Friday, November 19, 2010

ULO Ditolak, Berca Minta Postel Buka Mata Hati

Usai permohonan izin uji laik operasinya (ULO) ditolak, PT Berca Hardayaperkasa tetap meminta kepada Ditjen Postel agar diberi kelonggaran menggunakan tambahan kanal bandwidth 5 MHz dan 10 MHz supaya tetap bisa menggelar layanan Wimax dengan brand WiGO, tahun ini juga.

"Dengan itikad baik, kami sudah bayar biaya tahunan sebesar Rp 70 miliar. Kita harap pemerintah bisa buka mata hati dengan baik," kata Duta Subagio Sarosa, Deputy CEO Berca Global Access, kepada detikINET di Jakarta, Kamis (18/11/2010).

Penggelaran layanan data pita lebar broadband wireless access (BWA) Berca yang semula dijadwalkan beroperasi mulai akhir Oktober kemarin, molor karena dinyatakan gagal oleh pemerintah dalam pengajuan ULO di Direktorat Standardisasi Ditjen Postel.

"Kami terpaksa menolak pengajuan ULO Berca karena tidak lengkap secara
administrasi," kata Direktur Standarisasi dan Sertifikasi Ditjen Postel Azhar Hasyim beberapa waktu lalu.

Menurut Azhar, alasan penolakan ULO tersebut karena Berca tak melengkapi sarat administrasi berupa pencantuman sertifikasi perangkat yang akan digunakan. "Jika tidak ada sertifikasi, standar perangkat tidak bisa diketahui," jelasnya lebih lanjut.

Berca sendiri hingga saat ini mengaku masih belum membuat keputusan mengenai
penggunaan perangkat Wimax yang akan disediakannya untuk calon pelanggan.

"Kita lagi pelajari, 16e cocok untuk retail, 16d bisa untuk corporate. Kalau kita dipaksa pakai 16d untuk cover ritel, nggak bakalan jalan. Karena modem mahal, pasar tidak mampu absorb," jawab Duta.

Meski mengakui akan mempertimbangkan perangkat 16e, namun Duta menegaskan belum pernah membuat pernyataan telah memutuskan memilih perangka tersebut.

"Saya tidak pernah confirm bahwa saya sudah pakai produk tertentu. Saya pernah ditanya siapa saja yang di-consider, saya bilang yang punya TKDN (tingkat kandungan konten dalam negeri)-lah, ada Xirca dan Panggung," ucap dia.

Sebelumnya, Chairman Berca Group Murdaya Widyawimarta Poo menjanjikan pada Oktober layanan 4G Wimax milik perseroan akan keluar dengan merek dagang WiGO.

Rencananya WiGO akan mulai tersedia di Medan dan Balikpapan pada Oktober 2010, selanjutnya menyusul Batam dan kota-kota besar lain di Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, Bali dan Nusa Tenggara. Namun, dengan belum diluluskannya permintaan ULO, rencana itu belum bisa terlaksana.

"Perbolehkan kita untuk bisa memilih teknologi yang kita bisa pakai. Otherwise, saya juga susah jalan. Kita mau diberi kelonggaran untuk pakai 5MHz dan 10MHz, dimana kita bisa mendapatkan perangkat yang punya roadmap jauh ke depan, harga murah," kata dia.

"Sehingga spektrum efisiensi juga tercipta di alokasi spektrum kita yang 30MHz itu. Pemerintah belum atur soal kanalisasi ini, jadi kita mohon ditambahkan," Duta menandaskan.

Berca sendiri memenangkan lisensi untuk mengoperasikan layanan BWA di frekuensi 2,3 GHz, dengan lebar pita sebesar 30MHz, yang mencakup 8 zona layanan, tersebar di sebagian besar daerah-daerah di luar Jawa, yakni Sumatera, Kalimantan, Sulawesi bagian Selatan, Bali dan Nusa Tenggara. ( rou / rns ) 

18 Nov 2010
Source:http://www.detikinet.com/read/2010/11/18/180234/1497143/328/ulo-ditolak-berca-minta-postel-buka-mata-hati/?i991101105

No comments:

Understanding the Presidential Candidates’ Environmental Policies and Potential Stances for the Carbon Marke

  | Carbon Policy Lab Understanding the Presidential Candidates’ Environmental Policies and Potential Stances for the Carbon Market Indonesi...