"Bagi kami, jumlah tersebut belum apa-apa. Angka ini hanya sebagai tanda, seberapa jauh masyarakat dunia bisa saling menghubungkan diri. Hal ini juga mengindikasikan seberapa besar upaya Facebook untuk bisa menyatukan miliaran orang di dunia," ujar CEO Facebook Mark Zuckerberg, seperti dilansir melalui Yahoo Tech, Kamis (16/7/2009).
Jumlah tersebut mengindikasikan, Facebook telah menambah jumlah anggotanya sebanyak 50 juta lagi hanya dalam jangka waktu tiga bulan. Pasalnya, pada bulan April, Facebook menyatakan memiliki jumlah populasi sekira 200 juta.
"Namun begitu, jumlah ini memang berita yang menyenangkan bagi kami. Ini artinya, banyak orang di dunia yang menyadari kekuatan untuk 'stay connected' dengan apa saja yang mereka pedulikan di Facebook," ujar CEO muda ini.
Menurut data ComScore, pada bulan Mei, jumlah anggota Facebook dari Amerika mampu mengalahkan jumlah anggota MySpace. Kala itu, Facebook memiliki unique visitor sekira 70,278 juta yang berasal dari pengguna internet di Amerika. Sedangkan MySpace hanya 70,237 juta. Hal ini menjadikan Facebook sebagai situs paling populer di Amerika. (srn)
Membantu Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank Dalam Penerapan Sustainable Finance (Keuangan Berkelanjutan) - Environmental & Social Risk Analysis (ESRA) for Loan/Investment Approval - Training for Sustainability Reporting (SR) Based on OJK/GRI - Penguatan Manajemen Desa dan UMKM - Membantu Membuat Program dan Strategi CSR untuk Perusahaan. Hubungi Sdr. Leonard Tiopan Panjaitan, S.sos, MT, CSRA di: leonardpanjaitan@gmail.com atau Hp: 081286791540 (WA Only)
Friday, July 17, 2009
Populasi Facebook Capai 250 Juta Orang
JEJAK DIGITAL Memonitor Anak dan Menjaga Kendaraan
Salah satu konvergensi penting dalam kemajuan teknologi komunikasi adalah kehadiran teknologi GPS (Global Positioning System) yang tersedia secara gratis dan sekarang menjadi fitur standar dalam berbagai ponsel yang tersedia di pasaran. Penggunaannya pun tidak lagi hanya sekadar mencari arah memanfaatkan ketersediaan peta digital, tapi lebih luas lagi.
Sejak kehadiran teknologi GPS yang tersedia untuk konsumen umum, eksplorasi terhadap teknologi GPS memang dilakukan secara maksimal. Berbagai perusahaan mulai memperkenalkan penjejakan (
Awalnya, solusi penjejakan secara digital ini dimanfaatkan oleh berbagai perusahaan untuk mengawasi armada kendaraan yang lalu lalang di berbagai jalan raya mengangkut komoditas, penumpang, maupun keperluan lainnya. Pengembangan sistem ini masih dianggap terlalu mahal dan tidak bisa mencapai skala ekonomi yang memadai untuk dikembangkan.
Sekarang, produk penjejakan digital menggabungkan teknologi GPS dan GSM mulai tersedia secara luas dan memberikan kemungkinan pemanfaatan yang berbeda, misalnya para orangtua sekarang memungkinkan untuk memonitor dan menjejak anak- anak mereka selepas sekolah atau pada saat liburan di mana pun mereka berada.
Produk yang dicoba
Pemakaiannya sederhana, cukup menyediakan SIM Card dan memasang aplikasi di komputer. Data koordinat yang dikirim perangkat SpeedNAV ini diterima pada sebuah server dan komputer yang kita gunakan terhubung melalui jaringan internet secara mudah akan memberikan rute kendaraan dan kecepatan yang ditempuh (lihat foto bawah).
Perangkat SpeedNAV SN-911 (foto atas sebelah kiri) juga bisa digunakan untuk melakukan percakapan telepon karena tersedia tombol terima serta dilengkapi dengan nomor yang sudah diset pada perangkat tersebut. Dengan demikian, dalam keadaan darurat, seorang anak dengan mudah bisa menghubungi orangtuanya untuk meminta bantuan.
