Sekitar 10.000 Batang Bakau Lenyap Terkena Arus Kuat
Semenanjung Ujung Kulon, Banten, terancam terpisah dan Pulau Jawa akibat abrasi yang semakin parah. Jika dibiarkan, air laut yang menyebabkan abrasi akan menenggelamkan jalur sempit yang menghubungkan semenanjung-yang sering disebut “leher” Pulau Jawa—itu dengan Gunung Honje.
Semenanjung dengan luas sekitar 40.000 hektar itu dan Gunug Honje adalah bagian dari Taman Nasional Ujung Kulon yang merupakan habitat badak jawa. Jika “leher” terpisah, ruang gerak hewan langka tersebut semakin sempit akibatnya, badak jawa akan semakin mendekati kepunahan.
“Saya tak tahu berapa tahun lagi abrasi akan memutus jalur itu. Tapi, sebagai patokan, selama 25 tahun terakhir pantai sudah terkikis 7 meter di utara. Belum lagi di pantai selatan,” tutumya.
Abrasi itu disebabkan tidak adanya pohon bakau di tepi pantai sebagai penahan.
Di tepi pantai tersebut terdapat jalan sempit, dengan lebar sekitar 3 meter, yang diimpit pepohonan liar dan kikisan abrasi pada sisi lainya. Padahal, sekitar 20 tahun lalu, lebar jalan itu masih 6 meter.
Menurut anggota staf Rhino Monitoring Protection Unit Taman Nasional Ujung Kulon Jazuli, bakau pernah ditanam di pantai itu hampir 10.000 batang, tahun 2004-2008. Namun upaya menahan abrasi tak berhasil karena bibit bakau terseret ombak yang kuat.
No comments:
Post a Comment