Showing posts with label Penelitian. Show all posts
Showing posts with label Penelitian. Show all posts

Thursday, October 8, 2009

Nobel Fisika (Teknologi) 2009 Diraih 3 Ilmuwan AS


Seperti halnya Nobel Kedokteran 2009, penerima Nobel Fisika tahun ini juga dibagi tiga ilmuwan AS. Masing-masing Charles K Kao, Williard S Boyle, dan George E Smith (dari kiri ke kanan).

Charles K Kao dihargai atas terobosannya menemukan teknologi transmisi cahaya melalui serat optik. Ilmuwan kelahiran Shanghai yang juga memiliki kewarganegaraan Inggris tersebut mempublikasikan penemuan tersebut tahun 1966. Ketika itu Kao bekerja pada serat optik dan membentuk dasar untuk produksi pertama serat "ultrapure", empat tahun kemudian diperkenalkan untuk komunikasi antar masyarakat hingga dewasa ini. "Ini adalah serat kaca broadband yang memfasilitasi komunikasi global seperti Internet," kata komite Nobel. "Teks, musik, gambar dan video dapat ditransfer di seluruh di dunia dalam hitungan detik."

Lalu lintas informasi yang terdiri dari gambar digital, di mana Boyle dan Smith mangelutinya pada tahun 1969 dengan menemukan teknologi pencitraan pertama yang berhasil menggunakan sensor digital. Penemuan Kao inilah yang menjadi pondasi jaringan telekomunikasi modern saat ini dari telepon hingga internet kecepatan tinggi. Prestasi mereka telah memberikan sejumlah perubahan besar di bidang pengiriman informasi di seluruh dunia dalam waktu hampir seketika, triliunan sinyal dalam terkirim melalui serat optik dan sekarang mengelilingi bumi lebih dari 25.000 kali.

"Dengan serat kaca murni, cahaya dapat ditransmisikan hingga 100 kilometer, bandingkan dengan 20 meter di serat yang tersedia tahun 1960-an saat itu," demikian pernyataan panel juri dari The Royal Swedish Academy of Science, Selasa (6/10).

Sementara dua ilmuwan lainnya diganjar hadiah bergengsi tersebut karena sebagai penemu CCD (charged-couple device). Teknologi yang ditemukan Boyle dan Smith itu merupakan bagian penting kamera digital yang telah digunakan di berbagai lini produk dari yang mainstream hingga kamera canggih.

"Itu telah merevolusi fotografi, karena cahaya sekarang bisa ditangkap secara elektronik daripada di permukaan film," demikian penilaian panel juri Nobel. Dengan CCD, kamera digital dengan lensa raksasa seperti yang dibawa teleskop ruang angkasa Hubble bisa memotret objek antariksa yang sangat jauh dan indah.

Atas penemuan-penemuan tersebut, ketiga peraih Nobel Fisika 2009 berhak atas hadiah uang tunai senilai 10 juta kronor atau sekitar Rp 14 miliar. Kao akan mendapat bagian setengahnya sementara Boyle dan Smith masing-masing mendapat bagian seperempat. Hadiah tersebut akan diberikan dalam acara resmi yang akan digelar 10 Desember 2009 di Stockholm, Swedia.

Selasa, 6 Oktober 2009 | 19:20 WIB
STOCKHOLM, KOMPAS.com -http://sains.kompas.com/read/xml/2009/10/06/19201049/Nobel.Fisika.Diraih.3.Ilmuwan.AS dan http://www.kesimpulan.com/2009/10/charles-kao-willard-boyle-dan-george.html

Friday, October 2, 2009

Industri Kreatif dan Kaum Muda

Praktik industri kreatif mengalami eskalasi pascakrisis ekonomi yang terjadi pada 1997. Salah satu titik yang banyak memunculkan usaha jenis ini adalah Kota Bandung. Sebagai suatu hukum, kondisi sosial-ekonomi di Kota Bandung saat itu telah merangsang masyarakat, khususnya kaum muda yang memang memiliki sejarah panjang dalam persoalan kreativitas, untuk menemukan ide-ide solutif guna mengakhiri kebuntuan kondisi yang tengah mereka hadapi.

Sebagai hasil, dari tangan cekatan kaum muda lahir dan berkembanglah unit-unit usaha di bidang fashion (distribution outlet/distro, clothing), musik (independent recording lable/indie lable) dan usaha lain yang digerakkan kreativitas kaum muda. Di samping dua bidang tersebut, sektor lain yang dikategorikan industri kreatif adalah arsitektur, periklanan, barang seni (lukisan, patung), kerajinan, desain, permainan interaktif, seni pertunjukan, penerbitan-percetakan, layanan komputer dan peranti lunak, radio dan televisi, riset dan pengembangan, serta film-video-fotografi.

Kelompok ini membangun industri kreatifnya tidak semata mempertimbangkan aspek peluang bisnis ataupun keuntungan, tetapi juga nilai kolektivitas, propaganda, serta perlawanan dan perjuangan. Realitas sosial yang sarat dengan permasalahan telah memantik mereka untuk mempersatukan diri dan berjuang menciptakan tatanan masyarakat yang lebih baik menurut kacamata mereka.

Media perjuangan

Industri kreatif, terutama di bidang fashion, musik, dan penerbitan, dijadikan kelompok ini sebagai media perjuangan sekaligus pendukung perjuangan dari segi finansial. Atas dasar itulah, tak jarang kita menemukan kaus-kaus dengan gambar ataupun tulisan yang mempertanyakan setiap kejanggalan dalam realitas keseharian yang mereka hadapi.

Di Amerika Serikat, dalam sejarahnya hadir kelompok musik Rage Against the Machine (RATM) dengan lirik-lirik lagunya yang pedas mengkritik pemerintah. Bahkan, lebih dari itu, eksistensi mereka kerap dikaitkan dengan kelompok petani bersenjata yang memperjuangkan hak atas tanah di Meksiko, Zapatista.

Sementara di Jakarta kita mengenal komunitas punk Taring Padi dan Marjinal yang banyak memproduksi kaus-kaus satire serta lagu-lagu yang liriknya bermuatan nilai kemanusiaan dan perlawanan. Di bidang penerbitan dan toko buku, muncul kemudian label-label baru, seperti Resist Book dan Insist Press di Yogyakarta, Ultimus di Bandung, dan masih banyak yang lain.

Meskipun demikian, jumlah kelompok anak muda yang menjadikan industri kreatifnya sebagai metode perjuangan sangat terbatas. Sebagian besar memaknai industri kreatif tak lebih dari gerbang awal memasuki dunia bisnis. Dalam merintis kariernya, bukanlah hal yang tabu bagi kalangan mayoritas ini untuk mempraktikkan teori bisnis kapitalisme.

Hari ini arus utama industri kreatif telah masuk dalam labirin kapitalisme. Wacana industri kreatif telah diambil alih dan terus diproduksi oleh kapitalis untuk menggerakkan pemuda yang energik dan sarat kreativitas guna menjadi agen kaum pemodal supaya dominasi dan hegemoninya atas dunia tetap terkukuhkan.

Kini industri kreatif yang digerakkan pemuda sebagai jawaban atas ketiadaan lapangan kerja akibat kegagalan pemerintah yang prokapitalis dan berpotensi kuat menjadi media perjuangan dalam menuntut keadilan sosial telah didorong menjadi semacam cairan infus untuk memulihkan kondisi kapitalisme yang tengah sakit dilanda krisis global.

Krisis global

Krisis sejatinya merupakan "anak kandung" dari kapitalisme. Sepanjang sejarahnya, prinsip ekonomi yang tidak berkeadilan yang dibangun kapitalis telah sekian kali membawa umat manusia ke jurang krisis. Sebagai contoh adalah krisis global yang hari ini melanda dunia, yang konon disebut-sebut para ahli sebagai krisis terparah sejak krisis hebat yang terjadi tahun 1930.

Krisis kali ini berpusat langsung di jantung kapitalis dunia, yaitu Amerika Serikat. Yang menjadi lantaran adalah kredit macet di sektor perumahan kelas dua (subprime mortgage) yang diperparah oleh kekacauan pasar modal akibat spekulasi para pialang.

Hakikat dari krisis ini adalah terjadinya kelebihan produksi akibat radikalisasi industri dan meningkatnya kualitas pertentangan sesama kapitalis. Ketidakberdayaan pasar dalam menyerap komoditas kapitalis yang disebabkan oleh menurunnya daya beli masyarakat, yang juga lantaran pengisapan kapitalis, telah menciptakan kondisi di mana modal tidak bergulir menjadi keuntungan karena tertahan dalam bentuk barang.

Kedudukan AS sebagai pusat perputaran uang dunia kemudian secepat kilat menyebarluaskan krisis yang terjadi di dalam negerinya ke seluruh dunia, tak terkecuali Indonesia. Baik di AS maupun di belahan bumi lain, unit-unit usaha terguncang dan sejumlah langkah antisipatif diambil guna menghindarkan mereka dari kebangkrutan.

Kondisi ini telah membuat rakyat di seluruh dunia semakin sengsara sehingga lebih sensitif dan bisa dengan sangat mudah mengekspresikan kesusahannya dengan jalan demonstrasi. Pemerintah dan kapitalislah yang banyak dipersalahkan dalam maraknya kasus pemutusan hubungan kerja, melambungnya harga kebutuhan pokok, dan lain-lain.

Menghadapi kondisi krisis, kaum muda yang identik dengan energi yang berlebih dan tingkat kelabilan yang lebih tinggi jelas merupakan ancaman terhadap kapitalis. Setelah serangan di sektor budaya dilakukan kapitalis sejak lama melalui media informasi, hari ini potensi perlawanan pemuda dalam usaha produksi kreatif telah diredam melalui propaganda industri kreatif ala kapitalis dan kemudian menjadikan pemuda sebagai agen untuk menjalankan roda ekonominya.

Dengan propaganda industri kreatif yang sarat dengan nilai kapitalisme, pemuda dijauhkan dari nilai perjuangan dan perlawanan dalam industri kreatifnya.

Yang menjadi pertanyaan kemudian adalah bagaimana nasib rakyat yang tertindas saat gerakan pemuda yang dalam sejarahnya selalu menjadi pemantik dan pendorong perubahan sosial hari ini justru terjebak dalam labirin yang dibangun musuh, bahkan lebih jauh menjadi tentara musuh?

Jika tidak ingin kondisi bangsa lebih buruk, pemuda harus berjuang mengeluarkan industri kreatifnya dari labirin musuh tersebut, lalu mendudukkannya kembali sebagai alat perjuangan dan perlawanan.

01 Oktober 2009

Penulis: ANDI NURRONI - Staf Departemen Pendidikan Unit Kegiatan Studi Kemasyarakatan UPI
Source:http://cetak.kompas.com/read/xml/2009/10/01/10594428/.industri.kreatif.dan.kaum.muda

Saturday, September 19, 2009

10 Inovasi Strategis di Dunia Masa Depan

Inovasi adalah kunci masa depan. Kesejahteraan yang dicapai manusia saat ini tidaklah terlepas dari inovasi yang telah dilahirkan pada masa lampau. Melalui berbagai penemuan yang telah diciptakan saat ini, kita pun dapat ”mengintip” masa depan.

Hal-hal yang dulu hanya bisa disaksikan di film-film fiksi dan buku ternyata menjelma sebagai realitas. Memandang sangat pentingnya inovasi, seperti diungkapkan Presiden AS Barack Obama dalam pidato mingguannya di radio dan media cyber, 1 Agustus 2009, Livescience merilis 10 obyek inovasi strategis yang telah dirintis dan akan menentukan pada masa depan.

Peralatan pembaca pikiran

Adam Wilson, ilmuwan dari Teknik Biomedis University of Wisconsin, AS, menciptakan sebuah interface (antarmuka untuk komputer) yang mampu menerjemahkan pikiran ke dalam bentuk teks.

Sistem antarmuka yang bekerja pada alat berupa elektrode dan kabel terkoneksi di kepala ini mampu mengubah sinyal listrik menjadi bentuk fisik, seperti tangan memindahkan cursor.

Teknologi ini sangat bermanfaat bagi pasien yang tak bisa berkomunikasi sama sekali, seperti penderita stroke atau penyakit langka Lou Gehrig (Amyotrophic Lateral Sclerosis) untuk bisa ”berbicara”. Alat ini dapat difungsikan sebagai alat pengetes kejujuran.

Keliling dunia 90 menit

Dari novel dan film kita ketahui, Phileas Fogg asal Inggris mampu mengelilingi dunia dalam 80 hari pada awal tahun 1870-an. Ke depan orang bisa hanya butuh kurang dari sejam untuk ke belahan dunia lain.

Dalam penelitian yang disponsori Pusat Sains Angkatan Udara AS dan Angkatan Udara Brasil, mimpi transportasi canggih dibangun di atas teknologi propulsi laser kecepatan hipersonik. Riset pimpinan Leik Myrabo, profesor Teknik Dirgantara dari Institut Politeknik Rensselaer, Troy, AS, ini tengah dilakukan di Laboratorium Hipersonik dan Aerodinamika Henry T Nagamatsu di Sao Jose, Brasil.

Kekuatan puncaknya dapat mencapai skala gigawatt. Alat ini diklaim mampu meluncurkan nano-satelit (1-10 kilogram) dan mikro-satelit (10-100 kilogram) ke orbit rendah dalam sekejap. Teknologi ini juga didesain untuk meluncurkan pesawat ke stasiun luar angkasa.

