Friday, July 17, 2009

Populasi Facebook Capai 250 Juta Orang

SAN FRANSISCO - Populasi situs jejaring sosial Facebook dikabarkan telah mencapai 250 juta akun. Melebihi jumlah populasi penduduk di Indonesia.

"Bagi kami, jumlah tersebut belum apa-apa. Angka ini hanya sebagai tanda, seberapa jauh masyarakat dunia bisa saling menghubungkan diri. Hal ini juga mengindikasikan seberapa besar upaya Facebook untuk bisa menyatukan miliaran orang di dunia," ujar CEO Facebook Mark Zuckerberg, seperti dilansir melalui Yahoo Tech, Kamis (16/7/2009).

Jumlah tersebut mengindikasikan, Facebook telah menambah jumlah anggotanya sebanyak 50 juta lagi hanya dalam jangka waktu tiga bulan. Pasalnya, pada bulan April, Facebook menyatakan memiliki jumlah populasi sekira 200 juta.

"Namun begitu, jumlah ini memang berita yang menyenangkan bagi kami. Ini artinya, banyak orang di dunia yang menyadari kekuatan untuk 'stay connected' dengan apa saja yang mereka pedulikan di Facebook," ujar CEO muda ini.

Menurut data ComScore, pada bulan Mei, jumlah anggota Facebook dari Amerika mampu mengalahkan jumlah anggota MySpace. Kala itu, Facebook memiliki unique visitor sekira 70,278 juta yang berasal dari pengguna internet di Amerika. Sedangkan MySpace hanya 70,237 juta. Hal ini menjadikan Facebook sebagai situs paling populer di Amerika. (srn)

Kamis, 16 Juli 2009 - 11:42 wib
Sarie - Okezone
Source:http://techno.okezone.com/read/2009/07/16/55/239253/55/populasi-facebook-capai-250-juta

JEJAK DIGITAL Memonitor Anak dan Menjaga Kendaraan

Upaya konvergensi teknologi menjadi kesatuan yang utuh dalam teknologi komunikasi informasi memasuki tahapan yang lebih canggih, lebih menyenangkan bagi penggunanya, serta memberikan wawasan baru tentang pemanfaatan berbagai teknologi yang tersedia.

Salah satu konvergensi penting dalam kemajuan teknologi komunikasi adalah kehadiran teknologi GPS (Global Positioning System) yang tersedia secara gratis dan sekarang menjadi fitur standar dalam berbagai ponsel yang tersedia di pasaran. Penggunaannya pun tidak lagi hanya sekadar mencari arah memanfaatkan ketersediaan peta digital, tapi lebih luas lagi.

Sejak kehadiran teknologi GPS yang tersedia untuk konsumen umum, eksplorasi terhadap teknologi GPS memang dilakukan secara maksimal. Berbagai perusahaan mulai memperkenalkan penjejakan (tracking) memanfaatkan teknologi GPS yang digabungkan dengan teknologi seluler GSM.

Awalnya, solusi penjejakan secara digital ini dimanfaatkan oleh berbagai perusahaan untuk mengawasi armada kendaraan yang lalu lalang di berbagai jalan raya mengangkut komoditas, penumpang, maupun keperluan lainnya. Pengembangan sistem ini masih dianggap terlalu mahal dan tidak bisa mencapai skala ekonomi yang memadai untuk dikembangkan.

Jejak digital

Sekarang, produk penjejakan digital menggabungkan teknologi GPS dan GSM mulai tersedia secara luas dan memberikan kemungkinan pemanfaatan yang berbeda, misalnya para orangtua sekarang memungkinkan untuk memonitor dan menjejak anak- anak mereka selepas sekolah atau pada saat liburan di mana pun mereka berada.

Produk yang dicoba Kompas adalah SpeedNAV SN-911 yang ringkas dan bisa di bawa ke mana-mana dan SpeedNAV SN-900 yang bermanfaat untuk dipasang di kendaraan sehingga pada saat terjadi pencurian atau pemakaian kendaraan yang tidak berwenang, dengan mudah akan terjejak melalui peta Google Map yang tersedia secara gratis.

