Di tengah kemajuan teknologi komunikasi informasi, penyimpanan data menjadi persoalan serius bila tidak ditangani secara cepat dan akurat sehingga pada saat dibutuhkan ketersediaan berbagai data digital dalam berbagai format digital bisa secara efektif dan efisien digunakan siapa saja.
Selain cara mengakses dan menyimpan berbagai data digital tersebut, isu lain yang tidak kalah penting dengan semakin membengkaknya jumlah data digital ini adalah masalah keamanan karena sensitivitas data tersebut untuk berbagai kepentingan, terutama berkaitan dengan bisnis atau menyangkut masalah kerahasiaan, termasuk di tingkat pemerintahan.
Sejak lama kita memerhatikan kecepatan akses jejaring digital, khususnya terkait dengan jejaring internet, memang telah menimbulkan berbagai kecenderungan untuk menyimpan data yang diperoleh secara cepat tersebut. Kelipatan kecepatan akses jejaring digital internet menyebabkan terjadinya penambahan eksponensial untuk menyimpan data yang diakses.
Dengan demikian, penyimpanan digital yang bisa diandalkan menjadi terlalu penting dan tidak bisa diabaikan oleh mereka yang memang mengandalkan pekerjaannya dengan mengakses jejaring digital, baik dalam skala internet maupun intranet. Kecepatan akses data digital ini terbukti ikut menentukan keberhasilan berbagai perusahaan, termasuk usaha kecil menengah, untuk bekerja secara efektif dan efisien untuk bisa bersaing secara global.
Di sisi lain, pola penyimpanan yang semakin membesar juga mengharuskan secara paralel untuk melakukan pencadangan (backup) untuk memastikan data yang tersimpan dalam berbagai hard disk bisa terus-menerus tersedia, tidak rusak karena virus, atau rusak karena kegagalan perangkat keras hard disk.
Bisnis modern
Perusahaan asal Taiwan, QNAP Systems Inc, yang secara gencar sejak beberapa tahun belakangan ini memproduksi perangkat penyimpanan digital yang terkoneksi ke dalam jejaring digital (NAS), menghadirkan produk yang menarik perhatian setelah dalam beberapa saat sebelumnya menggunakan produk sejenis.
QNAP Systems memperkenalkan produk TS-639 Pro Turbo NAS sebagai produk andalan untuk menyimpan aset-aset digital secara aman, bisa diandalkan, serta memiliki kinerja tinggi. Memiliki enam penampang untuk memuat hard disk berbagai kapasitas, TS-639 Pro dilengkapi prosesor kecepatan tinggi 1,6 GHz, memori DRAM sebesar 1 GB, dua buah rongga gigabit Ethernet, serta memiliki fitur konfigurasi RAID 0/1/5/6 /5+ sebagai sistem penyimpanan dan pengarsipan masif.
Produk yang cocok untuk keperluan bisnis modern ini didukung dengan sistem kendali berbasis web yang sangat mudah digunakan siapa saja. Bahkan, fitur menarik lainnya adalah selain mampu menjadikan beberapa perangkat hard disk sebagai sebuah hard disk ukuran besar secara tunggal, TS-639 Pro ini juga memiliki fitur RAID secara online yang memudahkan migrasi dan ekspansi kapasitas kalau diperlukan.
Sisi lain yang juga tidak kalah menarik seperti pada produk QNAP sebelumnya adalah dukungan aplikasi yang tertanam dalam TS-639 Pro ini untuk menjadikan perangkat ini sebagai file server, FTP server untuk menyimpan atau mengambil data dari jarak jauh, serta replikasi yang dilakukan secara aman dengan teknologi enkripsi.
Produk NAS canggih ini juga mampu melakukan pertukaran hard disk secara hot-swap, tanpa harus memastikan perangkat terlebih dahulu. Kemampuan ini memungkinkan untuk terus mempertahankan kinerja TS-639 Pro tanpa harus mengganggu pekerjaan yang sedang berlangsung, dan data yang tersedia di dalamnya tetap aman.
Perimbangan
Fitur lain yang tidak kalah menarik adalah tersedianya dua buah rongga gigabit LAN yang bisa dikonfigurasi untuk mengambil alih satu sama lain (failover) bila terjadi kerusakan pada salah satu sambungan LAN. Fitur ini memastikan kalau akses ke berbagai data, bisa berlangsung terus-menerus tidak terganggu karena cacatnya salah satu rongga LAN.
Fitur lainnya dari kehadiran dua rongga LAN ini adalah memungkinkan terjadi pengimbangan (load balancing) lalu lintas data yang ke dan dari perangkat TS-639 Pro ini. Fitur ini melakukan agregasi pita jaringan untuk mendorong kecepatan pemindahan.
Selain itu, dengan dua rongga LAN ini, TS-639 Pro ini bisa memiliki dua buah alamat protokol internet (IP address), membagi kelompok kerja jaringan sesuai kebutuhan perkantoran. Menarik juga kalau usaha kecil menengah yang bergerak dalam penyediaan jasa digital bisa memanfaatkan produk QNAP ini untuk membangun situs web sendiri tanpa harus memiliki server yang besar.