Lengan bionik

Ingat tokoh Luke ”Skywalker” di film Star Wars? Ya, tangan kanannya yang putus adalah sebuah lengan bionik. Tidak lama lagi, para veteran korban perang ataupun mereka yang terlahir tanpa lengan dan tungkai kaki bisa menikmati teknologi canggih Skywalker ini.

Banyak pusat penelitian di dunia mengembangkan lengan dan kaki bionik. Salah satunya adalah Touch Bionics yang telah memasarkan produknya, lengan i-LIMB. Lengan bionik ini memiliki kontrol intuitif.

Elektrode desain khusus ditempatkan di permukaan kulit untuk membaca sinyal-sinyal otot (myoelectric) yang dikirimkan otot di tungkai/lengan yang tersisa. Lengan i-LIMB berbahan dasar plastik itu dapat bergerak layaknya tangan biasa. Teknologi bionik yang tak kalah canggih tengah dirintis Miguel Nicolelis (Duke University, AS). Lengan buatan rancangannya, digerakkan otak langsung.

”Gadget” indera keenam

Pranav Mistry, mahasiswa program doktor dari Media Lab Massachusetts Institute of Technology (MIT), menciptakan alat Sixth Sense, yang bisa menampilkan informasi virtual tiga dimensi saat berinteraksi dengan obyek yang dilihat.

Sebagai contoh, dengan melihat kulit wajah sebuah buku, beragam informasi: resensi, harga, bahkan komentar tentang buku itu, langsung muncul di hadapan kita layaknya tayangan dari sebuah proyektor LCD.

Sixth Sense adalah sebuah gadget yang memungkinkan segala informasi di internet terhubung langsung dengan dunia nyata dan membentuk sajian bernama realitas tambahan. Gadget yang ringkas ini mengingatkan kita pada teknologi canggih di film Minority Report.

Teknologi ini menggabungkan webcam dan proyektor mini yang terkoneksi dengan ponsel cerdas secara nirkabel.

Organ tubuh artifisial

Suatu saat ke depan, manusia yang menderita penyakit gagal hati bisa memiliki organ hati baru. Bukan lagi sekadar transplantasi, melainkan sebuah organ asli. Colin McGucklin dan Nico Forraz—duo peneliti dari Newcastle University, Inggris— menciptakan lever artifisial.

Lever manusia pertama yang pernah diciptakan ini masih dalam skala prototipe. Ukurannya mini, setara sebuah koin ukuran kecil. Lever ini dibuat dari sel punca (stem cell) yang diambil dari tali pusat manusia.

Bioreaktor untuk menumbuhkan sel punca diperoleh dari NASA. Pada masa depan kemungkinan bukan hanya lever yang bisa diproduksi, melainkan juga organ-organ vital lain, seperti ginjal, bahkan jantung.

Memberi makan dunia

Mencukupi kebutuhan pangan dunia bakal menjadi hal sangat krusial pada masa depan. Ilmuwan terus berupaya menciptakan varietas gandum, jagung, dan beras unggulan yang bisa panen berlipat ganda. Termasuk menyesuaikan dengan gejala pemanasan global.

Seiring pesatnya riset bioteknologi, muncul ide pembuatan superfood—makanan berbentuk pil yang mencakup seluruh nutrisi yang dibutuhkan. Ada yang mengembangkan makanan sintetis dari sel punca hewan. Riset ini salah satunya dilakukan di Ulrecht University, Belanda.

Melenyapkan limbah

Limbah akan menjadi persoalan besar pada masa depan jika tidak diantisipasi serius. Di negara-negara maju, melalui pemanfaatan teknologi, berbagai sampah diolah menjadi bahan baku daur ulang. Bulu ayam, oleh peneliti di Virginia Tech, AS, bisa diolah menjadi senyawa polimer sebagai bahan untuk membuat plastik pada masa depan.

Menjiplak nuklir Matahari

Reaksi fusi nuklir menjaga Matahari tetap bersinar cemerlang selama miliaran tahun. Ed Moses, dari National Ignition Facility, AS, melakukan penelitian bertujuan menciptakan fusi nuklir seperti di Matahari.

Dia mencampur 150 mikrogram deuterium dan tritium yang ditembakkan dengan laser raksasa sebagai inti tenaga untuk membangkitkan fusi nuklir. Percobaan ini mirip dengan adegan cerita fiksi film Spiderman 2. Pada 2010 dijadwalkan tes, yang diprediksi menghasilkan energi hingga 500 triliun watt.

Merekayasa iklim Bumi

Salah satu cara mencegah pemanasan global adalah melalui rekayasa kebumian (geoengineering). Muncul berbagai gagasan geoengineering yang hi-tech, seperti membuat cermin atau menaburkan partikel pemantul sinar matahari. Untuk mengurangi badai topan di AS akan dicoba mengaduk lautan, oleh sejumlah armada kapal, agar air laut mendingin. Teknologi rekayasa kebumian kian dimungkinkan.

Membuat otak manusia

Masih banyak bagian dari otak manusia yang menyimpan misteri. Di balik miliaran neuron, tersembunyi segala pemikiran dan teknologi canggih yang tak pernah terbayangkan akan dilahirkan.

Peneliti yang tergabung dalam Blue Brain Project di Swiss mengumumkan rencana membuat otak artifisial beberapa dekade lagi. Simulasi dilakukan dengan membuat otak tikus buatan, menggunakan IBM Supercomputer Blue Gene.

Jakarta, 19 September 2009
Penulis: Yulvianus Harjono

Saturday, September 12, 2009

Jembata SURAMADU: Dirancang Antigempa, Tahan 100 Tahun

Berdirinya Jembatan Suramadu merupakan tonggak sejarah baru dalam pembangunan konstruksi prasarana perhubungan di Indonesia. Jembatan antarpulau sepanjang 5.438 meter yang akan diresmikan besok (10/6) itu bukan hanya yang terpanjang di Indonesia, tetapi juga di Asia Tenggara. Ket.Foto: Warga menyusuri Selat Madura saat air surut untuk mengumpulkan kerang di sekitar proyek Jembatan Surabaya-Madura (Suramadu) di kawasan Tambak Wedi, Surabaya, Jawa Timur. Jembatan Suramadu yang menghabiskan dana sebesar Rp 4,5 triliun itu telah siap dioperasikan dengan membawa harapan baru terjadinya percepatan pembangunan di kawasan Madura.

Sebagai jembatan yang menghubungkan dua pulau, sesungguhnya Suramadu (Surabaya-Madura) merupakan jembatan kedua setelah rangkaian jembatan Barelang (Batam-Rempang-Galang) yang selesai dibangun tahun 1997. Enam jembatan dengan berbagai tipe yang menghubungkan tujuh pulau kecil di Provinsi Kepulauan Riau ini merupakan landmark keberhasilan dan kemandirian anak bangsa dalam membangun jembatan antarpulau.

Sebelum Suramadu dibangun, timbul keraguan, apakah mungkin membangun jembatan di daerah patahan dan gempa? Bagaimana dengan tiupan angin di laut Selat Madura yang terkenal kencang, apakah tidak akan memengaruhi konstruksi jembatan?

Penelitian pun akhirnya dilakukan secara mendalam selama 2003-2004. Penelitian yang lebih bersifat technical studydilakukan terhadap 12 item yang kebanyakan berupa parameter tanah.

Dari sisi seismic hazard analysis, misalnya, diperoleh kesimpulan, di sekitar lokasi jembatan tidak ditemukan suatu patahan aktif. Berdasarkan katalog gempa juga tidak ditemukan gempa dengan magnitude di atas 4 skala Richter sehingga kondisi di sekitar lokasi jembatan cukup stabil.

Kajian mendalam juga dilakukan terhadap kontur dasar laut, arus air laut, serta pengaruh pasang terhadap jembatan. Ternyata semuanya sangat memungkinkan untuk dibangun jembatan yang menghubungkan dua pulau. Adapun untuk angin, berdasarkan kajian, ternyata angin yang melintang kecepatannya sekitar 3,6 kilometer per jam sampai maksimal 65 kilometer per jam.

Tahan gempa

Jembatan Suramadu yang pemancangan tiang pertamanya dilakukan pada 20 Agustus 2003 oleh Presiden Megawati Soekarnoputri saat ini bisa tahan terhadap guncangan gempa sampai 7 skala Richter. Jembatan ini pun dirancang dengan sistem antikorosi pada fondasi tiang baja.

Karena menghubungkan dua pulau, teknologi pembangunan Jembatan Suramadu didesain agar memungkinkan kapal-kapal dapat melintas di bawah jembatan. Itulah sebabnya, di bagian bentang tengah Suramadu disediakan ruang selebar 400 meter secara horizontal dengan tinggi sekitar 35 meter.

Untuk menciptakan ruang gerak yang lebih leluasa bagi kapal-kapal, di bagian bentang tengah Suramadu dibangun dua tower (pylon) setinggi masing-masing 140 meter dari atas air. Kedua tower ini ditopang sebanyak 144 buah kabel penopang (stayed cable) serta ditanam dengan fondasi sedalam 100 meter hingga 105 meter.

”Total panjang tower sekitar 240 meter. Ini sesuatu yang belum pernah dilakukan sebelumnya,” kata Direktur Jenderal Bina Marga Departemen Pekerjaan Umum Hermanto Dardak.

Kuat 100 tahun

Secara keseluruhan, pembangunan Suramadu menghabiskan sekitar 650.000 ton beton dan lebih kurang 50.000 ton besi baja. Tak heran, dinas pekerjaan umum mengklaim Suramadu sebagai megaproyek yang menghabiskan dana total mencapai Rp 4,5 triliun. Jembatan ini dirancang kuat bertahan hingga 100 tahun atau hampir menyamai standar Inggris yang mencapai 120 tahun.

Karena berada di tengah lautan, Suramadu berpotensi terkendala faktor angin besar yang potensial terjadi di tengah lautan. Untuk memastikan keamanan kendaraan yang melintas di atas Suramadu, Departemen Pekerjaan Umum akan membangun pusat monitoring kondisi cuaca, khususnya angin.

”Jika kecepatan angin sudah mencapai 11 meter per detik atau sekitar 40 kilometer per jam, jembatan harus ditutup untuk kendaraan roda dua demi keselamatan pengendara,” ujar Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto.

Jika kecepatan angin bertambah hingga 18 meter per detik atau sekitar 65 kilometer per jam, jalur untuk kendaraan roda empat akan ditutup. Langkah ini semata-mata untuk keselamatan dan kenyamanan pengendara. Adapun konstruksi jembatan akan tetap aman karena Jembatan Suramadu dirancang tetap kokoh meski ditempa angin berkecepatan lebih dari 200 kilometer per jam.

Bukan cuma kuat dari terpaan angin, Jembatan Suramadu juga didesain mampu menopang kendaraan sesuai standar as atau axle di daratan. Dengan demikian, Suramadu diperkirakan mampu menahan beban dengan berat satu as kendaraan sekitar 10 ton.

Cukup lima menit

Setelah diresmikan besok, diperkirakan Jembatan Suramadu akan dilintasi 8.000-9.000 sepeda motor per hari serta sekitar 4.000 kendaraan roda empat per hari.

Jumlah ini berdasarkan perhitungan sebelumnya, kendaraan yang melintasi Ujung-Kamal dengan menggunakan kapal feri sekitar 2,4 juta sepeda motor per tahun (62 persen) serta 1,5 juta kendaraan roda empat per tahun (38 persen).

Selain bakal padat, jembatan ini pun pasti akan sangat membantu masyarakat karena waktu tempuh Surabaya-Madura bisa dipersingkat. Jika sebelumnya menggunakan feri dibutuhkan waktu sekitar 30 menit, sekarang dengan menggunakan Suramadu cukup ditempuh lima menit.

Sempat tersendat

Pembangunan Suramadu dalam perjalanannya sempat menemui kendala dana. Terhambatnya pencairan dana menyebabkan pembangunan approach bridge atau jembatan pendekat sisi Surabaya sepanjang 672 meter tersendat September 2008. Pemerintah Provinsi Jawa Timur akhirnya menalangi dana pembangunan melalui Bank Jatim sebesar Rp 50 miliar sebelum dana pinjaman dari Bank Exim of China sebesar 68,9 juta dollar AS cair.

Studi pembangunan yang kurang sempurna menyebabkan perkiraan biaya pembangunan juga meleset, seperti tiang pancang jembatan yang awalnya hanya didesain setinggi 45 meter akhirnya bertambah menjadi sekitar 90 meter. Karena itu, dari estimasi awal nilai kontrak sebesar Rp 4,2 triliun, biaya pembangunan akhirnya membengkak hingga Rp 4,5 triliun.

Pembiayaan pembangunan Suramadu 55 persen ditanggung pemerintah dan 45 persen sisanya pinjaman dari China. Dari total biaya pembangunan Suramadu sebesar Rp 4,5 triliun, sekitar Rp 2,1 triliun di antaranya berutang kepada China. Mahalnya pemikiran dan biaya pembangunan Suramadu diharapkan mampu menumbuhkan geliat ekonomi Tanah Air, terutama Jawa Timur.

