Dalam ruang lingkup computer security, phishing adalah salah bentuk kejahatan elektronik dalam bentuk penipuan. Dimana proses phishing ini bermaksud untuk menangkap informasi yang sangat sensitive seperti username, password dan detil kartu kredit dalam bentuk menyaru sebagai sebuah entitas yang dapat dipercaya/legitimate organization dan biasanya berkomunikasi secara elektronik.
Komunikasi yang dipakai ini mulai dalam bentuk web site social yang sangat popular di mata masyarakat, site-site auction/lelang, pengolah transaksi online payment atau dalam bentuk lain yang biasanya user menggunakan site tersebut untuk kepentingan administrasi, seperti email site, site jejaring public, dan lainnya.
Bentuk phishing yang lain adalah mengirimkan email official dan instant messaging kepada user yang biasanya menggunakan site-site legitimate dan site-site nama besar perusahaan yang dikenal masyarakat dilengkapi dengan logo perusahaan, header email official sampai dengan cap dan tanda tangan salah satu pimpinan perusahaan tersebut.
Cukup fantastis untuk mempengaruhi user, tujuan dari phishing ini bermacam-macam: Pertama, hanya untuk menangkap user account dan password, bertujuan untuk exploitasi data user dan administrator.
Kedua, memberikan tawaran investasi palsu, bertujuan untuk menipu. Tiga, bisa saja memberikan informasi sesat kepada user, yang bertujuan untuk melakukan justifikasi buruk kepada perusahaan lain (black campaign), teknik yang terakhir ini dapat dikatakan social engineering, sebuah teknik yang jarang dilakukan oleh hacker tetapi sangat ampuh untuk membuat opini buruk kepada perusahaan pesaingnya.
Teknik phishing pertama kali disampaikan dalam seminar TI di sebuah forum internasional di US oleh International HP group Interex pada tahun 1987. Istilah phishing pertama kali dibukukan dan dicatat pada 2 Januari tahun 1996 oleh AOL Usenet newsgroup. Istilah lain dari phishing adalah phreaking, istilah ini dipakai untuk menangkap informasi-informasi yang berjenis financial, tetapi tidak begitu popular dikalangan hacker.
Berbagai Teknik Phishing
1. Social Engineering, masyarakat memiliki sebuah reaksi terhadap kejadian-kejadian penting, teknik ini sangat ampuh digunakan oleh hacker untuk menangkap informasi-informasi penting tanpa usaha yang rumit, seperti mengirimkan header email "Bantulah Rakyat Aceh yang tertimpa Tsunami, kirimkan informasi anda sebagai volunteer", header email lain yang menyentuh "Bantulah Korban Bencana Alam Situ Gintung, kirimkan secuil harta anda kepada mereka", dan lainnya.
2. Manipulasi Link, teknik ini adalah menyesatkan user dengan mengklik salah satu URL yang ada di email legimate yang dikirimkan oleh hacker, seluruh email isinya asli dari perusahaan yang mengirimkannya, tetapi ada salah satu link yang dibelokkan oleh hacker yang akan menuju ke server lain yang bukan server sebenarnya (unlegitimate server). Nah, informasi user akan tertangkap oleh server palsu tersebut.
3. Filter Evasion, seorang ahli phisher/hacker akan menggunakan teknik ini untuk menghindari jeratan/filter phishing, biasanya akan menempelkan image untuk phishing, sehingga filter phishing yang dibuat oleh developer tidak dapat mengetahui adanya phishing atau tidak.
4. Website Forgery, seorang user sebagai korban yang mengunjungi website phishing tidak dapat mengetahui secara pasti, apakah website tersebut asli atau palsu, karena website akan dibuat sedemikian rupa sama dengan aslinya. Mungkin Anda masih ingat kasus website palsu clickbca.com atau kilkbca.com yang digunakan untuk menangkap username dan password user yang salah ketik ke situs tersebut.
Sekarang sudah lebih aman karena dilengkapi token untuk filtering transaksi e-banking. Teknik ini sangat ampuh dan sudah lama digunakan oleh hacker untuk mengelabui user. Teknik ini terkenal dengan sebutan Man-in-the middle.
5. Phone Phishing, tidak semua serangan phishing menggunakan website palsu. Seringkali hacker menggunakan media lain yang digunakan untuk phishing. Model phone phishing digunakan para hacker untuk mengelabui para user, biasanya mengirimkan email yang berlogo asli bank yang dipakai oleh user.
Dengan menggunakan beberapa kalimat official, hacker berdalih melakukan maintenance atau meningkatkan keamanan account bank user, si user dipersilahkan memasukkan kembali username dan password internet banking atau account banking, kemudian ditambahkan nomor telpon administrator atau customer service sebagai heldesk problem ini. Tetapi semua fasilitasi ini adalah palsu, dengan harapan user tidak sadar tertipu dan semua informasi rahasia bahkan mentransfer sejumlah dana kepada para phone phising tersebut.
6. Teknik phone phishing yang lain adalah menempelkan script kecil ke situs-situs banking yang legitimate. Bila user tidak teliti maka user akan terkena jebakan yang akan menggiring user tersebut ke sebuah situs palsu tetapi official. Situs ini bisa dikatakan aspal, karena user tidak menyadari sedang mengakses situs palsu di dalam situs asli.
Teknik ini digunakan hacker untuk menangkap semua informasi rahasia si user. Nah, dengan bocornya semua informasi penting ini, akan dapat digunakan oleh hacker untuk melakukan aksi phishing kepada user lain bahkan memperjualbelikan informasi tersebut.
*) Penulis adalah IGN Mantra, Analis Senior Keamanan Jaringan dan Pemantau Trafik Internet ID-SIRTII sekaligus Dosen Keamanan Jaringan dan Cybercrime, dapat dihubungi di email: mantra@idsirtii.or.id.
( ash / ash )
Jakarta - 04 September 2009
Source;http://www.detikinet.com/read/2009/09/04/150740/1196824/323/phishing-apa-dan-bagaimana-cara-kerjanya
Membantu Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank Dalam Penerapan Sustainable Finance (Keuangan Berkelanjutan) - Environmental & Social Risk Analysis (ESRA) for Loan/Investment Approval - Training for Sustainability Reporting (SR) Based on OJK/GRI - Penguatan Manajemen Desa dan UMKM - Membantu Membuat Program dan Strategi CSR untuk Perusahaan. Hubungi Sdr. Leonard Tiopan Panjaitan, S.sos, MT, CSRA di: leonardpanjaitan@gmail.com atau Hp: 081286791540 (WA Only)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Understanding the Presidential Candidates’ Environmental Policies and Potential Stances for the Carbon Marke
| Carbon Policy Lab Understanding the Presidential Candidates’ Environmental Policies and Potential Stances for the Carbon Market Indonesi...
-
JAKARTA - PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) sangat sepakat mengenai ketentuan Bank Indonesia (BI) untuk membuat standarisasi sistem pembayaran pada...
-
Kementerian Kehutanan (Kemenhut) menerapkan Sistem Verifikasi Legalitas Kayu (SVLK) untuk menghentikan masuknya produk kayu dari hasil p...
No comments:
Post a Comment