Sebagai perangkat pusat data, QNAP TS-639 Pro menyenangkan untuk digunakan karena kemudahan penggunaannya serta ragam fitur yang dimilikinya. Dan, produk seperti TS-639 Pro ini akan menjadi andalan penting di tengah kemajuan teknologi komunikasi informasi.
Senin, 19 Oktober 2009 | 14:52 WIB
Penulis: Oleh Rene L Pattiradjawane
Source: http://tekno.kompas.com/read/xml/2009/10/19/14520691/40.tahun.internet
Membantu Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank Dalam Penerapan Sustainable Finance (Keuangan Berkelanjutan) - Environmental & Social Risk Analysis (ESRA) for Loan/Investment Approval - Training for Sustainability Reporting (SR) Based on OJK/GRI - Penguatan Manajemen Desa dan UMKM - Membantu Membuat Program dan Strategi CSR untuk Perusahaan. Hubungi Sdr. Leonard Tiopan Panjaitan, S.sos, MT, CSRA di: leonardpanjaitan@gmail.com atau Hp: 081286791540 (WA Only)
Thursday, October 29, 2009
Fitur Cerdas Melindungi Keamanan Mesin ATM
Kejahatan perbankan adalah persoalan yang berada di sekitar kita sehari-hari dan sering kali dianggap menjadi bagian dari kehidupan layaknya seperti kecelakaan lalu lintas di jalan raya. Kejahatan perbankan pun menjadi semakin canggih merugikan pihak bank dan nasabah secara bersamaan.
Kejahatan perbankan dalam bentuk fisik seperti penodongan atau perampokan setelah nasabah ke luar dari bank atau mesin anjungan tunai mandiri (ATM) selalu berada di sekeliling kita. Orang pun berharap banyak kepada pengelola bank untuk bisa memperbaiki jasa keamanan nasabah, terutama di dalam atau sekitar ATM yang sering kali bermasalah.
Banyak lokasi ATM yang diperdaya oleh orang-orang jahat mengambil keuntungan dari persoalan teknologi ATM sebagai ”kasir yang tidak berbicara.” Banyak kasus, misalnya, rongga kartu ATM dihambat dan nasabah harus menghubungi nomor telepon tertentu dari stiker yang tertera di bawahnya.
Setelah menelepon, nasabah diminta nomor rahasia identifikasi personal (PIN) dan pelaku kejahatan pun bergegas masuk ke mesin ATM yang sudah diincar mengambil kartu ATM nasabah tersebut. Dan, dengan leluasa rekening nasabah dikuras sebanyak mungkin menggunakan kartu ATM nasabah yang sah, nomor PIN yang sah, tetapi oleh orang jahat.
Celakanya, sering kali nasabah tidak berdaya dan meyakinkan pihak bank kalau dirinya menjadi korban kejahatan. Proses layanan bank sangat lambat, nasabah menjadi stres karena kehilangan uang dan, sialnya, uang pun tidak bisa kembali dianggap seperti tabrak lari di jalan raya.
Keamanan nasabah
Ini adalah dilema teknologi, ketika mesin ATM yang tersebar di sejumlah kota di Indonesia menjadi rentan kejahatan, mulai mengelabui nasabah sampai menggondol mesin ATM. Dan mungkin hanya di Indonesia mesin ATM harus dijaga satpam karena sangat rawan terhadap berbagai kejahatan.
Kemajuan teknologi komunikasi informasi sebenarnya memberikan alternatif lain terhadap persoalan ini dengan memperluas kemampuan solusi keamanan dan pengintaian dengan melakukan monitoring atas orang, benda, ataupun perilaku lain di lingkungan mesin ATM. Dan yang menarik, kemampuan ini sekarang tersedia secara terjangkau dan memiliki berbagai fitur teknologi termasuk algoritme yang canggih yang melakukannya.
Salah satu produk yang dicoba Kompas adalah Trendline buatan BlueStar SecuTech Inc, perusahaan asal China yang menyediakan teknologi perangkat keras dan lunak berupa ATM Specialized Digital Video Recording yang mampu memberikan perlindungan menyeluruh lingkungan mesin ATM.
Perangkat Trendline BSR-5003AMN memiliki penyimpanan digital yang memudahkan pengarsipan video digital untuk digunakan pada saat terjadinya kejahatan mesin ATM. Perangkat ini memiliki rongga video input untuk empat buat kamera analog, yang secara tersembunyi di simpan di dalam ruang mesin ATM.
Fitur menarik dari produk Trendline ini adalah kemampuan inteligensi algoritme perangkat lunaknya melakukan analisis video. Trenline memiliki algoritme yang mampu untuk melakukan identifikasi atas obyek yang hilang atau tidak dijaga di wilayah yang terlindungi.
Analisis ini termasuk kemampuan untuk mengenali poster atau stiker yang seharusnya tidak boleh ada pada mesin ATM, kamera yang tidak diotorisasi, ataupun obyek-obyek lain. Perangkat Trendline akan memonitor terus-menerus dan ketika terdeteksi akan memicu alarm bagi pihak keamanan bank untuk bertindak.
Fitur cerdas
Fitur lainnya menghitung orang (people counting), di mana jumlah orang pada daerah tertentu di dalam mesin ATM bisa ditentukan jumlahnya. Fitur ini sangat berguna, terutama untuk melindungi nasabah yang menarik uang pada malam hari ketika masuk sendirian ke dalam ruang mesin ATM.
