Sunday, October 11, 2009

Telkom Optimistis "Backbone" Mataram Kupang Tepat Waktu



PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) optimistis menyelesaikan pembangunan backbone serat optik Mataram Kupang (Mataram-Kupang Cable System) sepanjang 1.041 km dengan tepat waktu. Meski , peresmian dimulainya proyek itu ditunda. Ket.Foto: Tumpukan pipa poly ethylene untuk kabel serat optik siap kirim di PT Rusli Vinion Sakti di Cileungsi, Bogor, Jawa Barat.

Demikian kata Vice President Public and Marketing Communication Telkom, Eddy Kurnia, Minggu (11/10) di Jakarta. Peresmian dijadwalkan 12 Oktober 2009 oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Namun karena jadwal Presiden padat, rencana peresmian dijadwal ulang.

Eddy Kurnia menegaskan, penundaan peresmian proyek yang juga dikenal sebagai bagian dari Proyek Palapa Ring tidak mengganggu jadwal proyek yang ditargetkan selesai tahun 2010. "Telkom akan terus fokus menyiapkan sebaik mungkin segala sesuatunya, baik proses maupun penggelarannya," ujarnya.

Palapa Ring merupakan megaproyek pembangunan tulang punggung (backbone) serat optik yang diinisiasi oleh Pemerintah (Cq. Menkominfo), terdiri dari 35.280 kilometer serat optik bawah laut (submarine cable) dan 21.708 kilometer serat optik bawah tanah (inland cable). Kabelbackbone yang terdiri dari 7 cincin (ring) melingkupi 33 provinsi dan 460 kabupaten di Kawasan Timur Indonesia.

Mataram-Kupang Cable System merupakan bagian dari proyek pembangunan backbone di KTI yang mencakup Mataram-Kupang, Manado-Sorong, dan Fakfa k-Makassar. Proyek Mataram Kupang Cable System merupakan inisiatif Telkom untuk mendukung percepatan pembangunan di Kawasan Timur Indonesia (KTI) yang diharapkan selesai akhir September 2010.

Backbone serat optik Mataram Kupang (Mataram Kupang Cable System), memiliki 6 Landing Point di kota Mataram, Sumbawa Besar , Raba, Waingapu dan Kupang, serta 810 Km darat dengan 15 node di kota Mataram, Pringgabaya, Newmont, Taliwang, Sumbawa Besar, Ampang, Dompu, Raba, Labuhan Bajo, Ruteng, Bajawa, Ende, Maumere, Waingapu, dan Kupang.

Percepatan pembangunan backbone Matara Kupang didorong oleh perubahan mendasar pada layanan Telkom. "Bila pada masa lalu layananTelkom lebih banyak berbasis voice , maka dewasa ini telah berubah menjadi TIME (Telecommunication, Information, Media dan Edutainment)," jelas Edy Kurnia. Ia meyakini KTI sebagaimana wilayah lain di Indonesia sangat memerlukan layanan TIME untuk lebih memajukan wilayahnya.


MINGGU, 11 OKTOBER 2009 | 11:17 WIB
Laporan wartawan KOMPAS Haryo Damardono

JAKARTA, KOMPAS.com - http://bisniskeuangan.kompas.com/read/xml/2009/10/11/11171015/telkom.optimistis.backbone.mataram.kupang.tepat.waktu

PT Telkom Uji Coba Layanan TV Interaktif

PT Telkom menggelar uji coba terhadap layanan Internet Protocol Television (IPTV), Selasa (8/9).
Acara ini dihadiri pejabat di lingkungan Depkominfo serta Mitra Depkominfo yang terdiri dari pimpinan operator telekomunikasi, televisi, serta asosiasi antara lain APJII, Mastel, Aptel, dan KPI menjadi saksi uji coba layanan berteknologi baru ini untuk menonton televisi yang disebut TELKOM IPTV.

Vice President Public and Marketing Communication Telkom, Eddy Kurnia mengungkapkan, dengan keluarnya Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika No 30/PER/ MKOMINFO/8/2009 tentang Penyelenggaraan Layanan Televisi Protokol Internet (Internet Protocol Television/IPTV) di Indonesia tanggal 19 Agustus 2009, maka tidak ada keraguan lagi bagi Telkom untuk menggelar layanan IPTV kepada publik.

"Uji coba layanan IPTV Telkom ini menjadi satu bukti bahwa Telkom senantiasa berupaya memberikan yang terbaik bagi pelanggannya," ujar Vice President Public and Marketing Communication Tel kom, Eddy Kurnia. Telkom berharap layanan ini dapat menjadi pilihan utama bagi masyarakat modern yang haus akan informasi.

