Kinerja PT XL Axiata Tbk (XL) tampil kinclong tahun lalu. Perusahaan telekomunikasi asal Malaysia ini berhasil meraup laba bersih pada 2010 lalu sebesar Rp 2,9 triliun. Keuntungan tersebut meningkat 69% dibanding 2009.
Keterangan resmi XL, Senin (31/1/2011) menjelaskan pendapatan usaha meningkat sebesar 27% menjadi Rp 17,6 triliun dan EBITDA mencapai Rp 9,3 triliun naik 50% dengan EBITDA marjin yang meningkat menjadi 53% pada akhir 2010.
Dari sisi jumlah pelanggan, kinerja XL juga lumayan memukau. Pelanggan XL tumbuh 28% tahun lalu, dari 31,4 juta pelanggan pada 2009 menjadi 40,4 juta pelanggan di akhir tahun 2010.
Presiden Direktur XL, Hasnul Suhaimi bilang, pada 2010 XL berhasil memantapkan posisi sebagai operator nomor dua di Indonesia. Nomor satu masih dipegang Telkomsel dan ketiga kini Indosat. "Hal ini tidak terlepas dari upaya dan strategi yang telah diterapkan XL sejak tahun 2007," kata Hasnul.
Sepanjang tahun 2010, XL terus mengeluarkan produk dan layanan yang inovatif. Akhir tahun lalu, misalnya, untuk meningkatkan layanan bicara, XL meluncurkan paket baru Rp 0, dimana XL memberikan gratis bicara selama 30 detik pertama di waktu tertentu.
Dan sebagai wujud apresiasi kepada pelanggan, XL memberikan gratis roaming internasional untuk layanan data, dan diskon tariff hingga 90% untuk layanan bicara dan diskon hingga 50% untuk layanan SMS di 7 negara (Singapura, Malaysia, Sri Lanka, Kamboja, Bangladesh, Hong Kong dan Jepang).
“Kami tidak tertarik untuk berkompetisi dalam masalah harga,tetapi kami lebih memperhatikan pengalaman pelanggan dalam menggunakan layanan kami dan bagaimana kami dapat meningkatkan kepuasan pelanggan secara berkesinambungan,” ujarnya.
Sepanjang tahun 2010, XL telah melunasi sebagian pinjaman sehingga pada akhir tahun 2010, total pinjaman XL berkurang dari Rp 13,5 triliun menjadi Rp 10,2 triliun dengan rasio Hutang Bersih (Hutang berbunga dikurangi Kas)/EBITDA sebesar 1,1x.(Kontan/Havid Vebri)
01 Februari 2011
Source:http://tekno.kompas.com/read/2011/02/01/15563143/Sodok.Indosat..XL.Bayangi.Telkomsel
Membantu Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank Dalam Penerapan Sustainable Finance (Keuangan Berkelanjutan) - Environmental & Social Risk Analysis (ESRA) for Loan/Investment Approval - Training for Sustainability Reporting (SR) Based on OJK/GRI - Training for Green Productivity Specialist (GPS) by APO Methodology. Hubungi Sdr. Leonard Tiopan Panjaitan, S.sos, MT, CSRA, GPS di: leonardpanjaitan@gmail.com atau Hp: 081286791540 (WA Only)
Wednesday, February 2, 2011
TelkomVision Garap Layanan Multichannel
Saat ini, TelkomVision mungkin dikenal sebagai salah satu penyedia layanan TV Kabel atau Pay TV (televisi berlangganan). Namun, memasuki tahun 2011 ini, anak usaha PT Telekomunikasi Indonesia tersebut mencanangkan diri sebagai penyedia layanan multichannel. Hal tersebut ditandai dengan perubahan logonya.
"TelkomVision dengan wajah dan semangat baru, memperkuat posisi sebagai perusahaan multimedia yang menghadirkan tidak saja beragam layanan hiburan tapi juga layanan lain nya seperti internet dan fixed line melalui dukungan dari Telkom Group," ujar Elvizar KH, Direktur Utama TelkomVision saat menyampaikan latar belakang perubahan logo TelkomVision dalam siaran persnya belum lama ini.