Pemakaiannya sederhana, cukup menyediakan SIM Card dan memasang aplikasi di komputer. Data koordinat yang dikirim perangkat SpeedNAV ini diterima pada sebuah server dan komputer yang kita gunakan terhubung melalui jaringan internet secara mudah akan memberikan rute kendaraan dan kecepatan yang ditempuh (lihat foto bawah).

Perangkat SpeedNAV SN-911 (foto atas sebelah kiri) juga bisa digunakan untuk melakukan percakapan telepon karena tersedia tombol terima serta dilengkapi dengan nomor yang sudah diset pada perangkat tersebut. Dengan demikian, dalam keadaan darurat, seorang anak dengan mudah bisa menghubungi orangtuanya untuk meminta bantuan.

Perangkat penjejakan digital ini secara memberikan dimensi lain tentang kemajuan teknologi informasi dan menjadi konvergensi teknologi sebagai acuan yang menyenangkan dan menyelamatkan siapa saja. (rlp)

Kamis, 16 Juli 2009 | 04:36 WIB

Source:http://koran.kompas.com/read/xml/2009/07/16/04364913/memonitor.anak.dan.menjaga.kendaraan

TEKNOLOGI SENTUH

Harus diakui kehadiran iPhone buatan Apple telah mengubah keseluruhan lanskap industri teknologi dan industri telekomunikasi, membawa kita untuk memasuki dan merasakan sisipan kemajuan yang selama ini hanya bisa disaksikan dalam tayangan layar lebar fiksi ilmiah.

Teknologi layar sentuh dalam lima tahun ke depan akan terus berkembang lebih luas, mengubah cara kita bekerja, bermain, dan menikmati hiburan digital.

Sebagai produk, iPhone sendiri sudah berevolusi memasuki generasi berikutnya dengan memperkenalkan produk iPhone 3GS yang memiliki fitur tambahan koneksi HSDPA dengan kecepatan akses mencapai 3,6 Mbps. Dari sisi desain, gagasannya yang sederhana, ringkas, dan futuristik, iPhone memiliki sistem operasi dan aplikasi yang menarik minat siapa saja di seluruh dunia.

Tiba-tiba saja para produsen multinasional ponsel cerdas mulai memperkenalkan produk dengan teknologi layar sentuh, menggoda keseluruhan industri teknologi komunikasi informasi. Dalam waktu dekat akan diperkenalkan dengan sistem operasi Windows 7 buatan Microsoft yang memperkenalkan teknologi layar multisentuh yang dengan sendirinya juga akan menyeret para produsen monitor dan TV untuk mulai menghadirkan teknologi sentuh ini.

Teknologi sistem operasi baru Android yang dikembangkan Google, mesin pencari paling besar di dunia, juga mulai memperkenalkan teknologi layar sentuh. Bahkan, komputer dalam berbagai variannya, termasuk netbook, juga mulai memperkenalkan Android sebagai sistem operasi yang cerdas, ringkas, dan cepat.

Tahun depan pun kita akan melihat kehadiran sistem operasi baru yang juga dikembangkan Google, berangkat dari aplikasi browser Chrome, sebagai fenomena baru mengisi kehadiran teknologi sentuh ini. Interaksi kita dengan komputer, ponsel, dan gadget pun berubah, menggunakan telunjuk dan ibu jari sebagai cara baru persinggungan kita dengan kemajuan teknologi komunikasi informasi. (rlp)

Kamis, 16 Juli 2009 | 04:46 WIB

Source: http://koran.kompas.com/read/xml/2009/07/16/04464148/teknologi.sentuh

TEKANAN ASING Strategi Saling Menguntungkan

Ternyata memang Indonesia tidak bisa bilang tidak terhadap serbuan produk teknologi komunikasi dan informasi asing yang menyerbu Nusantara bak air bah, tergiur dengan potensi besar yang dikandung konsumen negara ini. Ini tecermin dari perselisihan kita dengan Research In Motion (RIM) perusahaan Kanada produsen Blackberry.

