ancol Cinta Indonesia) dalam Meningkatkan Nasionalisme Melalui Ancol Sustainable Park

Oleh: Leonard Tiopan Panjaitan *)

Taman Impian Jaya Ancol (TIJA) merupakan satu-satunya area wisata di Indonesia yang merupakan kawasan wisata dan hiburan terpadu yang unik di Indonesia. Salah satu keunikannya karena Ancol terletak di pesisir utara Jakarta sehingga memberikan pesona dan eksotisme tersendiri bagi para pengunjung. Dari situs ancol tertera bahwa Ancol memiliki 9 area besar pusat rekreasi dan hiburan. Area-area tersebut meliputi hailai, bowling, dunia fantasi, pasar seni, atlantis, taman pantai, gondola, sea world, gelanggang samudra. Termasuk tambahan satu eco-park yang tengah dikembangkan oleh pihak TIJA. Sehingga total menjadi sepuluh area wisata terpadu. Namun jumlah tersebut belum termasuk resort-resort yang mengelilingi ancol. Sekelumit peta ancol nampak pada gambar berikut ini:

Gbr-1. Peta Lokasi Area TIJA (sumber: http://www.ancol.com/rekreasi)

Pada 2006, Taman Impian Jaya Ancol berubah nama menjadi Ancol Jakarta Bay City. Total keseluruhan area wisata ini adalah 552 hektar. Luasnya area wisata ancol ini memang ditujukan untuk menampung banyaknya wahana wisata dan hiburan yang meliputi aneka satwa, aquarium air laut dan air tawar, poci-poci, kolam arus parit, baku toki, balada kera, tornado, bianglala, teater 4 dimensi, burung tempur, danau ancol, swimming with dolphin, halilintar, pantai carnaval dan satu lagi yang tengah dikembangkan samudra camping ground. Total 16 spot entertainment dan edukasi. Luar biasa Ancol!

Dengan aneka ragamnya pusat hiburan dan rekreasi yang disediakan oleh pihak TIJA maka tentu membawa dampak yang sangat positif seperti keberhasilan pada aspek tangible dan intangible investment. Data info korporat, tahun 2009 total pengunjung Ancol mencapai 14,1 juta jiwa, meningkat pesat hampir 37% dari jumlah pengunjung Ancol tahun 2005 yang mencapai 10,3 juta orang. Tangible investment meliputi investasi yang riil dan kasat mata seperti pertumbuhan bisnis dan ekonomi kawasan. Pertumbuhan bisnis TIJA mencakup meningkatnya operating revenue perusahaan yang otomatis meningkatkan laba perusahaan, meningkatnya omzet usaha para vendor atau tenant di Ancol, meningkatnya partnership fee karena beberapa mitra ancol seperti perbankan membuka cabang di sini. Tak ketinggalan pula adalah meningkatnya jumlah tenaga kerja di dalam dan sekitar Ancol. Sementara intangible investment mencakup kebutuhan hiburan masyarakat meningkat, pengetahuan pengunjung tentang tentang aneka satwa (termasuk ikan laut/tawar) meningkat, dan adanya unsur edukasi pada beberapa wahana permainan sehingga memberikan rangsangan motorik bagi para pengunjung khususnya segmen anak-anak dan pelajar.

Namun dari data itu semua, TIJA perlu mengoptimalkan potensi-potensinya untuk meningkatkan kesadaran nasionalisme di tanah Air sekaligus meningkatkan kebanggaan pada kekayaan alam Nusantara tercinta. Salah satu penyebab adalah beberapa wahana permainan khususnya di area Dufan yang mengimpor bentuk dari negara-negara barat seperti Disneyland di Amerika Serikat.  Kalau Taman Mini Indonesia Indah (TMII) adalah representasi dari warisan budaya nasional (cultural heritage) maka Ancol dapat menjadi representasi dari nation of maritime and biodiversity dari republik ini. Mengapa demikian? Karena terma nasionalisme bukan lagi sekedar bermakna heroik perjuangan fisik namun bergeser menjadi perjuangan kemandirian bangsa melalui pengelolaan kekayaan alam (bumi dan laut) untuk martabat negeri dan sumber produksi nasional secara berkelanjutan (sustainable).