Sejumlah inovasi akan diluncurkan tahun ini. Setelah menyediakan TV voucher pertama di Indonesia, TelkomVision kini juga menempatkan diri sebagai TV berlangganan yang fleksibel dengan dua pilihan berlangganan prabayar dan pascabayar. Tahun ini, pilihan paket-paket hiburan juga akan diperluas tidak hanya melalui teknologi yang berbasis kabel dan satelit tapi juga akan meluncurkan IPTV (Internet Protocol TV) diikuti oleh penambahan lokal konten.
Pilihan paket berbasis satelit menawarkan sistem pembayaran prabayar dan pascabayar dengan 48-90 channel menjangkau seluruh wilayah Indonesia menggunakan Satelit Telkom 2. Sementara paket berbasis kabel dengan 5 head-end (pusat pengendalian TV kabel) di Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, dan Bali menawarkan 60 channel. Melengkapi pilihan kedua paket ini, TelkomVision akan menawarkan IPTV yang merupakan Layanan TV berlangganan lengkap dengan interaktif (VOD, Time-shift TV, dll), mulai dari 88 channel.
"Tahun 2011, TelkomVision menargetkan pertumbuhan penjualan sebesar 90%, dan total subscriber sebesar 66%," ujar Elvizar.
31 Januari 2011
Source:http://tekno.kompas.com/read/2011/01/31/2321379/TelkomVision.Garap.Layanan.Multichannel
"TelkomVision dengan wajah dan semangat baru, memperkuat posisi sebagai perusahaan multimedia yang menghadirkan tidak saja beragam layanan hiburan tapi juga layanan lain nya seperti internet dan fixed line melalui dukungan dari Telkom Group," ujar Elvizar KH, Direktur Utama TelkomVision saat menyampaikan latar belakang perubahan logo TelkomVision dalam siaran persnya belum lama ini.
Sejumlah inovasi akan diluncurkan tahun ini. Setelah menyediakan TV voucher pertama di Indonesia, TelkomVision kini juga menempatkan diri sebagai TV berlangganan yang fleksibel dengan dua pilihan berlangganan prabayar dan pascabayar. Tahun ini, pilihan paket-paket hiburan juga akan diperluas tidak hanya melalui teknologi yang berbasis kabel dan satelit tapi juga akan meluncurkan IPTV (Internet Protocol TV) diikuti oleh penambahan lokal konten.
Pilihan paket berbasis satelit menawarkan sistem pembayaran prabayar dan pascabayar dengan 48-90 channel menjangkau seluruh wilayah Indonesia menggunakan Satelit Telkom 2. Sementara paket berbasis kabel dengan 5 head-end (pusat pengendalian TV kabel) di Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, dan Bali menawarkan 60 channel. Melengkapi pilihan kedua paket ini, TelkomVision akan menawarkan IPTV yang merupakan Layanan TV berlangganan lengkap dengan interaktif (VOD, Time-shift TV, dll), mulai dari 88 channel.
"Tahun 2011, TelkomVision menargetkan pertumbuhan penjualan sebesar 90%, dan total subscriber sebesar 66%," ujar Elvizar.
31 Januari 2011
Source:http://tekno.kompas.com/read/2011/01/31/2321379/TelkomVision.Garap.Layanan.Multichannel
Wednesday, January 26, 2011
Network Address Translation (NAT)
Network Address Translation atau yang lebih biasa disebut dengan NAT adalah suatu metode untuk menghubungkan lebih dari satu komputer ke jaringan internet dengan menggunakan satu alamat IP. Banyaknya penggunaan metode ini disebabkan karena ketersediaan alamat IP yang terbatas, kebutuhan akan keamanan (security), dan kemudahan serta fleksibilitas dalam administrasi jaringan.
Tokobagus.com Situs Jual-Beli Online Paling Diminati
Tokobagus.com merupakan salah satu situs jual-beli online gratisan yang terbesar di Indonesia yang lahir pada tahun 2005 di Bali.
Hingga saat ini, situs jual beli itu tercatat memiliki 600 ribu member aktif serta memiliki ratusan subkategori iklan, mulai dari otomotif, properti sampai yang paling banyak di kunjungi, yaitu produk fashion.
