Membantu Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank Dalam Penerapan Sustainable Finance (Keuangan Berkelanjutan) - Environmental & Social Risk Analysis (ESRA) for Loan/Investment Approval - Training for Sustainability Reporting (SR) Based on OJK/GRI - Penguatan Manajemen Desa dan UMKM - Membantu Membuat Program dan Strategi CSR untuk Perusahaan. Hubungi Sdr. Leonard Tiopan Panjaitan, S.sos, MT, CSRA di: leonardpanjaitan@gmail.com atau Hp: 081286791540 (WA Only)
Friday, July 17, 2009
Orang Amerika Gandrung Habiskan Waktu di Facebook
WASHINGTON - Saat ini Facebook memang tengah populer dan diakses jutaan pengguna internet di seluruh dunia, termasuk salah satunya adalah warga Amerika. Hasil survei terbaru menunjukkan, warga Amerika menghabiskan waktu lebih banyak untuk mengakses Facebook ketimbang situs-situs lainnya.
Populasi Facebook Capai 250 Juta Orang
"Bagi kami, jumlah tersebut belum apa-apa. Angka ini hanya sebagai tanda, seberapa jauh masyarakat dunia bisa saling menghubungkan diri. Hal ini juga mengindikasikan seberapa besar upaya Facebook untuk bisa menyatukan miliaran orang di dunia," ujar CEO Facebook Mark Zuckerberg, seperti dilansir melalui Yahoo Tech, Kamis (16/7/2009).
Jumlah tersebut mengindikasikan, Facebook telah menambah jumlah anggotanya sebanyak 50 juta lagi hanya dalam jangka waktu tiga bulan. Pasalnya, pada bulan April, Facebook menyatakan memiliki jumlah populasi sekira 200 juta.
"Namun begitu, jumlah ini memang berita yang menyenangkan bagi kami. Ini artinya, banyak orang di dunia yang menyadari kekuatan untuk 'stay connected' dengan apa saja yang mereka pedulikan di Facebook," ujar CEO muda ini.
Menurut data ComScore, pada bulan Mei, jumlah anggota Facebook dari Amerika mampu mengalahkan jumlah anggota MySpace. Kala itu, Facebook memiliki unique visitor sekira 70,278 juta yang berasal dari pengguna internet di Amerika. Sedangkan MySpace hanya 70,237 juta. Hal ini menjadikan Facebook sebagai situs paling populer di Amerika. (srn)
Kamis, 16 Juli 2009 - 11:42 wib
Sarie - Okezone
Source:http://techno.okezone.com/read/2009/07/16/55/239253/55/populasi-facebook-capai-250-jutaJEJAK DIGITAL Memonitor Anak dan Menjaga Kendaraan
Salah satu konvergensi penting dalam kemajuan teknologi komunikasi adalah kehadiran teknologi GPS (Global Positioning System) yang tersedia secara gratis dan sekarang menjadi fitur standar dalam berbagai ponsel yang tersedia di pasaran. Penggunaannya pun tidak lagi hanya sekadar mencari arah memanfaatkan ketersediaan peta digital, tapi lebih luas lagi.
Sejak kehadiran teknologi GPS yang tersedia untuk konsumen umum, eksplorasi terhadap teknologi GPS memang dilakukan secara maksimal. Berbagai perusahaan mulai memperkenalkan penjejakan (
Awalnya, solusi penjejakan secara digital ini dimanfaatkan oleh berbagai perusahaan untuk mengawasi armada kendaraan yang lalu lalang di berbagai jalan raya mengangkut komoditas, penumpang, maupun keperluan lainnya. Pengembangan sistem ini masih dianggap terlalu mahal dan tidak bisa mencapai skala ekonomi yang memadai untuk dikembangkan.
Sekarang, produk penjejakan digital menggabungkan teknologi GPS dan GSM mulai tersedia secara luas dan memberikan kemungkinan pemanfaatan yang berbeda, misalnya para orangtua sekarang memungkinkan untuk memonitor dan menjejak anak- anak mereka selepas sekolah atau pada saat liburan di mana pun mereka berada.
Produk yang dicoba
Pemakaiannya sederhana, cukup menyediakan SIM Card dan memasang aplikasi di komputer. Data koordinat yang dikirim perangkat SpeedNAV ini diterima pada sebuah server dan komputer yang kita gunakan terhubung melalui jaringan internet secara mudah akan memberikan rute kendaraan dan kecepatan yang ditempuh (lihat foto bawah).
Perangkat SpeedNAV SN-911 (foto atas sebelah kiri) juga bisa digunakan untuk melakukan percakapan telepon karena tersedia tombol terima serta dilengkapi dengan nomor yang sudah diset pada perangkat tersebut. Dengan demikian, dalam keadaan darurat, seorang anak dengan mudah bisa menghubungi orangtuanya untuk meminta bantuan.
Perangkat penjejakan digital ini secara memberikan dimensi lain tentang kemajuan teknologi informasi dan menjadi konvergensi teknologi sebagai acuan yang menyenangkan dan menyelamatkan siapa saja.
