Showing posts with label Ilmuwan. Show all posts
Showing posts with label Ilmuwan. Show all posts

Wednesday, November 17, 2010

Hari Ini Ilmuwan 9 Negara Bahas Teori Darwin

Sedikitnya 35 ilmuwan dari sembilan negara hari ini melakukan seminar internasional bertajuk Alfred Russel Wallace and The Walacea. Seminar Internasional ini dilaksanakan di Hotel Imperial Aryaduta Makassar hingga 13 Desember mendatang.

Seminar yang dihadiri para ilmuwan dari 9 negara seperti Spanyol, Italia, Australia, Inggris, Amerika Serikat (USA), New Zealand, Thailand, dan Belanda ini, untuk memperingati 150 tahun 'Surat dari Ternate' Indonesia, yang memiliki kepentingan untuk mempelopori peringatan tersebut.


"Mereka akan membahas Surat dari Ternate itu, karena terkait dengan penemuan teori evolusi Darwin," ujar Ketua Ketua Panitia Pelaksana Seminar Sangkot Marzuki, Kamis 11 Desember 2008.

Menurut Sangkot, sejarah menunjukan bahwa Alfred Russel Wallace bersama Charles Darwin merupakan 2 ilmuwan yang menemukan dasar teori evolusi. Dan di situ pula, nama Ternate disebut sebagai salah satu tempat turunnya ilham teori itu.

Dia berharap, pelaksanaan seminar ini mengingatkan kembali peran Wallace dan Darwin di dunia internasional. Kebangkitan itu juga secara langsung akan mengangkat nama Indonesia, khususnya tentang sejarah munculnya teori Darwin.

"Terlupakannya peran Wallace oleh dunia juga berarti terlupakannya peran bumi Indonesia yang telah menginspirasi lahirnya teori evolusi serta nama Ternate sebagai tempat turunnya ilham tersebut," ujar petinggi di Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI) ini.

Gubernur Sulawesi Selatan, Syahrul Yasin Limpo telah membuka secara resmi seminar di Aula Rumah Jabatan Gubernur Sulsel, di jl Sungai Tangka Makassar. Pada pembukaan, Duta Besar Amerika untuk Indonesia dan beberapa tamu negara lainnya turut hadir.

Sementara itu, informasi yang dihimpun VIVAnews, Darwin dan Alfred Wallacea untuk pertama kalinya menyampaikan teori evolusi pada pertemuan ilmiah di Linnean Society, Juli 1858 silam.

Dipenghujung tahun ini juga, pria berkebangsaan Inggris ini mengirimkan surat dan makalah yang menguraikan hilang dan munculnya spesies baru mahluk hidup, yang merupakan hasil seleksi alam dari Ternate. Belakangan, Surat dari Ternate ini, dikenal sebagai peristiwa besar yang sarat pesan ilmiah, dan menjadi momentum keilmuan terbesar di abad ke-19.

11 Des 2008
Source:http://nasional.vivanews.com/news/read/14968-hari_ini_ilmuwan_9_negara_bahas_teori_darwin

10 Ilmuwan 'Gila' Dunia

Para ilmuwan memang memiliki karakternya masing-masing. Banyak di antara mereka punya perilaku yang unik dan eksentrik--kalau tidak mau dibilang aneh. Namun, seringkali tingkah aneh itu juga disertai oleh ide-ide besar yang 'gila' dan liar. Dan ide-ide itu pula yang kemudian berhasil mengubah masa depan dunia hingga menjadi seperti sekarang. LiveScience merangkum beberapa tokoh ilmuwan 'gila' tersebut. 


10. Johann Konrad Dippel
Johann Konrad DippelLahir dan dibesarkan di Istana Frankenstein Jerman pada abad 17, kimiawan Johan Dippel adalah penemu pewarna biru sintetik/kimia 'Prussian Blue'. Belakangan ia sangat terobsesi untuk menemukan ramuan keabadian.
Bahkan, kabarnya ia juga melakukan eksperimen dengan mayat-mayat. Kisah Dippel inilah yang kemudian menginspirasi penulis Mary Shelley menelurkan karya fiksinya berjudul Frankenstein.