Tokobagus.com merupakan situs pemasangan iklan terbesar, karena setiap hari diakses oleh lebih dari 150 ribu pengunjung perorangan maupun perusahaan. Mereka bertujuan membeli aneka produk dan jasa dengan cara yang mudah, cepat serta aman.
Baru-baru ini situs tersebut menggelar polling independen guna mengetahui tren jual-beli online di Indonesia. Dari hasil polling, Tokobagus.com terpilih menjadi situs jual-beli paling diminati, dengan mengantongi 3.908 suara. Kaskus menempati urutan ke dua dengan suara mencapai 2.058 responden.
Polling yang digagas oleh Remco Lupker selaku Director Of Marketing Tokobagus.com ini dilakukan selama satu minggu, pada kurun waktu 20 hingga 27 Juli 2010.
Responden merupakan masyarakat umum, dengan total responden 7.522 orang, dari seluruh kota besar di Indonesia antara lain Jakarta, Surabaya, Makassar, Bandung, Medan,serta Denpasar. Total jumlah responden terbagi menjadi 4.601 pria (61 persen) dan 2.921 wanita (39 persen). Peserta polling dengan status berkeluarga sejumlah 1.115 orang dan belum berkeluarga 6.407 orang. Sistem perhitungan polling menggunakan aplikasi yang disediakan situs Google.com.
Tercatat 6.042 (80 persen) responden menggunakan PC/laptop untuk mengakses internet. Sedangkan responden berinternet dengan Handphone (termasuk smartphone) sebanyak 1.372 atau 18 persen dan iPad 40 orang. Sejumlah pertanyaan (kuisioner) diajukan kepada responden dalam polling ini dengan materi pertanyaan meliputi minat responden terhadap situs jual beli online serta aktifitasnya dalam kegiatan jual beli online yang ada ( data kuisioner terlampir).
Selanjutnya pada bagian ‘Situs jual beli mana yang anda tahu?’’, Tokobagus.com mengoleksi suara 5.834 responden, sedangkan FJB Kaskus dipilih 4.867 responden, menyusul situs jual beli eBay mengantongi 2.421 responden. Pada bagian ini setiap responden dapat memilih lebih dari satu pilihan sehingga total persentase responden bisa lebih dari 100 persen. Sebanyak 36 persen atau 4806 responden menyatakan pernah melakukan ‘proses pembelian secara online’.
Sedangkan pada kategori ‘pernah menjual sesuatu secara online’, sebanyak 60 persen responden menyatakan pernah. Hal ini menunjukkan bahwa pengunjung situs jual beli online masih di dominasi oleh pengunjung yang ingin membeli barang, dan kurang dari itu pengunjung baru melakukan penjualan secara online.
Arnold Sebastian Egg selaku Presdir Tokobagus.com mengungkapkan bahwa dengan adanya program ini dapat dilihat bahwa trend jual beli online di Indonesia secara umum mengalami peningkatan yang pesat. Polling yang digelar dengan tujuan melihat perkembangan terkini dari aktifitas jual beli di dunia maya tersebut mendapatkan respon yang signifikan.
"Kita lihat grafik yang ada dari hasil polling menunjukkan minat masyarakat terhadap portal jual beli semakin tinggi, mereka memilih situs jual beli berdasarkan minat dan kepercayaan serta kelengkapan layanan yang ditawarkan. Kami selaku pengelola Tokobagus.com merasa bangga atas kepercayaan masyarakat yang telah memilih Tokobagus.com. Hal ini menjadi motivasi terbesar kami untuk terus mengembangkan situs Tokobagus.com menjadi situs yang lebih baik lagi dalam berbagai hal," papar Arnold. (srn)
09 Agustus 2010
Source: http://techno.okezone.com/read/2010/08/09/90/361088/90/tokobagus-com-situs-jual-beli-online-paling-diminati
Hingga saat ini, situs jual beli itu tercatat memiliki 600 ribu member aktif serta memiliki ratusan subkategori iklan, mulai dari otomotif, properti sampai yang paling banyak di kunjungi, yaitu produk fashion.
Tokobagus.com merupakan situs pemasangan iklan terbesar, karena setiap hari diakses oleh lebih dari 150 ribu pengunjung perorangan maupun perusahaan. Mereka bertujuan membeli aneka produk dan jasa dengan cara yang mudah, cepat serta aman.
