Sebagai upaya untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan, PT Bakrie Telecom Tbk akan mendaur ulang 50.000 telepon seluler dan ribuan baterai ponsel bekas.
Presiden Direktur PT Bakrie Telecom Tbk Anindya Bakrie mengatakan, langkah daur ulang ini merupakan salah satu upaya dalam Kampanye Hijau untuk Negeri yang dia canangkan, Kamis (4/11/2010).
Ia menjelaskan, dampak lingkungan berupa emisi karbon dari aktivitas teknologi informasi mencapai 2 persen dari total emisi karbon dunia. Untuk memproduksi sebuah telepon genggam, misalnya, memerlukan penambangan dengan mengambil tanah sebanyak 100 kg. Padahal, kalau dibuang, sebuah ponsel memerlukan waktu 400 juta tahun agar dapat terurai.
"Selain dampak positifnya, telekomunikasi juga punya dampak negatif bagi alam," kata Anindya. "Kami berupaya mengurangi emisi gas rumah kaca 50 persen per pelanggan pada tahun 2009-2014," sambungnya.
Selain mendaur ulang ponsel dan baterai bekas, katanya, Bakrie Telecom juga melakukan langkah penghematan produksi kertas voucer isi ulang. Penghematan pengoperasian base tranceiver station (BTS) ramah lingkungan juga dapat mengurangi konsumsi energi hingga 30 persen dan memangkas biaya operasional hingga Rp 10 miliar per tahun.
Bakrie Telecom juga berinisiatif mengirimkan pesan pendek (SMS) berisi tips-tips melakukan kegiatan ramah lingkungan kepada 11 juta pelanggannya.
04 Nov 2010
http://tekno.kompas.com/read/2010/11/04/14020783/Bakrie.Daur.Ulang.50.000.Ponsel-12
Membantu Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank Dalam Penerapan Sustainable Finance (Keuangan Berkelanjutan) - Environmental & Social Risk Analysis (ESRA) for Loan/Investment Approval - Training for Sustainability Reporting (SR) Based on OJK/GRI - Penguatan Manajemen Desa dan UMKM - Membantu Membuat Program dan Strategi CSR untuk Perusahaan. Hubungi Sdr. Leonard Tiopan Panjaitan, S.sos, MT, CSRA di: leonardpanjaitan@gmail.com atau Hp: 081286791540 (WA Only)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Understanding the Presidential Candidates’ Environmental Policies and Potential Stances for the Carbon Marke
| Carbon Policy Lab Understanding the Presidential Candidates’ Environmental Policies and Potential Stances for the Carbon Market Indonesi...
-
JAKARTA - PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) sangat sepakat mengenai ketentuan Bank Indonesia (BI) untuk membuat standarisasi sistem pembayaran pada...
-
Kementerian Kehutanan (Kemenhut) menerapkan Sistem Verifikasi Legalitas Kayu (SVLK) untuk menghentikan masuknya produk kayu dari hasil p...
No comments:
Post a Comment