Kupang, Kompas
Kepala Dinas Kehutanan NTT Yos Diaz mengatakan, Gubernur NTT telah menegaskan, pemerintah pusat tidak bisa begitu saja memindahkan binatang itu tanpa koordinasi dengan pemda.
”Binatang komodo itu hanya ada di Manggarai Barat, maka disebut hewan langka, dan kemudian masuk salah satu nomine dari tujuh keajaiban dunia. Seleksi itu sedang dilakukan. Seluruh warga Indonesia diminta berpartisipasi mendukung upaya itu,” kata Diaz, Jumat (24/7).
Anggota DPRD NTT, Kornelis Soi, juga mendesak Menteri Kehutanan mencabut SK tersebut. ”Keputusan itu merupakan konspirasi politik tingkat tinggi setelah tambang emas di Manggarai Barat dipersoalkan. Mengapa secara mendadak pemerintah pusat memindahkan binatang langka itu dari Manggarai Barat ke Taman Safari Indonesia di Bali,” kata Soi.
Dalam berita sebelumnya disebutkan, Departemen Kehutanan dalam upaya mencegah kepunahan komodo berencana memindahkan 10 komodo dari Wae Wuul ke Taman Safari Bali di Gianyar. Rencana itu tertuang dalam Surat Keputusan Menhut Nomor SK.384/Menhut-II/2009 tanggal 13 Mei 2009.
Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Bali Agung Wardhana di Denpasar menegaskan, rencana tersebut dikhawatirkan mengubah bentang alam pulau itu sebagai kompensasi penciptaan habitat buatan. Kajian analisis mengenai dampak lingkungan ataupun sosial harus dibuat dan dibuka lebih dulu kepada masyarakat Bali.
Penolakan masyarakat Bali pernah terjadi beberapa waktu lalu saat pihak taman safari berencana memindah 8 gajah ke Taman Safari Bali. Salah satu alasan penolakan adalah daya dukung alam Bali tidak cukup untuk menampung gajah, terkait dengan kawasan jelajah serta ketersediaan pakan.
”Setelah sebelumnya gajah, kini komodo, besok apa lagi. Apakah semua harus dimasukkan ke pulau yang relatif kecil dan padat ini,” kata Wardhana. Dia menduga ada proses yang ditutup-tutupi. Ia mendesak Dephut membuka ke publik Bali kajian amdal dan sosialnya, juga alasan kenapa dipilih Taman Safari Bali.
Kepala Balai Konservasi dan Sumber Daya Alam Bali Istanto meminta seluruh pihak tidak apriori terhadap rencana itu. Sebagai sebuah lembaga konservasi, pengelola Taman Safari Indonesia dinilai memiliki pengalaman dan kompetensi.
Sabtu, 25 Juli 2009 | 03:45 WIB
Source:http://koran.kompas.com/read/xml/2009/07/25/03452844/batalkan.pemindahan.komodo
No comments:
Post a Comment