SELASA, 9 JUNI 2009 | 10:32 WIB

Penulis: AB Kuniawan/Try Hariyono

KOMPAS.com — http://properti.kompas.com/read/xml/2009/06/09/1032308/dirancang.antigempa.tahan.100.tahun

Rumah Tahan Gempa dari Sengkang Benar

Betapa banyak rumah masyarakat yang rusak akibat gempa. Menilik musibah gempa Tasikmalaya pada 2 September 2009, Badan Nasional Penanggulangan Bencana melaporkan, 67.760 rumah rusak berat dan 150.839 rumah rusak ringan hanya di beberapa wilayah Jawa Barat.

Hengki Wibowo Ashadi, pengajar di Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Indonesia, Kamis (10/9), mengatakan, membangun rumah tahan gempa tidak rumit, hanya menuntut pembentukan detail yang tepat di bagian-bagian tertentu.

”Membangun rumah tahan gempa tidak pula mahal. Pemilihan material bisa dimulai dari pemanfaatan reruntuhan batu bata bekas hingga penggunaan material ringan, seperti papan gabus untuk lapisan bagian dalam dinding dengan permukaannya dilapisi beton tipis,” kata Hengki, Kamis (10/9) di ruang kerjanya di Jakarta.

Hengki mengatakan, sebagian besar korban tewas akibat gempa adalah korban yang tertimpa bangunan. Untuk mengurangi risiko tersebut pada masa-masa mendatang, masyarakat yang tinggal di daerah rawan gempa patut mempertimbangkan metode-metode pembangunan rumah tahan gempa.

Berkaca dari gempa Tasikmalaya, sesuai laporan terakhir Badan Nasional Penanggulangan Bencana, terdapat 80 orang tewas dan 47 orang dinyatakan hilang. Kemudian sebanyak 1.142 orang terluka. Ini sangat tragis. Andai saja bangunan rumah mereka tahan gempa.

Dari jumlah ribuan rumah penduduk yang rusak akibat gempa, ternyata masih ada data tambahan 1.193 unit bangunan sekolah rusak berat dan 1.664 unit sekolah rusak ringan. Ini menunjukkan, kalangan dunia pendidikan pun masih abai terhadap bangunan tahan gempa.

Sengkang yang benar

Hengki menuturkan, membuat rumah tahan gempa dengan bentuk yang lazim dibuat penduduk seperti sekarang itu mudah dan murah. Kuncinya pada detail penempatan dan pembuatan sengkang (ring pada balok) yang harus benar.

”Saya pernah menyurvei toko-toko bangunan yang menjual kerangka besi untuk balok-balok beton. Rata-rata penempatan posisi sengkang salah semua,” kata Hengki.

Posisi sengkang yang benar bertujuan supaya rumah yang dibangun nantinya tahan gempa. Sengkang yang benar mencermati kerapatan posisi sengkang di ujung-ujung setiap balok beton. Sengkang pada kedua ujung balok itu harus rapat.

Jarak kerapatan sengkang satu sama lain bisa sekitar 5 sentimeter. Namun, patokan yang benar, batu untuk campuran beton yang dipergunakan harus tak bisa lolos. Kalau ukuran kerikil batu sekitar 2 sentimeter, mau tak mau kerapatan sengkang tak lebih dari 2 sentimeter.

Untuk ketinggian rangkaian, posisi sengkang yang rapat itu ditetapkan dua kali lebar balok yang ingin dibentuk. Kalau lebar balok 20 sentimeter, rangkaian sengkang yang merapat di kedua ujung balok tersebut panjangnya harus 40 sentimeter.

”Posisi sengkang yang merapat di kedua ujung balok menjadi penahan gerakan gempa. Bentuk detail sengkang pada ujung balok beton ini yang paling penting, tetapi masih banyak diabaikan,” kata Hengki.

Berdasarkan survei ke toko-toko bangunan yang menjual sengkang, menurut Hengki, bentuk sengkang yang dijual di toko-toko bangunan itu rata-rata salah. ”Ujung besi sengkang yang salah itu posisinya tak dibelokkan ke tengah-tengah diagonal sengkang,” kata Hengki.

Ujung besi sengkang yang dibelokkan ke tengah diagonal berfungsi memberi kekuatan yang lebih untuk menahan gaya gempa.

Terkait dengan penguatan struktur tulang lainnya yang sering diabaikan masyarakat, lanjut Hengki, yaitu tidak ada penjangkaran pada sambungan balok beton vertikal dengan horizontal.

Penjangkaran atau pembelokan ujung besi balok horizontal ke bawah menempel besi balok vertikal itu memiliki rumus panjang 20 kali diameter besi yang digunakan. Kalau besi yang digunakan berdiameter 10 milimeter, penjangkarannya cukup dengan 200 milimeter.

Balok beton fleksibel

Metode lain membuat rumah tahan gempa adalah dengan pembentukan balok beton fleksibel. Balok beton fleksibel tidak menyatu dengan lapisan dinding, tetapi hanya dihubungkan dengan pelat baja.

”Ketika terjadi gempa, struktur balok beton fleksibel itu dibebaskan bergerak. Namun, lapisan dinding dipertahankan tidak bergerak supaya terhindar dari keretakan,” kata Hengki.

Pada prinsipnya, bangunan atau rumah tahan gempa itu menggunakan material yang ringan, tetapi kuat. Logikanya, ketika terpaksa harus runtuh akibat gempa, struktur bangunan dari material ringan itu tidak akan sampai mematikan.

”Di sinilah letak penting untuk kembali menengok cara-cara tradisional kita dalam mendirikan bangunan atau rumah dengan kayu dan bambu. Kemudian, atapnya berupa ijuk, dan sebagainya,” kata Hengki.

Pemilihan material seperti kayu dan bambu memenuhi unsur ringan dan kuat, seperti pembuatan dinding dengan gedek atau rajutan bilah bambu itu jelas akan membentuk lapisan dinding yang ringan dan ramah terhadap gempa.

Untuk menempuh kembali metode tradisional tersebut, Hengki mengatakan, langkah terpenting adalah membuat material yang lebih kuat dan tahan lama, seperti melapisi bambu dengan polimer.

Selat Sunda dan Jembatan

KEGEMPAAN

Seusai gempa tektonik yang menerjang selatan Jawa Barat (Rabu, 2/9), kepanikan justru melanda penduduk pesisir Banten beberapa hari sesudahnya, akibat beredarnya isu tsunami. Kepanikan mungkin tidak akan terjadi jika masyarakat setempat memahami perilaku geologi Selat Sunda.

Belakangan ini perhatian banyak orang tengah mengarah ke Selat Sunda. Bukan hanya karena akan ada rencana pembangunan jembatan yang menghubungkan Pulau Jawa dan Pulau Sumatera. Namun, perhatian menjadi kian kuat setelah terungkap potensi kegempaan berkekuatan lebih dari 8 skala Richter yang berdasarkan pada data sejarah kegempaan tahun 1908.

Melihat intensitas gempa sebesar itu, kemudian muncul pertanyaan apa dan di manakah sumber gempa tersebut?

Untuk menemukan jawabannya, beberapa penelitian telah dilakukan sejak tahun 1983. Pada tahun itu Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) melakukan survei geologi bekerja sama dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) serta Lembaga Ilmu Pengetahuan Perancis (CNRS).

”Penelitian itu mencakup daratan dan lautan hingga ke Samudra Hindia,” urai Deputi Ilmu Kebumian LIPI Hery Haryono, yang saat itu menjadi ketua tim peneliti dari Indonesia.

Kerja sama Indonesia-Perancis bidang riset geologi-geofisika di Selat Sunda tersebut memakan waktu 10 tahun (1983-1993). Promotornya adalah Prof MT Zen—guru besar ITB, yang saat itu juga adalah Deputi Kepala BPPT dan Asisten Menneg Ristek—dan Prof X Le Pichon, ilmuwan Perancis yang terkenal dengan bukunya, Plate Tectonics.

Kerja sama riset ini juga melibatkan BPPT, Lemigas, PPGL-ESDM, ITB, UGM, Institut Kelautan Perancis (CNEXO), Lembaga Riset Seberang Lautan (ORSTOM), CNRS, dan beberapa universitas di Perancis.

Penelitian ini untuk pertama kalinya menggunakan kapal riset Indonesia, yaitu KR Baruna Jaya 3. Ekspedisi di laut mencakup survei seismik, aliran arus panas air laut, gaya berat bumi, medan magnetik, dan pemetaan dasar laut. Adapun di darat dilakukan penelitian tektonik aktif dengan pendekatan geologi ataupun seismologi.

Fokus penelitian kegempaan diarahkan pada segmen Semangko di Lampung. Dari data seismologi kemudian dibuat jejaring seismik yang melingkari Selat Sunda. Selain itu, dilakukan penelitian terumbu karang, untuk melihat jejak tsunami pada masa lalu.

Riset di Selat Sunda berangkat dari hipotesis bahwa kawasan itu berada di zona transisi subduksi normal Jawa ke subduksi miring Sumatera sehingga menghasilkan Selat Sunda dengan rezim tektonik ekstensi atau melebar. ”Terbukanya” Selat Sunda ini bersamaan dengan terbukanya Laut Andaman. Keduanya dihubungkan oleh Patahan Sumatera, jelas Hery yang juga menjadi Wakil Ketua International Union Geodesy dan Geology (IUGG) untuk Indonesia.

Hipotesis lain adalah Patahan Sumatera menerus ke Selat Sunda dan menerus hingga Palung Jawa. Selat Sunda terbuka akibat pergerakan lempeng busur luar Sumatera (Sumatera forearc plate) ke arah barat laut.

Lempeng mikro ini di timur dibatasi Patahan Sumatera, di barat oleh Palung Sumatera. Paper ini ditulis oleh Huchon dan X Le Pichon serta dimuat di jurnal Geology pada tahun 1984.

Hasil penelitian

Dari penelitian seismik tersebut tampak jelas bahwa Selat Sunda mengalami penurunan. Selain itu, tampak rezim ekstensi–sesuai hipotesis-dengan arah barat laut–tenggara.

Dari model gravitasi dilakukan rekonstruksi pembukaan Selat Sunda yang dimulai sejak 13 juta tahun yang lalu, kemudian makin cepat 10 juta tahun lalu, dan makin cepat lagi sekitar 5 juta tahun lalu.

Pergerakan atau perpindahan maksimum yang terjadi sejak 5 juta tahun lalu mencapai 50 km hingga 70 km. Jika diambil rata-rata pergerakan itu, kecepatannya sekitar 7 cm per tahun.

Dari studi perambatan gelombang gempa diketahui adanya beberapa kantong magma di kedalaman 3 km-9 km dan terdapat reservoir yang terletak lebih dalam, yaitu 20 km lebih.

”Kini studi semacam ini bisa dilakukan secara lebih detail dengan menggunakan teknik tomografi. Saya ingin ini bisa dilakukan lagi,” urai Hery, mantan Kepala Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI.

Dari gravitasi, khususnya di kompleks Krakatau, diperoleh model kaldera kolaps yang bisa jadi memicu tsunami tahun 1883. Menurut peneliti paleogeologi kelautan LIPI, Wahjoe S Hantoro, saat itu terjadi tsunami setinggi 30 meter di Merak, sedangkan di Jakarta mencapai ketinggian 2 meter.

Penelitian ini juga mengonfirmasi hipotesis tentang adanya terusan Patahan Semangko hingga ke palung atau subduksi di selatan Jawa Barat.

Penemuan Yusuf Surachman dari Pusat Teknologi Inventarisasi Sumber Daya Alam BPPT pada tahun 2002 menguatkan temuan ini.

Busur luar Sumatera

Dari Selat Sunda penelitian bergeser ke busur luar Sumatera, tempat pulau-pulau Enggano, Mentawai, dan Nias berada. Pada pelayaran tahun 1991 inilah ditemukan Patahan Mentawai.

Sementara itu, penelitian pergerakan daratan di Selat Sunda menggunakan jejaring stasiun global positioning system (GPS), baik di Lampung, Banten, maupun Jawa Barat, yang dilakukan Kepala Pusat Geodinamika Bakosurtanal Cecep Subarya memperjelas adanya pembukaan selat tersebut di wilayah selatan.

Bagian utara Sesar Semangko berputar searah jarum jam, sedangkan di sisi Banten berputar melawan jarum jam. Bagian selatan Sesar Semangko, yaitu
di daerah Krui Lampung, terkunci.

Hal ini bisa memberi sedikit gambaran pola kegempaan yang kompleks di kawasan Selat Sunda. Hal ini mestinya dapat menjadi patokan dalam pembangunan infrastruktur, termasuk jembatan, yang rencananya akan dibangun untuk menghubungkan dua pulau: Jawa dan Sumatera.

Penulis: Yuni Ikawati
Sabtu, 12 September 2009 | 03:44 WIB

Ariyanti Temukan Senyawa Antikanker

66 Organisme Berpotensi Menjadi Obat

Peneliti dari Badan Riset Kelautan dan Perikanan, Ariyanti S Dewi, yang menempuh program master di University of British Columbia, Kanada, menemukan senyawa antikanker dari spons yang diambil dari perairan di sekitar Manado.

Senyawa aktif yang disebut Isoaatamine berasal dari spons Aaptos cf suberitoides. Adapun senyawa Theonellapeptolide id juga berasal dari spons yang hingga kini belum diidentifikasi taksonominya.

Pada penelitian di bidang kimia kelautan selama setahun lalu, Ariyanti berhasil menemukan khasiat dua senyawa aktif tersebut. ”Kedua senyawa ini memiliki khasiat sebagai imunoterapi dengan mengaktifkan enzim tertentu untuk menangkal kanker dalam tubuh,” tuturnya.