Baru-baru ini situs tersebut menggelar polling independen guna mengetahui tren jual-beli online di Indonesia. Dari hasil polling, Tokobagus.com terpilih menjadi situs jual-beli paling diminati, dengan mengantongi 3.908 suara. Kaskus menempati urutan ke dua dengan suara mencapai 2.058 responden.
Polling yang digagas oleh Remco Lupker selaku Director Of Marketing Tokobagus.com ini dilakukan selama satu minggu, pada kurun waktu 20 hingga 27 Juli 2010.
Responden merupakan masyarakat umum, dengan total responden 7.522 orang, dari seluruh kota besar di Indonesia antara lain Jakarta, Surabaya, Makassar, Bandung, Medan,serta Denpasar. Total jumlah responden terbagi menjadi 4.601 pria (61 persen) dan 2.921 wanita (39 persen). Peserta polling dengan status berkeluarga sejumlah 1.115 orang dan belum berkeluarga 6.407 orang. Sistem perhitungan polling menggunakan aplikasi yang disediakan situs Google.com.
Tercatat 6.042 (80 persen) responden menggunakan PC/laptop untuk mengakses internet. Sedangkan responden berinternet dengan Handphone (termasuk smartphone) sebanyak 1.372 atau 18 persen dan iPad 40 orang. Sejumlah pertanyaan (kuisioner) diajukan kepada responden dalam polling ini dengan materi pertanyaan meliputi minat responden terhadap situs jual beli online serta aktifitasnya dalam kegiatan jual beli online yang ada ( data kuisioner terlampir).
Selanjutnya pada bagian ‘Situs jual beli mana yang anda tahu?’’, Tokobagus.com mengoleksi suara 5.834 responden, sedangkan FJB Kaskus dipilih 4.867 responden, menyusul situs jual beli eBay mengantongi 2.421 responden. Pada bagian ini setiap responden dapat memilih lebih dari satu pilihan sehingga total persentase responden bisa lebih dari 100 persen. Sebanyak 36 persen atau 4806 responden menyatakan pernah melakukan ‘proses pembelian secara online’.
Sedangkan pada kategori ‘pernah menjual sesuatu secara online’, sebanyak 60 persen responden menyatakan pernah. Hal ini menunjukkan bahwa pengunjung situs jual beli online masih di dominasi oleh pengunjung yang ingin membeli barang, dan kurang dari itu pengunjung baru melakukan penjualan secara online.
Arnold Sebastian Egg selaku Presdir Tokobagus.com mengungkapkan bahwa dengan adanya program ini dapat dilihat bahwa trend jual beli online di Indonesia secara umum mengalami peningkatan yang pesat. Polling yang digelar dengan tujuan melihat perkembangan terkini dari aktifitas jual beli di dunia maya tersebut mendapatkan respon yang signifikan.
"Kita lihat grafik yang ada dari hasil polling menunjukkan minat masyarakat terhadap portal jual beli semakin tinggi, mereka memilih situs jual beli berdasarkan minat dan kepercayaan serta kelengkapan layanan yang ditawarkan. Kami selaku pengelola Tokobagus.com merasa bangga atas kepercayaan masyarakat yang telah memilih Tokobagus.com. Hal ini menjadi motivasi terbesar kami untuk terus mengembangkan situs Tokobagus.com menjadi situs yang lebih baik lagi dalam berbagai hal," papar Arnold. (srn)
09 Agustus 2010
Source: http://techno.okezone.com/read/2010/08/09/90/361088/90/tokobagus-com-situs-jual-beli-online-paling-diminati
70% Warga Jakarta 'Gila' Belanja Online
70 hingga 80 persen warga Jakarta diketahui mulai keranjingan belanja online. Hal itu terlihat dari trafik situs tokobagus.com, situs yang memfasilitasi belanja online.
"Hampir 70-80 persen trafik kami berasal dari Jakarta," kata Arnold Sebastian Egg, Director Tokobagus.com kepada wartawan di Jakarta, Kamis (4/10/2010).
