Ratusan warga dari Kecamatan Gampengrejo, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, memprotes pembuangan limbah yang dilakukan oleh pabrik rokok PT Gudang Garam Tbk karena menyebabkan pencemaran. Masyarakat menuntut penghentian pembuangan limbah pabrik supaya mereka bisa hidup sehat, bebas dari penyakit infeksi saluran pernafasan atas.
Massa terdiri dari seluruh warga mulai orangtua, remaja hingga anak-anak, Minggu (8/8/2010) berjalan kaki berkeliling desa dengan mengenakan masker untuk melindungi dari asap, bau dan abu yang disebabkan oleh pembuangan limbah pabrik.
Setelah berjalan kaki, penduduk desa yang mengatasnamakan diri Warga Peduli Lingkungan ini berkumpul di lapangan Desa Putih dan menggelar acara doa bersama. Acara doa bersama ini bertujuan meminta kepada Tuhan Yang Maha Esa supaya dilindungi dari dampak buruk pencemaran limbah pabrik, seperti yang selama ini dialami warga.
Masyarakat yang berasal dari Desa Putih dan Desa Gampengrejo ini juga memasang puluhan baliho berisi keterangan kawasan terkena dampak limbah pabrik GG serta seruan untuk menghentikan pencemaran sekarang juga demi lingkungan yang sehat.
Sujarwo Ketua RT 2/1 Desa Gampengrejo mengatakan pencemaran mulai dirasakan warga sejak empat tahun terakhir, setelah Gudang Garam menambah cerobong asap yang mengarah langsung ke desanya. Dari cerobong itu setiap hari menghasilkan asap yang berwarna hitam pekat yang apabila terhirup mengakibatkan sesak nafas karena bau pembakaran tembakau yang menyengat.
Asap ini juga terasa sangat pedih di mata serta membawa abu-abu yang beterbangan ditiup angina ke rumah-rumah warga. Selain mengakibatkan rumah warga menjadi kotor, abu atau debu yang keluar dari cerobong Gudang Garam juga menempel di berbagai makanan, pakaian bahkan air yang digunakan untuk konsumsi warga.
Sujarwo mengatakan telah banyak warganya yang terserang penyakit terutama infeksi saluran pernafasan atas akibat pencemaran limbah pabrik, termasuk istrinya sendiri yang sempat dirawat di rumah sakit.
"Pada prinsipnya, warga tidak ingin meminta kompensasi apapun dari pabrik. Mereka hanya ingin lingkungannya kembali bebas dari pencemaran, supaya warga dan anak cucunya bisa hidup normal," ujar Mashudi koordinator aksi yang menambahkan warganya juga banyak terserang penyakit diare dan desentri.
08 Agustus 2010
No comments:
Post a Comment