Untuk sampai pada pembuatan obat yang digunakan manusia masih diperlukan serangkaian penelitian dan uji coba pada hewan dan uji klinis.

Total waktu yang diperlukan sekitar 15 hingga 20 tahun. ”Pemanfaatannya sebagai obat oleh pihak industri nantinya akan memberikan bagian paten bagi peneliti Indonesia dan Badan Riset Kelautan dan Perikanan (BRKP),” ujarnya.

Menurut Indroyono Susilo, selaku Ketua Umum Ikatan Sarjana Oseanologi Indonesia (ISOI), yang juga mantan Kepala BRKP, penelitian lebih lanjut dimungkinkan dilaksanakan di Indonesia dengan menggalang kerja sama antarlembaga riset terkait dan memanfaatkan fasilitas yang dimiliki, seperti di LIPI dan Lembaga Biologi Molekuler Eijkman.

Hasil riset kelautan itu akan dimuat dalam jurnal ilmiah dan akan dipresentasikan dalam Pertemuan Ilmiah Tahunan VI 2009 ISOI pada medio November.

Lebih lanjut Ariyanti mengungkapkan, penelitian yang dilakukan peneliti mancanegara di perairan Indonesia berhasil mengisolasi 66 organisme yang berpotensi obat, dengan yang terbanyak (49 organisme) termasuk spesies spons. Dari organisme diketahui mengandung total sekitar 200 senyawa aktif. Sekitar 1 persen dapat dikembangkan menjadi obat.

Di negara maju, senyawa bioaktif yang diisolasi ini memiliki nilai ekonomis tinggi. Pada tahun 2002 saja AS berhasil memperoleh 34 miliar dollar AS dari penggunaan senyawa aktif untuk obat. (YUN)

Friday, September 11, 2009

Putra Indonesia Temukan Senyawa 1,3 Oxaphospholes

Seorang peneliti yang juga dosen senior Universitas Palangkaraya (Unpar), Kalimantan Tengah (Kalteng), Prof Dr Ciptadi berhasil menemukan senyawa kimia baru yaitu senyawa 1,3-oxaphospholes.

Kepala Lembaga Penelitian Unpar tersebut membenarkan ia berhasil menemukan senyawa baru 1,3-oxaphospholes itu, saat diwawancarai di di Palangkaraya, Jumat (11/9).

Dijelaskannya, senyawa 1,3-oxaphospholes yang ditemukannya itu, terindikasi sebagai senyawa yang bermanfaat untuk antibiotik dan pestisida. Senyawa itu dibuat dari unsur phosphorus.

"Saat berada studi di Perancis, saya menemukan 40 senyawa oxaphospholes dan derivat-derivatnya (turunannya)," katanya.

Dari 40 senyawa baru tersebut 30 di antaranya sudah dikirim ke Bayern Jerman, sebuah lembaga farmasi yang ada di jerman. Sementara 10 senyawa baru lainnya masih dikembangkan mahasiswa program doktor (S3) di ENSCM Montapellier II Perancis.

Penemuan senyawa baru olehnya itu diharapkan dapat dipatenkan bersama-sama dengan Prof Dr Cristau, seorang guru besar asal Perancis selaku dosen pembimbing saat melakukan penelitian di laboraorium universitas tersebut.

Berdasarkan keterangan guru besar bidang biokimia/ kimia organik Unpar tersebut, penemuan tersebut cukup membanggakan bangsa Indonesia, karena jarang terdapat mahasiswa Indonesia menemukan senyawa baru di perguruan tinggi itu.

Oleh karena itu, ketika diumumkan penemuan tersebut, Duta Besar Indonesia untuk Perancis ikut menghadiri dan mengucapkan selamat atas penemuan tersebut.

Pengembangan penelitian ini masih terus dilakukan bekerjasama dengan laboratorium kimia organik ENSCM Universite Montpellier II Perancis.

Penemuan senyawa-senyawa baru tersebut sebagian sudah diseminarkan di berbagai negara di Eropa dan Asia seperti perancis, Inggris, Jerman, dan jepang.

"Sebagian juga sudah dipublikasikan pada jurnal internasional, seperti Acta Crystallographica, European Jounal of Organik Chemistry, Journal of Organometallic Chemistry, Phosphorus Sulfur and Silicon," katanya.

Ia menemukan senyawa itu saat ia mengambil program doktor (S3) kimia biomolekul di ENSCM Universite Montapellier II, Perancis.

Thursday, August 27, 2009

Foto Google Earth Ungkap Keberadaan Monster Loch Ness

Selama berabad-abad, banyak orang yang mengatakan pernah melihat monster Loch Ness. Namun, tidak pernah ada bukti nyata tentang keberadaan monster di Danau Ness tersebut. Nessie yang diperkirakan adalah seekor plesiosaurus tetap menjadi sebuah misteri. Ket Foto: Gambar rekaman Google Earth yang diduga sosok Nessie, monster danau Loch Ness di Norwegia.

Namun, akhirnya seorang pembaca harian Sun, Jason Cooke, secara tak sengaja memberikan buktinya. Bukti tersebut adalah foto dari Google Earth. Jason Cooke yang bertugas sebagai petugas keamanan di Nottingham itu sedang melihat-lihat foto situs Google Earth ketika ia mencatat keberadaan Nessie, begitu julukan monster danau tersebut. “Saya tidak bisa memercayainya. Ini seperti deskripsi Nessie,” katanya.

“Ini benar-benar membangkitkan minat. Ini perlu penelitian lebih lanjut,” tutur Adrian Shine, peneliti di Loch Ness Project, seperti dikutip Sun.

Ingin melihatnya sendiri? Silakan masukkan koordinat Latitude 57°12'52.13"N, Longitude 4°34'14.16"W di Google Earth. Atau klik alamat di Google Map di http://maps.google.com/maps?ll=57.214408,-4.5706609&z=18&t=h&hl=en

Kamis, 27 Agustus 2009
Source: http://tekno.kompas.com/read/xml/2009/08/27/09520292/foto.google.earth.ungkap.keberadaan.monster.loch.ness.

Wednesday, August 26, 2009

Bulan, Galileo, dan Sumbangan Ilmiahnya

Bola kristal yang berisi planet dan bintang-bintang yang menempel di kulit bola telah dipecahkan oleh Galileo. Revolusi yang lahir karena itu sejajar dengan penemuan evolusi oleh seleksi alam Charles Darwin dalam pemahaman diri manusia di tengah alam (The Economist, 15/8/2009).

Pada pekan pertama Ramadhan 1430 Hijriah ini, bayangan tentang Bulan yang menentukan awal dan akhir bulan suci ini selalu muncul gamblang dalam ingatan. Bulan yang mengilhami manusia dalam banyak hal sejak dulu kala mendapatkan perspektif baru setelah ilmuwan Italia, Galileo Galilei (1564-1642), mengarahkan teropong astronomi yang baru ditemukan untuk menyibak rahasia langit.

Seperti pernah disinggung dalam rubrik ini (13/8/2008), tahun 2009 ini oleh Majelis Umum Ke-62 PBB, 20 Desember 2007 telah ditetapkan sebagai Tahun Astronomi Internasional. Penetapan tahun astronomi adalah sebagai penghormatan terhadap penggunaan teleskop pertama untuk astronomi oleh Galileo pada tahun 1609. Sejak itu, dengan teleskop yang makin lama makin kuat dan canggih, para astronom melahirkan temuan baru selama 400 tahun terakhir yang memicu revolusi ilmu pengetahuan yang memengaruhi pandangan manusia tentang alam semesta.

Tahun 1609 itu Galileo menjadi manusia pertama yang dapat mengamati dengan gamblang kawah-kawah di permukaan Bulan. Selain itu, dengan teleskopnya, ia juga dapat melihat empat bulan planet Yupiter yang paling besar, yakni Io, Europa, Ganymede, dan Callisto. Galileo melihat keempat bulan Yupiter yang kini dikenal sebagai bulan-bulan Galilean mengitari planet induknya, dan itu pula yang ia jadikan bukti untuk mendukung sistem heliosentrik—menempatkan Matahari sebagai pusat (tata surya), bukan Bumi—yang dimajukan oleh Copernicus. Temuan Galileo, dan kemudian dukungannya pada Teori Heliosentrik, amat mengguncangkan dunia pada waktu itu.

Setelah 400 tahun

Saat yang bersejarah itu sendiri dimulai ketika tanggal 25 Agustus 1609 Galileo memperlihatkan teleskop yang baru selesai dibuat kepada saudagar Venesia, dan tak lama setelah itu ia arahkan ke langit. Galileo pun melihat pegunungan yang menghasilkan bayangan di permukaan Bulan, dan ia pun menyadari bahwa benda langit itu merupakan sebuah dunia sebagaimana Bumi yang memiliki permukaan yang kompleks.

Selain bulan-bulan Yupiter, Galileo juga melihat fase-fase Venus yang serupa dengan Bulan. Hal itu juga menandakan bahwa planet itu mengelilingi Matahari, bukan Bumi. Baik bulan-bulan Yupiter maupun fase planet Venus menguatkan paham heliosentrik yang saat itu tidak didukung ajaran Gereja. Galileo juga melihat bintik Matahari, memperlihatkan bahwa Matahari bukan satu bola sempurna seperti dituntut kosmologi Yunani. Hal lain yang juga dilihat Galileo, tetapi banyak dilupakan adalah bahwa galaksi Bima Sakti, sabuk putih yang menyilang di langit, adalah tersusun dari banyak sekali bintang.

Pengamatan Galileo tersebut menyiratkan bukan saja Bumi bukanlah pusat segalanya, tetapi juga semua yang terlihat Galileo amat jauh lebih luas dan besar daripada apa yang bisa dibayangkan oleh orang pada saat itu.

Selain lebih besar, obyek langit tersebut —sejak saat itu—juga lebih tua. Para astronom dewasa ini mematok umur alam semesta pada kisaran 13,7 miliar tahun, atau sekitar tiga kali lebih tua dibandingkan Bumi, atau sekitar 100.000 kali rentang kehidupan manusia modern sebagai spesies. 

Lalu, kalaupun umurnya sudah bisa diperkirakan, tetapi ukuran alam semesta sebenarnya masih belum diketahui. Dengan pengetahuan yang ada sekarang ini, manusia tidak dapat mengetahui jarak yang lebih jauh dari 13,7 miliar tahun cahaya.

Dari cabang fisika, yang selama ini setia mengawal perkembangan astronomi, berkembang pemikiran bahwa alam semesta, betapapun mahaluasnya, boleh jadi hanya satu dari banyak struktur serupa, yang satu dan lainnya diatur hukum-hukum yang tak jauh berbeda. Ringkasnya, sesungguhnya ada banyak alam semesta, atau juga disebut multiverse, bukan universe (The Economist, 15/8/2009).

Sejajar Darwin

Apa yang dilihat Galileo pada tahun 1609 ibaratnya telah membedah batas penglihatan dan—dengan itu—pemahaman manusia atas alam kosmos. Jagat tempat manusia hidup di zaman Galileo bisa dikatakan ukuran yang telah diketahui. Orang Yunani saja sudah punya cukup gambaran mengenai ukuran Bumi dan jarak ke Bulan. Namun, semua itu masih merupakan jarak-jarak yang bisa dikatakan terjangkau imajinasi. Namun, setelah Galileo, lalu terbangun kosmos yang skalanya sulit dibayangkan. Belum lagi kalau argumen seperti multiverse kita perhitungkan.

Masa 400 tahun telah berlalu semenjak penemuan teleskop Galileo, dan para astronom terus berkiprah mempelajari dan menemukan hal baru, mulai dari planet yang mengelilingi bintang-bintang nun jauh di bagian lain galaksi, yang mungkin didiami makhluk asing, hingga materi gelap dan energi yang belum diketahui apa arti dan konsekuensinya. Bisa jadi, kelak juga akan lahir penemuan yang mengubah dunia sebagaimana penemuan Galileo.

Berkah pengetahuan

Berangkat dari penemuan Galileo yang kini dihormati sebagai Tahun Astronomi Internasional, pengetahuan manusia akan kosmos kini telah berkembang beraneka ragam. Sudut-sudut gelap semesta yang semula tidak diketahui setapak demi setapak mulai terkuak.

Kita di Indonesia juga telah memiliki dan mengembangkan tradisi astronomi. Ada komunitas astronom yang—meski tidak banyak relatif terhadap jumlah penduduk, dan bekerja dengan fasilitas yang bisa dikatakan ala kadarnya—terus mendedikasikan diri bagi upaya pengungkapan rahasia semesta, dan dengan itu juga semakin meningkatkan pemahaman manusia dan posisinya di semesta ini.

Sebagian dari mereka juga mendalami pemanfaatan instrumen untuk pengamatan benda-benda langit. Dalam kaitan ini kita berharap pada bulan suci Ramadhan ada berkah pengetahuan yang dapat kita simak dari kemajuan astronomi, bersamaan dengan rangkaian peringatan 400 tahun teleskop Galileo.

Dengan menyerap berkah pengetahuan itu pula kita beranjak menjadi bangsa yang semakin maju, dengan rasionalitas yang makin berkembang. Sebagaimana manusia pascapenemuan teleskop yang menyerahkan otoritas pengamatan alam dari mata telanjang ke instrumen, dalam hal-hal lain pun kita juga tidak perlu ragu untuk memercayakan sejumlah urusan kita pada instrumen ilmiah yang dilandasi oleh pengetahuan yang memadai. Tradisi yang telah diturunkan oleh Galileo hingga kini masih diikuti oleh pewaris intelektualnya yang juga cemerlang.

