"Kami melihat minimnya usaha pemerintah menindaklanjuti masalah lingkungan," ujar Bustar Maitar, Juru Kampanye Greenpeace Asia Tenggara pada konferensi pers di kantor Greenpeace, Cikini, Jakarta, Rabu (12/8).
Greenpeace mencatat kebakaran hutan yang terjadi di satu bulan terakhir telah melewati puncak kebakaran hutan. Menurut Bustar, kebakaran ini terjadi di hampir seluruh tempat. Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan, semuanya diselimuti asap. Untuk tanggal 4 Agustus saja, Greenpeace mencatat di Riau ada 161 kebakaran, di Sumatera ada 532 kebakaran, dan di Kalimantan ada 2012 kebakaran.
"Kalau hanya 2 hektar wajar tidak sengaja kebakaran, ini mencapai 20.000 hektar, masa tidak disengaja kebakarannya," ujar Bustar. Greenpeace menilai kebakaran hutan ini dilakukan secara sengaja oleh perusahaan-perusahaan untuk membuka lahan baru.
Masih menurut Bustar, Menteri Negara Lingkungan Hidup juga pernah berbicara di media bahwa mereka menemukan 12 perusahaan pembakar lahan, setelah sebelumnya menemukan 33 perusahaan. "Tapi sampai saat ini kita tidak tahu siapa perusahaan itu. Tidak jelas juga apa tindakan hukum bagi perusahaan itu," ujarnya.
Selama tiga minggu Greenpeace membantu memadamkan kebakaran hutan seluas 10.000 hektar di daerah Riau. "Tapi sayangnya terbatasnya equipment dan orang membatasi ruang gerak kita. Semestinya pemerintah bisa berbuat lebih," aku Bustar.
JAKARTA, KOMPAS.com -http://sains.kompas.com/read/xml/2009/08/12/16324560/greenpeace.desak.pemerintah.serius.atasi.kebakaran.hutan
No comments:
Post a Comment