Ada juga fitur yang memungkinkan untuk melindungi ruang tertentu dengan menggunakan fitur pagar semu (virtual fence), misalnya, hanya satu arah tertentu dalam ruang di bank yang bisa dilalui. Dan, ketika ada orang yang melanggarnya, alarm dipicu dan obyek yang tertangkap dalam kamera akan ditandai dengan segi empat berwarna dan diikuti geraknya.
Fitur ini juga dilengkapi dengan fitur lain yang disebut sebagai perlindungan perimeter, menetapkan semacam zona panas di mana wilayah tertentu tidak boleh ada obyek atau orang. Dan, yang paling canggih dari fitur Trendline ini adalah kemampuan untuk mendeteksi muka dengan masker.
Pendeteksian ini termasuk canggih bukan karena picu alarm bunyi karena orang masuk mesin ATM dengan helm, tetapi mampu mendeteksi orang yang menutup mulutnya dengan masker dan menggunakan topi walaupun mata dan hidungnya tidak ditutupi. Fitur ini tidak banyak dimiliki oleh perangkat sejenis yang tersedia di pasaran.
Dilengkapi koneksi jejaring digital LAN, perangkat Trendline ini bisa menjadi solusi menarik bagi perbankan untuk bisa melindungi diri dari kejahatan atas mesin ATM. Instalasi Trendline juga mudah dan bisa dilakukan secara cepat dan penggunaannya dengan perangkat antarmuka yang sederhana, tetapi memiliki fitur-fitur canggih, termasuk stempel hari dan waktu untuk memudahkan pencarian.
Melalui teknologi seperti Trendline ini dan ketika digunakan dengan nomor identifikasi tunggal yang akan diterapkan di Indonesia, akan mudah melacak siapa yang melakukan kejahatan atas mesin-mesin ATM yang marak terjadi selama ini. Dan, sekaligus memberikan perlindungan kepada nasabah untuk bertransaksi secara aman dan nyaman. (RLP)
Senin, 19 Oktober 2009 | 15:09 WIB
Source:http://tekno.kompas.com/read/xml/2009/10/19/1509501/40.tahun.internet
Kejahatan perbankan dalam bentuk fisik seperti penodongan atau perampokan setelah nasabah ke luar dari bank atau mesin anjungan tunai mandiri (ATM) selalu berada di sekeliling kita. Orang pun berharap banyak kepada pengelola bank untuk bisa memperbaiki jasa keamanan nasabah, terutama di dalam atau sekitar ATM yang sering kali bermasalah.
Banyak lokasi ATM yang diperdaya oleh orang-orang jahat mengambil keuntungan dari persoalan teknologi ATM sebagai ”kasir yang tidak berbicara.” Banyak kasus, misalnya, rongga kartu ATM dihambat dan nasabah harus menghubungi nomor telepon tertentu dari stiker yang tertera di bawahnya.
Setelah menelepon, nasabah diminta nomor rahasia identifikasi personal (PIN) dan pelaku kejahatan pun bergegas masuk ke mesin ATM yang sudah diincar mengambil kartu ATM nasabah tersebut. Dan, dengan leluasa rekening nasabah dikuras sebanyak mungkin menggunakan kartu ATM nasabah yang sah, nomor PIN yang sah, tetapi oleh orang jahat.
Celakanya, sering kali nasabah tidak berdaya dan meyakinkan pihak bank kalau dirinya menjadi korban kejahatan. Proses layanan bank sangat lambat, nasabah menjadi stres karena kehilangan uang dan, sialnya, uang pun tidak bisa kembali dianggap seperti tabrak lari di jalan raya.
Keamanan nasabah
Ini adalah dilema teknologi, ketika mesin ATM yang tersebar di sejumlah kota di Indonesia menjadi rentan kejahatan, mulai mengelabui nasabah sampai menggondol mesin ATM. Dan mungkin hanya di Indonesia mesin ATM harus dijaga satpam karena sangat rawan terhadap berbagai kejahatan.
Kemajuan teknologi komunikasi informasi sebenarnya memberikan alternatif lain terhadap persoalan ini dengan memperluas kemampuan solusi keamanan dan pengintaian dengan melakukan monitoring atas orang, benda, ataupun perilaku lain di lingkungan mesin ATM. Dan yang menarik, kemampuan ini sekarang tersedia secara terjangkau dan memiliki berbagai fitur teknologi termasuk algoritme yang canggih yang melakukannya.
Salah satu produk yang dicoba Kompas adalah Trendline buatan BlueStar SecuTech Inc, perusahaan asal China yang menyediakan teknologi perangkat keras dan lunak berupa ATM Specialized Digital Video Recording yang mampu memberikan perlindungan menyeluruh lingkungan mesin ATM.
Perangkat Trendline BSR-5003AMN memiliki penyimpanan digital yang memudahkan pengarsipan video digital untuk digunakan pada saat terjadinya kejahatan mesin ATM. Perangkat ini memiliki rongga video input untuk empat buat kamera analog, yang secara tersembunyi di simpan di dalam ruang mesin ATM.
