Jakarta - Implementasi teknologi berbasis WiMax dan Long Term Evolution (LTE) belakangan menjadi buah bibir penggiat industri telekomunikasi dunia dan Tanah Air. Pun demikian, kehadiran kedua teknologi baru tersebut tetap diyakini tidak akan menggusur eksistensi 3G.
Menurut John Stefanac, Presiden Qualcomm Asia Tenggara dan Pasifik, ekosistem yang telah dibuat teknologi 3G sudah sangat mapan. Hal itu salah satunya mengacu pada jumlah pengguna 3G yang telah menembus angka 885 juta pelanggan di seluruh dunia.
"Artinya, volume pengguna berperan besar di sini, yang selanjutnya akan mengarah pada harga (yang akan terus turun)," tukasnya dalam temu media di Hotel Mulia, Jakarta, Kamis (12/11/2009).
Kemudian jika dilihat dari sisi pemain, lanjut John, sederet operator telekomunikasi di dunia juga sudah mendukung 3G. Sementara untuk WiMax dan LTE masih sebatas uji coba.
"Diperlukan pengalaman dan pengetahuan di situ, sedangkan konsumen hanya ingin tahu mendapat layanan yang baik," tukasnya.
Memang di atas kertas, WiMax dan LTE menjanjikan transfer data yang jauh lebih cepat ketimbang 3G. Jika 3G hanya mampu bermain di angka 3,6 Mbps, maka LTE bisa sampai 100 Mbps.
Kendati begitu, lanjut John, hal itu juga harus dilihat dari kaca mata investasi. Berapa dana yang harus dikucurkan untuk membangun jaringan baru dan menyediakan perangkat baru?. Hal itu juga harus ditunjang dari segi perangkat yang nantinya dipegang konsumen.
Tak ayal, bagi beberapa operator -- termasuk di Indonesia yang diwakili oleh Telkomsel dan Indosat-- pilihan menapak lebih dulu di tangga HSPA+ dianggap menjadi pilihan yang lebih bijak. Teknologi ini sudah memasuki HSPA+ rilis 7 yang mampu mendistribusikan data dengan kecepatan 21 Mbps, sedangkan untuk yang versi rilis 8 bisa sampai dua kali lebih cepat.
Namun yang pasti, ditegaskan John, WiMax ataupun LTE hanya akan jadi pelengkap 3G, bukan malah menggusurnya. "Lihat saja teknologi 2G yang sudah ada sejak beberapa tahun lalu, sampai saat ini masih ada kan?" pungkasnya. ( ash / faw )
Kamis, 12/11/2009 17:01 WIB ; SOURCE:http://www.detikinet.com/read/2009/11/12/155806/1240649/328/-wimax-dan-lte-tidak-akan-gusur-3g-
Membantu Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank Dalam Penerapan Sustainable Finance (Keuangan Berkelanjutan) - Environmental & Social Risk Analysis (ESRA) for Loan/Investment Approval - Training for Sustainability Reporting (SR) Based on OJK/GRI - Penguatan Manajemen Desa dan UMKM - Membantu Membuat Program dan Strategi CSR untuk Perusahaan. Hubungi Sdr. Leonard Tiopan Panjaitan, S.sos, MT, CSRA di: leonardpanjaitan@gmail.com atau Hp: 081286791540 (WA Only)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Understanding the Presidential Candidates’ Environmental Policies and Potential Stances for the Carbon Marke
| Carbon Policy Lab Understanding the Presidential Candidates’ Environmental Policies and Potential Stances for the Carbon Market Indonesi...
-
JAKARTA - PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) sangat sepakat mengenai ketentuan Bank Indonesia (BI) untuk membuat standarisasi sistem pembayaran pada...
-
Kementerian Kehutanan (Kemenhut) menerapkan Sistem Verifikasi Legalitas Kayu (SVLK) untuk menghentikan masuknya produk kayu dari hasil p...
No comments:
Post a Comment