Rabu, 26 Agustus 2009 | 03:12 WIB
Oleh NINOK LEKSONO

Saturday, August 22, 2009

Ditemukan Sumber Gempa yang Belum Terdeteksi Dalam Peta Zonasi

Dari hasil kajian Pusat Mitigasi Bencana Institut Teknologi Bandung secara mendalam terhadap sumber-sumber gempa, baik subduksi (pertemuan lempeng), maupun shallow crusal (patahan dangkal) ditemukan patahan-patahan baru yang belum terdeteksi secara spesifik dalam peta zonasi gempa pada SNI-03-1726-2002.

"Ditemukan sumber-sumber gempa di zona Sumatera, Jawa, dan Nusa Tenggara," ungkap Kepala Pusat Mitigasi Bencana ITB I Wayan Sengara saat diskusi di Kantor BPPT Jakarta, Selasa (21/7).

I Wayan menjelaskan, sumber-sumber gempa subduksi Sumatera yang ditemukan yaitu di daerah Andaman, Aceh-Siemelue, Nias, Kepulauan Batu, Mentawai, Bengkulu, dan Sunda. Adapun untuk sumber gempa shallow crusal di wilayah Jawa dan Nusa Tenggara, yaitu patahan Lembang, patahan Cimandiri, Baribis, Opak, Doang, Sepanjang, Kangean, Flores, serta patahan-patahan lainnya di sekitar zona Sumatera, Jawa, dan Nusa Tenggara.

"Tiga patahan daerah Jawa, yaitu Cimandiri, Lembang, Opak, Baribis diperkirakan 10 persen kemungkinan terjadi gempa dalam waktu 50 tahun ke depan dengan kekuatan gempa relatif medium," ucapnya.

Pusat Mitigasi Bencana ITB juga memberikan rekomendasi jangka pendek untuk penyempurnaan peta zonasi gempa, yaitu menyelesaikan dan menyempurnakan keseluruhan hasil analisis dari berbagai sumber gempa untuk wilayah Sumatera, Jawa, dan Nusa Tenggara serta melakukan analisis sejenis untuk wilayah Indonesia Timur yang meliputi blok Irian dan blok Sulawesi-Kalimantan.

"Untuk jangka menengah, melakukan penelitian terhadap patahan-patahan yang dicurigai aktif," ujarnya.

Adapun jangka panjang, tambah I Wayan, memasang lebih banyak GPS monitoring pada patahan-patahan aktif sepanjang pulau di Indonesia untuk mendapatkan informasi data kecepatan pergerakan lempeng dan patahan.

"Langkah lain, mempercepat pelaksanaan pemasangan jaringan strong-motion accelerometer untuk menangkap getaran gempa kuat dari berbagai sumber gempa," ungkapnya.

Semua rekomendasi tersebut, kata dia, untuk masukan dalam perbaikan peta zonasi gempa yang masih mengacu pada peta SNI tahun 2002 agar seluruh infrastruktur yang akan dibangun dipersiapkan tahan gempa. "Kita berharap akhir tahun ini peta baru selesai dan diharapkan dilakukan penyempurnaan peta gempa secara berkala setiap 5 tahun sekali," tambah I Wayan.

SELASA, 21 JULI 2009 | 20:59 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — http://sains.kompas.com/read/xml/2009/07/21/20594246/ditemukan.sumber.gempa.yang.belum.terdeteksi.dalam.peta.zonasi.

Dari Timur ke Barat Berjajar Keong Mas

Tak hanya di Pulau Sumatera dan Jawa yang dikenal sebagai lumbung padi nasional, keong mas (Pomacea canaliculata) atau keong murbei pun bermasalah di Manokwari, Papua. Meskipun hidup leluasa di rawa dan danau, keong mas identik dengan hama yang menyerang hamparan padi muda.

Serangan keong memang tak secepat dan sedramatis serangga. Namun, hasilnya sama: penurunan produksi padi yang di beberapa tempat hampir mencapai 20 persen.

Menurut para peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), keong mas keluarga Pomacea masuk di Asia, termasuk Indonesia, pada pertengahan tahun 1980-an. Keong-keong itu didatangkan dari Amerika Selatan, yang juga dikenal sebagai negara pemasok fauna dan flora ke sejumlah negara tropis.

Awalnya, keong mas itu dikenalkan sebagai binatang piaraan karena menggemaskan dan sebagai pangan sumber protein.

Namun, tak lama kemudian, kabar buruk datang dari petani. Keong-keong berwarna keemasan menyerang hamparan padi di kawasan Jawa Barat. Pangkal batang menjadi target serangan mematikan.

Tak hanya di Indonesia, keong mas jenis Pomacea canaliculata (setidaknya sejauh ini dari jenis itu yang terdeteksi secara ilmiah) ternyata juga menginvasi sejumlah negara, seperti Filipina, Vietnam, Kamboja, Thailand, Myanmar, Taiwan, China, Jepang, negara-negara di kawasan Amerika Utara, dan Amerika Selatan. Hingga kini belum ada laporan yang menyebutkan pembasmian dapat dituntaskan.

Di Indonesia, penanganannya masih jauh dari tuntas. Tak sedikit petani yang mengatasinya secara manual: menangkap dan membuangnya atau menggunakan jebakan kayu berikut umpan. Kalau memakai musuh alami, umumnya dengan itik.

Pada situs web pustaka-deptan, Balai Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian Departemen Pertanian (Deptan) merekomendasikan, pelepasan itik sebagai pengendalian alami hama keong mas dapat dilakukan setiap pagi dan sore hari. Periode pelepasan adalah setelah padi ditanam hingga padi berumur 45 hari. Jumlah itik yang dilepaskan disarankan 25 ekor per hektar. Selain itu, dibarengi pemungutan keong mas secara berkala.

Di pasaran, ada juga obat kimia khusus hama keong (molluscicide), tetapi penggunaannya di kalangan petani masih terhambat harga. Harganya berkisar Rp 27.000 hingga Rp 50.000 per botol dengan penggunaan bisa sampai tiga botol per petak sawah—yang jelas hal ini menjadi ekstra ongkos produksi, menambah beban setelah kebutuhan mutlak, seperti pupuk dan pestisida.

”Tak banyak petani yang memakai. Setidaknya itu temuan kami di lapangan,” kata peneliti moluska Pusat Penelitian Biologi LIPI, Nova Mujiono, Jumat (21/8). Kunjungannya di sejumlah kabupaten di Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat, antara bulan Juli dan Agustus 2009 menunjukkan, petani memilih cara manual.

Pengakuan petani, ada yang menangkap lalu memasukkannya ke dalam karung. Lalu, diletakkan di tengah jalan raya dan tergilas roda-roda kendaraan. Ada pula yang mengumpulkan untuk dimasak. Umumnya, setelah membuang bagian kepala dan perutnya.

Pada buku penanganan hama keong mas di sejumlah negara yang beredar di kalangan peneliti moluska global, di antaranya dituliskan resep-resep masakan berbahan keong mas. Meskipun resep dari Indonesia tidak ada, sejumlah penduduk di daerah telah lama mengenalnya. Di Sumatera Barat, keong mas yang dikenal sebagai kalambuai biasa dimasak gulai atau digoreng.

Peta sebaran

Terhitung sejak Mei 2009, kelompok peneliti moluska meneliti status taksonomi keong Pomacea spp. dan keong telanjang (slug) sebagai hama. ”Keong-keong itu masuk kategori spesies invasif,” kata penanggung jawab penelitian, Ristiyanti M Marwoto. Sebanyak delapan orang terlibat penelitian yang akan selesai Oktober 2009 itu.

Hasilnya, di antaranya akan diberikan kepada Balai Karantina. Tujuannya, mengenal lebih baik keong sebagai satwa invasif.

Spesies invasif mengacu pada jenis-jenis fauna dan flora asing (dari luar negeri ataupun pulau lain) yang berkembang dan mengganggu keanekaragaman hayati endemik. Di Indonesia, jumlahnya ribuan jenis.

Salah satu target penelitian adalah keberadaan peta sebaran keong mas di Indonesia. Berpuluh tahun diserang keong, Indonesia belum memiliki peta sebaran terkini dan metode andal membasminya.

Selain itu, penelitian akan menghasilkan data dasar kebenaran identifikasi jenis-jenis invasif sehingga penanggulangannya dapat optimal. ”Meskipun bentuknya bervariasi di sejumlah daerah, keong mas banyak sebagai hama,” kata Ristiyanti.

Keong telanjang pun ditemukan turut merusak hasil kebun sayur, seperti kubis, selada air, wortel, labu siam, dan bawang daun. Meskipun mengakui keong sebagai hama, para pekebun sayur hanya bisa mengupas dan membuang bagian yang rusak.

Cara semacam itu tidak mengurangi populasi keong telanjang. Telur-telur yang amat kecil tetap terbawa bonggol sayur dan berpotensi berkembang di tempat lain. Melalui cara seperti itulah, keong mas dan keong telanjang dimungkinkan masuk ke Indonesia, selain melalui impor.

Temuan ”lymnea”

Salah satu temuan terbaru penelitian di lapangan, setidaknya sesuai dengan laporan para petani, adalah keong kecil (lymnea) di sawah-sawah. Selama ini para peneliti tidak menganggap lymnea sebagai hama.

”Faktanya, kami melihat sendiri keong-keong kecil itu memakan batang padi bersama keong mas. Cerita petani menguatkan itu,” kata Nova, yang memotret koloni keong mas dan keong lymnea di pangkal batang. Hasil pengambilan sampel keong mas pada 1 meter sawah, menemukan sekitar 40 keong mas dewasa dan anakan.

Keong-keong tersebut, umumnya memakan pangkal batang padi yang berumur kurang dari 30 hari. Serangan terhadap padi muda dapat menyebabkan kematian tanaman. Penelitian LIPI hanyalah bagian kecil dari upaya melindungi sumber pangan. Dibutuhkan kerja sama dengan Departemen Pertanian, Balai Karantina, dan pemerintah daerah. Petani telah berperang puluhan tahun, tanpa dukungan berarti.

SABTU, 22 AGUSTUS 2009 | 08:38 WIB

Gesit Ariyanto, KOMPAS.com - http://sains.kompas.com/read/xml/2009/08/22/08382691/dari.timur.ke.barat.berjajar.keong.mas

Thursday, August 20, 2009

Opsi Terowongan Sepanjang 33 Km di Selat Sunda


Pemerintah memegang lima kajian pembangunan jalan akses yang menghubungkan Pulau Jawa dengan Sumatera. Selain opsi jembatan, ada juga alternatif akses berupa terowongan dasar laut atau terapung di bawah permukaan laut, seperti terowongan yang menghubungkan Inggris dan Perancis saat ini.

”Jika opsi terowongan yang dipakai, nilai investasinya mungkin rendah, sekitar Rp 49 triliun, tetapi jangka waktu pemakaiannya sangat singkat, yakni sekitar 20 tahun, sementara opsi jembatan memang butuh investasi hingga Rp 117 triliun, tetapi daya tahannya sanggup menampung lonjakan kendaraan hingga 100 tahun,” ujar Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah, Kantor Menteri Koordinator Perekonomian Bambang Susantono di Jakarta, Jumat (14/8).

Dalam Paparan Direktorat Bina Teknik, Ditjen Bina Marga, Departemen Pekerjaan umum yang disampaikan kepada wakil presiden terpilih Boediono pada awal pekan lalu disebutkan, pada tahun 2050 akan ada lalu lintas yang tidak tertampung 57.600 kendaraan per hari, jika Sumatera-Jawa masih bergantung pada feri. Hal itu disebabkan kapasitas maksimal feri saat ini hanya 18.000 kendaraan per hari.

Jika dikombinasikan antara feri dan terowongan, masih akan ada lalu lintas yang tidak tertampung sebesar 32.900-49.500 kendaraan per hari tahun 2050. Kapasitas maksimal feri dan terowongan hanya 16.600-33.200 kendaraan per hari.

Dengan demikian, opsi jembatan jadi pilihan ideal karena bisa menampung semua kendaraan hingga 100 tahun terhitung sejak tahun 2030, saat jembatan itu siap. Jembatan ini akan dibangun dengan enam jalur untuk dua arah dilengkapi rel ganda kereta api.

Menurut Bambang, jika jembatan dibangun tanpa jalur KA, investasi hanya Rp 83 triliun. Jika dibangun lengkap, anggaran yang diperlukan Rp 117 triliun. Itu dengan masa pembangunan 10 tahun.

Adapun terowongan diasumsikan sepanjang 33 kilometer, lebih panjang dibanding rencana pembangunan jembatan, yakni 27,9-29,2 km (hampir enam kali lebih panjang dari jembatan Surabaya-Madura).

Kelemahan terowongan adalah mengharuskan mobil menunggu kedatangan KA ketika hendak menyeberang. Waktu tempuh lebih lama 30-45 menit dibanding menggunakan apabila menggunakan jembatan.

Adapun kelemahan jembatan, antara lain, adalah tingginya pylon atau menara jembatan yang mencapai antara 460-520 meter. Akibatnya, ada risiko menara jembatan ditabrak pesawat terbang.