Kamis, 16 Juli 2009 | 04:36 WIB
Source:http://koran.kompas.com/read/xml/2009/07/16/04364913/memonitor.anak.dan.menjaga.kendaraan
TEKNOLOGI SENTUH
Teknologi layar sentuh dalam lima tahun ke depan akan terus berkembang lebih luas, mengubah cara kita bekerja, bermain, dan menikmati hiburan digital.
Sebagai produk, iPhone sendiri sudah berevolusi memasuki generasi berikutnya dengan memperkenalkan produk
Tiba-tiba saja para produsen multinasional ponsel cerdas mulai memperkenalkan produk dengan teknologi layar sentuh, menggoda keseluruhan industri teknologi komunikasi informasi. Dalam waktu dekat akan diperkenalkan dengan sistem operasi Windows 7 buatan Microsoft yang memperkenalkan teknologi layar multisentuh yang dengan sendirinya juga akan menyeret para produsen monitor dan TV untuk mulai menghadirkan teknologi sentuh ini.
Teknologi sistem operasi baru Android yang dikembangkan
Tahun depan pun kita akan melihat kehadiran sistem operasi baru yang juga dikembangkan Google, berangkat dari aplikasi
Kamis, 16 Juli 2009 | 04:46 WIB
Source: http://koran.kompas.com/read/xml/2009/07/16/04464148/teknologi.sentuh
TEKANAN ASING Strategi Saling Menguntungkan
Kita heran kenapa yang menjadi sasaran regulator hanya produk Blackberry, produk ponsel cerdas yang memang tidak memiliki fenomena pertumbuhan yang tinggi diserap konsumen kecuali di Indonesia. Bagaimana dengan ponsel lain, seperti produk China yang murah meriah, iPhone buatan Apple yang dipatok dengan harga jual selangit, atau jenis ponsel cerdas lain seperti HTC buatan Taiwan.
Sepertinya regulator bekerja serampangan tanpa strategi dan menyebabkan kita kehilangan muka serta kehilangan potensi bisnis dengan kehadiran berbagai produk konsumtif yang menyerbu pelanggan telekomunikasi kita. Regulator bekerja ibarat ”orang suci” yang ingin melindungi konsumen dan mengharuskan pemegang merek untuk membuka pusat layanan atau produk Blackberry akan dianggap ilegal di Indonesia.
Kita tidak mau mengakui kalau tata cara impor kita karut-marut, menyebabkan maraknya perdagangan paralel yang menghadirkan pasar gelap Blackberry dan ponsel lain karena memang letak dan kondisi geografis kita, ditambah dengan perilaku birokrat yang memiliki potensi untuk terjadinya selundupan.
Yang tidak dipahami, kita semua dari regulator sampai konsumen berusaha menutup mata bahwa sifat layanan telekomunikasi dengan skema prabayar yang menyebabkan meledaknya penggunaan Blackberry karena memang skema layanan ini tidak ada di negara lain.
Dengan demikian, yang diharapkan dari pemerintah dan regulator adalah strategi baru yang mengikuti nuansa pertumbuhan dan perkembangan kemajuan
Para pemegang merek teknologi komunikasi dan informasi perusahaan multinasional harus memahami, untuk bisa menikmati pasar konsumen Indonesia yang masif harus juga didasari dengan perilaku yang saling menguntungkan, bukan hanya mencekoki kita dengan berbagai produk buatan mereka.
Kita tidak ingin memaksa perusahaan multinasional ini membuka pabrik pencetak digital, ponsel, komputer, dan lainnya di Indonesia. Tapi kita ingin, kalau mereka mau menikmati pasar Indonesia, mereka buka kantor perwakilan sebagai tanda keseriusan untuk menikmati pasaran Indonesia, bukan kantor cabang perusahaan mereka di Singapura.
Dengan demikian, mereka bisa menentukan langsung perkiraan kebutuhan pasar dan memberikan dampak nilai tambah karena berbagai pihak ikut diuntungkan, mulai dari toko, konsumen, pelayanan, jasa, hingga riset bisnis. Juga, mereka bisa mulai menetapkan
Akibatnya lagi, mereka juga ikut bertanggung jawab atas merebaknya paralel impor dan tunduk pada peraturan serta hukum Indonesia karena tidak mampu mengendalikan manajemen rantai pasokannya yang melulu dinikmati oleh rekan distributor mereka di luar negeri. Prinsipnya sederhana, sama-sama menguntungkan.(rlp)
Kamis, 16 Juli 2009 | 04:46 WIB
Source:http://koran.kompas.com/read/xml/2009/07/16/04460297/strategi.saling.menguntungkan
Understanding the Presidential Candidates’ Environmental Policies and Potential Stances for the Carbon Marke
| Carbon Policy Lab Understanding the Presidential Candidates’ Environmental Policies and Potential Stances for the Carbon Market Indonesi...
-
PT Konsorsium Televisi Digital Indonesia (KTDI) menggelar uji coba siaran televisi digital di wilayah Jabotabek. Siaran uji coba itu merupak...
-
JAKARTA - PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) sangat sepakat mengenai ketentuan Bank Indonesia (BI) untuk membuat standarisasi sistem pembayaran pada...