Thursday, December 9, 2010

Pengguna Wifi Diintai Penjahat Cyber

Dalam sebuah studi yang dilakukan di enam kota di Inggris mengungkapkan bahwa hampir 40.000 jaringan wifi beresiko tinggi digunakan oleh penjahat. Sebuah fakta yang dapat menyebabkan rentannya pembobolan informasi pribadi dari ribuan pengguna.

Serangan dapat dilakukan agar mereka bisa mencuri password dalam hitungan detik saja. Ini merupakan peringatan bagi 82 persen orang Inggris yang berpikir hubungan internet wifi mereka aman.

Dilansir melalui Telegraph, Jumat (15/10/2010), koneksi nirkabel menjadi semakin populer dikalangan pengguna internet sebagai akses untuk laptop atau perangkat iPad, sambil bergaya duduk di sofa atau bahkan di tempat tidur.

Namun mereka bisa rentan untuk digunakan oleh penjahat. Hacker dapat melakukan sambungan terselubung, menggunakannya untuk menyembunyikan aktifitas ilegal seperti menjual barang curian atau hanya mencoba untuk akses ke informasi pribadi, transaksi password dan username.

Hal ini tidak hanya terjadi di rumah jika pengguna berisiko jadi target hacker jahat. Karena satu dari enam pengguna nirkabel atau 16 persen secara teratur menggunakan jaringan publik di kafe atau hotel di mana hacker dapat mencuri username dan password pada tingkat lebih dari 350 jam.

Dari sebuah daya terungkap bahwa sebuah jaringan wifi palsu yang didirikan oleh para peneliti berhasil menjerat lebih dari 200 orang hanya dalam satu jam.

"Dengan pertumbuhan jumlah smartphone dan jaringan nirkabel, telah menjadi jauh lebih mudah bagi hacker untuk men-crack username dan password, yang memungkinkan mereka mengakses ke email, jaringan sosial, dan situs perbankan online dan bahkan untuk mengasumsikan identitas online korban mereka," tukas Jason Hart, senior vice president of CRYPTOCard.

"Ini penting bahwa kedua perusahaan dan individu berpikir sangat hati-hati tentang keamanan jaringan dan informasi apa yang mereka berikan saat online," sarannya.
(tyo)

15 Oktober 2010
Source:http://techno.okezone.com/read/2010/10/14/55/382612/55/pengguna-wifi-diintai-penjahat-cyber

Perancis Tahan Pelaku Cyber Crime 'Kakap'

Salah satu pendiri situs internet perdagangan informasi kartu kredit ilegal telah ditangkap oleh kepolisian Perancis. Hal ini diungkap berdasarkan data penyelidikan oleh Badan Intelijen dan Departmen Kehakiman Amerika Serikat (AS).

Vladislav Anatolieviech Horohorin ditangkap di bandara udara Nice dalam perjalanan dari Monako menuju Moskow, tempat dimana ia tinggal saat ini. Pria yang memiliki dua kewarganegaraan itu, Israel dan Ukraina, dituduh sebagai dalang pemalsuan kartu kredit. Tuduhan ini cukup beralasan karena badan intelijen AS telah melakukan penyelidikan dalam kurun yang cukup lama.

"Kami menyebut Horrorin sebagai 'BadB', satu dari lima pleaku cyber-crime terbesar di dunia. Dia adalah bagian dari jaringan internasional perdagangan informasi kartu kredit yang diambil dengan cara mencuri," ujar pihak intelijen AS, seperti yang dikutip dari Washington Post, Kamis (12/8/2010).

Horohorin biasa menggunakan forum online seperti, CarderPlanet, carder.su, dan badb.biz untuk menjual data kartu kredit yang tercuri. Kartu-kartu kredit tersebut biasa disebut sebagai 'dumps'.

Situs Badb.biz dituduh telah mencuri informasi kartu kredit milik 1 juta warga AS.

Pria berusia 27 tahun ini saat ini telah ditahan untuk sementara, menunggu ekstradisi setelah kepolisian Perancis yang akan menyerahkannya pada pihak perwakilan AS di negara tersebut.

12 Agustus 2010
Source:http://techno.okezone.com/read/2010/08/12/55/362434/55/perancis-tahan-pelaku-cyber-crime-kakap

MasterCard dan Visa Diserang Pendukung WikiLeaks

Hacker yang mengaku dari pendukung WikiLeaks melancarkan serangan ke situs kartu kredit ternama MasterCard dan Visa. Ini merupakan aksi kesekian kalinya atas 'pembalasan' setelah pendiri WikiLeaks Julian Assange ditangkap kepolisian London.

Para penjahat cyber itu beroperasi di bawah label "Operasi Payback" mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut. Dalam pesan Twitter-nya mereka mengaku menyebabkan masalah teknologi yang parah di website untuk MasterCard, yang secara sengaja menutup akses keuangan WikiLeaks beberapa hari yang lalu.

Sementara itu, pihak MasterCard sendiri mengakui adanya gangguan layanan yang melibatkan perusahaan sistem Secure Code untuk memverifikasi pembayaran online, tapi juru bicara James Issokson mengatakan konsumen masih bisa menggunakan kartu kredit mereka untuk transaksi yang aman. Demikian yang dilansir Huffington Post, Kamis (9/12/2010).

Serangan-serangan online ini adalah bagian dari gelombang dukungan untuk WikiLeaks yang melanda Internet. Melalui Twitter pesan-pesan solidaritas kelompok pendukung situs ini menggema, sedangkan halaman situs Facebook sudah mencapai 1 juta fans.

MasterCard adalah yang terbaru dalam serangkaian perusahaan Internet berbasis di AS, termasuk Visa, Amazon.com, PayPal Inc dan EveryDNS.