Kecenderungan warga untuk belanja online terus meningkat seiring edukasi dan penetrasi internet yang kian berkembang. Sejak didirikan tahun 2005, kini tokobagus memiliki sekira 600 ribu member yang bisa memposting iklan-iklan barang yang akan dijualnya.
"Dulu mungkin hanya member saja yang bisa bertransaksi tapi sekarang semua bisa melihat dan membeli iklan kami tapi tetap hanya member yang bisa memasang iklan," kata Arnold.
Dikatakan Arnold, produk seperti rumah dan fashion kerap diburu pelanggan. "Kategori iklan tersebut menjadi incaran untuk saat ini," kata Arnold.
Sementara itu, ke depannya, Arnold mengatakan bahwa tokobagus akan terus mengembangkan layanan melalui aplikasi ponsel.
"20 persen trafik kami berasal dari ponsel, dan kami akan segera mengembangkan aplikasi untuk tokobagus," kata Arnold. (srn)
04 November 2010
Source:http://techno.okezone.com/read/2010/11/04/55/389759/55/70-warga-jakarta-gila-belanja-online
"Hampir 70-80 persen trafik kami berasal dari Jakarta," kata Arnold Sebastian Egg, Director Tokobagus.com kepada wartawan di Jakarta, Kamis (4/10/2010).
Kecenderungan warga untuk belanja online terus meningkat seiring edukasi dan penetrasi internet yang kian berkembang. Sejak didirikan tahun 2005, kini tokobagus memiliki sekira 600 ribu member yang bisa memposting iklan-iklan barang yang akan dijualnya.
"Dulu mungkin hanya member saja yang bisa bertransaksi tapi sekarang semua bisa melihat dan membeli iklan kami tapi tetap hanya member yang bisa memasang iklan," kata Arnold.
Dikatakan Arnold, produk seperti rumah dan fashion kerap diburu pelanggan. "Kategori iklan tersebut menjadi incaran untuk saat ini," kata Arnold.
Sementara itu, ke depannya, Arnold mengatakan bahwa tokobagus akan terus mengembangkan layanan melalui aplikasi ponsel.
"20 persen trafik kami berasal dari ponsel, dan kami akan segera mengembangkan aplikasi untuk tokobagus," kata Arnold. (srn)
04 November 2010
Source:http://techno.okezone.com/read/2010/11/04/55/389759/55/70-warga-jakarta-gila-belanja-online
Pasar Ritel Online Indonesia Tumbuh 50% Per Tahun
Transaksi jual beli secara online diyakini terus akan mengalami pertumbuhan tahun ini seiring tingginya jumlah pengguna Internet di Indonesia.
"Peningkatannya cukup tinggi, tahun ini bisa mencapai 50 persen," kata Direktur Retail Service Nielsen Yongky Susilo dalam siaran persnya beberapa waktu lalu.
Ditambahkannya, kehadiran toko online tersebut tidak akan menjadi ancaman bagi peritel lainya yang sudah eksis seperti hipermarket, supermarket, minimarket, dan peritel tradisional. Menurutnya, konsumen lah yang menentukan, sebab perkembangan ritel bergantung pada minat konsumen.
Seperti diketahui, jumlah toko online yang terdaftar di indoshopguide.com hingga tahun 2009 mencapai 139 unit yang terbagi dalam 12 kategori toko online sesuai dengan barang yang dijual.
"saat ini, memang pebisnis yang terjun di bidang online shopping adalah pelaku bisnis ritel yang memiliki dana minim, mengingat biaya untuk membuka gerai tak banyak," ujar Yongky.
Kalangan dari mahasiswa, lanjut Yongky, juga kemungkinan banyak yang menggelutinya, pasarnya juga cukup potensial yakni di kalangan mahasiswa sendiri.
Yongky mengakui konsumen ritel online memiliki segmen terbatas, lebih banyak konsumen yang berbelanja online dari kelas menengah ke atas dan yang melek lnternet.
Kendati akan tumbuh, lanjut Yongki ketersediaan barang terbatas, mengingat barang yang diperjualbelikan terbatas juga. "Lebih banyak barang jenis pakaian bayi, anak-anak, maupun dewasa," taambahnya.
