Thursday, October 29, 2009

KELISTRIKAN: Pemanfaatan Energi Panas Bumi Ditingkatkan

Pemerintah tengah menyusun draf peraturan presiden tentang proyek 10.000 megawatt tahap II. Dalam aturan itu, komposisi pemakaian energi alternatif panas bumi untuk pembangkit listrik akan ditingkatkan.

”Perpresnya disiapkan untuk segera ditandatangani Presiden,” kata Direktur Jenderal Listrik dan Pemanfaatan Energi Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) J Purwono, Senin (26/10) di Jakarta.

Draf peraturan presiden itu sudah disampaikan ke Kementerian Koordinator Bidang
Perekonomian. Menko Perekonomian akan membahas finalisasi keppres itu untuk kemudian diserahkan ke Sekretariat Negara.

Dalam draf perpres itu, komposisi untuk energi panas bumi akan dimaksimalkan. Sejumlah pembangkit yang rencananya menggunakan batu bara akan beralih menjadi memakai energi panas bumi.

Untuk pembangunan proyek percepatan 10.000 megawatt tahap II, Perusahaan Listrik Negara sudah mengidentifikasi
proyek untuk PLN dan proyek untuk swasta. Jadi, PLN membeli listrik dan jaminan dari pemerintah jika swasta yang membangun.

”Porsi untuk PLN cukup banyak. Presiden juga tidak menyebut angka dan panas bumi yang menyerap cukup banyak,” tambah Purwono. Departemen ESDM juga mengusulkan harga panas bumi diatur perpres.

Menurut data sementara, proyek 10.000 MW tahap II sebagian besar memakai energi baru dan terbarukan, yaitu panas bumi 4.733 MW (48 persen), dan tenaga air 1.174 MW (12 persen). Adapun sisanya memakai batu bara dan gas.

Terkait pendanaan, Bank BNI siap mengucurkan kredit untuk infrastruktur listrik. Pada tahun 2009, dari alokasi dana Rp 10 triliun, dana yang terserap hanya Rp 4 triliun.

Menurut Direktur Utama Bank BNI Gatot Soewondo, sisa alokasi kredit akan dialihkan untuk mendanai proyek kelistrikan tahun depan.

Sementara itu, Manajer Komunikasi Perusahaan PLN Ario Subijoko dalam siaran pers menyatakan, interkoneksi sistem kelistrikan antara Sumatera dan Semenanjung Malaysia akan terwujud tahun 2015.

Interkoneksi itu mampu menyalurkan daya 600 MW dan bertujuan saling mendukung pemenuhan kebutuhan listrik saat beban puncak. (EVY)

No comments:

Understanding the Presidential Candidates’ Environmental Policies and Potential Stances for the Carbon Marke

  | Carbon Policy Lab Understanding the Presidential Candidates’ Environmental Policies and Potential Stances for the Carbon Market Indonesi...