Kita heran kenapa yang menjadi sasaran regulator hanya produk Blackberry, produk ponsel cerdas yang memang tidak memiliki fenomena pertumbuhan yang tinggi diserap konsumen kecuali di Indonesia. Bagaimana dengan ponsel lain, seperti produk China yang murah meriah, iPhone buatan Apple yang dipatok dengan harga jual selangit, atau jenis ponsel cerdas lain seperti HTC buatan Taiwan.

Sepertinya regulator bekerja serampangan tanpa strategi dan menyebabkan kita kehilangan muka serta kehilangan potensi bisnis dengan kehadiran berbagai produk konsumtif yang menyerbu pelanggan telekomunikasi kita. Regulator bekerja ibarat ”orang suci” yang ingin melindungi konsumen dan mengharuskan pemegang merek untuk membuka pusat layanan atau produk Blackberry akan dianggap ilegal di Indonesia.

Kita tidak mau mengakui kalau tata cara impor kita karut-marut, menyebabkan maraknya perdagangan paralel yang menghadirkan pasar gelap Blackberry dan ponsel lain karena memang letak dan kondisi geografis kita, ditambah dengan perilaku birokrat yang memiliki potensi untuk terjadinya selundupan.

Saling menguntungkan

Yang tidak dipahami, kita semua dari regulator sampai konsumen berusaha menutup mata bahwa sifat layanan telekomunikasi dengan skema prabayar yang menyebabkan meledaknya penggunaan Blackberry karena memang skema layanan ini tidak ada di negara lain.

Dengan demikian, yang diharapkan dari pemerintah dan regulator adalah strategi baru yang mengikuti nuansa pertumbuhan dan perkembangan kemajuan teknologi komunikasi informasi itu sendiri. Bukan karena campur tangan atase perdagangan sikap kita menjadi berubah tidak garang seperti awal isu pusat layanan Blackberry diluncurkan.

Para pemegang merek teknologi komunikasi dan informasi perusahaan multinasional harus memahami, untuk bisa menikmati pasar konsumen Indonesia yang masif harus juga didasari dengan perilaku yang saling menguntungkan, bukan hanya mencekoki kita dengan berbagai produk buatan mereka.

Kita tidak ingin memaksa perusahaan multinasional ini membuka pabrik pencetak digital, ponsel, komputer, dan lainnya di Indonesia. Tapi kita ingin, kalau mereka mau menikmati pasar Indonesia, mereka buka kantor perwakilan sebagai tanda keseriusan untuk menikmati pasaran Indonesia, bukan kantor cabang perusahaan mereka di Singapura.

Dengan demikian, mereka bisa menentukan langsung perkiraan kebutuhan pasar dan memberikan dampak nilai tambah karena berbagai pihak ikut diuntungkan, mulai dari toko, konsumen, pelayanan, jasa, hingga riset bisnis. Juga, mereka bisa mulai menetapkan letter of credit (L/C) distributor dilakukan melalui bank lokal, bukan melalui bank asing seperti ketetapan mereka selama ini.

Akibatnya lagi, mereka juga ikut bertanggung jawab atas merebaknya paralel impor dan tunduk pada peraturan serta hukum Indonesia karena tidak mampu mengendalikan manajemen rantai pasokannya yang melulu dinikmati oleh rekan distributor mereka di luar negeri. Prinsipnya sederhana, sama-sama menguntungkan.(rlp)

Kamis, 16 Juli 2009 | 04:46 WIB

Source:http://koran.kompas.com/read/xml/2009/07/16/04460297/strategi.saling.menguntungkan

SEJARAH TELEVISI Sejarah TV Digital Baru Dimulai

Gbr. disamping kiri: TV digital pertama di Indonesia, 47LH50YD, resmi beredar 9 Juni lalu setelah lolos pengujian BPPT.