Perangkat penjejakan digital ini secara memberikan dimensi lain tentang kemajuan teknologi informasi dan menjadi konvergensi teknologi sebagai acuan yang menyenangkan dan menyelamatkan siapa saja.
Kamis, 16 Juli 2009 | 04:36 WIB
Source:http://koran.kompas.com/read/xml/2009/07/16/04364913/memonitor.anak.dan.menjaga.kendaraan
TEKNOLOGI SENTUH
Teknologi layar sentuh dalam lima tahun ke depan akan terus berkembang lebih luas, mengubah cara kita bekerja, bermain, dan menikmati hiburan digital.
Sebagai produk, iPhone sendiri sudah berevolusi memasuki generasi berikutnya dengan memperkenalkan produk
Tiba-tiba saja para produsen multinasional ponsel cerdas mulai memperkenalkan produk dengan teknologi layar sentuh, menggoda keseluruhan industri teknologi komunikasi informasi. Dalam waktu dekat akan diperkenalkan dengan sistem operasi Windows 7 buatan Microsoft yang memperkenalkan teknologi layar multisentuh yang dengan sendirinya juga akan menyeret para produsen monitor dan TV untuk mulai menghadirkan teknologi sentuh ini.
Teknologi sistem operasi baru Android yang dikembangkan
Tahun depan pun kita akan melihat kehadiran sistem operasi baru yang juga dikembangkan Google, berangkat dari aplikasi
Kamis, 16 Juli 2009 | 04:46 WIB
Source: http://koran.kompas.com/read/xml/2009/07/16/04464148/teknologi.sentuh
TEKANAN ASING Strategi Saling Menguntungkan
Kita heran kenapa yang menjadi sasaran regulator hanya produk Blackberry, produk ponsel cerdas yang memang tidak memiliki fenomena pertumbuhan yang tinggi diserap konsumen kecuali di Indonesia. Bagaimana dengan ponsel lain, seperti produk China yang murah meriah, iPhone buatan Apple yang dipatok dengan harga jual selangit, atau jenis ponsel cerdas lain seperti HTC buatan Taiwan.
Sepertinya regulator bekerja serampangan tanpa strategi dan menyebabkan kita kehilangan muka serta kehilangan potensi bisnis dengan kehadiran berbagai produk konsumtif yang menyerbu pelanggan telekomunikasi kita. Regulator bekerja ibarat ”orang suci” yang ingin melindungi konsumen dan mengharuskan pemegang merek untuk membuka pusat layanan atau produk Blackberry akan dianggap ilegal di Indonesia.
Kita tidak mau mengakui kalau tata cara impor kita karut-marut, menyebabkan maraknya perdagangan paralel yang menghadirkan pasar gelap Blackberry dan ponsel lain karena memang letak dan kondisi geografis kita, ditambah dengan perilaku birokrat yang memiliki potensi untuk terjadinya selundupan.
Yang tidak dipahami, kita semua dari regulator sampai konsumen berusaha menutup mata bahwa sifat layanan telekomunikasi dengan skema prabayar yang menyebabkan meledaknya penggunaan Blackberry karena memang skema layanan ini tidak ada di negara lain.
Dengan demikian, yang diharapkan dari pemerintah dan regulator adalah strategi baru yang mengikuti nuansa pertumbuhan dan perkembangan kemajuan
Para pemegang merek teknologi komunikasi dan informasi perusahaan multinasional harus memahami, untuk bisa menikmati pasar konsumen Indonesia yang masif harus juga didasari dengan perilaku yang saling menguntungkan, bukan hanya mencekoki kita dengan berbagai produk buatan mereka.
Kita tidak ingin memaksa perusahaan multinasional ini membuka pabrik pencetak digital, ponsel, komputer, dan lainnya di Indonesia. Tapi kita ingin, kalau mereka mau menikmati pasar Indonesia, mereka buka kantor perwakilan sebagai tanda keseriusan untuk menikmati pasaran Indonesia, bukan kantor cabang perusahaan mereka di Singapura.
