Monday, November 2, 2009

Ekspor Indonesia Januari-September 2009 Turun 25,57%

Jakarta - Ekspor Indonesia periode Januari-September 2009 mencapai US$ 80,13 miliar atau turun 25,57% dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2008. Sementara ekspor nonmigas mencapai US$ 68,11 miliar atau menurun 18,21 persen.

Demikian disampaikan oleh Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Rusman Heriawan dalam jumpa pers di kantornya, Jalan DR Sutomo, Jakarta, Senin (2/11/2009).

Nilai ekspor Indonesia selama September 2009 saja tercatat US$9,83 miliar atau mengalami penurunan sebesar 6,75 persen dibanding ekspor Agustus 2009. Sementara bila dibanding September 2008 mengalami penurunan sebesar 19,92 persen.

"Penurunan kegiatan ekspor pada September karena Lebaran dan puasa. mungkin karena banyak hari liburnya sehingga kegiatan ekspor impor turun," ujar Rusman.

Ekspor nonmigas ke Jepang September 2009 mencapai angka terbesar yaitu US$1,09 miliar, disusul Amerika Serikat US$850,4 juta dan Cina US$704,3 juta, dengan kontribusi ketiganya mencapai 32,51 persen. Sementara ekspor ke Uni Eropa ( 27 negara ) sebesar US$1,11 miliar.

Sementara itu, selama Januari-September 2009 nilai impor mencapai US$68,33 miliar atau menurun 32,80 persen dibanding periode yang sama tahun 2008.

Nilai impor September 2009 mencapai US$8,56 miliar atau menurun 11,79 persen dibanding Agustus 2009 yang besarnya US$9,71 miliar.

Impor nonmigas September 2009 mencapai US$6,19 miliar atau menurun 24,37 persen dibanding impor Agustus 2009, sedangkan selama Januari-September 2009 mencapai US$55,19 miliar atau menurun 26,88 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.

Impor migas September 2009 mencapai US$2,37 miliar atau meningkat 56,02 persen dibanding impor Agustus 2009, sedangkan selama Januari-September 2009 mencapai US$13,14 miliar atau menurun 49,86 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.

Nilai impor nonmigas terbesar September 2009 masih sama seperti Agustus 2009 yaitu golongan barang mesin/pesawat mekanik dengan nilai US$1,15 miliar, yang menurun sebesar 13,63 persen dibanding bulan sebelumnya.

Negara pemasok barang impor nonmigas terbesar selama Januari-September 2009 masih ditempati oleh Cina dengan nilai US$9,48 miliar dengan pangsa 17,18 persen, diikuti Jepang US$6,89 miliar (12,48 persen) dan Singapura US$6,85 miliar (12,40 persen). Sementara impor nonmigas dari ASEAN mencapai 23,58 persen dan Uni Eropa sebesar 11,37 persen.

Impor menurut golongan penggunaan barang selama Januari-September 2009 dibanding periode yang sama tahun sebelumnya mengalami penurunan untuk semua golongan, yaitu impor barang konsumsi sebesar 28,17 persen, bahan baku/penolong sebesar 38,73 persen, dan barang modal sebesar 4,08 persen.

Dengan demikian, selama Januari-September 2009, Indonesia mengumpulkan surplus perdagangan sebesar US$ 11,8 miliar.
(dnl/qom)
Source:http://www.detikfinance.com/read/2009/11/02/150152/1233399/4/ekspor-indonesia-januari-september-2009-turun-2557 

20 Kebangkrutan Terbesar AS

Washington - Bank UKM terbesar di AS, CIT Group akhirnya mendaftarkan perlindungan kebangkrutan pada Minggu (1/11/2009). Kebangkrutan bank yang sudah menerima dana bailout pemerintah AS sebesar US$ 2,33 miliar itu kini menjadi salah satu yang terbesar di AS.

CIT didirikan pada tahun 1908 dan mencatat sejarah sebagai salah satu bank untuk segmen UKM yang terbesar di AS. Seiring terjadinya krisis, CIT Group pun tak luput dari goncangan.

