Sunday, October 18, 2009

Memilih Material Ramah Lingkungan!


Sejak fenomena pemanasan global mencuat, isu-isu yang berkaitan dengan lingkungan banyak digaungkan di berbagai bidang termasuk properti. Di bidang ini, pemilihan material atau bahan bangunan adalah salah satu langkah yang dilakukan dalam upaya menciptakan green property atau properti yang ramah lingkungan.

Di mata konsultan arsitek Ir Sukendro Sukendar, ada kecenderungan masyarakat Indonesia saat ini semakin sadar akan pentingnya memilih bahan atau material yang mengakomodasi isu-isu lingkungan misalnya yang menyangkutgo green, low energy, dan antitoksin.

"Selain memilih material yang harganya kompetitif, saat ini kesadaran untuk memilih materi berkualitas, efisien, dan ramah lingkungan menjadi pilihan masyarakat  modern," ungkap Sukendro dalam talkshow bertajuk "Solusi Membangun dan Merenovasi Rumah Impian-Efisien dan Efektif dengan Hasil Berkualitas" yang diselenggarakan Mortar Utama, Selasa (23/6) di Jakarta.

Memilih material ramah lingkungan, kata Wakil Ketua Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) DKI Jakarta ini, menjadi penting karena tidak hanya semata-mata demi kelestarian alam, tetapi juga sebenarnya jauh lebih efisien dan hemat dari segi estimasi biaya jangka panjang.

Secara sederhana, Sukendro menjelaskan bahwa pemilihan material yang ramah dapat dijabarkan menjadi dua hal yakni dari sisi teknologi dan penggunaan. Dari sisi teknologi, misalnya, pemilihan bahan sebaiknya menghindari adanya toksin atau racun dan diproduksi tidak bertentangan dengan alam. Sebagai contoh, minimalkan penggunaan material kayu, batu alam ataupun bahan bangunan yang mengandung racun seperti asbeston.

Sedangkan dari sisi penggunaan, pemilihan material yang ramah lingkungan misalnya menggunakan lampu hemat energi seperti lampu LED yang rendah konsumsi listrik, semen instan yang praktis dan efisien, atau pun memilih keran yang memakai tap yang hanya mengeluarkan air dalam volume tertentu.

Semen instan
Menyoal penggunaan semen instan sebagai bahan yang ramah lingkungan, Sukendro mengakui bahwa semen saat ini masih menjadi salah satu penyumbang pemanasan global. Namun dilihat dari penggunaannya, semen instan dinilai lebih ramah lingkungan karena memiliki banyak kelebihan dibandingkan semen konvensional. "Semen instan menjadikan pembangunan menjadi lebih efektif, efisien, dan hemat dari segi biaya dan waktu," ujarnya.

Sementara Anton Ginting, GM Marketing PT Cipta Mortar Utama, menambahkan, banyak masyarakat yang mulai beralih menggunakan semen instan setelah mempertimbangkan efisiensi waktu dan biaya.


SELASA, 23 JUNI 2009 | 18:34 WIB

No comments:

Understanding the Presidential Candidates’ Environmental Policies and Potential Stances for the Carbon Marke

  | Carbon Policy Lab Understanding the Presidential Candidates’ Environmental Policies and Potential Stances for the Carbon Market Indonesi...