Dengan demikian, mereka bisa menentukan langsung perkiraan kebutuhan pasar dan memberikan dampak nilai tambah karena berbagai pihak ikut diuntungkan, mulai dari toko, konsumen, pelayanan, jasa, hingga riset bisnis. Juga, mereka bisa mulai menetapkan
Akibatnya lagi, mereka juga ikut bertanggung jawab atas merebaknya paralel impor dan tunduk pada peraturan serta hukum Indonesia karena tidak mampu mengendalikan manajemen rantai pasokannya yang melulu dinikmati oleh rekan distributor mereka di luar negeri. Prinsipnya sederhana, sama-sama menguntungkan.(rlp)
Kamis, 16 Juli 2009 | 04:46 WIB
Source:http://koran.kompas.com/read/xml/2009/07/16/04460297/strategi.saling.menguntungkan
SEJARAH TELEVISI Sejarah TV Digital Baru Dimulai
Salahkan judul di atas? Bukankah sudah sejak beberapa tahun lalu teknologi pertelevisian sudah serba digital? Lalu, mengapa baru dikatakan sekarang sejarah televisi digital baru saja dimulai?
Sudah sejak tiga tahun lalu orang bisa menonton tayangan TV melalui telepon seluler yang harganya relatif tidak mahal. Padahal, semua orang tahu, telepon seluler sudah beroperasi secara digital.
Apakah ini juga bisa disebut perangkat digital? Tentu tidak. Perangkat itu tidak serta-merta bisa disebut TV atau telepon seluler TV digital. Sebab, pada dasarnya, pesawat TV baru yang bahkan bisa membuka berkas digital yang terdapat pada kartu memori atau USB masih menangkap siaran TV secara analog.
Migrasi teknologi analog ke digital ini tidak hanya sekadar mengikuti perkembangan baru, tetapi lebih pada upaya efisien-
Sejarah pertelevisian digital di Indonesia memang baru dimulai secara utuh, terutama sejak peluncuran pesawat TV digital yang pertama pada 9 Juni lalu. Perusahaan elektronik PT LG Electronics Indonesia (LGEIN) sekaligus meluncurkan dua versi TV digital pertamanya di Indonesia, yaitu seri 47LH50YD dan 55LH50YD.
Kedua pesawat TV ini sudah dilengkapi dengan tuner atau penerima siaran digital secara langsung, tidak perlu lagi menggunakan penerima khusus seperti set-top box (STB). Pengguna tinggal menancapkan antena yang biasa digunakan pada TV analog pada port-nya dan proses pemrograman otomatis (autotuning) sudah bisa dilaksanakan sama seperti TV konvensional.
TV digital pertama ini sekaligus menunjang siaran TV digital yang dicanangkan pada 20 Mei lalu, di mana selama ini penangkapan siaran percobaan ini masih menggunakan STB. Untuk siaran tidak berger (fixed reception) ini ditunjuk dua konsorsium, yaitu Konsorsium TVRI-Telkom dan Konsorsium Televisi Digital Indonesia. Secara total, yang mengudara saat ini ada 12 stasiun dan gambar bisa ditangkap di sekitar kawasan Jabodetabek.
Pada tahap awal masa transisi dari analog ke digital ini tentu akan menyulitkan kalau hanya memproduksi TV yang hanya bisa menerima siaran digital. Apalagi masa transisi itu akan berlangsung sampai tahun 2018. Selama ini siaran digital masih dianggap percobaan dan sebagian besar kanal TV di pita frekuensi UHF masih dipergunakan untuk siaran analog sehingga tidaklah mengherankan jika LGEIN menerapkan dua tuner (penerima) ganda sekaligus. Selain menangkap siaran digital, kedua TV yang diluncurkan juga bisa menangkap siaran analog seperti biasa, pemrograman stasiun TV bisa dilakukan secara otomatis maupun manual.
Dalam percobaan menggunakan TV seri 47LH50YD, Kompas sengaja menggunakan jenis antena dalam yang paling murah, dengan harapan akan memberikan daya tangkap yang paling minimal. Dengan antena dalam yang panjang kabelnya hanya sekitar 1 meter itu ternyata bisa menangkap ke-12 stasiun bertransmisi digital yang saat ini mengudara.
Memang ada satu-dua stasiun yang ditangkap tidak sempurna, tetapi jika digunakan antena luar, masalah ini pasti bisa segera teratasi.
Pada siaran digital hanya ada dua kondisi, jika bisa diterima normal, akan didapatkan gambar yang sempurna sama dengan kualitas asli yang dikirim. Jika tidak, gambar akan cacat sehingga gambar dan suara akan rusak, putus-putus (gambar maupun suara), sampai hilang sama sekali.