Salahkan judul di atas? Bukankah sudah sejak beberapa tahun lalu teknologi pertelevisian sudah serba digital? Lalu, mengapa baru dikatakan sekarang sejarah televisi digital baru saja dimulai?

Kerancuan seperti ini bukanlah suatu hal yang aneh. Pengertian digital tidak bisa dilihat hanya dari bentuk luarnya. Apalagi mengingat perangkat TV jenis baru, baik yang menggunakan layar plasma maupun LCD, pasti sudah sarat dengan sirkuit elektronik digital.

Sudah sejak tiga tahun lalu orang bisa menonton tayangan TV melalui telepon seluler yang harganya relatif tidak mahal. Padahal, semua orang tahu, telepon seluler sudah beroperasi secara digital.

Apakah ini juga bisa disebut perangkat digital? Tentu tidak. Perangkat itu tidak serta-merta bisa disebut TV atau telepon seluler TV digital. Sebab, pada dasarnya, pesawat TV baru yang bahkan bisa membuka berkas digital yang terdapat pada kartu memori atau USB masih menangkap siaran TV secara analog.

Migrasi teknologi analog ke digital ini tidak hanya sekadar mengikuti perkembangan baru, tetapi lebih pada upaya efisien- si penggunaan pita frekuensi (bandwidth).

Sejarah pertelevisian digital di Indonesia memang baru dimulai secara utuh, terutama sejak peluncuran pesawat TV digital yang pertama pada 9 Juni lalu. Perusahaan elektronik PT LG Electronics Indonesia (LGEIN) sekaligus meluncurkan dua versi TV digital pertamanya di Indonesia, yaitu seri 47LH50YD dan 55LH50YD.

Kedua pesawat TV ini sudah dilengkapi dengan tuner atau penerima siaran digital secara langsung, tidak perlu lagi menggunakan penerima khusus seperti set-top box (STB). Pengguna tinggal menancapkan antena yang biasa digunakan pada TV analog pada port-nya dan proses pemrograman otomatis (autotuning) sudah bisa dilaksanakan sama seperti TV konvensional.

TV digital pertama ini sekaligus menunjang siaran TV digital yang dicanangkan pada 20 Mei lalu, di mana selama ini penangkapan siaran percobaan ini masih menggunakan STB. Untuk siaran tidak berger (fixed reception) ini ditunjuk dua konsorsium, yaitu Konsorsium TVRI-Telkom dan Konsorsium Televisi Digital Indonesia. Secara total, yang mengudara saat ini ada 12 stasiun dan gambar bisa ditangkap di sekitar kawasan Jabodetabek.

”Tuner” ganda

Pada tahap awal masa transisi dari analog ke digital ini tentu akan menyulitkan kalau hanya memproduksi TV yang hanya bisa menerima siaran digital. Apalagi masa transisi itu akan berlangsung sampai tahun 2018. Selama ini siaran digital masih dianggap percobaan dan sebagian besar kanal TV di pita frekuensi UHF masih dipergunakan untuk siaran analog sehingga tidaklah mengherankan jika LGEIN menerapkan dua tuner (penerima) ganda sekaligus. Selain menangkap siaran digital, kedua TV yang diluncurkan juga bisa menangkap siaran analog seperti biasa, pemrograman stasiun TV bisa dilakukan secara otomatis maupun manual.

Dalam percobaan menggunakan TV seri 47LH50YD, Kompas sengaja menggunakan jenis antena dalam yang paling murah, dengan harapan akan memberikan daya tangkap yang paling minimal. Dengan antena dalam yang panjang kabelnya hanya sekitar 1 meter itu ternyata bisa menangkap ke-12 stasiun bertransmisi digital yang saat ini mengudara.