CIT berharap statusnya sebagai kreditor sektor UKM bisa memenangkan dukungan politik setelah berjuang keras sejak awal tahun ini. Namun pada Juli, Federal Deposit Insurance Corp menolak untuk menjadi penjamin dalam penerbitan surat utang CIT. Perseroan pun harus berjuang keras untuk mencari pendanaan sendiri.

Sebuah kelompok pemegang obligasi CIT akhirnya memberikan pinjaman sebesar US$ 3 miliar pada Juli. Para pemegang saham juga bersedia menukar surat utang lama sebesar US$ 1 miliar dengan surat utang baru.

Langkah tersebut memang memberikan waktu bagi CIT untuk bernafas, meski masih memiliki utang yang tidak dijamin dan jatuh tempo pada November sebesar US$ 800 juta. Dan lebih dari US$ 3 miliar utang yang tidak dijamin jatuh tempo pada akhir Maret.

Pekan lalu, CIT berhasil mengamankan tambahan pendanaan sebesar US$ 4,5 miliar dari investor yang akan membantu mereka melewati proses kebangkrutan. Icahn pada Jumat lalu juga telah sepakat untuk memberikan fasilitas kredit sebesar US$ 1 miliar.

CIT akhirnya mendaftarkan perlindungan Chapter 11 di pengadilan Manhattan demi memperlancar proses restrukturisasi utangnya. Bank yang sudah berusia 101 tahun itu melaporkan total aset sebesar US$ 71 miliar dengan liabilities US$ 65 miliar, sehingga tercatat sebagai salah satu rekor kebangkrutan terbesar.

Berikut daftar 20 kebangkrutan terbesar di AS berikut nilai asetnya sejak tahun 1980, yang dikutip dari AFP, Senin (2/11/2009).


  1. Lehman Brother (bank), 15 September 2008, US$ 691 miliar
  2. Washington Mutual (bank), 26 September 2008, US$ 327,9 miliar.
  3. WorldCom (telekomunikasi), 21 Juli 2008, US$ 103,9 miliar.
  4. General Motors (otomotif), 1 Juni 2009, US$ 91 miliar.
  5. CIT (bank pinjaman), 1 November 2009, US$ 71 miliar.
  6. Enron (perdagangan energi), 2 Desember 2001, US$ 65,5 miliar.
  7. Conseco (asuransi), 17 Desember 2002, US$ 61,4 miliar.
  8. Chrysler (otomotif), 30 April 2009, US$ 39,3 miliar.
  9. Pacific Gas and Elctric (utilitas), 6 April 2001, US$ 36,1 miliar
  10. Texaco (minyak), 21 April 1987, US$ 34,9 miliar.
  11. Financial Corporation of America (bank), 9 Seotember 1988, US$ 33,8 miliar.
  12. Refco (perdagangan), 17 Oktober 2005, US$ 33,3 miliar.
  13. Indymac (bank), 31 Juli 2008, US$ 32,7 miliar.
  14. Global Crossing (telekomunikasi), 28 Januari 2002, US$ 30,1 miliar.
  15. Bank of New England (bank), 7 Januari 1991, US$ 29,7 miliar.
  16. Lyondell (kimia), 6 Januari 2009, US$ 27,4 miliar.
  17. Calpone (perusahaan listrik), 20 Desember 2005, US$ 27,2 miliar.
  18. New Century Financial Corporatuon (perdagangan), 2 April 2007, US$ 26,1 miliar.
  19. United Airlines (maskapai), 9 Desember 2002, US$ 25,2 miliar.
  20. Colonial Bank (bank), 14 Agustus 2009, US$ 25 miliar.
(qom/dro)
Source: http://www.detikfinance.com/read/2009/11/02/095414/1233010/5/20-kebangkrutan-terbesar-as?topnews 

Telkom Prediksi Penurunan Fix Lines di 2010

Jakarta - PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) memperkirakan penurunan sektor telepon tetap (fix lines) akan terus berlanjut di 2010. Untuk itu, perseroan mempersiapkan strategi khusus.

