Yogyakarta - Sebagai salah satu produsen anti virus terkemuka, produk anti virus dari Kaspersky kemungkinan sering dibajak. Namun Eugene Kaspersky selaku pendiri Kaspersky mengaku tak gentar, antara lain karena konsumen sudah kian menyadari manfaat membeli produk yang legal.
"Memakai anti virus ilegal berisiko bagi konsumen. Lebih baik membeli yang legal dan terjamin kualitasnya," tukas Kaspersky usai memberi kuliah umum di hadapan mahasiswa UGM, Sabtu (11/10/2009).
Selain itu, Kaspersky menilai sulit bagi penjahat membajak produknya. Sebab, produk Kaspersky dibekali berbagai tingkat pengamanan sehingga kemungkinan, ongkos produksi yang dikeluarkan akan terlalu besar.
Namun bukan berarti Kaspersky tinggal diam terhadap pembajakan. Selain melakukan berbagai langkah untuk membendungnya, mereka juga mengharapkan peran otoritas untuk mengantispasi pembajakan yang jadi masalah umum di industri software.
Kuliah Bahaya Dunia Cyber
Dalam kesempatan yang sama, Eugene Kaspersky juga memberi kuliah umum bertajuk 'Taking the Responsibility of the Internet' di Grha Sabha Pramana yang dihadiri ratusan mahasiswa UGM. Pria ramah ini menguak bahaya kejahatan cyber yang kian meroket.
"Penjahat cyber saat ini profesional, punya motivasi dan berpengalaman. Mereka mengincar uang yang banyak beredar melalui dunia maya," tukas Eugene.
Selain itu, smartphone juga bakal jadi incaran para penjahat cyber. Ini karena di samping semakin tingginya adopsi smartphone, kian banyak juga transaksi keuangan yang dilangsungkan melalui ponsel pintar ini.
"Semua ponsel nantinya akan jadi pintar. Ini memicu semakin banyak malware yang dikembangkan untuk menyerang smartphone," tutur CEO Kapsersky Lab ini.
Malware pun saat ini telah jadi komoditas bisnis. Tak jarang produsen malware meminjamkan programnya untuk dipakai jaringan kriminal. Ini membuat pengguna internet terancam sehingga memerlukan solusi keamanan memadai.
( fyk / fyk )
11 Oktober 2009
Source:http://www.detikinet.com/read/2009/10/11/130929/1219353/323/kaspersky-tak-gentar-produknya-dibajak
Membantu Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank Dalam Penerapan Sustainable Finance (Keuangan Berkelanjutan) - Environmental & Social Risk Analysis (ESRA) for Loan/Investment Approval - Training for Sustainability Reporting (SR) Based on OJK/GRI - Penguatan Manajemen Desa dan UMKM - Membantu Membuat Program dan Strategi CSR untuk Perusahaan. Hubungi Sdr. Leonard Tiopan Panjaitan, S.sos, MT, CSRA di: leonardpanjaitan@gmail.com atau Hp: 081286791540 (WA Only)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Understanding the Presidential Candidates’ Environmental Policies and Potential Stances for the Carbon Marke
| Carbon Policy Lab Understanding the Presidential Candidates’ Environmental Policies and Potential Stances for the Carbon Market Indonesi...
-
JAKARTA - PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) sangat sepakat mengenai ketentuan Bank Indonesia (BI) untuk membuat standarisasi sistem pembayaran pada...
-
Kementerian Kehutanan (Kemenhut) menerapkan Sistem Verifikasi Legalitas Kayu (SVLK) untuk menghentikan masuknya produk kayu dari hasil p...
No comments:
Post a Comment