Berbeda dari sistem analog, penerimaan sempurna pun masih memungkinkan munculnya bayangan (ghost). Ini terjadi karena tuner menerima gelombang pantulan, baik dari gedung-gedung seperti kebanyakan di kota besar maupun oleh perbukitan. Kelemahan ini sudah dikoreksi pada rangkaian elektronik digital sehingga hanya sinyal terkuat yang diterima.
Penerimaan tidak sempurna pada sistem analog akan memunculkan gambar tidak jelas. Muncul gangguan noise pada gambar dan suara, mulai dari gambar suram sampai gambar menyemut, sementara suara juga bisa sayup-sayup sampai terputus-putus.
Penerimaan dengan tuner digital yang terintegrasi dalam chip membuat penerimaan digital lebih sempurna. Jika menggunakan kabel untuk menghubungkan ke pesawat, baik dari STB maupun tuner digital luar bisa mengurangi kualitas sekalipun mungkin sulit dibedakan dengan mata telanjang.
Daya transmisi dan tingginya antena pemancar ikut menentukan kualitas penerimaan gambar. Konsorsium TVRI-Telkom menggunakan pemancar digital berkekuatan 1,2 kW, sedangkan Konsorsium Televisi Digital Indonesia menggunakan pemancar dengan kekuatan 5 kW.
Salah satu kelemahan dari TV LCD adalah pada kemampuan merespons gerakan cepat sehingga sering menimbulkan cacat berupa gerakan kabur atau judder. Pihak LG menyempurnakan kemampuan ini dengan teknologi TruMotion 200 Hz sehingga mampu mereproduksi hingga 200 gambar setiap detik.
Hal ini masih diperkuat dengan kecepatan waktu respons (response time) hingga 2 milidetik. Kecepatan ini berguna untuk membuat gerakan gambar pada film dengan aksi cepat menjadi tampil lebih halus dan tak berbayang.
Penangkapan sinyal digital ini masih dalam kualitas standard definition (SD) yang sebenarnya tidak jauh berbeda dengan kualitas TV biasa. Kelebihannya, satu kanal analog bisa dipergunakan sampai enam kanal digital. Pada penangkapan high definition (HD) biasanya digunakan decoder terpisah. Biasanya siaran HD merupakan siaran TV berbayar.
Untuk tidak mengurangi kualitas gambar dan suara dari decoder ke pesawat TV, maka dihubungkanlah dengan kabel high definition multimedia interface (HDMI) atau sama seperti menghubungkan dengan pemutar Blu-ray. Untuk pesawat ini dibutuhkan HDMI versi 1.3 atau yang lebih tinggi. Penggunaan versi yang lebih rendah bisa menimbulkan kerdipan (flicker) atau bahkan tidak keluar gambar sama sekali.
Kelengkapan lain dari TV yang sudah lolos pengujian pihak Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT)—sebagai badan resmi yang ditunjuk pemerintah untuk melakukan pengujian setiap perangkat TV digital yang beredar di pasaran Indonesia—adalah adanya port USB 2.0. Selain memutar berkas musik MP3, juga membuka gambar dalam format JPEG dan film dalam format tertentu.
Sayang tidak disediakan sarana Bluetooth seperti yang ada pada seri lain. Dengan koneksi Bluetooth, pengguna bisa memutar musik, mendengarkan musik stereo tanpa kabel, ataupun membuka file lain dari perangkat seperti telepon seluler.
Kamis, 16 Juli 2009 | 04:40 WIB
Penulis:AW Subarkah
Source:http://koran.kompas.com/read/xml/2009/07/16/04404267/sejarah.tv.digital.baru.dimulai
Understanding the Presidential Candidates’ Environmental Policies and Potential Stances for the Carbon Marke
| Carbon Policy Lab Understanding the Presidential Candidates’ Environmental Policies and Potential Stances for the Carbon Market Indonesi...
-
PT Konsorsium Televisi Digital Indonesia (KTDI) menggelar uji coba siaran televisi digital di wilayah Jabotabek. Siaran uji coba itu merupak...
-
JAKARTA - PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) sangat sepakat mengenai ketentuan Bank Indonesia (BI) untuk membuat standarisasi sistem pembayaran pada...