Fitur menarik dari produk Trendline ini adalah kemampuan inteligensi algoritme perangkat lunaknya melakukan analisis video. Trenline memiliki algoritme yang mampu untuk melakukan identifikasi atas obyek yang hilang atau tidak dijaga di wilayah yang terlindungi.
Analisis ini termasuk kemampuan untuk mengenali poster atau stiker yang seharusnya tidak boleh ada pada mesin ATM, kamera yang tidak diotorisasi, ataupun obyek-obyek lain. Perangkat Trendline akan memonitor terus-menerus dan ketika terdeteksi akan memicu alarm bagi pihak keamanan bank untuk bertindak.
Fitur cerdas
Fitur lainnya menghitung orang (people counting), di mana jumlah orang pada daerah tertentu di dalam mesin ATM bisa ditentukan jumlahnya. Fitur ini sangat berguna, terutama untuk melindungi nasabah yang menarik uang pada malam hari ketika masuk sendirian ke dalam ruang mesin ATM.
Ada juga fitur yang memungkinkan untuk melindungi ruang tertentu dengan menggunakan fitur pagar semu (virtual fence), misalnya, hanya satu arah tertentu dalam ruang di bank yang bisa dilalui. Dan, ketika ada orang yang melanggarnya, alarm dipicu dan obyek yang tertangkap dalam kamera akan ditandai dengan segi empat berwarna dan diikuti geraknya.
Fitur ini juga dilengkapi dengan fitur lain yang disebut sebagai perlindungan perimeter, menetapkan semacam zona panas di mana wilayah tertentu tidak boleh ada obyek atau orang. Dan, yang paling canggih dari fitur Trendline ini adalah kemampuan untuk mendeteksi muka dengan masker.
Pendeteksian ini termasuk canggih bukan karena picu alarm bunyi karena orang masuk mesin ATM dengan helm, tetapi mampu mendeteksi orang yang menutup mulutnya dengan masker dan menggunakan topi walaupun mata dan hidungnya tidak ditutupi. Fitur ini tidak banyak dimiliki oleh perangkat sejenis yang tersedia di pasaran.
Dilengkapi koneksi jejaring digital LAN, perangkat Trendline ini bisa menjadi solusi menarik bagi perbankan untuk bisa melindungi diri dari kejahatan atas mesin ATM. Instalasi Trendline juga mudah dan bisa dilakukan secara cepat dan penggunaannya dengan perangkat antarmuka yang sederhana, tetapi memiliki fitur-fitur canggih, termasuk stempel hari dan waktu untuk memudahkan pencarian.
Melalui teknologi seperti Trendline ini dan ketika digunakan dengan nomor identifikasi tunggal yang akan diterapkan di Indonesia, akan mudah melacak siapa yang melakukan kejahatan atas mesin-mesin ATM yang marak terjadi selama ini. Dan, sekaligus memberikan perlindungan kepada nasabah untuk bertransaksi secara aman dan nyaman. (RLP)
Senin, 19 Oktober 2009 | 15:09 WIB
Source:http://tekno.kompas.com/read/xml/2009/10/19/1509501/40.tahun.internet
Internet Baru Dimanfaatkan Sebatas Kulit
Penggunaan internet yang bisa mendukung sistem-sistem dan aktivitas tersambung online 24 jam, baru dimanfaatkan sebatas permukaanya saja, belum sampai ke isinya. Sebab banyak institusi pemerintah, perguruan tinggi, hingga perkantoran yang masih menjalankan sistem maupun aktivitasnya secara manual.
Jika terus demikian, internet yang mendukung online akan malah sia-sia. Hal itu disampaikan pengamat teknologi informasi Wing Wahyu Winarno, di sela-sela acara Yogyakomtek, pameran komputer di Jogja Expo center (JEC) yang digelar 17-21 Oktober.
"Kita mesti berpikir, masa internet yang bisa online nonstop hanya digunakan untuk mengirim email, chatting , transfer data, download, dan membuka facebook. Apakah mencari informasi sebanyak-banyaknya, dan transaksi perbankan dan membayar tagihan telepon yang menjadi lebih mudah, juga sudah cukup?" paparnya.
Wing mengatakan, sistem online mestinya bisa dimanfaatkan lagi ke banyak sektor yang selama ini dianggap boros waktu, tenaga, dan biaya. Misalnya memudahkan urusan perpanjangan Surat Ijin Mengemudi (SIM) dan Sur at Tanda Nomor Kendaraan (STNK) sehingga seseorang yang merantau tidak perlu susah-suah pulang kampung. Selain itu, kampus-kampus juga mestinya bisa menggunakan internet online agar urusan membayar uang kuliah bisa diangsur.
"Mengapa tidak dijalankan sistem unik, misalnya kapan saja mahasiswa punya uang, bisa langsung dimasukkan sebagai cicilan uang kuliah. Jadi, membayar uang kuliah, atau uang-uang keperluan kuliah yang lain, bisa ringan karena tidak sekaligus," ujarnya.
Perguruan tinggi pun, menurut Wing, bisa saling bertukar informasi buku. Kampus-kampus kecil bisa menjalankan strategi ini. Menurutnya, tak perlu satu kampus membeli aneka buku yang komplet, karena akan memberatkan dari sisi biaya.
