Ketika akses kecepatan tinggi nirkabel seluler dalam teknologi 3G (baca triji) berkembang dengan pesat, memang masih menjadi pertanyaan bagi kita apakah momentum untuk mulai percakapan teleponi video jarak jauh akan berkembang pesat setara penggunaan akses kecepatan tinggi untuk keperluan teks dan jelajah internet.
Salah satu daya pikat yang ditawarkan teknologi 3G dan berbagai turunannya, termasuk high-speed downlink packet access (HSDPA), adalah kemampuan untuk melakukan panggilan teleponi video yang akan mengubah lanskap teleponi menuju masa depan digitalisasi yang lebih luas.
Daya pikat ini tidak menjadi kenyataan, dan meninggalkan kesan teleponi video sebagai sesuatu yang terlalu muluk. Teknologi 3G masih menyisakan banyak persoalan, terutama berkaitan dengan kapasitas jaringan yang tidak hanya melulu persoalan sambungan turun, tetapi juga sambungan naik.
Ini yang menjadikan panggilan teleponi video menjadi bayang-bayang film layar lebar dan sulit berpijak di tanah sebagai teknologi pilihan masa depan. Kenyataannya, teknologi 3G hanyalah pipa lebar yang tetap diperebutkan oleh pengguna pada saat kapasitas terbatas, dan persoalan jejaring yang digelar menjadi biaya yang tidak seimbang bagi penyelenggara operator seluler.
Teleponi video
Perusahaan telekomunikasi asal China, ZTE Corporation (di China disebut Zhong Xing), mungkin memiliki pandangan yang berbeda ketika memperkenalkan produk yang disebut MF68 Mobile Cam. Produk ini memiliki berat sekitar 263 gram dan resolusi kamera 300.000 piksel dengan kemampuan kamera yang bisa berotasi.
Produk MF68 Mobile Cam ini memang mungkin tidak dimaksudkan untuk menjadi terminal teleponi video walaupun bisa melakukan koneksi dua arah, tetapi condong menjadi teleponi kamera pengindra jarak jauh memanfaatkan teknologi 3G. Tergantung kondisi jaringan 3G yang tersedia, produk ini dimaksudkan memonitor situasi tempat MF68 diletakkan.
Pengguna tinggal mengendalikan kamera yang bisa bergerak ke kiri-kanan atas bawah serta mendengar suasana di mana Mobile Cam ini ditempatkan. MF68 Mobile Cam buatan ZTE ini bisa dijadikan solusi memadai yang terjangkau.
Kendala yang dihadapi oleh MF68 di Indonesia adalah tidak merata dan stabilnya jaringan 3G, apalagi kalau harus melakukan percakapan dengan orang yang ada di depan perangkat ini.
Untuk bisa mengakses MF68 melalui saluran 3G pada panggilan video di perangkat ponsel, ini sudah menjadi kendala tersendiri karena buruknya kualitas jaringan. Dan ini hanya menjadi satu-satunya kendala dan menjadi penghambat serius perkembangan teknologi 3G dalam mengejawantahkan panggilan teleponi video. (RLP)
Senin, 5 Oktober 2009 | 02:40 WIB
Source:http://cetak.kompas.com/read/xml/2009/10/05/02403622/menerobos.teknologi.3g
Membantu Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank Dalam Penerapan Sustainable Finance (Keuangan Berkelanjutan) - Environmental & Social Risk Analysis (ESRA) for Loan/Investment Approval - Training for Sustainability Reporting (SR) Based on OJK/GRI - Penguatan Manajemen Desa dan UMKM - Membantu Membuat Program dan Strategi CSR untuk Perusahaan. Hubungi Sdr. Leonard Tiopan Panjaitan, S.sos, MT, CSRA di: leonardpanjaitan@gmail.com atau Hp: 081286791540 (WA Only)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Understanding the Presidential Candidates’ Environmental Policies and Potential Stances for the Carbon Marke
| Carbon Policy Lab Understanding the Presidential Candidates’ Environmental Policies and Potential Stances for the Carbon Market Indonesi...
-
JAKARTA - PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) sangat sepakat mengenai ketentuan Bank Indonesia (BI) untuk membuat standarisasi sistem pembayaran pada...
-
Kementerian Kehutanan (Kemenhut) menerapkan Sistem Verifikasi Legalitas Kayu (SVLK) untuk menghentikan masuknya produk kayu dari hasil p...
No comments:
Post a Comment