Memang ada satu-dua stasiun yang ditangkap tidak sempurna, tetapi jika digunakan antena luar, masalah ini pasti bisa segera teratasi.

Pada siaran digital hanya ada dua kondisi, jika bisa diterima normal, akan didapatkan gambar yang sempurna sama dengan kualitas asli yang dikirim. Jika tidak, gambar akan cacat sehingga gambar dan suara akan rusak, putus-putus (gambar maupun suara), sampai hilang sama sekali.

Berbeda dari sistem analog, penerimaan sempurna pun masih memungkinkan munculnya bayangan (ghost). Ini terjadi karena tuner menerima gelombang pantulan, baik dari gedung-gedung seperti kebanyakan di kota besar maupun oleh perbukitan. Kelemahan ini sudah dikoreksi pada rangkaian elektronik digital sehingga hanya sinyal terkuat yang diterima.

Penerimaan tidak sempurna pada sistem analog akan memunculkan gambar tidak jelas. Muncul gangguan noise pada gambar dan suara, mulai dari gambar suram sampai gambar menyemut, sementara suara juga bisa sayup-sayup sampai terputus-putus.

Penerimaan dengan tuner digital yang terintegrasi dalam chip membuat penerimaan digital lebih sempurna. Jika menggunakan kabel untuk menghubungkan ke pesawat, baik dari STB maupun tuner digital luar bisa mengurangi kualitas sekalipun mungkin sulit dibedakan dengan mata telanjang.

Daya transmisi dan tingginya antena pemancar ikut menentukan kualitas penerimaan gambar. Konsorsium TVRI-Telkom menggunakan pemancar digital berkekuatan 1,2 kW, sedangkan Konsorsium Televisi Digital Indonesia menggunakan pemancar dengan kekuatan 5 kW.

Fitur lain

Salah satu kelemahan dari TV LCD adalah pada kemampuan merespons gerakan cepat sehingga sering menimbulkan cacat berupa gerakan kabur atau judder. Pihak LG menyempurnakan kemampuan ini dengan teknologi TruMotion 200 Hz sehingga mampu mereproduksi hingga 200 gambar setiap detik.

Hal ini masih diperkuat dengan kecepatan waktu respons (response time) hingga 2 milidetik. Kecepatan ini berguna untuk membuat gerakan gambar pada film dengan aksi cepat menjadi tampil lebih halus dan tak berbayang.

Penangkapan sinyal digital ini masih dalam kualitas standard definition (SD) yang sebenarnya tidak jauh berbeda dengan kualitas TV biasa. Kelebihannya, satu kanal analog bisa dipergunakan sampai enam kanal digital. Pada penangkapan high definition (HD) biasanya digunakan decoder terpisah. Biasanya siaran HD merupakan siaran TV berbayar.

Untuk tidak mengurangi kualitas gambar dan suara dari decoder ke pesawat TV, maka dihubungkanlah dengan kabel high definition multimedia interface (HDMI) atau sama seperti menghubungkan dengan pemutar Blu-ray. Untuk pesawat ini dibutuhkan HDMI versi 1.3 atau yang lebih tinggi. Penggunaan versi yang lebih rendah bisa menimbulkan kerdipan (flicker) atau bahkan tidak keluar gambar sama sekali.

Kelengkapan lain dari TV yang sudah lolos pengujian pihak Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT)—sebagai badan resmi yang ditunjuk pemerintah untuk melakukan pengujian setiap perangkat TV digital yang beredar di pasaran Indonesia—adalah adanya port USB 2.0. Selain memutar berkas musik MP3, juga membuka gambar dalam format JPEG dan film dalam format tertentu.

Sayang tidak disediakan sarana Bluetooth seperti yang ada pada seri lain. Dengan koneksi Bluetooth, pengguna bisa memutar musik, mendengarkan musik stereo tanpa kabel, ataupun membuka file lain dari perangkat seperti telepon seluler.