Tantangan

Namun, ada tantangan yang perlu segera dijawab sebelum proyek ini dilanjutkan, yakni adanya dua sesar atau patahan di dasar Selat Sunda yang belum diketahui perilakunya. Juga tantangan yang terkait aktifnya Gunung Krakatau, serta kedalaman Selat Sunda yang masih misteri dan diperkirakan ada palung sedalam 40 meter. Selain itu, belum ada penghitungan kecepatan arus dan kesiapan teknologi.

”Meskipun demikian, pembangunan jembatan atau terowongan ini sudah menjadi prioritas pemerintah,” ujar Bambang.

Lima kajian yang sudah masuk kepada pemerintah, yaitu kajian dari Wiratman and Associates, Badan Kerjasama Internasional Jepang (JICA) dan Ditjen Bina Marga-Departemen Pekerjaan Umum, kajian Metro, peneliti Institut Teknologi Bandung (ITB) Firmansyah, serta Pusat Penelitian dan Pengembangan (Puslitbang) Jalan-Jembatan Departemen Pekerjaan Umum.

Wiratman merekomendasikan, jembatan panjang merupakan alternatif yang lebih baik dibanding terowongan. (OIN)

Selasa, 18 Agustus 2009 | 04:04 WIB

Jakarta, Kompas - http://koran.kompas.com/read/xml/2009/08/18/04044719/opsi.terowongan.sepanjang.33.km.di.selat.sunda

Tuesday, August 18, 2009

Jarang Diungkap, Bencana Kegagalan Teknologi

Bencana yang disebabkan oleh kegagalan teknologi masih sangat jarang diungkap di Indonesia. Padahal, bencana jenis ini dapat menimbulkan korban jiwa, pencemaran udara, air dan tanah, serta kerusakan bangunan, dan kerusakan lainnya. Selain itu, bencana ini pada skala yang besar dapat mengancam kestabilan ekologi secara global. Demikian diungkapkan Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Marzan A Iskandar, di acara lokakarya "Menguak Ancaman Bencana Gagal Teknologi dan Solusinya di Indonesia" di Gedung BPPT, Jakarta, Selasa (18/8). Ket Foto: 21 TEWAS - 21 Orang tewas dalam kecelakaan pesawat Garuda yang dipiloti Marwoto Komas pada 7 Maret 2007.

"Bencana yang disebabkan oleh kegagalan teknologi masih sangat jarang diungkap di Indonesia," ujarnya. Dalam Undang-Undang No 24 Tahun 2007 tentang penanggulangan bencana disebutkan bahwa potensi penyebab bencana di Indonesia dapat dikelompokkan dalam 3 jenis bencana, yaitu bencana alam seperti gempa bumi, bencana non alam seperti kebakaran hutan yang disebabkan oleh manusia, dan bencana sosial seperti kerusuhan atau konflik sosial.

Lebih lanjut, Marzan mengatakan, kerugian yang dapat ditimbulkan dari ancaman bencana gagal teknologi amatlah besar. Sebagai gambaran, dari sektor transportasi misalnya, menurut data statistik tahun 2008 Departemen Perhubungan melaporkan bahwa kecelakaan lalu lintas mencapai 56.600 kejadian dengan melibatkan lebih dari 130.000 kendaraan dan menelan korban hingga 19.216 jiwa, sementara korban luka-luka lebih dari 75.000 jiwa. "Demikian pula halnya dengan kesalahan prosedur pengoperasian pabrik atau teknologi yang seringkali terjadi di sekitar kita," katanya.

Menurutnya, potensi ancaman bencana gagal teknologi di masa depan akan semakin meningkat, hal ini seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk dan berkembangnya permukiman dan kawasan industri. Karena itu, berbagai permasalahan yang berkaitan dengan ancaman bencana gagal teknologi beserta alternatif solusinya, menurutnya, perlu dirumuskan bersama. "Selama ini ancaman bencana teknologi masih belum kita pahami secara komprehensif," ujarnya.

Berkaitan dengan hal itu, Rencana Nasional Penanggulangan Bencana Tahun 2010-2014 yang saat ini sedang digodok oleh BNPB dan Bappenas beserta kementerian dan lembaga terkait, menurutnya, perlu didukung agar mencapai hasil yang optimal. "Dalam kerangka ini, BPPT dapat berperan besar, mengingat tersedianya sumber daya manusia dan fasilitas dari berbagai bidang teknologi. Bahkan, jika dapat disepakati secara nasional, BPPT siap ditunjuk sebagai lead agency dalam penanggulangan ancaman bencana gagal teknologi, seperti Departemen PU untuk bencana banjir dan Departemen ESDM untuk letusan gunung api dan tanah longsor," katanya.

Selasa, 18 Agustus 2009 | 12:28 WIB

JAKARTA, KOMPAS.comhttp://sains.kompas.com/read/xml/2009/08/18/1228189/jarang.diungkap.bencana.kegagalan.teknologi

Peta Zonasi Gempa Indonesia Perlu Direvisi

Peta zonasi gempa Indonesia dari Standar Nasional Indonesia (SNI) tahun 2002 yang menjadi acuan nasional untuk bangunan dan infrastruktur perlu dilakukan revisi berdasarkan data dan metodologi analisis terkini.

"Banyak kekurangan dan kelemahan peta SNI sehingga perlu adanya updating untuk mengembangkan peta bahaya nasional," ungkap Prof.Widiadnyana Merati, Deputi Bidang Pendayagunaan dan Permasyarakatan Iptek Kementerian Negara Riset dan Teknologi saat diskusi "Peta Zonasi Gempa Indonesia Terpadu Untuk Membangun Kesiapsiagaan Masyarakat" di kantor BPPT Jakarta, Selasa (21/7).

Prof. Widiadnyana memaparkan, diperlukan identifikasi terhadap sumber-sumber gempa, pemetaan patahan, tinjauan sejarah serta analisis memadai untuk rekomendasi besarnya getaran gempa dalam bentuk peta zonasi gempa yang baru di Indonesia. "Untuk dijadikan acuan pengamanan bangunan dan infrastruktur serta pengurangan jumlah korban jiwa akibat gempa," ucapnya.

Peta SNI tersebut, lanjut Widiadnyana, perlu dikembangkan dengan melihat kondisi terbaru dari tektonik, seismisitas, dan pergerakan lempeng dan patahan yang lebih akurat.

"Peta zonasi gempa terdahulu di dasarkan pada input dari data historis gempa, geologi gempa, tektonik, geodesi, dan seismologi gempa yang tidak sama dan belum dilengkapi dokumentasi yang memadai," ungkapnya.

Penyempurnaan peta tersebut, tambahnya, dapat dilakukan mengingat adanya perkembangan ilmu pengetahuan serta adanya peningkatan jumlah data baru dalam bidang seismologi seperti patahan-patahan baru serta gerakan lempengan-lempengan bumi.

Selain itu, kata dia, para seismolog telah mengembangkan model-model patahan serta skenario mekanisme pergerakan lempengan. "Penyempurnaan dalam bidang analisis probalistik diharapkan dapat memberikan prediksi besaran gempa yang akurat," ujarnya.

Selasa, 21 Juli 2009 | 12:17 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com -http://sains.kompas.com/read/xml/2009/07/21/12175945/peta.zonasi.gempa.indonesia.perlu.direvisi

Sunday, August 16, 2009

"Tax Haven", Tempat Penggelap Pajak Berlindung

EKONOMI GLOBAL

Lebih dari 400.000 perusahaan dunia memiliki alamat di sebuah pulau kecil di British Virgin Islands. Namun, jangan membayangkan alamat itu berwujud kantor-kantor mewah. Wujud ”perusahaan” di sana hanya berupa setumpuk dokumen yang berjejalan di gedung kumuh berlantai dua. Perusahaan yang hanya tercantum di atas secarik dokumen ini disebut sebagai perusahaan kertas (paper company).

Sebagian besar perusahaan di pusat finansial di Karibia itu tidak memiliki pegawai. Semua melaksanakan bisnisnya nun jauh dari Lautan Karibia, sebagian besar juga berniat menghindari pajak di tanah air asalnya.


British Virgin Islands (BVI) menerima keberadaan paper company dengan tangan terbuka. Tentu saja karena para pebisnis asing itu menyumbangkan lebih dari setengah pendapatan Pemerintah BVI. Kedatangan para pebisnis asing itu juga menjadikan BVI sebagai salah satu tempat yang paling makmur di kawasan.

Diperkirakan ada aset sekitar 7,3 triliun dollar AS disembunyikan di beberapa pusat finansial di dunia, selain di BVI, oleh perusahaan dan orang kaya. Mereka melakukan itu untuk melindungi operasional mereka. Salah satu tujuan utama adalah mengurangi beban pajak yang seharusnya mereka bayar.

Walau markas nyata dan bisnis utama mereka ada di AS, misalnya, bisnis mereka tercatat bermarkas di tax haven. Ini bertujuan menghindari pajak penghasilan yang bisa mencapai 50 persen di negara maju.

Perusahaan yang beralamat di wilayah tax haven biasanya menjadi alat saja untuk menghindari pajak di negara asalnya. Selain itu, di wilayah tax haven juga dapat dilakukan pengelabuan nilai aset, pencucian uang hasil kejahatan, serta pengalihan aset. Sekarang, tempat-tempat seperti itu mendapat sorotan dan kecaman yang belum pernah mereka alami sebelumnya.

Definisi

Organisasi Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (OECD) mengidentifikasikan tiga faktor yang membuat sebuah wilayah hukum dapat dikelompokkan menjadi tax haven.

Pertama, pajak yang sangat rendah, bahkan tidak ada pajak, dan menyediakan diri sebagai tempat pelarian bagi warga asing yang menghindari pajak.

Kedua, ada perlindungan ketat terhadap informasi mengenai nasabah. Dengan perlindungan ini, perusahaan atau individu memiliki keuntungan dengan menyembunyikan data sebenarnya dari otoritas pajak di negara asalnya dan hal itu sah menurut perundang-undangan di tax haven.

Faktor ketiga adalah tidak adanya transparansi dalam operasi tax haven ini.

Ada beberapa alasan mengapa sebuah negara atau wilayah ingin menjadi tax haven. Beberapa negara menyatakan mereka tidak perlu membebankan pajak terlalu tinggi seperti yang dilakukan negara maju untuk memenuhi target penerimaan negara.

Beberapa tax haven menawarkan pajak rendah sebagai penarik bagi konglomerat negara lain untuk datang dan melakukan alih teknologi.

Banyak negara maju menyatakan tax haven bertindak tidak adil dengan mengurangi pajak yang seharusnya menjadi hak mereka. Beberapa kelompok juga menyatakan bahwa para pencuci uang menggunakan tax haven secara masif.

Para pemimpin G-20 yang pekan lalu bertemu di London memperingatkan negara yang menolak berbagi informasi pajak akan mendapatkan sanksi berat. Sasaran G-20 adalah tax haven, yang melindungi korporasi penghindar pajak. Karena didera krisis finansial yang cukup hebat, negara-negara maju menginginkan agar pajak yang seharusnya menjadi hak mereka tetap jadi hak mereka.

Beberapa angka fantastis terlibat dalam permainan global, terkait tax haven. Antara 30-40 persen dari aktivitas perdagangan global, yang tidak tercatat

pada rekening bank, atau perusahaan transaksi perdagangan, tetapi di tax haven, setidaknya demikian laporan Jaringan Keadilan Pajak yang bermarkas di London.

Hilang setiap tahun

”Di AS saja, 100 miliar dollar AS pendapatan pajak hilang setiap tahun karena penggelapan pajak,” kata Senator Carl Levin yang telah mensponsori dua rancangan undang-undang yang menghancurkan tax haven.

Boston Consulting Group (BCG) memperkirakan ada aliran dana sebesar 7,3 triliun dollar AS ke pusat finansial di luar AS.

Di BVI, perusahaan terdaftar di Komisi Jasa Finansial (FSC) setempat yang berlokasi berseberangan dengan toko pemasok alat tulis kantor. Sebuah plakat di depannya bertuliskan ”Waspada, Integritas dan Terpercaya”.

Pemerintah menyatakan FSC terlibat tindakan pencucian uang, tetapi tidak memiliki kemampuan melakukan investigasi. Laporan keuangan tidak diharuskan disimpan. Dokumen perusahaan tidak melampirkan identitas pemegang saham maupun susunan dewan direksi.

Keadaan yang sangat ”permisif” itu membuat BVI sebagai salah satu tempat pendaftaran perusahaan terbesar di dunia. Demikian pula Delaware di AS, sebagian besar perusahaan menganggapnya tempat yang sangat penting untuk berbisnis.

Menurut OECD, bersama beberapa wilayah lainnya, BVI tidak memberikan informasi mengenai pajak untuk kepentingan perusahaan dari negara lain. Karena itu, BVI dimasukkan ke dalam daftar abu-abu tax haven.

Upaya keluar

Empat wilayah yurisdiksi lainnya masuk daftar hitam OECD, yakni Filipina, Uruguay, Kosta Rika, dan Labuan di Malaysia.

Salah satu cara untuk keluar dari daftar itu adalah menandatangani setidaknya 12 kesepakatan mengenai kewajiban pertukaran informasi perpajakan dengan negara lain.

Beberapa negara atau teritorial tax taven bergegas setelah munculnya ancaman OECD. Maklum, di BVI, misalnya, sebanyak 24.000 orang khawatir kehidupan ekonomi mereka akan berakhir. Pendapatan dari pendaftaran perusahaan asing sudah dapat digunakan untuk membangun universitas dan sebuah rumah sakit di situ.