9. Wernher von Braun
Wernehr von BraunSejak usianya masih 12 tahun, von Braun suka memuati mainan mobil-mobilannya dengan petasan dan mercon dan menembakkannya ke kerumunan orang ramai di jalan. Ternyata kebiasaan kecilnya ditekuni terus hingga ia dewasa.
Ia kemudian menjadi otak di balik terciptanya roket V-2 buatan Hitler. Belakangan, ia ditawan oleh AS dan menjadi orang penting dalam proyek eksplorasi ke luar angkasa dan bulan. Tak cuma ahli di bidang peroketan, von Braun juga mendalami olahraga selam dan filsafat.

8. Robert Oppenheimer
Robert OppenheimerDia adalah kepala Proyek Manhattan, proyek pengembangan teknologi nuklir untuk perang buatan AS, sehingga kerap dijuluki sebagai 'Bapak bom Atom'. Namun, saat bom atom AS meledak di Jepang, ia dibebani oleh perasaan bersalah dan berusaha mencoba mencegah perlombaan senjata nuklir antara AS dan Rusia.
Ia juga kerap mengutip salah satu kalimat yang tercantum dalam kitab suci Hindu Bhagawad Gita yang menggambarkan ledakan nuklir: "Bila cahaya ribuan matahari diledakkan dalam satu waktu di angkasa, maka ia akan menjadi ledakan yang mahahebat."

7. Freeman Dyson
Freeman DysonDia adalah pakar fisika nuklir dan penulis fiksi ilmiah terkenal. Pada 1960 dia menggelontorkan ide bahwa di masa depan, manusia musti membangun perisai artifisial untuk mengumpulkan energi surya, demi memenuhi kebutuhan energi manusia yang terus meningkat.
Ide ini dikenal sebagai teori Dyson Sphere. Dyson percaya sekali dengan adanya kehidupan ekstraterestrial dan memperkirakan manusia akan melakukan kontak dengan mereka pada beberapa dekade mendatang.

6. Richard Feynman
Richard FeynmanDia adalah salah satu seorang pakar fisika jenius anggota tim Manhattan Project. Feynman menjadi salah satu ilmuwan penting abad 20, karena andilnya dalam mengembangkan bom atom. Selain oekerjaannya sebagai pakar fisika teori, Feynman juga berjasa menjadi pionir di bidang quantum computing, dan mengenalkan konsep nanoteknologi.

5. Jack Parsons
Jack ParsonsJack parsons adalah salah seorang pendiri Jet Propulsion Laboratory, sebuah laboratorium yang didanai pemerintah AS yang mengembangkan konstruksi dan operasi pesawat luar angkasa robotik, serta melaksanakan misi astronomi dan orbit bumi.
Walaupun tak mengenyam pendidikan tinggi, Parsons berjasa dalam pengembangan bahan bakar padat dan penemuan sistem pendorong roket JATO (Jet-fuel Assisted Take Off). Ia adalah seorang antikristus dan penganut pemujaan setan yang juga mendalami sihir. Akhir hidupnya berakhir secara tragis, saat Parsons tewas dalam ledakan di lab rumahnya pada 1952.

4. James Lovelock
James LovelockLovelock adalah pakar lingkungan asal Inggris yang mencipta hipotesa Gaia--nama Dewi Bumi pada mitologi Yunani. Dalam hipotesanya, Lovelock memandang bumi sebagai superorganisme tunggal dengan komponen fisiknya (atmosfer, hidrosfer, litosfer, kreosfer) yang terintegrasi dan saling berinteraksi dalam menentukan kondisi iklim.
Ia telah memprediksi terjadinya perubahan iklim dan membuat berbagai prediksi lain yang banyak di antaranya telah terbukti. Ia juga memprediksi adanya krisis ekologi dan kematian massal hingga 80 persen penduduk bumi, yang ia perkirakan bakal terjadi pada tahun 2100.