"Kami perkirakan EBITDA untuk sektor ini di tahun depan akan tetap menurun. Namun kami akan mengusahakan agar penurunannya tidak tajam," kata Direktur Utama TELKOM Rinaldi Firmansyah di kantornya Jalan Gatot Subroto Jakarta Senin (2/10/2009).

Meski ia tidak menyebutkan angka penurunan yang diprediksi, namun ia mengatakan kalau penurunan sektor fix lines sangat terkait dengan peralihan tren gaya hidup yang lebih memilih telepon berbasis selular.

Ia menjelaskan, tren penurunan pemakaian fixed lines memang terus menurun dari tahun ke tahun. Untuk itu, TLKM siap mengantisipasi dengan program yang menarik. Contohnya adalah paket bundling antara layanan fixed lines dengan layanan lain yang menjadi unggulan baru perseroan.

"Kami telah bersiap dengan paket pembayaran telepon tetap, dan terbukti ini menarik minat pelanggan," papar Rinaldi.

Selain itu, agar EBITDA layanan fixed lines tidak turun terlalu jauh, maka perseroan menghadirkan paket bundling antara flexi dengan telepon tetap. Layanan paket gabungan dengan Speedy juga jadi senjata TELKOM  agar pelanggan fixed lines tidak turun.

Strategi ini terbukti ampuh dalam menekan penurunan jumlah pelanggan dan EBITDA  di layanan Fixed lines.

Dalam laporan kinerja kuartal III ini tercatat total EBITDA naik dari Rp 25,98 triliun menjadi Rp 28,13 triliun. Secara margin terjadi kenaikan tipis 1,5%, dari 58,2% menjadi 59,7% pada akhir September 2009.

"EBITDA ini akan tetap turun di tahun depan, namun strategi ini akan kami terus lakukan untuk mencegah penurunan yang lebih tajam," imbuhnya.

(dro/dro)
Source:http://www.detikfinance.com/read/2009/11/02/175954/1233588/6/telkom-prediksi-penurunan-fix-lines-di-2010 

Thursday, October 29, 2009

Google Rilis Android 2.0 (Eclair) SDK


Jelang kehadiran smartphone terbaru yang menggunakan sistem operasi Android 2.0, Google merilis SDK (software develompment kit) yang bisa digunakan para pengembang untuk membuat aplikasi di Android lebih canggih. Dengan SDK tersebut, banyak aplikasi yang bisa dikembangkan berdasarkan fitur-fitur anyar yang disediakan Android 2.0. Ket.foto: Motorola Sholes

"Menggunakan sinkronisasi baru, account manager, dan contact API (application programming interface), Anda dapat membuat aplikasi yang memungkinkan pengguna untuk mensinkronisasi perangkatnya ke berbagai sumber kontak," ujar Xavier Ducrochet, kepala bagian teknologi di tim SDK Android dalam blognya.

Selain itu, pengembang juga bisa membuat aplikasi yang membuat penggunanya dapat mengakses berbagai pilihan komunikasi lebih cepat apakah email, SMS, instant messaging, dengan menggunakan fitur Quick Connect. Sementara, dengan Bluetooth API (application programming interface), aplikasi baru kini bisa dilengkapi fitur koneksi peer to peer.

Selain fitur-fitur tersebut, Android 2.0 yang merupakan versi teranyar sistem operasi berbasis open source buatan Google itu dilengkapi sejumlah fitur baru yang belum tersedia pada versi awal. Antara lain, digital zoom pada kamera, kontrol multitouch pada keypad, dan inbox email yang mengombinasikan pesan dari banyak akun. Android 2.0 juga mendukung Exchange untuk pengelolaan email dari pihak ketiga.

Android 2.0 yang sebelumnya disebut dengan kode Eclair merupakan versi pembaruan dari versi sebelumnya yang disebut Donut dan Cupcake. Meski demikian sejumlha perangkat smartphone yang beredar di pasaran akan menggunakan berbagai versi tersebut. Tidak semua perangkat bisa melakukan upgrade ke versi yang lebih tinggi.