Perdana Menteri BVI Ralph T O’Neal, mantan guru sekolah berusia 75 tahun yang memimpin kepulauan itu, menyatakan, serangan terhadap tax haven merupakan serangan kolonialisme dari negara maju yang mendiktekan standar untuk operasi finansial, khususnya ketika mereka tidak taat terhadap aturan mereka sendiri.

Beberapa wilayah yang termasuk daftar hitam OECD akan kehilangan dukungan dari Bank Dunia dan IMF. Banyak kepulauan di Karibia yang masuk dalam daftar abu-abu, termasuk Monako, Liechtenstein, Panama, Bermuda dan beberapa kepulauan di Pasifik. Tempat-tempat itu akan diawasi dan dapat memperoleh sanksi jika tidak dapat memenuhi aturan perpajakan.

Wakil Menteri Keuangan Malaysia Kong Cho Ha dan pejabat Kosta Rika akan meminta klarifikasi dari OECD.

Menteri Keuangan Uruguay Alvaro Garcia cepat-cepat mengirim surat yang intinya menyatakan Uruguay bukanlah tax haven. (AFP/OECD/JOE)

Selasa, 7 April 2009 | 03:15 WIB

Source:http://cetak.kompas.com/read/xml/2009/04/07/03153446/tax.haven.tempat.penggelap.pajak.berlindung

Friday, August 14, 2009

Sulit Buat Jurnal Internasional

Publikasi Hasil Riset Belum Menjadi Tradisi

Jurnal-jurnal ilmiah yang dikelola perguruan tinggi masih sulit untuk ditingkatkan menjadi jurnal internasional. Peningkatan kualitas dan pembiayaan menjadi persoalan utama.

Direktur Riset dan Kajian Strategis Institut Pertanian Bogor (IPB), Rabu (12/8), Arif Satria menyatakan, ada 28 jurnal di IPB. Empat jurnal berakreditasi nasional dan 11 jurnal dalam proses untuk akreditasi nasional. Sebuah jurnal yang sudah terbit sejak tahun 1994, Jurnal Hayati, sedang diupayakan menjadi jurnal internasional.

Arif mengatakan, tidak mudah membuat sebuah jurnal menjadi jurnal internasional. Umumnya, adalah dengan memasukkan jurnal ke dalam situs Spocus, yang merupakan situs web database abstrak dan citation terbesar dengan data bersumber dari literatur-literatur yang dievaluasi oleh peer.

Ada pula persyaratan terkait dengan kualitas jurnal, seperti terbit berkala dan editing yang bagus serta peer review yang melibatkan akademisi internasional atau dari luar negeri. Pemuatan dalam database Spocus terkait dengan citation (menjadi acuan bagi para peneliti).

”Setelah sebuah jurnal memenuhi persyaratan Spocus, setiap tahunnya harus membayar 2.500 dollar AS,” ujarnya.

Belum jadi tradisi

Selama ini pengembangan kualitas jurnal dan biaya penerbitan menjadi permasalahan. Apalagi di Indonesia, memublikasikan hasil riset belum menjadi tradisi.

Jurnal ilmiah hidup dengan pembiayaan para penulis atau sponsor (biasanya lembaga pemberi dana). Iklan tidak diperbolehkan. Penjualan jurnal ilmiah kepada masyarakat hanya cukup untuk menutupi biaya cetak. Untuk satu kali penerbitan jurnal, misalnya, dibutuhkan biaya Rp 15 juta.

Perguruan tinggi akan kesulitan kalau harus mendorong jurnal ilmiah menjadi berkelas internasional hanya dengan mengandalkan dana peneliti. Oleh karena itu, bantuan

Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi berupa dana Rp 150 juta untuk mengembangkan jurnal internasional merupakan angin segar.

Institut Teknologi Bandung (ITB) juga tengah mengupayakan jurnal-jurnal ilmiahnya bertaraf internasional. Wakil Rektor Bidang Riset, Inovasi, dan Kemitraan ITB Prof Indratmo Soekarno secara terpisah mengatakan, di ITB, dari

32 jurnal ilmiah, dua di antaranya sudah jurnal internasional. Saat ini dua jurnal lainnya tengah diupayakan menjadi berkelas internasional.

Tidak mudah menciptakan jurnal internasional. Editor harus betul-betul pilihan. Untuk jurnal internasional ITB Journal of Science, naskah yang masuk datang dari peneliti di berbagai negara dan diperiksa kelayakannya oleh para editor. Para editor tersebut tidak hanya dari Indonesia saja. Ada sekitar 20 editor yang tersebar di Indonesia dan berbagai negara.

Kepala Subdit Pelayanan dan Pengabdian Masyarakat Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat Universitas Indonesia Yoki Yulizar, Ph.D. mengatakan, tahun ini enam jurnal di UI dalam persiapan untuk jurnal internasional. Untuk meningkatkan kualitas pengelolaan jurnal ilmiah, UI melakukan koordinasi dengan pengelola teknis dan dewan editor secara berkala. (INE)

Kamis, 13 Agustus 2009 | 03:42 WIB

Jakarta, Kompas -http://koran.kompas.com/read/xml/2009/08/13/03423384/sulit.buat.jurnal.internasional

Sunday, August 9, 2009

PERSAINGAN TELEPON SELULER DALAM UPAYA MENINGKATKAN PENGGUNAAN KARTU PRABAYAR (Studi Kasus : Kartu Prabayar XL)

PERSAINGAN TELEPON SELULER DALAM UPAYA

MENINGKATKAN PENGGUNAAN KARTU PRABAYAR

(Studi Kasus : Kartu Prabayar XL)

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Undang-Undang R.I. Nomor 36 Tahun 1999 tentang Telekomunikasi telah menetapkan perubahan industri telekomunikasi dari era monopoli ke era persaingan bebas, pasal 10 ayat (1) secara tegas dinyatakan bahwa dalam penyelenggaraan telekomunikasi dilarang melakukan kegiatan yang dapat mengakibatkan terjadinya praktek monopoli dan persaingan usaha tidak sehat diantara penyelenggara telekomunikasi. Pasal ini dimaksudkan agar terdapat persaingan yang sehat antar penyelenggara telekomunikasi dalam melakukan kegiatannya.

Persaingan usaha tidak sehat lebih jauh diatur melalui Undang-Undang R.I. Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan Usaha Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat meliputi perjanjian yang dilarang antara lain oligopoli, kartel, pemboikokan dan trust. Sedangkan kegiatan yang dilarang seperti monopoli, penguasan pasar, persekongkolan dan monopsoni.

Perkembangan penyelenggaraan telekomunikasi semakin cepat khususnya telepon seluler dapat digambarkan akhir tahun 2007 pelanggan telepon seluler mencapai 96.410.000, sedangkan pengguna kartu prabayar fixed wireless dan seluler pada bulan Juli 2007 sebanyak 80.070.663. Kemudian jumlah penduduk Indonesia saat ini mencapai 225 juta jiwa, sehingga penduduk Indonesia telah mendapatkan akses telekomunikasi sebesar 51%. Oleh karena itu perlu dilakukan kajian yang diharapkan dapat memberikan gambaran yang jelas tentang persaingan telepon seluler dalam upaya meningkatkan pengguna kartu prabayar.

B. Permasalahan

Secara rinci permasalahan tersebut adalah sebagai berikut :

1. Seberapajauhkah persaingan antara penyelenggara telepon seluler ?

2. Bagaimanakah bentuk persaingan yang dilaksanakan para penyelenggara telepon seluler dalam menyikapi Undang-Undang RI. Nomor 36 tahun 1999 tentang Telekomunikasi dan Undang-Undang RI. Nomor 5 tahun 1999 tentang Larangan Usaha Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat ?

3. Seberapajauhkah persaingan telepon seluler dapatmeningkatkan penggunaan kartu prabayar ?

4. Bagaimanakah manfaat yang diperoleh masyarakat dari persaingan penyelenggaraan telepon seluler bagi masyarakat ?

C. Tujuan Dan Sasaran

Tujuan penelitian ini adalah untuk melakukan evaluasi terhadap persaingan telepon seluler dalam upaya meningkatkan penggunaan kartu prabayar.

Sasaran penelitian ini diharapkan menghasilkan analisis persaingan telepon seluler yang terkait dengan penyediaan infrastruktur, layanan dan tarif. Hasil analisis digunakan sebagai rekomendasi untuk meningkatkan penggunaan kartu prabayar.

METODOLOGI PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Denan Teknik Penelitian dilaksanakan dengan menggunakan teknik penelitian survey.

B. Populasi dan Sampel

Populasi penelitian terdiri penyelenggara telekomunikasi seluler dan masyarakat di beberapa wilayah di Indonesia. Sampel penyelenggara telekomunikasi seluler dan perorangan dipilih secara purposive sampling, dengan 3 responden untuk penyelenggara telekomunikasi seluler, dan 60 responden untuk masyarakat pengguna di 4 daerah = 240 responden, sehingga rincian jumlah sampel yang dikumpulkan 243 responden. Dengan margin of error sebesar 5%, dan tingkat kepercayaan dalam perhitungan jumlah sampel adalah 95% dari sampel masyarakat pengguna telepon seluler.Lokasi penelitian sebanyak 4 lokasi wilayah yaitu : Jakarta, Surabaya, Batam dan Manado.

C. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data studi ini terdiri dari data primer dan data sekunder, yaitu : (1). Pengumpulan data sekunder dilakukan melalui studi kepustakaan dan internet . (2). Pengumpulan data primer dengan cara melakukan survey, dengan menggunakan kuesioner.

D. Teknik Analisis Data

Kajian ini menggunakan teknik analisis data deskritif kuantitatif.

GAMBARAN UMUM

A. Regulasi

a. Undang-Undang RI. Nomor 36 Tahun 1999 Tentang Telekomunikasi

Undang-Undang R.I. Nomor : 36 tahun 1999 tentang Telekomunikasi yang merupakan dasar hukum bidang telekomunikasi menyatakan dalam pasal 10 ayat 1 berbunyi adalah dalam penyelenggaraan telekomunikasi dilarang melakukan kegiatan yang dapat mengakibatkan terjadinya praktik monopoli dan persaingan usaha tidak sehat di antara penyelenggara telekomunikasi, artinya agar terjadi kompetisi/persaingan yang sehat antar penyelenggara telekomunikasi dalam melakukan kegiatannya.

b. Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor : 9/PER/M.KOMINFO/04/2008 Tentang Tata Cara Penetapan Tarif Jasa Telekomunikasi yang disalurkan melalui Jaringan Bergerak Selular.

Dalam Peraturan Menteri Kominfo ini, jenis formula tarif terdiri dari : a. perhitungan Biaya Elemen Jaringan merupakan formula perhitungan biaya penggunaan jasa teleponi dasar dan atau biaya penggunaan fasilitas tambahan SMS; b. perhitungan Biaya Aktivitas Layanan Retail merupakan formula perhitungan biaya aktivitas layanan retail yang digunakan dalam menyediakan layanan jasa teleponi dasar dan atau layanan fasilitas tambahan SMS. Kemudian penyelenggara telepon selular dapat menerapkan tarif promosi pada periode tertentu dan besarannya lebih rendah dari biaya elemen jaringan.

c. Undang-Undang RI. Nomor 5 Tahun 1999 Tentang Larangan Usaha Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat.

Tujuan yang ingin dicapai dari undang-undang ini adalah : pertama menjaga kepentingan umum dan meningkatkan efisiensi ekonomi nasional sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat; kedua mewujudkan iklim usaha yang kondinsif melalui pengaturan persaingan usaha yang sehat sehingga menjamin adanya kepastian kesempatan berusaha yang sama bagi pelaku usaha besar, pelaku usaha menengah dan pelaku usaha kecil; ketiga mencegah praktek monopoli dan persaingan usaha tidak sehat yang ditimbulkan oleh pelaku usaha; keempat terciptanya efektivitas dan efisiensi dalam kegiatan usaha.

B. PT. Exelcomindo Pratama Tbk.

Perkembangan XL dilihat dari berbagai sisi, antara lain :

a. Jaringan

Jangkauan jaringan XL dilihat dari pembangunan BTS (Base Transceiver Service) yang dilaksanakan. Pada tahun 2005 jumlah BTS sebanyak 4.324 buah, tahun 2006 sebanyak 7.260 buah dan tahun 2007 11.167 buah. Kondisi ini telah mencai 90% dari total populasi.

b. Layanan

Layanan yang terdapat pada kartu prabayar bebas XL, , yaitu : memiliki layanan ekstra yang ditambahkan pada layanan dasar suara dan SMS, termasuk diantaranya layanan 3G, MMS, layanan GPRS download dan browsing. Kartu prabayar bebas juga menyediakan layanan-layanan nilai tambah (VAS) lainnya seperti m-banking, XL Mobile Mail, Voice SMS, Voice Music SMS, Xpressive SMS, Secret SMS, XL Phonebook, Myw@p, dan XL Instant Messenger.

c. Tarif

XL mulai tanggal 19 April 2008 melakukan perubahan tariff dasar. Tarif dasar layanan regular adalah sebagai berikut :

° Tabel 3.Tarif Percakapan

Prabayar Bebas

Tujuan

Zona

Tarif Lama

Per 30 detik

Tujuan

Tarif Baru

Per 30 detik

Sesama XL

Lokal

624

Sesama XL

375

Tetangga

680

Seberang

680

PSTN

Lokal

419

Operator Lain

750

Tetangga

1.119

Seberang

1.450

Operator Lain

Lokal

769

Tetangga

1.948

Seberang

1.950

Sumber : Laporan tahunan XL, 2007

° Tabel 4.Tarif SMS

Prabayar Bebas

Tarif

Sesama XL

350

Operator Lain

Internasional

500

Layanan baru SMS prabayar dan pasca bayar

Sesama XL

150

Operator Lain

Sumber : Laporan tahunan XL, 2007

° Tarif Promosi

Strategi penetapan tarif promosi XL yang baru telah memberikan pengaruh yang sangat berarti. Dimulai dengan penyederhanaan tarif pada kuartal pertama tahun 2007, dengan menawarkan tarif bicara Rp 25/detik untuk semua pelanggan bebas baik untuk panggilan ke sesama nomor XLmaupun ke operator lain.. Hal ini kemudian dilanjutkan dengan promosi yang lain pada kuartal kedua tahun 2007. Menawarkan tarif panggilan ke sesama XL sebesar Rp 10/detik. dan kuartal ketiga, untuk meningkatkan durasi per panggilan dengan meluncurkan Rp 1/detik untuk panggilan ke sesama XL dan Rp 10/detik untuk panggilan ke operator lain.