Mengingat Ancol sudah menjadi “legenda hidup” taman wisata dan hiburan nomor wahid di Indonesia dan juga Asia Tenggara maka Ancol pantas menjadi simbol kebanggaan bangsa Indonesia melalui Indonesian Dream. Kalau AS memiliki “American Dream” yang direpresentasikan dalam kapitalisme Disneyland-nya itu, maka Ancol pun secara proaktif dapat menyajikan wajah Indonesia yang eksotis, alamiah dan berkelanjutan. Oleh karenanya mengharapkan Ancol menjadi simbol demikian bukanlah beban yang berat melainkan misi korporat yang mulia demi keharuman bangsa dan negara.

Dalam rangka nasionalisme TIJA ternyata sudah mengembangkan secara luas program ACI (Ancol Cinta Indonesia) meskipun perlu diperkuat lagi dengan taman wisata hiburan yang sudah eksis menjadi lebih sustainable sbb:

Taman Wisata Hiburan Maritim

Mengingat TIJA terletak di bibir pantai, terbentang sepanjang Pantai Marina dan Carnaval maka wahana hiburan dan edukasi Ancol harus mencerminkan keunggulan Indonesia sebagai negeri bahari. Salah satu caranya dengan memperbanyak dan atau merevisi wahana permainan yang berhubungan dengan unsur kelautan dan rangkaian pulau-pulau nusantara. Dengan cara ini Ancol membuat pengunjung khususnya generasi muda untuk bangga mencintai Indonesia sebagai bangsa bahari.

Gbr-2. Perahu-perahu Layar (sumber: http://abnonjakut.blogspot.com)

Salah satunya membuat permainan perahu layar mini khas negeri-negeri kepulauan yang dapat dimainkan secara riang dan kolektif. TIJA juga bisa bekerjasama dengan pihak Bahtera Jaya Ancol untuk membuat festival perahu layar tahunan khas daerah-daerah pesisir nusantara untuk menarik wisatawan dan pengunjung. Selain itu, Wahana Sea world (aquarium air laut dan air tawar) yang sudah eksis kemudian dapat dimodifikasi untuk menambah wawasan tentang Indonesia yang sangat khas akan dunia maritim dan sumber daya perikanan. Untuk Teater 4 Dimensi, dapat ditambahkan program-program tematik yang berhubungan dengan sumber daya laut, dan pemanfaatannya buat perekonomian nasional.

Taman Wisata Hiburan Keanekaragaman Hayati (Biodiveristy)

Indonesia adalah negara kedua dunia setelah Brasil dalam hal jumlah keanekaragaman hayati (biodiversity). Sebanyak 5,131 juta keanekaragaman hayati di dunia, yakni 15,3%-nya berada di Indonesia. Biodiversitas Indonesia sangat berpotensial untuk dijadikan obat herbal seperti jamu-jamuan dan tanaman ramuan lainnya sehingga perlu dieksplorasi lebih lanjut untuk meningkatkan daya unggul ekonomi Indonesia. Dalam hal ini, TIJA melalui pengembangan eco-park-nya perlu memberi ruang untuk biodiversitas Indonesia. Eco-park Ancol dapat diisi dengan berbagai aneka tanaman yang tersebar di seluruh Indonesia. Di samping itu dapat juga dibuat pusat atau ruangan edukasi untuk biodiversitas sehingga pengunjung mendapatkan pengetahuan yang komprehensif yang akhirnya dapat menanamkan nasionalisme pengunjung.

Gbr-3. Pelajar Menanam di Eco Park Ancol (sumber: http://metro-jakut.blogspot.com)


Wahana Edukasi Pahlawan

Ancol banyak sekali memiliki wahana permainan hiburan seperti halilintar, tornado, balada kera dan sebagainya. Untuk meningkatkan nasionalisme, kita benar-benar tidak boleh meninggalkan jasa-jasa para pahlawan kita baik itu perjuangan mereka dalam meraih kemerdekaan nasional RI maupun perjuangan kedaerahan melawan segala bentuk penjajahan. Balada kera memang lucu dan bermanfaat buat hiburan anak-anak namun wahana ini dapat dimodifikasi untuk meningkatkan nasionalisme kita.