Kamis, 16 Juli 2009 | 04:40 WIB

Penulis:AW Subarkah

Source:http://koran.kompas.com/read/xml/2009/07/16/04404267/sejarah.tv.digital.baru.dimulai

PONSEL KAMERA Resolusi Tinggi Sentuhan Nokia

Bagi produsen ponsel Nokia asal Finlandia, menghadirkan berbagai seri terbaru ponsel menjadi tradisi penting untuk terus-menerus dilakukan sebagai strategi untuk menguasai pangsa pasar ponsel yang terus-menerus diperbarui sesuai dengan selera konsumen maupun kemajuan teknologi itu sendiri.

Sebenarnya, di kalangan konsumen sendiri maupun bisnis secara keseluruhan, kehadiran ponsel-ponsel baru Nokia (terutama seri N yang kaya dengan beragam multimedia) tidak mengubah secara signifikan persentase pangsa pasar. Bahkan, ketika perubahan perilaku konsumen yang mengakses jejaring sosial semakin meningkat pun, komposisi kehadiran ponsel seri terbaru tidak mengubah pangsa pasar maupun minat konsumen.

Misalnya, akhir tahun lalu dominasi ponsel paling populer di Indonesia merek Nokia masih dikuasai oleh seri lama seperti Nokia 6600, N70, maupun N73 yang bertahan lumayan lama sebagai 10 ponsel yang diminati konsumen. Fenomena ini juga terjadi di Malaysia (dengan tambahan N95), Thailand (termasuk N72), dan Filipina.

Semua ponsel Nokia seri N ini termasuk ponsel yang bertahan lebih dari dua tahun sehingga asumsi kita bahwa ponsel bergerak dan tumbuh sebagai perangkat fesyen ternyata meleset kalau memerhatikan statistik tadi. Fenomena ini dalam beberapa urutan juga terjadi di Singapura seperti N85 dan N82, tapi konsumen negara tetangga ini juga menggemari ponsel seri E71 dan E51.

Ponsel seri N terbaru Nokia setelah memperkenalkan seri N97 sebagai ponsel cerdas dengan layar sentuh dan papan ketik QWERTY, Nokia pekan lalu memperkenalkan seri N86 yang memfokuskan pada penggunaan kamera digital dengan resolusi delapan (8) megapiksel, dan fungsi geser dua arah atas dan bawah yang menyembunyikan tombol teleponi dan tombol multimedia untuk memutar musik atau memperbesar foto digital.

Sekilas, kehadiran N86 adalah sebuah kelangsungan dari seri N sebelumnya yang membosankan secara desain maupun fitur. Namun, sepertinya Nokia masih tetap piawai dan mampu memberikan sentuhan menarik atas produk seri N ini.

Kehadirannya memang menjadikan ponsel berkamera ini memiliki resolusi paling tinggi, setara dengan kamera digital kelas prosumer yang sekarang sangat terjangkau dan menjadi minat banyak orang untuk dimiliki. Di sisi lain, kehadiran N86 8MP ini menjadi penting sebagai wujud persaingan kemampuan adu ajang teknologi sebelum kehadiran produk Samsung paling baru seri Pixon 12.

Nokia N86 memiliki tampilan layar OLED yang terang, mampu menghadirkan 16 juta warna pada layar 2,6 inci (diagonal 6,6 cm), koneksi HSDPA memungkinkan untuk mengirim foto digital secara cepat, serta kapasitas penyimpanan internal sebesar 8 GB.

Sebagai ponsel di era jejaring sosial, kamera digital N86 ini menjadi gadget penting menarik karena mampu menghasilkan foto-foto digital dengan resolusi yang tajam dan mudah untuk berbagi di berbagai situs jejaring internet. Dan berbagai fitur ini semua dikemas dan disentuh Nokia sebagai bukti kemampuannya untuk menghadirkan ponsel mutakhir. (rlp)

Kamis, 16 Juli 2009 | 04:44 WIB

Source:http://koran.kompas.com/read/xml/2009/07/16/04440182/resolusi.tinggi.sentuhan.nokia

SENTUHAN MASA DEPAN Rancangan Minimalis Sistem Operasi Android

Teknologi layar sentuh sebenarnya sudah lama berada di sekitar kita dan baru terasa pemanfaatannya ketika berbagai ragam informasi digital menjadi terlalu banyak masuk ke perangkat ponsel dan tidak cukup memadai untuk dikendalikan dengan tombol-tombol teleponi.