Timothy Siddik, Presiden Direktur Zyrex, dalam diskusi di JEC Sabtu lalu mengatakan, instansi-instansi pemerintah pun belum banyak yang mengerjakan urusan pengadaan barang dan jasa secara online. Akibatnya, banyak waktu, uang, dan tenaga yang terbuang.
Penulis: Lukas Adi Prasetya
Senin, 19 Oktober 2009 | 20:39 WIB
YOGYAKARTA, KOMPAS.com - http://tekno.kompas.com/read/xml/2009/10/19/20391867/internet.baru.dimanfaatkan.sebatas.kulit
Jika terus demikian, internet yang mendukung online akan malah sia-sia. Hal itu disampaikan pengamat teknologi informasi Wing Wahyu Winarno, di sela-sela acara Yogyakomtek, pameran komputer di Jogja Expo center (JEC) yang digelar 17-21 Oktober.
"Kita mesti berpikir, masa internet yang bisa online nonstop hanya digunakan untuk mengirim email, chatting , transfer data, download, dan membuka facebook. Apakah mencari informasi sebanyak-banyaknya, dan transaksi perbankan dan membayar tagihan telepon yang menjadi lebih mudah, juga sudah cukup?" paparnya.
Wing mengatakan, sistem online mestinya bisa dimanfaatkan lagi ke banyak sektor yang selama ini dianggap boros waktu, tenaga, dan biaya. Misalnya memudahkan urusan perpanjangan Surat Ijin Mengemudi (SIM) dan Sur at Tanda Nomor Kendaraan (STNK) sehingga seseorang yang merantau tidak perlu susah-suah pulang kampung. Selain itu, kampus-kampus juga mestinya bisa menggunakan internet online agar urusan membayar uang kuliah bisa diangsur.
"Mengapa tidak dijalankan sistem unik, misalnya kapan saja mahasiswa punya uang, bisa langsung dimasukkan sebagai cicilan uang kuliah. Jadi, membayar uang kuliah, atau uang-uang keperluan kuliah yang lain, bisa ringan karena tidak sekaligus," ujarnya.
Perguruan tinggi pun, menurut Wing, bisa saling bertukar informasi buku. Kampus-kampus kecil bisa menjalankan strategi ini. Menurutnya, tak perlu satu kampus membeli aneka buku yang komplet, karena akan memberatkan dari sisi biaya.
Timothy Siddik, Presiden Direktur Zyrex, dalam diskusi di JEC Sabtu lalu mengatakan, instansi-instansi pemerintah pun belum banyak yang mengerjakan urusan pengadaan barang dan jasa secara online. Akibatnya, banyak waktu, uang, dan tenaga yang terbuang.
Penulis: Lukas Adi Prasetya
Senin, 19 Oktober 2009 | 20:39 WIB
YOGYAKARTA, KOMPAS.com - http://tekno.kompas.com/read/xml/2009/10/19/20391867/internet.baru.dimanfaatkan.sebatas.kulit
Cuma 30 Perusahaan yang Dominasi Internet
Dalam dua tahun belakangan, Internet sudah berubah drastis secara infrastruktur maupun ekonomi. Hanya ada 30 perusahaan besar yang mendominasi dunia maya itu. Demikian menurut studi yang dilakukan Arbor Networks dan the University of Michigan.
Riset selama dua tahun itu menganalisis lebih dari 256 exabytes lalu lintas data di 110 operator cable, transit backbones, regional networks dan content providers di seluruh dunia, dan mendapatkan bahwa 30 “raksasa hiper” bertanggung jawab atas 30 persen lalu lintas di Internet.
Dalam 2009 Internet Observatory Report, Arbor Networks mengatakan bahwa lima tahun lalu lalu lintas Internet tersebar cukup merata di puluhan ribu situs dan server yang dikelola perusahaan besar. Namun kini konten hanya beredar di segelintir hosting, cloud dan para penyedia konten yang sangat besar.
Craig Labovitz,kepala peneliti, mengatakan bahwa setengah dari lalu lintas Internet pada tahun 2007 dihasilkan oleh 5000 – 10.000 perusahaan. Sejak saat itu, agregasi dari konten menyebabkan hanya 150 perusahaan yang kini bertanggung jawab atas lalu lintas dengan jumlah yang sama setiap harinya. Perusahaan yang paling banyak menghasilkan lalu lintas adalah Google, Yahoo dan Facebook.
Kemunduran ini merupakan akibat dari perubahan ekonomi, kolapsnya transit IP keseluruhan dan meningkatnya model bisnis yang digerakkan oleh iklan. Begitu jelas Labovitz.
"Internet adalah tentang konektivitas, jaringan-jaringan yang saling terkoneksi,” kata Labovitz. "Ini sangat hierarkial, dengan uang dan lalu lintas mengalir ke arah atas (ke para provider transit lapis-pertama). Namun kini konten lebih berharga dibandingkan konektivitas.”
Efek lain dari perubahan ekonomi adalah, selain konsolidasi konten, para penyedia konten besar seperti Google membangun hubungan langsung dengan para konsumennya, tanpa melalui para penyedia lapis-pertama.
