Tuesday, December 15, 2009

Dana Listrik Terpenuhi, Separuh Kebutuhan Berasal dari China

Sumber pendanaan untuk proyek pembangkit listrik 10.000 megawatt dipastikan mencapai 100 persen. Nilai total keseluruhan pendanaan adalah 5,56 miliar dollar AS plus Rp 23,2 triliun atau sekitar Rp 78 triliun hingga Rp 79 triliun.

”Komitmen pendanaan untuk pembangkit sudah mencukupi untuk total 9.500 megawatt. Jadi, boleh dikatakan untuk pembangkit 10.000 MW misi sudah terpenuhi (mission accomplished),” ujar Wakil Direktur PT Perusahaan Listrik Negara Rudiantara seusai penandatanganan enam nota kesepahaman perjanjian kredit pembangunan proyek pembangkit listrik tenaga uap dan transmisi di Jakarta, Senin (14/12).

Hadir pada kesempatan itu Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Direktur Utama PLN Fahmi Muchtar, Dirut PT Bank Mandiri Agus Martowardojo, Dirut Gatot M Suwondo, Dirut BCA DE Sutijoso, Dirut BRI Sofjan Basyir, serta Duta Besar China untuk Indonesia Zhang Qiyue.

”Sebagian dari pendanaan itu dari China. Dari total kebutuhan dana Rp 78 triliun, China sudah memberikan komitmen untuk memberikan pendanaan senilai 4 miliar dollar AS (atau sekitar Rp 40 triliun),” kata Rudiantara.

Dijelaskan, hingga akhir November 2009, China sudah mencairkan 1 miliar dollar AS atau sekitar Rp 10 triliun.

”Sisanya dicairkan bergantung pada perkembangan proyeknya,” kata Rudiantara.

Enam MoU tersebut diarahkan untuk pendanaan proyek PLTU 3 Jawa Timur-Tanjung Awar-awar berkapasitas 2 x 350 MW; PLTU Kepulauan Riau, Tanjung Bale Karimun (2 x 7 MW); dan PLTU 1 Riau,
Bengkalis, berkapasitas (2 x 10 MW).

Selain itu, juga untuk proyek PLTU 2 Riau, Selat Panjang (2 x 7 MW); PLTU 1 Kalimantan Barat, Parit Baru (2 x 50 MW), dan tiga proyek transmisi, yakni transmisi Jawa-Bali, transmisi luar Jawa Bali, serta transmisi gardu induk gas insulated switchgear dan kabel bawah tanah di Pulau Jawa.

Hal ini adalah rangkaian penandatanganan perjanjian pendanaan proyek listrik terakhir untuk 10.000 MW tahap pertama.

Untuk proyek transmisi, ada tiga perjanjian kredit. Pertama, sindikasi Bank Mandiri dan BCA untuk 26 proyek transmisi di Jawa senilai Rp 2,6 triliun. Kedua, sindikasi BNI dan BRI untuk 20 proyek di luar Jawa Rp 1,9 triliun. Ketiga, BCA membiayai tiga proyek gas dan kabel bawah tanah di Jawa Rp 327 miliar.

Sri Mulyani Indrawati mengatakan, perhatian pemerintah tidak terbatas pada pembangunan pembangkit listrik, tetapi juga infrastruktur berupa transmisinya.

Menurut Dirut BNI Gatot Suwondo, perbankan menilai proyek listrik memiliki prospek bisnis yang baik dan risiko yang relatif kecil. ”Perbankan juga mendukung program pemerintah membangun sumber-sumber energi,” kata Gatot. (OIN/FAJ)

Selasa, 15 Desember 2009 | 09:53 WIB

Jakarta, Kompas -  http://cetak.kompas.com/read/xml/2009/12/15/09533417/dana.listrik.terpenuhi

No comments:

Understanding the Presidential Candidates’ Environmental Policies and Potential Stances for the Carbon Marke

  | Carbon Policy Lab Understanding the Presidential Candidates’ Environmental Policies and Potential Stances for the Carbon Market Indonesi...