Saturday, July 18, 2009

Kemasan Makanan Styrofoam Aman

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menyatakan bahwa kemasan makanan berbahan dasar "polystirene" atau "styrofoam" yang beredar di pasaran memenuhi persyaratan mutu dan aman digunakan.

"Badan POM sudah melakukan sampling dan pengujian terhadap 17 jenis kemasan 'styrofoam'. Hasil pengujian menunjukkan bahwa semua kemasan memenuhi syarat," kata Kepala BPOM Husniah Rubiana Thamrin Akib di Jakarta, Selasa.

Namun BPOM mengimbau masyarakat agar tetap berhati-hati dalam menggunakan kemasan berbahan "expandable polystyrene"/EPS tersebut untuk mewadahi makanan karena dalam kondisi tertentu berisiko membahayakan kesehatan.

Residu monomer stirene pada Polystirene, katanya, dapat terlepas bila bercampur dengan makanan berlemak/ berminyak dan beralkohol, terlebih dalam keadaan panas.

"Kalau residunya kecil tidak berbahaya. Residu monomer stirene tidak mengakibatkan gangguan kesehatan jika jumlahnya kurang dari 5.000 bagian per juta," katanya serta menambahkan menurut hasil pengujian BPOM residu monomer stirene pada sampel kemasan yang diuji hanya berkisar antara 10 bagian per juta hingga 30 bagian per juta.

Ia juga meminta masyarakat memperhatikan label pada kemasan berbahan "styorofoam". Kemasan berbahan "styrofoam" yang aman biasanya berlabel tanda segitiga dengan tulisan angka enam di dalamnya dan PS di bawahnya.

"Selain itu, jangan menggunakan kemasan ini dalam 'microwave' dan jangan menggunakan kemasan yang sudah rusak atau berubah bentuk untuk mewadahi makanan yang berlemak/berminyak dalam keadaan panas," katanya.

Dia menjelaskan pula bahwa hingga saat ini belum ada negara di dunia yang melarang penggunaan kemasan berbahan dasar EPS dengan pertimbangan kesehatan.

"Kebijakan pelarangan di beberapa negara dilakukan untuk mencegah pencemaran karena bahan ini sangat sulit terurai," demikian Husniah Rubiana Thamrin Akib. (Ant/OL-06)

JAKARTA--MI: Selasa, 14 Juli 2009 15:38 WIB

No comments:

Opini: Penilaian Tingkat Kesiapan (Readiness Level) Penciptaan Lapangan Kerja Ramah Lingkungan (Green Jobs) di Propinsi Daerah Khusus Jakarta

Catatan: Opini ini pertama kali ditulis pada September 2024 oleh Leonard Tiopan Panjaitan, MT, CSRA, GPS Pendahuluan Jakarta sebagai pusat...