Adalah perusahaan High Tech Computer Corp (HTC) asal Taiwan yang menjadi pelopor pembuatan dan perancang ponsel cerdas yang memperkenalkan berbentuk personal digital assistant (PDA) menggunakan sistem operasi Windows Mobile, menjadikan layar sentuh sekarang memiliki nuansa yang berbeda.

Ketika ponsel cerdas dan ponsel PDA masih menyandang merek O2, gadget dengan merek ini dianggap mewakili statuta masyarakat hi-tech menikmati segala kemajuan teknologi terbaru serta lebih futuristik dibandingkan gadget lain. Dan, ketika Apple memperkenalkan iPhone, teknologi layar sentuh dikembangkan secara maksimal oleh HTC yang mengembangkan gadget menggunakan merek sendiri.

Banyak produk layar sentuh yang dikembangkan dalam kemasan gadget ponsel cerdas dan ponsel PDA yang dikembangkan HTC, dan produk terakhir diperkenalkan di pasar menandai era baru penggunaan teknologi layar sentuh. Riset dan pengembangan yang dilakukan HTC dalam mengembangkan HTC menghasilkan teknologi yang disebut TouchFLO, teknologi layar sentuh dengan fitur Touch Cube menampilkan aplikasi PDA dalam kubus tiga dimensi untuk memudahkan penggunaan akses aplikasi di atas sistem operasi Windows Mobile.

Dan, teknologi TouchFLO ini menjadi matang dan siap memasuki era baru seperti yang dicerminkan dalam produk HTC terbaru masing-masing HTC Magic yang menggunakan sistem operasi Android versi terbaru dan HTC Touch Pro2 yang merupakan kombinasi ponsel PDA layar sentuh dan papan ketik QWERTY.

Rancangan minimalis

Ketika pertama kali menggunakan HTC Magic dengan sistem operasi Android, bagi mereka yang sudah mencoba berbagai ragam ponsel cerdas maupun ponsel PDA akan langsung menikmati kehadiran ponsel cerdas dengan sistem operasi terbaru buatan Google ini. Kematangan teknologi mendesain dan mencangkokkan beragam teknologi dalam faktor bentuk kecil memang terlihat keunggulan HTC yang berpengalaman membuat beragam gadget canggih.

Produk HTC Magic memiliki sistem start-up yang terbilang cepat, menunjukkan kalau sistem operasi Android ini sangat ringan dibandingkan dengan sistem operasi ponsel cerdas atau ponsel PDA lain di pasaran. Memiliki berat 120 gram dengan rancang dimensi 113 x 55 x 14 mm, HTC Magic sangat ringan di genggaman tangan serta tipis untuk masuk ke dalam saku baju.

Dibandingkan sistem operasi Android G1, sistem operasi yang digunakan HTC Magic lebih matang dan siap untuk bersaing dengan berbagai sistem operasi yang sudah tersedia sebelumnya di pasaran. Produk HTC Magic dirancang sepenuhnya menggunakan layar sentuh walaupun rancang desain keseluruhan produk ini masih kalah minimalis dibandingkan dengan iPhone.

Produk terbaru HTC ini masih memiliki enam tombol di bagian depan serta tombol panjang di sisi kiri untuk memperkecil dan memperbesar volume suara. Untuk mengakses menu Android pada HTC Magic masih diperlukan tombol yang berlabel Menu atau ke tombol berbentuk rumah untuk kembali ke bagian depan kendali aplikasi Android.