Untuk mempertahankan keberlangsungan penjualan secara online, Yongky mengatakan hal itu dapat terjadi jika sistem pembayaran online yang jujur dan dipercaya. Sejumlah situs belanja online yang sudah cukup lama eksis di Indonesia seperti www.glodokshop.com dan www.glodok-elektronik.com, yang menjual berbagai produk elektronik dan perangkat rumah tangga.
Adapun peritel online skala kecil menengah yang baru tumbuh seperti www.griyaendras.com yang menjual berbagai pelengkapan busana muslim, pakaian anak-anak, dan bayi lebih banyak menembak pasar rumah tangga dan reseller.
Menurut Endras Ismiyati, pemilik situs www.griyaendras.com, pihaknya memiliki omzet setiap bulannya sekitar Rp10 juta dan menargetkan jumlah kunjungan rata-rata 200 hit setiap harinya.
Berdasarkan data dari lembaga riset International Data Corporation (IDC), nilai perdagangan lewat Internet di Indonesia sepanjang tahun lalu mencapai USD3,4 miliar atau sekitar Rp30 triliun.
Penyedia layanan e-commerce di Indonesia baru mencapai sekira 3 persen meski pengguna Internet diperkirakan telah mencapai sebanyak 31 juta orang.
(tyo)
13 Desember 2010
Source:http://techno.okezone.com/read/2010/12/13/55/402700/55/pasar-ritel-online-indonesia-tumbuh-50-per-tahun
2011, Tokobagus.com Optimistis Transaksi Naik 200%
Tokobagus.com optimistis di 2011 ini jumlah transaksi di situs jual beli itu akan naik sekira 150 hingga 200 persen.
Hal ini diyakini setelah perusahaan melihat perkembangan yang sangat positif di tahun 2010 lalu. Salah satunya melalui survei yang dilakukan Tokobagus dengan melibatkan pembeli dan penjual yang bergabung dengan situs jual beli itu.
"Dalam survei yang dilakukan awal Januari 2011, terhadap perilaku transaksi pembeli dan penjual, didapati bahwa kami telah sukses meraih angka sebesar Rp300 miliar," ujar Direktur Tokobagus.com, Remco Lupker, dalam keterangannya, Rabu (26/1/2011).
Menurut Remco, survei ini menekankan pada beberapa parameter penting di dalamnya seperti produk apa yang diminati, berapa kali transaksi dilakukan, hingga nilai transaksi.
"Survei yang dilakukan awal Januari 2011 tersebut menggunakan metode dengan tingkat kepercayaan 99 persen dan margin error 5 persen. Hasilnya pada Desember 2010 terjadi transaksi sebanyak 90.000 kali dengan nilai omzet sebesar Rp300 miliar," papar Remco.
Transaksi ini, lanjutnya, dipengaruhi oleh beberapa produk yang mempunyai nilai jual tinggi, yaitu seperti properti dan otomotif. Selain itu survei juga digelar untuk melihat berapa rata-rata jumlah uang yang dibelanjakan pengunjung Tokobagus.com serta berapa kali mereka bertransaksi setiap bulannya.
"Tercatat sebanyak 30 persen pembeli mengeluarkan uang sekira Rp1 juta hingga Rp5 juta untuk belanja barang di Tokobagus.com. Sebanyak 3 persen menghabiskan uang hingga Rp10 juta rupiah untuk belanja, dan hanya 3 persen yang berbelanja di bawah Rp10.000 rupiah di situs jual beli kami," tutur Remco.
Sedangkan frekuensi Buyer melakukan transaksi di Tokobagus.com mencapai 42 persen dari total pengunjung. Menurut survei itu mereka melakukan transaksi 2 hingga 5 kali setiap bulannya, sedangkan pembeli yang hanya sesekali bertransaksi di Tokobagus.com sebanyak 21 persen setiap bulannya.
"Dengan pencapaian ini kami optimistis mampu menaikkan transaksi hingga 150 persen," tandas Remco.