Laporan Arbor juga menyoroti bagaimana aplikasi-aplikasi Internet pada dasarnya telah bermigrasi ke Web. Jika dulu protokol dan stack komunikasi khas aplikasi nyaris sebanyak jumlah pengembangnya, kini kebanyakan telah beralih ke sejumlah kecil web dan protokol video – biasanya Flash.
Dua belas tahun pertama Internet adalah tentang menghubungkan rumah dan bisnis. Ini adalah tentang teknologi. Sekarang konektivitas ada di mana-mana dan harganya merosot dan inovasi terjadi tidak di sana tetapi dalam konten – makin mendekati konsumen dan bisnis,” kata Labovitz.
"Dengan semakin cepat dan baiknya kualitas konten, wajah internet akan berubah, yang menggairahkan bagi perusahaan besar dan konsumen. Kita sedang memasuki era kedua dari Internet.”
Rabu, 14 Oktober 2009 | 15:31 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com –http://tekno.kompas.com/read/xml/2009/10/14/15315772/cuma.30.perusahaan.yang.dominasi.internet
Riset selama dua tahun itu menganalisis lebih dari 256 exabytes lalu lintas data di 110 operator cable, transit backbones, regional networks dan content providers di seluruh dunia, dan mendapatkan bahwa 30 “raksasa hiper” bertanggung jawab atas 30 persen lalu lintas di Internet.
Dalam 2009 Internet Observatory Report, Arbor Networks mengatakan bahwa lima tahun lalu lalu lintas Internet tersebar cukup merata di puluhan ribu situs dan server yang dikelola perusahaan besar. Namun kini konten hanya beredar di segelintir hosting, cloud dan para penyedia konten yang sangat besar.
Craig Labovitz,kepala peneliti, mengatakan bahwa setengah dari lalu lintas Internet pada tahun 2007 dihasilkan oleh 5000 – 10.000 perusahaan. Sejak saat itu, agregasi dari konten menyebabkan hanya 150 perusahaan yang kini bertanggung jawab atas lalu lintas dengan jumlah yang sama setiap harinya. Perusahaan yang paling banyak menghasilkan lalu lintas adalah Google, Yahoo dan Facebook.
Kemunduran ini merupakan akibat dari perubahan ekonomi, kolapsnya transit IP keseluruhan dan meningkatnya model bisnis yang digerakkan oleh iklan. Begitu jelas Labovitz.
"Internet adalah tentang konektivitas, jaringan-jaringan yang saling terkoneksi,” kata Labovitz. "Ini sangat hierarkial, dengan uang dan lalu lintas mengalir ke arah atas (ke para provider transit lapis-pertama). Namun kini konten lebih berharga dibandingkan konektivitas.”
Efek lain dari perubahan ekonomi adalah, selain konsolidasi konten, para penyedia konten besar seperti Google membangun hubungan langsung dengan para konsumennya, tanpa melalui para penyedia lapis-pertama.
Laporan Arbor juga menyoroti bagaimana aplikasi-aplikasi Internet pada dasarnya telah bermigrasi ke Web. Jika dulu protokol dan stack komunikasi khas aplikasi nyaris sebanyak jumlah pengembangnya, kini kebanyakan telah beralih ke sejumlah kecil web dan protokol video – biasanya Flash.
Dua belas tahun pertama Internet adalah tentang menghubungkan rumah dan bisnis. Ini adalah tentang teknologi. Sekarang konektivitas ada di mana-mana dan harganya merosot dan inovasi terjadi tidak di sana tetapi dalam konten – makin mendekati konsumen dan bisnis,” kata Labovitz.
"Dengan semakin cepat dan baiknya kualitas konten, wajah internet akan berubah, yang menggairahkan bagi perusahaan besar dan konsumen. Kita sedang memasuki era kedua dari Internet.”
Rabu, 14 Oktober 2009 | 15:31 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com –http://tekno.kompas.com/read/xml/2009/10/14/15315772/cuma.30.perusahaan.yang.dominasi.internet
PERUBAHAN IKLIM PBB: Pesimistis KTT Kopenhagen Hasilkan Kesepakatan Baru
Hanya beberapa minggu sebelum pelaksanaan konferensi internasional mengenai perubahan iklim, di Kopenhagen, Denmark, Perserikatan Bangsa-Bangsa memberikan sinyal tidak berharap banyak akan tercapainya kesepakatan mengenai sebuah traktat baru untuk melambatkan tingkat kerusakan akibat pemanasan iklim global.
Janos Pasztor, direktur di Tim Pendukung Sekjen PBB untuk Isu Perubahan Iklim, Senin (26/10), mengungkapkan, sulit untuk mengukur sejauh mana konferensi itu bisa menghasilkan karena Kongres AS belum menyetujui usulan undang-undang terkait iklim. Selain itu, negara- negara industri belum sepakat mengenai target pengurangan emisi karbon dioksida mereka atau pendanaan untuk membantu negara sedang berkembang membatasi tingkat emisinya.
