Saturday, September 12, 2009

KESIAPSIAGAAN BENCANA: Integrasi Data Ditargetkan Selesai pada Tahun 2011

Integrasi data untuk menunjang kesiapsiagaan bencana, terutama gempa bumi dan tsunami, ditargetkan selesai 2011. Sumber data berasal dari tiga instansi, yaitu Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi, serta Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika.

”Selama ini data terintegrasi didapat dari Japan Meteorological Agency dan Pasific Tsunami Warning Center,” kata Kepala Intergovernment Coordination Group for The Indian Ocean Tsunami Warning and Mitigation System Jan Sopaheluwakan, Jumat (11/9) di Jakarta.

Dari ketiga instansi itu tersedia data pasang-surut berbagai pantai dari Bakosurtanal. Data berikutnya adalah data pemantauan perilaku laut, terutama tsunami, melalui buoy oleh BPPT.

Kemudian data kegempaan dari BMKG. Jan mengakui, untuk mewujudkan integrasi data tersebut butuh kooordinasi yang tidak mudah. Dicontohkan, data batimetri atau data tiga dimensi lapisan tanah bawah laut yang mestinya disediakan Bakosurtanal selama ini belum terwujud sepenuhnya. Data batimetri ini berperan menetapkan simulasi potensi tsunami akibat gempa.

Seperti dikemukakan Kepala Program Buoy Tsunami Indonesia Ridwan Djamaluddin dari BPPT, data perilaku laut yang direkam melalui sistem buoy tak dapat memberikan suplai data peringatan dini tsunami karena rusak akibat gejala alam atau pencurian komponennya. (NAW)

No comments:

Understanding the Presidential Candidates’ Environmental Policies and Potential Stances for the Carbon Marke

  | Carbon Policy Lab Understanding the Presidential Candidates’ Environmental Policies and Potential Stances for the Carbon Market Indonesi...