Tokobagus.com merupakan salah satu situs jual-beli online gratisan yang terbesar di Indonesia yang lahir pada tahun 2005 di Bali. Hingga Agustus 2010 lalu situs jual beli itu tercatat memiliki 600 ribu member aktif serta memiliki ratusan subkategori iklan, mulai dari otomotif, properti sampai yang paling banyak di kunjungi, yaitu produk fashion. (srn)
26 Januari 2011
Source:http://techno.okezone.com/read/2011/01/26/55/418247/2011-tokobagus-com-optimistis-transaksi-naik-200
Hal ini diyakini setelah perusahaan melihat perkembangan yang sangat positif di tahun 2010 lalu. Salah satunya melalui survei yang dilakukan Tokobagus dengan melibatkan pembeli dan penjual yang bergabung dengan situs jual beli itu.
"Dalam survei yang dilakukan awal Januari 2011, terhadap perilaku transaksi pembeli dan penjual, didapati bahwa kami telah sukses meraih angka sebesar Rp300 miliar," ujar Direktur Tokobagus.com, Remco Lupker, dalam keterangannya, Rabu (26/1/2011).
Menurut Remco, survei ini menekankan pada beberapa parameter penting di dalamnya seperti produk apa yang diminati, berapa kali transaksi dilakukan, hingga nilai transaksi.
"Survei yang dilakukan awal Januari 2011 tersebut menggunakan metode dengan tingkat kepercayaan 99 persen dan margin error 5 persen. Hasilnya pada Desember 2010 terjadi transaksi sebanyak 90.000 kali dengan nilai omzet sebesar Rp300 miliar," papar Remco.
Transaksi ini, lanjutnya, dipengaruhi oleh beberapa produk yang mempunyai nilai jual tinggi, yaitu seperti properti dan otomotif. Selain itu survei juga digelar untuk melihat berapa rata-rata jumlah uang yang dibelanjakan pengunjung Tokobagus.com serta berapa kali mereka bertransaksi setiap bulannya.
"Tercatat sebanyak 30 persen pembeli mengeluarkan uang sekira Rp1 juta hingga Rp5 juta untuk belanja barang di Tokobagus.com. Sebanyak 3 persen menghabiskan uang hingga Rp10 juta rupiah untuk belanja, dan hanya 3 persen yang berbelanja di bawah Rp10.000 rupiah di situs jual beli kami," tutur Remco.
Sedangkan frekuensi Buyer melakukan transaksi di Tokobagus.com mencapai 42 persen dari total pengunjung. Menurut survei itu mereka melakukan transaksi 2 hingga 5 kali setiap bulannya, sedangkan pembeli yang hanya sesekali bertransaksi di Tokobagus.com sebanyak 21 persen setiap bulannya.
"Dengan pencapaian ini kami optimistis mampu menaikkan transaksi hingga 150 persen," tandas Remco.
Tokobagus.com merupakan salah satu situs jual-beli online gratisan yang terbesar di Indonesia yang lahir pada tahun 2005 di Bali. Hingga Agustus 2010 lalu situs jual beli itu tercatat memiliki 600 ribu member aktif serta memiliki ratusan subkategori iklan, mulai dari otomotif, properti sampai yang paling banyak di kunjungi, yaitu produk fashion. (srn)
26 Januari 2011
Source:http://techno.okezone.com/read/2011/01/26/55/418247/2011-tokobagus-com-optimistis-transaksi-naik-200
Subscribe to:
Posts (Atom)
Opini: Penilaian Tingkat Kesiapan (Readiness Level) Penciptaan Lapangan Kerja Ramah Lingkungan (Green Jobs) di Propinsi Daerah Khusus Jakarta
Catatan: Opini ini pertama kali ditulis pada September 2024 oleh Leonard Tiopan Panjaitan, MT, CSRA, GPS Pendahuluan Jakarta sebagai pusat...
-
Jurnal pendampingan masyarakat ini ditulis oleh: Leonard Tiopan Panjaitan, (Konsultan di Trisakti Sustainability Center - TSC) , Ajen Kur...
-
Jurnal pendampingan masyarakat ini ditulis oleh: Leonard Tiopan Panjaitan (Konsultan di Trisakti Sustainability Center - TSC) , Ajen Kurniaw...
-
Catatan: Opini ini pertama kali ditulis pada September 2024 oleh Leonard Tiopan Panjaitan, MT, CSRA, GPS Pendahuluan Jakarta sebagai pusat...