Catatan Admin:

Berikut adalah snapshot dari situs mastercard.com setelah serangan hacker pro wikileaks dimaksud (situs diakses tanggal 09 Desember 2010 jam 10.30 wib):

Tampilan situs mastercard.com setelah diserang hacker pro wikileaks                        

 Berikut adalah snapshot dari situs visa.com setelah serangan hacker pro wikileaks dimaksud (situs diakses tanggal 09 Desember 2010 jam 10.40 wib):

Tampilan situs visa.com setelah diserang hacker pro wikileaks

09 Des 2010
Source: http://techno.okezone.com/read/2010/12/09/55/401524/mastercard-dan-visa-diserang-pendukung-wikileaks

Friday, December 3, 2010

Bobol, Foto dan Video Seks 50 Artis Top

Sepasang hacker atau peretas dari Jerman berhasil membobol komputer 50 artis top dunia melalui virus Trojan. Para hacker itu diduga telah mengambil musik terbaru yang belum dirilis, kartu kredit, e-mail, dan gambar telanjang para artis tersebut.

Polisi melacak keberadaan dua peretas berusia 17 dan 23 tahun itu, dan menangkapnya setelah para peretas membual di internet terkait dengan keberhasilannya. Diduga, para peretas itu telah mengambil lagu-lagu terbaru dan video seks bintang terkenal, seperti Lady Gaga, Rihanna, dan Justin Timberlake

Para peretas itu juga menghadapi tuduhan pemerasan setelah berhasil mengantongi berbagai koleksi foto dan video seks para bintang top dunia tersebut. Dua peretas asal Duisburg, Jerman, itu mengakui kesalahannya di depan polisi setempat.

Penyelidikan dan pengembangan kasus ini melibatkan FBI dan Federal Police Service Jerman.

Sven Kilthau dari Universal Music Jerman yang bertanggung jawab atas publisitas bintang Lady Gaga dan Rihanna, mengatakan, kekhawatirannya. "Ini benar-benar menakutkan, seseorang tidak bisa merasa aman di mana pun berada," katanya, seperti dikutip Telegraph, Kamis (2/12/2010)

Polisi mensinyalir, kedua peretas menerobos komputer para artis top dunia itu dengan memanfaatkan virus Trojan, kemudian menguasai dan mengacak-acak isi komputer.

Bahkan gambar telanjang penyanyi Amerika Serikat, Kesha, telah diambil dan kemudian dipakai untuk memeras. Beruntung, Kesha (24) batal mengirim uang tebusan.

Tuduhan yang lebih bahaya, pasangan peretas itu telah mengambil lagu-lagu terbaru yang belum dirilis untuk kemudian dijual secara ilegal kepada produser gelap, alias pembajakan yang mendahului launching. Bisa dibayangkan berapa besar kerugiannya.

Kejahatan dunia maya ini telah membuat takut para manajemen yang mengelola publikasi para artis top dunia karena khawatir hal-hal sangat pribadi bisa dipulikasikan tanpa sepengetahuan pemiliknya, selain hak cipta mereka dilanggar. (Widodo)

03 Desember 2010
Source:http://tekno.kompas.com/read/2010/12/03/07594784/Bobol..Foto.dan.Video.Seks.50.Artis.Top.

Penyerang Wikileaks Sebut Dirinya "Hacktivist"

RAHASIA - Kalimat dalam dokumen diplomatik yang dirilis WikiLeaks dan menunjukkan Amerika Serikat memiliki senjata nuklir di Eropa, tepatnya di Jerman, Belanda dan Belgia.

Seseorang yang menyebut dirinya sebagai hacktivist (hacker + activist?) mengaku sebagai pelaku serangan terhadap situs web kontroversial Wikileaks. Sejak situs tersebut mengumumkan akan mengungkapkan lebih dari 250.000 dokumen rahasia milik Pemerintah AS, dua kali serangan jenis DDoS terjadi.

Serangan pertama terjadi beberapa jam sebelum dokumen-dokumen sensitif itu diunggah ke subdomain baru htttp://cablegate.wikileaks.org, Minggu (28/11/2010). Serangan DDoS kedua yang lebih masif dilaporkan terjadi Selasa (30/11/2010).

"Www.wikileaks.org - Tango Down - karena berusaha membahayakan kehidupan pasukan kita, 'aset lain', & hubungan luar negeri # WikiLeaks # gagal," tulis pengguna Twitter dengan nama @th3j35t3r dalam bahasa Inggris. Ia pun meledek sumber informasi Wikileaks dengan mengatakan, "Jika saya salah satu sumber Wikileaks saat ini, saya akan sedikit cemas. Jika mereka tidak dapat melindungi situsnya, bagaimana mereka melindungi sumbernya."

Bukan kali pertama Jester melakukan serangan untuk melumpuhkan situs web. Sebelumnya, ia juga mengaku telah melumpuhkan situs-situs yang disebutnya propaganda teroris. Jester menyebut dirinya hacktivist untuk kebaikan. Menghalangi jalur komunikasi untuk teroris, simpatisan, penyumbang, fasilitator, rezim yang menindas, dan orang buruk lainnya. Dalam video yang dimuat di blog-nya, ia mengaklaim sebagai mantan anggota militer—tanpa menyebutkan kesatuannya—dan sempat bertugas di Timur Tengah.

01 Desember 2010
Source:http://tekno.kompas.com/read/2010/12/01/10234219/Penyerang.Wikileaks.Sebut.Dirinya.Hacktivist

Understanding the Presidential Candidates’ Environmental Policies and Potential Stances for the Carbon Marke

  | Carbon Policy Lab Understanding the Presidential Candidates’ Environmental Policies and Potential Stances for the Carbon Market Indonesi...