Sebagai penyedia jasa telekomunikasi terbesar di Indonesia, Telkom terus berbenah seiring perkembangan teknologi agar memenuhi kebutuhan pelanggan. "Salah satu nilai tambah yang akan diberikan ke pelanggan publik adalah IPTV, suatu layanan TV interaktif melalui jaringan Speedy. IPTV melengkapi Speedy sebagai layanan triple play yaitu 3 layanan voice , internet dan video dengan satu koneksi kepada pelanggan," ujar Eddy Kurnia.

Berbeda dengan layanan payTV yang ada saat ini, IPTV Telkom memiliki fitur interaktif yang sangat beragam, penonton dimungkinkan memilih program favoritnya tanpa perlu takut ketinggalan program favorit lainnya.

Hal tersebut dimungkinkan karena kemampuan layanan IPTV untuk merekam atau menghentikan gambar saat tayangan sedang berlangsung. Dengan demikian kendali atas program televisi sepenuhnya ada di tangan penonton (personal). Selain itu gambar yang dihadirkan juga memiliki kualitas yang jauh lebih tinggi bila dibandingkan dengan payTV yang ada saat ini.

Fitur-fitur lain yang dapat disediakan oleh IPTV adalah, Electronic Program Guide (EPG), yaitu: panduan pengaturan progam secara elektronik ; Digital Video Recording (DVR), yaitu fitur untuk merekam siaran langsung (real time broadcast) dalam jaringan server yang dapat diakses kapanpun diinginkan; Time-Shift TV, yaitu fitur untuk menghentikan gambar saat tayangan sedang disiarkan dan dapat dilanjutkan kembali tanpa ada yang terpotong; Pay Per View, yaitu siaran berbayar per gambar; Video on Demand (VoD) : layanan siaran video sesuai permintaan penonton; Music on Demand : layanan siaran musik sesuai permintaan penonton; dan Parental guide yaitu layanan untuk melindungi anak dan remaja dari siaran yang yang tidak diperuntukkan bagi usia mereka.

Penonton juga dimanjakan dengan fitur Game dan ke depannya akan dikembangkan juga layanan penunjang antara lain, shopping TV yaitu layanan bagi para penonton memesan dan membeli barang yang diminati saat menyaksikan sebuah tayangan televisi.

SELASA, 8 SEPTEMBER 2009 | 18:37 WIB
Laporan wartawan KOMPAS Haryo Damardono

JAKARTA, KOMPAS.com -http://bisniskeuangan.kompas.com/read/xml/2009/09/08/18374175/pt.telkom.uji.coba.layanan.tv.interaktif.

Saturday, October 10, 2009

'Sunat' Kuota Bandwidth: Telkomsel Kembalikan Kuota Normal Flash?

Jakarta - Di tengah hujan kritik dari pelanggan yang memprotes kebijakan Telkomsel menyunat kuota bandwith layanan mobile broadband Telkomsel Flash, tiba-tiba Telkomsel membuat kebijakan baru untuk mengembalikan kuota menjadi 2GB. Namun, ini hanya berlaku selama satu bulan.

Melalui pesan singkat, Telkomsel mengumumkan kebijakan baru tersebut kepada para pelanggan TelkomselFlash.

"Pelanggan Yth. Sbg wujud apresiasi kami terhadap pelanggan TELKOMSELFlash, selama 1 bulan (Tgl 1 s/d 31 Okt 09), Fair Use Paket TELKOMSELFlash Unlimited anda kembali ke kuota semula yaitu 2 GB. Setelah tgl tsb Fair Use Paket Anda kembali ke kondisi existing.Terimakasih," demikian isi sms yang diterima salah seorang pelanggan Flash.

Ada kesan kebijakan Telkomsel ini hanya setengah hati, karena pelanggan TelkomselFlash hanya dapat menikmati kuota normal sebesar 2 GB itu selama sebulan, mulai tanggal 1-31 Oktober 2009. Setelah tanggal tersebut, Fair Use Paket pelanggan akan kembali ke kondisi existing.

Dan meskipun dalam sms tersebut disebutkan bahwa kebijakan ini berlaku mulai tanggal 1 Oktober, namun pelanggan melaporkan bahwa sms pemberitahuan tersebut baru diterima hari ini, Jumat (9/10/2009) atau selang 8 hari setelah kebijakan tersebut diberlakukan.

Sebelumnya, operator seluler ini memberlakukan pemangkasan kuota bandwith tanggal 1 September 2009 lalu. Dimana untuk Paket Basic, pelanggan diberi kuota 500 MB dengan kecepatan maksimum 256 kbps dan Paket Advance 1 GB kecepatan maksimum 512 kbps, serta Paket Pro kecepatan maksimum 3,6 Mbps untuk 2 GB.