Gbr-4. Wahana Balada Kera (sumber: http://www.ancol.com)

Salah satunya dengan menambahkan dengan figur-figur para pahlawan nasional dan daerah sehingga anak-anak ditanamkan sejak dini sikap patriotisme dan heroik para pejuang Indonesia. Atau sekalian saja balada kera yang ditampilkan merupakan khas satwa Nusantara yang tersebar di Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi hingga Papua. Termasuk juga ditampilkan deskripsi (baik secara tulisan maupun audio) singkat habitat para kera nusantara tersebut agar masyarakat paham dan sadar akan satwa yang dilindungi ini.

Ancol Sebagai Kawasan Integrated Sustainable Park

Kawasan Ancol yang relatif luas dan kompleks serta terletak di bibir pantai merupakan keunggulan komparatif dibandingkan kawasan wisata sejenis di luar negeri. Ancol dapat memainkan peranannya sebagai kawasan taman terpadu yang berkelanjutan (integrated sustainable park) dengan memanfaatkan energi terbaharukan untuk mengatasi konsumsi listriknya. Salah satu caranya dengan menggunakan tenaga surya photovoltaic untuk lampu penerangan jalan dan taman. Selain itu, TIJA dapat memanfaatkan juga tenaga angin yang cukup stabil di sekitar bibir pantai. Mengingat Ancol terletak di pesisir Jakarta Utara yang rawan banjir, maka Ancol juga berperan untuk mengatasinya dengan cara membuat lubang-lubang resapan air dan lubang-lubang biopori di sejumlah titik area wisata seperti Dufan.

Keberlanjutan atau sustainability juga harus memanfaatkan daya dukung lingkungan khususnya masalah pengelolaan sampah. Ancol pasti menghasilkan jutaan ton sampah baik dari yang berasal dari pengunjung maupun sampah kiriman dari pulau-pulau terdekat di kepulauan seribu. Oleh karenanya sampah yang dihasilkan tersebut dapat bisa didaur ulang untuk menghasilkan kompos maupun produk-produk komersil berbasis sampah lainnya (aneka kerajinan tangan dan sejenisnya).

Gbr-5. TIJA Diharapkan Menjadi Kawasan Wisata Berkelanjutan Terpadu (Sumber: www.ancol.com)

Semua usaha-usaha yang dilakukan di atas bertujuan untuk membawa Ancol dikenal bukan hanya sekedar pusat wisata hiburan namun juga kawasan yang ramah lingkungan. Sekali lagi, Ancol bernilai tambah untuk meningkatkan kesadaran nasionalisme masyarakat dan mempromosikan kekayaan alam dan budaya nusantara ke pelosok negeri dan dunia. Dengan demikian nyatalah bahwa Ancol Cinta Indonesia!

Source:http://edukasi.kompasiana.com/2010/11/30/aci-ancol-cinta-indonesia-dalam-meningkatkan-nasionalisme-melalui-ancol-sustainable-park/

Wednesday, December 1, 2010

Presiden Jemput Kursi Perdamaian di Banda Aceh

Rombongan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tiba di Simpang Mesra, Jeulingke, Banda Aceh dalam rangka penanaman pohon Trambesi di desa Tibang, Syiah Kuala pada Senin (29/11). Mobil Mercedez Indonesia 1 yang diikuti van meluncur mulus ke lokasi acara tanpa di halang-halangi oleh demonstran yang sejak pagi berdemonstrasi di simpang mesra. SBY juga dijadwalkan untuk menjemput kursi perdamaian.

M Ridha | The Globe Journal
Source:http://www.theglobejournal.com/index.php

Understanding the Presidential Candidates’ Environmental Policies and Potential Stances for the Carbon Marke

  | Carbon Policy Lab Understanding the Presidential Candidates’ Environmental Policies and Potential Stances for the Carbon Market Indonesi...