Sekjen PBB Ban Ki-moon telah menjadikan dihasilkannya sebuah traktat baru perubahan iklim sebagai prioritas tertingginya. Secara khusus, Sekjen PBB telah menjadi tuan rumah KTT Perubahan Iklim pada 22 September untuk menggalang dukungan politik bagi disepakatinya sebuah traktat baru itu. Ban Ki-moon pun melakukan banyak perjalanan untuk membangun momentum politik bagi tercapainya kesepakatan global untuk menggantikan Protokol Kyoto yang dihasilkan pada tahun 1997, yang hanya mensyaratkan 37 negara industri untuk mengurangi tingkat emisi mereka.
”Ada kegiatan yang luar biasa di pemerintahan-pemerintahan di sejumlah ibu kota negara maupun secara internasional untuk menajamkan hasil konferensi perubahan iklim di Kopenhagen, awal Desember mendatang. Hal itu merupakan sebuah perkembangan baik karena kepemimpinan politik sangat penting untuk menghasilkan kesepakatan itu,” papar Pasztor.
Akan tetapi, dia mengindikasikan Kopenhagen kemungkinan besar tidak akan menghasilkan sebuah traktat, tetapi hanya akan mendorong pemerintahan di sejumlah negara untuk bertindak sejauh mungkin mengisi kesepakatan yang akan dihasilkan.
”Sekjen meyakini bahwa kita harus menjaga momentum politik yang dibangun oleh 101 kepala negara dan pemerintahan yang menghadiri KTT perubahan iklim dan terus mengejar sebuah kesepakatan yang ambisius, yang secara politis mengikat di Kopenhagen. Kita harus menyusun sebuah jalan yang jelas masa perundingan masa depan pasca-Kopenhagen, yang mengarah kepada sebuah kesepakatan global yang mengikat,” kata Pasztor.
Demokrat dorong
Dari AS dilaporkan, kubu Demokrat di Senat AS terus berupaya mencapai kemajuan dalam meloloskan undang-undang perubahan iklim untuk mendorong tercapainya kesepakatan pada konferensi di Kopenhagen.
Sebuah komite Senat melakukan dengar pendapat tingkat tinggi pekan ini, tetapi penerimaan oleh semua anggota Senat belum mungkin dicapai tahun ini. Penerimaan oleh Senat, tahun ini atau tahun berikutnya, sebagian akan tergantung dari tekanan yang dihadapi para anggota parlemen itu di negara-negara bagian yang diwakilinya. Menarik dukungan dari anggota Demokrat yang moderat, bersama sedikitnya beberapa dari sedikit anggota Republik berhaluan tengah, di beberapa dari negara-negara bagian itu dinilai sangat mendasar.
Banyak negara bagian di AS memang masih keberatan untuk menurunkan tingkat emisi karena menganggap akan mengganggu aktivitas ekonomi mereka, khususnya di banyak negara bagian penghasil batu bara, seperti West Virginia, Montana, dan Indiana.
Sementara itu, sebuah laporan baru mengenai dampak perubahan iklim terhadap garis pantai Australia yang membentang panjang memaksa warga Australia untuk memikirkan apa yang tidak pernah terpikirkannya, yaitu hidup menjauh dari pantai. Padahal tinggal dan kehidupan di pantai dianggap merupakan identitas nasional Australia. Sekitar 80 persen rakyat negara itu tinggal di sepanjang garis pantai.
Laporan yang disampaikan ke parlemen, Senin, menyebutkan, setelah melakukan penelitian selama 18 bulan, disarankan agar para pejabat mempertimbangkan kemungkinan melarang warga tinggal di wilayah-wilayah rentan di sepanjang pantai. Laporan komite lingkungan Pemerintah Australia itu memperingatkan, ribuan kilometer garis pantai Australia berada dalam bahaya akibat naiknya permukaan air laut.
Alan Stokes, Direktur Eksekutif Gugus Tugas Nasional Seachange, mengatakan, pelarangan pembangunan di sejumlah wilayah pantai diperlukan jika pemerintah ingin menghindari jatuhnya korban manusia dalam jumlah banyak akibat bencana alam, seperti tsunami.
Laporan itu memberikan 47 rekomendasi bahwa Australia bisa lebih siap menghadapi pengaruh perubahan iklim. Tidak disebutkan pemerintah harus memaksa rakyat untuk pindah lebih ke dalam menjauhi pantai. Akan tetapi, gugus tugas ini mengusulkan agar sebuah kelompok independen mendalami apakah pemerintah
harus melakukan pemaksaan tersebut.(AP/Reuters/OKI)
Rabu, 28 Oktober 2009 | 03:21 WIB
New York, Senin - http://cetak.kompas.com/read/xml/2009/10/28/03211488/pbb.pesimistis.ktt.kopenhagen.hasilkan.kesepakatan.baru
Janos Pasztor, direktur di Tim Pendukung Sekjen PBB untuk Isu Perubahan Iklim, Senin (26/10), mengungkapkan, sulit untuk mengukur sejauh mana konferensi itu bisa menghasilkan karena Kongres AS belum menyetujui usulan undang-undang terkait iklim. Selain itu, negara- negara industri belum sepakat mengenai target pengurangan emisi karbon dioksida mereka atau pendanaan untuk membantu negara sedang berkembang membatasi tingkat emisinya.