3. Nikola Tesla
Nikola TeslaTesla adalah adalah seorang jenius yang menemukan teknologi radio nirkabel dan penemu generator arus bolak-balik. Ilmuwan asal Serbia ini mendemonstrasikan transfer energi nirkabel sejak 1893. Seperti halnya seorang pesulap, Tesa juga suka mempertunjukkan penemuannya secara demonstratif. Ia suka menjadikan tubuhnya sebagai konduktor, atau bahkan mematikan saklar listrik berukuran besar  di bawah guyuran hujan percikan api.


2. Leonardo d Vinci
Leonardo da VinciTak cuma lihai melukis, pencipta lukisan 'Mona Lisa' dan 'Perjamuan Terakhir' itu juga merancang berbagai ide penemuan baru. Banyak ide besutan ilmuwan Italia ini yang memang hanya sampai pada tataran konsep. Namun ada pula yang benar-benar terwujud, hingga ratusan tahun setelah masanya.
Penemuannya meliputi peralatan selam, glider untuk terbang layang, kendaraan kayu tanpa bahan bakar, hingga helikopter.

1. Albert Einstein
 Dia memang ilmuwan selebriti yang sangat tersohor. Tak cuma terkenal dengan teori relativitas, Einstein juga memiliki kontribusi pada berbagai penelitian, mulai dari teori medan gravitasi, mekanika statistik, teori quantum, teori partikel, teori foton cahaya.
Di luar aktivitasnya sebagai peneliti, ia juga gemar mengemudikan perahu layar di laut yang tak berangin. "Hanya untuk tantangan," katanya mengenai kegemarannya itu.




17 Nov 2010
Source:http://teknologi.vivanews.com/news/read/189119-10-ilmuwan--gila-

Peneliti Asal Kendal Raih Penghargaan di AS

Seorang mahasiswa Indonesia berhasil menerima penghargaan tingkat internasional bidang aplikasi Laser Plasma Spectroscopy atau Laser-Induced Breakdown Spectroscopy (LIBS) di Amerika Serikat (AS). Dia adalah Ali Khumaeni.


Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Osaka mengungkapkan bahwa peneliti asal Kendal berusia 27 tahun itu merupakan mahasiswa program master dari Universitas Fukui, Jepang. Makalah Khumaeni dianggap sebagai yang terbaik untuk kategori mahasiswa pasca sarjana di "6th International Conference on LIBS" di kota Memphis, Tennessee, AS, pada 13-17 September 2010. Ket.foto:Ali Khumaeni saat bekerja di laboratorium Fukui (2007) (Dokumentasi Pribadi Ali Khumaeni)

"Konferensi Internasional LIBS merupakan konferensi terbesar bidang laser plasma spektroskopi yang diselenggarakan setiap dua tahun sekali," demikian siaran pers dari KJRI Osaka. Dalam konferensi tersebut, ratusan mahasiswa paskasarjana, para ahli LIBS, profesor, dan perusahaan yang bergerak di bidang optik, laser, dan imaging hadir untuk menyampaikan gagasan, ide dan perkembangan serta kemajuan hasil riset terkini bidang LIBS.

Makalah Khumaeni berjudul "Direct Analysis of Powder Sample Using Transversely Excited Atmospheric CO2 Laser-Induced Metal-Assisted Gas Plasma at 1 atm by Introducing the Powder Particles into the Plasma." Artikel itu dinilai para juri dan ahli LIBS sebagai makalah dengan orisinalitas terbaik kedua.

Menurut Khumaeni, makalah tersebut juga akan dimuat di Jurnal Internasional Analytical and Bioanalytical Chemistry. "Ini adalah kali kedua setelah sebelumnya mendapatkan penghargaan sebagai Young Scientist Award dari International conference on laser probing di Nagoya, Jepang, pada Oktober 2008," kata Khumaeni. “Saya sangat bersyukur hasil riset di lab mendapat pengakuan internasional.”

Selain di LIBS, Khumaeni telah banyak menulis di beberapa jurnal internasional tentang applied spectroscopy, fisika terapan, dan pendidikan fisika.