Pada saat menu muncul di layar monitor 3,2 inci (diagonal 8,12 cm) dengan resolusi 320 x 480 piksel, layar sentuh baru berfungsi secara utuh seperti halnya iPhone. Menggunakan prosesor Qualcomm MSM72000A dengan kecepatan komputasi 528 MHz, HTC Magic memiliki memori internal 512 MB, koneksi HSDPA dengan kecepatan 7,2 Mbps, koneksi Bluetooth, sistem nirkabel 802.11 b/g, serta kamera digital dengan resolusi 3,2 megapiksel.

Produk canggih dengan desain menawan HTC Magic ini bisa menjadi pesaing berat iPhone yang unggul dengan berbagai aplikasi yang tersedia di Apple Store. Produk buatan HTC ini juga nantinya akan mengembangkan penyediaan aplikasi sejenis yang berbayar dan gratis, memberikan berbagai pilihan aplikasi yang menarik untuk digunakan.

Kokoh

Produk lain yang tidak kalah canggih produk terbaru HTC adalah Touch Pro2 sebagai ponsel PDA menggunakan sistem operasi Windows Mobile 6.1 Professional yang terbaru buatan Microsoft. Rancang desain Touch Pro2 ini terasa kokoh di tangan dan kemasan plastik yang membungkus produk ini sekilas seolah seperti produk mahal yang terbuat dari stainless steel.

Produk Touch Pro2 ini menjadi ponsel PDA terbaik yang menunjukkan pengalaman mengembangkan produk sejenis selama beberapa tahun terakhir ini. Mereka yang tidak terbiasa dengan ponsel PDA ini akan menganggap produk ini terlalu berat dan besar, memiliki layar 3,6 inci (diagonal 9,14 cm) dengan resolusi WVGA menghasilkan 65.000 warna.

Dilengkapi dengan koneksi TV-out, memungkinkan HTC Touch Pro2 ini terhubung ke monitor TV dan mengakses berbagai informasi dalam tayangan layar yang lebih lebar. Sepintas, ukurannya mirip seri N97 buatan Nokia yang terbaru dengan faktor bentuk yang sama, menempatkan papan ketik QWERTY di bawah layar sentuh tersembunyi.

Tapi ketika memegang produk Touch Pro2 ini, terasa kalau gadget buatan Taiwan ini lebih besar dan lebih berat dengan berat 178,5 gram. Dimensi rancangannya pun terasa besar dalam ukuran 116 x 59,2 x 16,65 mm dan memiliki semua fitur telekomunikasi maupun teknologi informasi yang disediakan berdasarkan aplikasi berbasis Windows Mobile.

Dan, salah satu keunggulan yang dimiliki oleh Touch Pro2 ini adalah pada bagian belakangnya, selain memiliki lubang kecil tempat kamera digital dengan resolusi 3,2 megapiksel, terdapat tombol lain yang disebut sebagai Straight Talk dan bila ditekan memungkinkan untuk melakukan percakapan teleponi konferensi didengar oleh banyak orang.

Baik HTC Magic maupun HTC Touch Pro2 merepresentasikan kemajuan gadget canggih telekomunikasi yang diantisipasi sebagai produk yang mampu menampung besarnya jumlah informasi digital, kemudahan untuk mengakses jejaring sosial, serta mencerminkan gaya hidup modern. (rlp)

Kamis, 16 Juli 2009 | 04:37 WIB

Source:http://koran.kompas.com/read/xml/2009/07/16/04375095/rancangan.minimalis.sistem.operasi.android

Draft Laporan GP (Green Productivity): Project Improvement Dalam Meningkatkan Jumlah Wisatawan Berbasis Agrowisata di Desa Sindangjaya Kecamatan Pacet Kabupaten Cianjur

This draft written by Leonard Tiopan Panjaitan, MT, GPS 1. Project Title Page Project Title: GP (Green Productivity) Project Improve...