Saturday, July 18, 2009

Greenpeace Sambut Fatwa NU soal PLTN Haram

Greenpeace, organisasi independen global untuk masalah lingkungan, pada Jumat (10/7) menyambut baik keputusan Nadhatul Ulama (NU) pada akhir pekan lalu yang menetapkan pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) adalah haram.

Keputusan NU tersebut merupakan tanggapan terhadap rencana Badan Tenaga Atom Nasional (BATAN) untuk membangun reaktor nuklir di Pulau Madura. Fatwa NU tersebut serupa dengan yang ditetapkan NU Jepara pada 1 September 2007 silam yang mengkritisi risiko bahaya kebocoran radioaktif dan limbahnya terhadap masyarakat yang lebih besar dibanding dampak positif pembangunannya.

"Keputusan NU di Madura ibarat satu paku lagi yang mengunci peti mati rencana pembangunan PLTN di Indonesia," ujar juru kampanye Greenpeace regional Asia Tenngara, Tessa de Ryck.

Atas dasar tersebut, Greenpeace mendesak presiden Indonesia terpilih kelak untuk menjadikan fatwa NU tersebut sebagai titik tolak menghapus rencana pembangunan PLTN tersebut.

Greenpeace meyakini akan lebih baik bila pembangunan PLTN dapat diganti dengan pengembangan energi bersih seperti geothermal, angin, mikrohidro, ataupun tenaga matahari.

"Mengalihkan investasi dari nuklir dan energi fosil kotor ke energi terbarukan bukan hanya pilihan pintar untuk mengurangi emisi karbon dan menghindari dampak buruk perubahan iklim, tetapi juga pilihan ekonomis. Fatwa yang dikeluarkan oleh Ulama Jawa Timur ini harus menjadi sinyal kuat bagi para pemimpin negara," de Ryck menyimpulkan. (*/OL-04)

MADURA--MI:11 Juli 2009 18:27 WIB

1 comment:

Anonim said...

Hi Rekan Green peace...

saya sarankan anda belajar tentang dasar2 keteknikan mengenai entropi, mekanika fluida dan termodinamika sebagai dasar dari keselamatan reaktor dan fisika inti & atom..baru belajar mengenai sistem reaktor nuklir dan setelah itu mengomentari mengenai pltn yang akan dibangun...sehingga green peace tidak lagi menjadi lsm yang "kurang ilmiah" dalam melakukan penelitiannya...mungkin jika ada peneliti green peace dengan title PhD ato Dr.Eng pada bidang reaktor (PWR,BWR,CANDU, FBR) yang mengomentari masalah PLTN dengan nada miring saya yakin beberapa teman yang telah dan sedang bekerja pada bidang keteknikan nuklir akan bergabung dengan anda...ketimbang menghasut masyarakat berdasarkan asumsi dan prejudice..tanpa penelitian..jika berbicara resiko..bandingkan keselamatan tabung gas 12Kg dgn PLTN maka secara ilmiah dan akal sehat...kesimpulan akan mengatakan keselamatan tabung gas 12kg (berdasarkan welding n pressure analysis) memiliki resiko lebih besar...

Th-232anks & WaterCooledRegards,
Rony

Understanding the Presidential Candidates’ Environmental Policies and Potential Stances for the Carbon Marke

  | Carbon Policy Lab Understanding the Presidential Candidates’ Environmental Policies and Potential Stances for the Carbon Market Indonesi...