Sekjen PBB Ban Ki-moon telah menjadikan dihasilkannya sebuah traktat baru perubahan iklim sebagai prioritas tertingginya. Secara khusus, Sekjen PBB telah menjadi tuan rumah KTT Perubahan Iklim pada 22 September untuk menggalang dukungan politik bagi disepakatinya sebuah traktat baru itu. Ban Ki-moon pun melakukan banyak perjalanan untuk membangun momentum politik bagi tercapainya kesepakatan global untuk menggantikan Protokol Kyoto yang dihasilkan pada tahun 1997, yang hanya mensyaratkan 37 negara industri untuk mengurangi tingkat emisi mereka.
”Ada kegiatan yang luar biasa di pemerintahan-pemerintahan di sejumlah ibu kota negara maupun secara internasional untuk menajamkan hasil konferensi perubahan iklim di Kopenhagen, awal Desember mendatang. Hal itu merupakan sebuah perkembangan baik karena kepemimpinan politik sangat penting untuk menghasilkan kesepakatan itu,” papar Pasztor.
Akan tetapi, dia mengindikasikan Kopenhagen kemungkinan besar tidak akan menghasilkan sebuah traktat, tetapi hanya akan mendorong pemerintahan di sejumlah negara untuk bertindak sejauh mungkin mengisi kesepakatan yang akan dihasilkan.
”Sekjen meyakini bahwa kita harus menjaga momentum politik yang dibangun oleh 101 kepala negara dan pemerintahan yang menghadiri KTT perubahan iklim dan terus mengejar sebuah kesepakatan yang ambisius, yang secara politis mengikat di Kopenhagen. Kita harus menyusun sebuah jalan yang jelas masa perundingan masa depan pasca-Kopenhagen, yang mengarah kepada sebuah kesepakatan global yang mengikat,” kata Pasztor.
Demokrat dorong
Dari AS dilaporkan, kubu Demokrat di Senat AS terus berupaya mencapai kemajuan dalam meloloskan undang-undang perubahan iklim untuk mendorong tercapainya kesepakatan pada konferensi di Kopenhagen.
Sebuah komite Senat melakukan dengar pendapat tingkat tinggi pekan ini, tetapi penerimaan oleh semua anggota Senat belum mungkin dicapai tahun ini. Penerimaan oleh Senat, tahun ini atau tahun berikutnya, sebagian akan tergantung dari tekanan yang dihadapi para anggota parlemen itu di negara-negara bagian yang diwakilinya. Menarik dukungan dari anggota Demokrat yang moderat, bersama sedikitnya beberapa dari sedikit anggota Republik berhaluan tengah, di beberapa dari negara-negara bagian itu dinilai sangat mendasar.
Banyak negara bagian di AS memang masih keberatan untuk menurunkan tingkat emisi karena menganggap akan mengganggu aktivitas ekonomi mereka, khususnya di banyak negara bagian penghasil batu bara, seperti West Virginia, Montana, dan Indiana.
Sementara itu, sebuah laporan baru mengenai dampak perubahan iklim terhadap garis pantai Australia yang membentang panjang memaksa warga Australia untuk memikirkan apa yang tidak pernah terpikirkannya, yaitu hidup menjauh dari pantai. Padahal tinggal dan kehidupan di pantai dianggap merupakan identitas nasional Australia. Sekitar 80 persen rakyat negara itu tinggal di sepanjang garis pantai.
Laporan yang disampaikan ke parlemen, Senin, menyebutkan, setelah melakukan penelitian selama 18 bulan, disarankan agar para pejabat mempertimbangkan kemungkinan melarang warga tinggal di wilayah-wilayah rentan di sepanjang pantai. Laporan komite lingkungan Pemerintah Australia itu memperingatkan, ribuan kilometer garis pantai Australia berada dalam bahaya akibat naiknya permukaan air laut.
Alan Stokes, Direktur Eksekutif Gugus Tugas Nasional Seachange, mengatakan, pelarangan pembangunan di sejumlah wilayah pantai diperlukan jika pemerintah ingin menghindari jatuhnya korban manusia dalam jumlah banyak akibat bencana alam, seperti tsunami.
Laporan itu memberikan 47 rekomendasi bahwa Australia bisa lebih siap menghadapi pengaruh perubahan iklim. Tidak disebutkan pemerintah harus memaksa rakyat untuk pindah lebih ke dalam menjauhi pantai. Akan tetapi, gugus tugas ini mengusulkan agar sebuah kelompok independen mendalami apakah pemerintah
harus melakukan pemaksaan tersebut.(AP/Reuters/OKI)
Rabu, 28 Oktober 2009 | 03:21 WIB
New York, Senin - http://cetak.kompas.com/read/xml/2009/10/28/03211488/pbb.pesimistis.ktt.kopenhagen.hasilkan.kesepakatan.baru
Subscribe to:
Posts (Atom)
Understanding the Presidential Candidates’ Environmental Policies and Potential Stances for the Carbon Marke
| Carbon Policy Lab Understanding the Presidential Candidates’ Environmental Policies and Potential Stances for the Carbon Market Indonesi...
-
PT Konsorsium Televisi Digital Indonesia (KTDI) menggelar uji coba siaran televisi digital di wilayah Jabotabek. Siaran uji coba itu merupak...
-
JAKARTA - PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) sangat sepakat mengenai ketentuan Bank Indonesia (BI) untuk membuat standarisasi sistem pembayaran pada...