HASIL PENGUMPULAN DATA

A. Persaingan antara telepon seluler

Persaingan antara telepon selular mengatakan sebagian besarbagus sebesar 43% dan sebagian kecil mengatakan sangat tidak bagus sebesar 2%.

B. Kualitas jaringan telepon seluler

Kualitas jaringan telepon seluler sebagian besar bagus sebesar 45% dan sebagian kecil mengatakan sangat tidak bagus sebesar 1%.

C. Kualitas layanan telepon seluler

Kualitas layanan telepon seluler sebagian besar bagus sebesar 41% dan sebagian kecil mengatakan sangat tidak bagus sebesar 6%.

D. Tarif telepon selular

Tarif telepon seluler sebagian besar murah sebesar 37% dan sebagian kecil mengatakan sangat murah sebesar 17%.

E. Tarif kartu prabayar telepon seluler yang paling murah

Tariff kartu prabayar telepon seluler yang paling murah adalah Simpati/Hallo/Kartu As sebesar 35% dan sebagian kecil mengatakan prabyar Smart sebesar 1%.

F. Berminat pindah ke kartu prabayar dengan tariff yang murah.

Berminat pindah ke kartu prabayar yang paling murah sebesar 52% dan tidak berminat pindah sebesar 48%

G. Alasan berminat pindah ke kartu prabayar dengan tarif yang murah

Alasan berminat pindah ke kartu prabayar dengan tarif yang murah sebagian besar mengatakan pengeluaran biaya pulsa sedikit sebesar 64% dan sebagian kecil mengatakan berkomunikasi cukup banyak sebesar 18%.

H. Alasan tidak berminat pindah ke kartu prabayar dengan tarif yang murah

Alasan tidak berminat pindah ke kartu prabayar dengan tarif yang murah sebagian besar sangat menyusahkan untuk memberitahukan rekanan sebesar 40% % dan sebagian kecil mengatakan promosi tarif murah hanya sementara sebesar 23%.

PEMBAHASAN

A. Persaingan antara Penyelenggara Telepon Seluler

Dalam persaingan dicermati 3 aspek penting, yaitu :

1. Tarif

Pelanggan yang peka terhadap tariff, bila operator telepon seluler menurunkan tariff percakapan atau SMS yang murah, maka pelanggan akan cepat berpindah ke operator telepon seluler lain. Bila jumlah pelanggan yang pindah mencapai jutaan, maka akan memberikan pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan pelanggan. Kemudian tariff dasar yang telah berlaku tetap untuk kartu prabayar simpati pada area lokal sesama operator (on-net) adalah sebesar Rp.1.500,- dan lain operator (off-net) sebesar Rp.1.600,- dan mentari pada area lokal sesama operator sebesar Rp.1.400,- dan lain operator sebesar Rp.1.400, sedangkan XL bebas pada area lokal sesama operator sebesar Rp.750,- dan lain operator sebesar Rp.1.500,-. Artinya untuk sesama operator XL bebas lebih unggul, karena antara simpati dengan XL bebas selisih jauh sebesar Rp. 750,- dan mentari dengan XL bebas juga unggul dengan selisih sebesar Rp.650,-. Kemudian simpati dan mentari untuk lain operator selisihnya kecil dengan XL bebas hanya Rp.100,-, jadi persaingannya sangat ketat. Mengenai persaingan tariff promosi, karena tarifnya sangat murah dan jangka waktu berlakunya dibatasi sangat pendek berkisar 1 bulan hingga 3 bulan, maka tarif promosi tidak dapat menjadi standar perhitungan tariff, tetapi hanya untuk menarik pelanggan.

2. Jaringan

Pembangunan BTS-BTS dalam rangka meningkatkan kualitas jaringan telekomunikasi seluler diperlukan investasi yang sangat besar, sehingga para operator lebih tertarik membangun BTS-BTS didaerah potesial atau didaerah-daerah besar saja, mengingat peminat terhadap penggunaan telepon seluler sangat banyak. Pembangunan BTS-BTS pada tahun 2007 oleh 3 operator besar adalah Telkomsel sebesar 20.858 BTS, Indosat sebesar 10.760 BTS dan XL sebesar 11.157 BTS. Artinya semakin luas jaringan BTS yang tersebar seluruhIndonesia, maka kualitas jaringan semakin baik. Dalam hal ini telkomsel masih terbesar jaringan BTS yang dimilikinya, disusul dengan XL dan Indosat.

3. Layanan

Layanan yang dimiliki operator telepon seluler merupakan salah satu aspek yang penting dalam memberikan kepuasan kepada pelanggan. Layanan berupa fitur-fitur memberikan nilai tambah, terkadang layanan ini harus dimiliki operator dalam menarik simpati pelanggan. Suatu contoh fitur-fitur layanan yang dimiliki XL, yaitu : Panggilan Menunggu, Pengiriman Data/Faksimili, Identitas Pemanggil Ditampilkan, Multi Party Calling, Sambungan Langsung Internasional, SMS, GPRS dan MMS, Voice Mail Plus, Voice SMS, dan VoIP.

B. Bentuk persaingan antara penyelenggara telepon seluler

Dalam Undang-Undang RI. Nomor 36 tahun 1999 tentang Telekomunikasi ditegaskan penyelenggaraan telekomunikasi dilarang melakukan kegiatan yang dapat mengakibatkan terjadinya praktik monopoli dan persaingan usaha tidak sehat, artinya agar terjadi persaingan yang sehat antar penyelenggara telekomunikasi. Undang-Undang RI. Nomor 5 tahun 1999 tentang Larangan Usaha Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat juga menegaskan lagi dilarang melakukan kartel, persengkokolan dan sebagainya.

Kemudian para operator telepon seluler turut bersaing dalam tarif ritel dan SMS yang semakin lama semakin murah walaupun tarif murah ini masih dalam bentuk tarif promosi, artinya tarif yang berlaku pada waktu tertentu atau masa waktunya terbatas, tidak berlaku tetap. Hal ini juga akibat pengaruh kebijakan pemerintah dalam menetapkan penurunan biaya interkoneksi yang berlaku pada tanggal 1 April 2008.

C. Persaingan telepon seluler dapat meningkatkan penggunaan kartu prabayar

Persaingan antar operator seluler telah memberikan peningkatan penggunaan kartu prabayar yang sangat signifikan, terlihat 3 (tiga) operator seluler yang dominan meningkat penggunaan kartu prabayarnya, seperti PT.Telkomsel Tbk. tahun 2006 sebesar 33.935.000 dan tahun 2007 sebesar 45.977.000, jadi meningkat sebesar 12.042.000 atau 36% dan PT. Indosat Tbk. tahun 2006 sebesar 15.878.000 dan tahun 2007 sebesar 23.945.000, meningkat sebesar 8.067.000 atau 51% serta PT. Excelcomindo Pratama Tbk., tahun 2006 sebesar 9.141.000 dan tahun 2007 sebesar 14.988.000, meningkat sebesar 5.847.000 atau 64%.

D. Manfaat yang diperoleh masyarakat dari persaingan

penyelenggaraan telepon seluler

1. Tarif yang murah

Persaingan antara operator telepon seluler saat ini terfokus pada persaingan tarif voice atau suara dan SMS. Tarif telepon seluler dan SMS sudah sangat murah dan masyarakat pengguna sangat diuntungkan dengan pengeluaran biaya penggunaan pulsa yang sangat kecil. Pengeluaran biaya pemakaian telepon seluler dapat dilihat pada ARPU (Average revenue per user atau pendapatan rata-rata bulanan per pelanggan telepon seluler dihitung dengan membagi pendapatan jasa telepon seluler yang timbul setiap bulan) prabayar Simpati tahun 2006 sebesar Rp.83.000,- dan tahun 2007 sebesar Rp.84.000,-, ada kenaikan 1% atau Rp.1.000,-. dan ARPU prabayar Bebas XL tahun 2007 sebesar Rp. 47.000,.

2. Mendapatkan layanan bagus

Layanan yang bagus tentunya banyaknya fitur-fitur yang memberikan daya tarik sendiri bagi masyarakat pengguna kartu prabayar XL bebas ada 12 (dua belas) layanan standar, salah satunya adalah voice SMS dengan tarif pengiriman satu pesan Rp 500 (sebelum pajak). Penerima voice SMS tidak dikenakan biaya sama sekali selama berada di dalam jaringan XL).

3. Berkomunikasi cukup banyak

Manfaat berikutnya yang diperoleh dan digunakan masyarakat pengguna adalah dapat melakukan berkomunikasi cukup banyak kepada siapa saja dengan waktu penggunaan waktu yang cukup lama juga, tidak perlu merasa takut biaya pulsa akan menjadi besar, karena tarif percakapannya murah.

4. Berkomunikasi kapan saja

Masyarakat pengguna telepon seluler punya pilihan waktu untuk melakukan berkomunikasi pada time band (waktu jam sibuk dan tidak sibuk). Dengan adanya tarif yang murah tersebut masyarakat pengguna saat ini dapat kapan saja melakukan komunikasi baik pada jam sibuk tarifnya murah dan jam tidak sibuk malah gratis untuk sesama operator pada operator tertentu.

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Persaingan antara operator telepon seluler dapat dilihat dari 3 (tiga) aspek, yaitu tarif, jaringan dan layanan. Aspek tarif lebih dominan dari pada jaringan dan layanan, karena pembangunan jaringan dan inovási layanan memerlukan dukungan biaya yang cukup besar dan memerlukan jangka waktu yang cukup lama. Tarif operator seluler ada 2 (dua), yaitu tarif dasar dan tarif promosi.

2. Bentuk persaingan antara operator telepon seluler harus diciptakan persaingan yang sehat. Dalam Undang-undang telekomunikasi dan perlindungan konsumen dengan tegas melarang melakukan praktek persaingan monopoli dan persaingan tidak sehat. Persaingan yang ada saat ini dalam bentuk persaingan sempurna dengan 8 operator seluler.

3. Persaingan antara telepon seluler dapat meningkatkan penggunaan kartu prabayar, karena persaingan yang sehat akan menekan ketidak-efisiensi dan memberikan efisiensi pada operator, menciptakan inovási produk dan layanan dan memberikan nilai tambah bagi pelanggan.

4. Manfaat yang diperoleh masyarakat dari persaingan operator seluler, antara lain : adanya tarif yang murah dan sekaligus pelanggan mengeluarkan biaya pulsa yang sedikit, mendapatkan layanan yang bagus, berkomunikasi cukup banyak dan berkomunikasi kapan saja.

B. Saran

1. Persaingan antara operator telepon seluler yang menitik berat pada tarif yang murah hendaknya operator telepon seluler juga perhatikan kualitas jaringan dengan tetap melanjutkan pembangunan BTS-BTS di seruh daerah di Indonesia, termasuk daerah yang terpencil dan perbatasan. Kemudian sering itu layanan yang diberikan selalu perhatikan kebutuhan pelanggan.

2. Perlu dilanjutkan persaingan disegala aspek baik tarif, jaringan dan layanan serta bentuk-bentuk lain yang memberikan nilai tambah bagi masyarakat pengguna telepon seluler serta melaksanakan persaingan dengan tidak melakukan rekayasa data yang tidak benar.

3. Perlu kreatifitas bagi pembuat dan penemu inovási-inovasi produk dan layanan yang memberikan kepuasan masyarakat pengguna dan sekaligus memberikan keuntungan perusahaan yang berkelanjutan, sehingga masyarakat yang belum mendapatkan fasilitas telekomunikasi dapat juga menimati.

4. Manfaat yang diperoleh masyarakat perlu diperluas cakupannya, misalnya masyarakat dapat dengan mudah memperoleh informasi yang dibutuhkan baik dari sisi tarif maupun layanan fitur-fitur yang perlu sosialisasi dengan memanfaatkan media massa yang lebih informatif, transparan dan mudah dipahami.

Sumber:http://balitbang.depkominfo.go.id/2009/03/25/persaingan-telepon-seluler-dalam-upaya-meningkatkan-penggunaan-kartu-prabayar/

Understanding the Presidential Candidates’ Environmental Policies and Potential Stances for the Carbon Marke

  | Carbon Policy Lab Understanding the Presidential Candidates’ Environmental Policies and Potential Stances for the Carbon Market Indonesi...