Motorola Sholes yang bakal dirilis di AS akhir bulan ini akan menjadi perangkat pertama yang menggunakan Android 2.0 (Eclair).
WAH
Rabu, 28 Oktober 2009 | 19:09 WIB
JAKARTA, KOMPAS.comhttp://tekno.kompas.com/read/xml/2009/10/28/1909453/google.rilis.android.2.0.eclair.sdk

Stallman: Software Gratis Tak Bahayakan Bisnis Software


Pendiri The Free Software Movement, Richard Matthew Stallman menegaskan bahwa gerakan perangkat lunak bebas dan komunitas Open Source Software yang kini menggema di dunia, tidak berbahaya bagi bisnis perangkat lunak.

"Tidak ada yang perlu ditakutkan dengan gerakan dan komunitas open source. Bisnis pengembangan perangkat lunak tetap akan berjalan," kata Stallman, yang sedang berkunjung ke Indonesia pada 18 Oktober hingga 2 November pada pidatonya mengenai Free Software Movement, di Jakarta, Rabu (28/10).

Menurut dia, bisnis pengembangan perangkat lunak seharusnya mengkhususkan diri pada pelanggan tertentu yang membutuhkan software bersifat customized atau disesuaikan dengan kebutuhan. Software jenis ini berbeda dengan software sistem operasi yang harus ada untuk menjalankan komputer dan bersifat massal seperti software untuk PC.

"Untuk sistem operasi seperti ini, pilihlah yang gratis. Anda mendapat banyak keuntungan dengan ini," kata hacker terkenal asal AS itu.

Stallman meluncurkan Proyek GNU pada tahun 1984 yang berbasis perangkat lunak bebas dan melahirkan sistem operasi Linux yang bebas diakses (gratis) siapa pun dan terbuka sumber-sumber kodenya (open source) sehingga bisa dikembangkan ke berbagai program software lainnya.

Masuk kurikulum

Karena itu ia menganjurkan agar setiap sekolah di Indonesia mengajarkan mata pelajaran teknologi informasi yang menggunakan perangkat lunak dengan sumber kode terbuka dan tidak sekedar membeli perangkat lunak proprietary.

"Alasannya kenapa harus, pertama adalah uang. Sekolah tentu tidak mempunyai uang untuk membeli perangkat lunak proprietari. Sayangnya banyak sekolah tak mengerti dan tetap memakai, apa lagi promosinya begitu gencar," katanya.

Keuntungan berikutnya bagi sekolah yang menggunakan perangkat lunak open source ini adalah membuat semua siswa menjadi programmer di mana mereka diperkenankan mempelajari sumber kode software dan kemudian belajar mengubah dan menambah-nambahnya, ujarnya.

"Hanya dengan Free Open Source Software anda bisa seperti itu. Buat apa membeli sesuatu yang rahasia dan menjadikan anda hanya sebagai pengguna terus-menerus," katanya.

Keuntungan bagi pemerintah khususnya di negara-negara berkembang, lanjut dia, adalah kemandirian dari ketergantungan terhadap negara maju. Ia mengandaikan AS yang ingin menyerang Venezuela melalui sistem informasinya.

"Hal itu sangat dimungkinkan, jadi mengapa tidak mereka mencoba melindungi diri dengan tidak tergantung pada negara lain," katanya sambil menekankan pentingnya filosofi freedom (kemerdekaan) yang diusungnya dalam gerakan Free Software Movement.

WAH/ANT

Rabu, 28 Oktober 2009 | 20:11 WIB  
JAKARTA, KOMPAS.comhttp://tekno.kompas.com/read/xml/2009/10/28/20115753/stallman.software.gratis.tak.bahayakan.bisnis.software

Understanding the Presidential Candidates’ Environmental Policies and Potential Stances for the Carbon Marke

  | Carbon Policy Lab Understanding the Presidential Candidates’ Environmental Policies and Potential Stances for the Carbon Market Indonesi...