Bidang LIBS saat ini berkembang sangat pesat di Amerika dan Eropa. Di Asia, bidang ini mulai menarik perhatian para ilmuwan dari Jepang, Korea, China, dan Hong Kong. LIBS kini menjadi teknologi alternatif masa depan untuk analisis material semua fase baik padat, cair, maupun gas.

Menurut Khumaeni, LIBS mulai diaplikasikan sebagai metode analisis atom dan molekul dalam material di semua bidang termasuk pembangkit tenaga nuklir dan industri nuklir, polusi lingkungan, industri makanan, industri obat-obatan (farmasi dan kedokteran), pertanian dan perkebunan, arkeologi, thin film, forensik, safety and security, luar angkasa, dan lain-lain. (kd)

23 Sep 2010
Source:http://teknologi.vivanews.com/news/read/179144-peneliti-asal-kendal-raih-penghargaan-di-as

800 Ilmuwan Indonesia Bekerja di Luar Negeri

Lebih kurang 400 ilmuwan Indonesia bekerja di berbagai institusi penelitian bergengsi di luar negeri, bahkan banyak diantaranya menduduki posisi penting.

"Dari lebih kurang 800 ilmuwan Indonesia di luar negeri, 400 diantaranya bekerja di lembaga riset dan penelitian yang cukup bergengsi, bahkan banyak juga yang menduduki posisi penting," kata Wakil Ketua Ikatan Ilmuwan Indonesia Internasional (I4) Dr Arif Satria di Bogor, Rabu, 24 Februari 2010

Seperti yang dilansir tvone.co.id, para ilmuwan tersebut, katanya, adalah aset bangsa yang harus bisa dimanfaatkan untuk kepentingan negara.

Keberadaan mereka di lembaga penelitian asing, katanya, bisa dimanfaatkan untuk membuka akses bagi ilmuwan di Indonesia untuk belajar atau melakukan riset di institusi tersebut.

Bahkan, mereka juga bisa membagi informasi dengan rekan-rekan mereka di Tanah Air mengenai kemajuan penelitian di suatu negara, kata Arif yang juga menjabat sebagai Direktur Riset dan Kajian Strategis Institut Pertanian Bogor (IPB).

"Mereka bukan pengkhianat bangsa. Tetapi pemerintah hendaknya bisa memanfaatkan mereka untuk membuka akses bagi ilmuwan lain di Indonesia untuk sekolah ataupun mengadakan riset di luar negeri," katanya.

Ia mengakui bahwa para ilmuwan tersebut memilih berkarya di luar negeri karena pertimbangan karir yang lebih bagus dan lebih dihargai. "Secara finansial lebih terjamin bagi mereka bekerja di luar negeri," tambahnya.

Untuk menjalin kolaborasi antara ilmuwan di Indonesia dan di luar negeri, pada Juli 2009 dibentuk Lembaga Ilmuwan Indonesia Internasional (I4) untuk merangkul ilmuwan bangsa yang berada di seluruh penjuru dunia.

Basisnya ada di Jakarta, namun kebanyakan pengurusnya ada di luar negeri, bahkan ketua lembaga ada di Singapura, katanya.

Terkait banyaknya ilmuwan yang bekerja di luar negeri, lembaga baru ini hanya bisa melakukan mediasi antar ilmuwan sehingga mereka bisa saling membagi informasi, katanya.

"Kami tengah membuat `database` mengenai ilmuwan-ilmuwan yang ada di berbagai negara, sehingga pada saatnya nanti jika dibutuhkan kita bisa memanfaatkan jasa mereka," katanya.

24 Feb 2010
Source:http://nasional.vivanews.com/news/read/131938-800_ilmuwan_indonesia_bekerja_di_luar_negeri

Understanding the Presidential Candidates’ Environmental Policies and Potential Stances for the Carbon Marke

  | Carbon Policy Lab Understanding the Presidential Candidates’ Environmental Policies and Potential Stances for the Carbon Market Indonesi...