Transaksi perdagangan online atau e-commerce lewat internet di Indonesia sudah sangat besar. Tahun 2009 lalu saja nilainya menembus angka Rp 35 triliun. Namun sayang, industri ini belum dinikmati pasar dalam negeri.
Demikian diungkap Lembaga Riset Telematika Sharing Vision saat menggelar workshop 'State of The Art Global Electronic & Mobile Micropayment & Mobile Remittance' di Royal Plaza, Singapura.
"Berdasarkan data dari IDC tahun 2009, tercatat nilai perdagangan lewat internet di Indonesia mencapai sekitar $ 3,4 miliar atau setara dengan Rp 35 triliun," kata Chairman Sharing Vision, Dimitri Mahayana kepada detikINET, Sabtu (19/6/2010).
Namun sayangnya, potensi luar biasa besar ini belum bisa ditangkap oleh pemain lokal. Transaksi online tersebut masih dikuasai oleh pemain asing. Pun demikian, dirinya optimistis bahwa pemain lokal bisa berkembang asalkan para pemilik situs e-commerce dapat menyediakan platform transaksi secara global.
"Metode pembayaran pada transaksi internet masih dominan dilakukan melalui kartu kredit dan kartu debet. Berikutnya adalah dengan Paypal, transfer bank serta cash on delivery (CoD)," paparnya.
Ditambahkan oleh pria yang akrab dipanggil Pak Dim ini, dengan mengikuti platform transaksi yang lazim dilakukan, sebenarnya akan semakin membuka peluang bagi e-commerce dalam negeri.
"Semakin banyak pengakses situs mereka, ini akan mendorong pemilik situs untuk menyediakan global platform payment. Sehingga memudahkan pengakses untuk bertransaksi. Karena semakin mudah, cepat dan aman, maka bisa meyakinkan pengakses untuk transaksi," jelasnya.
Optimisme tersebut cukup beralasan. Pasalnya, berdasarkan rilis yang dikeluarkan oleh Forrester Research, tahun 2010 ini potensi pasar e-commerce secara global mencapai US$ 172,9 miliar.
19 Juni 2010
Source: http://www.detikinet.com/read/2010/06/19/163813/1381940/319/transaksi-online-di-indonesia-tembus-rp-35-triliun
Membantu Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank Dalam Penerapan Sustainable Finance (Keuangan Berkelanjutan) - Environmental & Social Risk Analysis (ESRA) for Loan/Investment Approval - Training for Sustainability Reporting (SR) Based on OJK/GRI - Training for Green Productivity Specialist (GPS) by APO Methodology. Hubungi Sdr. Leonard Tiopan Panjaitan, S.sos, MT, CSRA, GPS di: leonardpanjaitan@gmail.com atau Hp: 081286791540 (WA Only)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Opini: Penilaian Tingkat Kesiapan (Readiness Level) Penciptaan Lapangan Kerja Ramah Lingkungan (Green Jobs) di Propinsi Daerah Khusus Jakarta
Catatan: Opini ini pertama kali ditulis pada September 2024 oleh Leonard Tiopan Panjaitan, MT, CSRA, GPS Pendahuluan Jakarta sebagai pusat...
-
Jurnal pendampingan masyarakat ini ditulis oleh: Leonard Tiopan Panjaitan, (Konsultan di Trisakti Sustainability Center - TSC) , Ajen Kur...
-
Jurnal pendampingan masyarakat ini ditulis oleh: Leonard Tiopan Panjaitan (Konsultan di Trisakti Sustainability Center - TSC) , Ajen Kurniaw...
-
Catatan: Opini ini pertama kali ditulis pada September 2024 oleh Leonard Tiopan Panjaitan, MT, CSRA, GPS Pendahuluan Jakarta sebagai pusat...
No comments:
Post a Comment