Jika penggunaan melebihi kuota secara otomatis kecepatan menjadi internet biasa. Paket Pro menjadi 128 kbps dan paket basic serta advance menjadi 64 kbps. Kebijakan ini mengundang protes keras dari banyak pelanggan. ( faw / wsh ) 



09 Oktober 2009
Source:http://www.detikinet.com/read/2009/10/09/094309/1218395/328/telkomsel-kembalikan-kuota-normal-flash

CTIA 2009: Genjot Peran Teknologi Wireless di Dunia Bisnis

San Diego - Dalam tiga hari ke depan, San Diego akan menjadi tuan rumah pagelaran CTIA Wireless IT & Entertainment 2009. Ajang unjuk gigi para penggiat industri wireless terbesar di Amerika Serikat tersebut untuk tahun ini akan mengambil tema mobile business.

Steve Largent, President & CEO CTIA - The Wireless Association mengatakan, tema ini berarti bagaimana mengimplementasikan dan mengambil manfaat teknologi wireless dalam berbagai bidang bisnis.

"Apapun bidangnya mulai dari dunia kesehatan, layanan keuangan, entertainment, energi hingga layanan transportasi," ujarnya ketika membuka acara yang digelar di San Diego Convention Center, Rabu (7/10/2009) waktu setempat.

Hal yang disajikan pun tak hanya soal aplikasi, namun juga menyangkut perkembangan teknologi dan arsitektur network. Untuk itu berbagai bidang yang masih terhubung industri wireless ikut ambil bagian dalam acara yang diselenggarakan hingga 9 Oktober 2009 tersebut.

Mulai dari komunitas pengguna, operator telekomunikasi, pengembang aplikasi, dan industri manufaktur. Di tempat ini, mereka diharapkan dapat berdialog, berbagi ilmu, jika perlu berdebat untuk mencari jalan terbaik dalam menjalankan mobile business.

Selain atas nama perusahaan, acara ini juga turut mengundang sejumlah pemain 'kelas kakap' dalam dunia IT dan Telekomunikasi sebagai pembicara.

Mereka antara lain Senior Vice President Yahoo Mobile David Ko, Co-Founder Qualcomm Irwin Mark Jacobs, President & CEO AT&T Mobility Consumer Markets Ralph de la Vega, hingga Paul Jacobs, Chairman of the Board 7 CEO Qualcomm. ( ash / fyk ) 



08 Oktober 2009
Source:http://www.detikinet.com/read/2009/10/08/103913/1217683/328/ctia-2009-genjot-peran-teknologi-wireless-di-dunia-bisnis

Industri Telko Indonesia Dinilai Kreatif

San Diego - Dengan ratusan juta penduduk membuat Indonesia menjadi pasar potensial untuk industri telekomunikasi. Namun tak hanya itu, kreativitas para pelaku industrinya juga sangat berperan dalam mempercantik citra Tanah Air.

Setidaknya itulah kesan yang didapat detikINETketika acara Regional Roundtable dengan Jing Wang, EVP Asia Pasifik, Timur Tengah dan Afrika Qualcomm di sela ajang Editor's Day yang berlangsung di San Diego, Amerika Serikat.

Dalam paparan Jing, meski dikategorikan dalam negara berkembang namun pasar telekomunikasi Indonesia dianggap sangat penting dan berpotensi besar. Hal ini tak hanya dilihat dari jumlah penduduknya, namun juga dari tren pasar dan pelaku industrinya.

Para pengembang dan operator di Indonesia dinilai begitu kreatif dan dinamis, karena banyak konten yang beredar dari pengembang lokal. "Operator pun ada yang menjual ponsel berbasis konten kristiani, islam, lagu Rock dan lainnya," tukasnya.

Produk-produk yang dimaksud Jing tersebut di antaranya merupakan ponsel Slank dan ponsel Esia Hidayah besutan Bakrie Telecom.

Selain itu menurut data yang dimiliki Qualcomm, dalam kurun waktu lima tahun ke depan, jumlah perangkat berbasis 3G yang digunakan di Indonesia diprediksi akan jauh melampui negara lain di Asia Tenggara + Australia dan Selandia Baru.

Indonesia diestimasi akan menguasai 42% pangsa pasar, sedangkan Malaysia hanya 7 persen, Australia 9 persen, Vietnam 16 persen, serta Filipina 13 persen.

Nah, mengomentari khusus masalah industri CDMA di Tanah Air. Jing menyoroti perihal ketersediaan frekuensi yang dianggapnya masih menjadi isu paling nyaring.

"Seperti soal tambahan frekuensi, ini menjadi masalah penting karena dapat dimanfaatkan para operator untuk mengejar pelanggan WCDMA. ARPU (Average User Per Unit) dari data diprediksi juga akan melonjak karena layanan ini," tandasnya.



07 Oktober 2009
Source:http://www.detikinet.com/read/2009/10/07/170250/1217199/328/industri-telko-indonesia-dinilai-kreatif

Understanding the Presidential Candidates’ Environmental Policies and Potential Stances for the Carbon Marke

  | Carbon Policy Lab Understanding the Presidential Candidates’ Environmental Policies and Potential Stances for the Carbon Market Indonesi...