Wednesday, May 5, 2010

Indosat Keluarkan Mesin Isi Ulang Pulsa

Indosat coba mendongkrak layanan yang dimilikinya dengan melakukan beragam inovasi. Salah satunya dengan meluncurkan e-Galeri yang merupakan mesin untuk mengisi ulang pulsa.

e-Galeri sendiri adalah sebuah mesin yang dapat dimanfaakan untuk beragam transaksi seputar produk Indosat. Mulai dari memberi mengisi pulsa, membayar tagihan, serta beragam informasi seputar produk Indosat.

Bentuknya seperti mesin ATM, hanya saja penggunaannya sedikit berbeda. Untuk mengisi ulang pulsa misalnya, pengguna cukup memilih jumlah pulsa yang tertera di layar. masukan uang senilai dengan pulsa tersebut, dan seketika pulsa secara otomatis akan ditambahkan ke nomor yang dituju.

Selain e-Galeri, Indosat juga memamerkan layanan baru yang dipertontonkan di sela-sela acara ICT Expo 2010 yang digelar di Jakarta Convention Center, Rabu (5/5/2010).

Layanan tersebut adalah i-Buzz, yakni sebuah layanan pengiriman pesan yang dapat ditujukan ke para pengguna ponsel tertentu. Melalui layanan ini, si penerima pesan dapat mengakses konten-konten seperti film, musik, ataupun games.

Namun kedua fitur terbaru Indosat tersebut dikatakan merupakan awal dari sejumlah Inovasi yang akan mereka keluarkan di bulan Mei 2010. "e-Galeri sebagai awal inovasi kami, pokoknya di bulan Mei akan banyak sekali inovasi yang dilakukan oleh Indosat," ujar Teguh Prasetya, Group Head VAS Marketing Indosat. ( eno / ash )



05 Mei 2010
Source:http://www.detikinet.com/read/2010/05/05/135224/1351584/328/indosat-keluarkan-mesin-isi-ulang-pulsa/

UU Tipiti Disiapkan untuk Menjerat Penjahat Cyber

Departemen Komunikasi dan Informatika (Depkominfo) menjamin bahwa kehadiran Undang-undang Tindak Pidana Teknologi Informasi (UU Tipiti) sangat diperlukan untuk mengawasi tindak kejahatan di dunia maya. Ketika UU ini disahkan, penjahat cyber bersiaplah diberangus.

Dijelaskan Kepala Pusat Informasi dan Humas Depkominfo, Gatot S. Dewa Broto, penggodokan UU Tipiti itu sejatinya sudah lama dilakukan, sekitar sejak tiga tahun lalu dan hampir bersamaan dengan rancangan Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE).

"UU Tipiti ini untuk menghadapi kriminalitas di duniacyber. Jadi sebagai antisipasi untuk menghadapi semakin maraknya cybercrime, karena peraturan yang secara spesifik mengatur masalah cybercrime selama ini kan belum ada," ujarnya kepada detikINET, Rabu (6/1/2010).

Progress UU Tipiti sendiri saat ini sudah diajukan ke Program Legislasi Nasional (Prolegnas) DPR. Jadi seberapa lama UU ini disahkan tergantung dari seberapa cepat kerja dari para wakil rakyat yang bekerja di Senayan.

UU Tipiti pun dipastikan Gatot tidak akan bersinggungan dengan UU ITE. Sebab, fokus utama dari dua aturan tersebut diyakini berbeda, meski sama-sama beroperasi di internet.

"UU ITE lebih ke transaksi bisnis, sedangkan UU Tipiti ini lebih ke urusan teknis kriminalitas dari aspek negatif penggunaan TI. Jadi tidak akan berbenturan dengan UU ITE, justru akan menyempurnakan," pungkasnya.



06 Januari 2010
Source:http://www.detikinet.com/read/2010/01/06/110041/1272494/399/uu-tipiti-disiapkan-untuk-menjerat-penjahat-cyber

RUU Konvergensi Jangan Cuma Bahas Aspek Komersial

Rakor pimpinan plus Kominfo yang berlangsung di Bogor pada 1 Mei 2010 telah usai. Beberapa putusan penting telah keluar. Kini Dirjen Postel ditunjuk untuk memimpin pembahasan internal RUU Konvergensi.

Rapat yang dihadiri oleh sekitar 30 pejabat tersebut berlangsung secara dinamis, demokratis dan interaktif. Tampil sebagai pemimpin rapat dalah Menkominfo Tifatul Sembiring, yang secara komperehensif ingin memperbaiki kinerja Kementerian Kominfo.

Salah satu hasil rapat tersebut membahas RUU Konvergensi. Kini Dirjen Postel telah ditunjuk menjadileading unit, untuk pembahasan internal RUU tersebut. Selain itu Dirjen Postel pun diarahkan untuk meminimalisasi permasalahan tumpang tindih, dengan berbagai regulasi yang ada.

"RUU Konvergensi harus juga tetap memperhatikan nation character building, supaya tidak semata-mata hanya aspek teknis dan komersial saja," tulis hasil rapat tersebut, seperti dikutipdetikINET dari situs Kominfo, Minggu (2/5/2010).

Berikut adalah empat poin penting lain, terkait kerangka besar RUU Konvergensi yang telah disepakati rapat tersebut:

  • RUU Konvergensi tidak mengatur konten, karena sudah diatur di UU ITE
  • Konten konvergensi yang terkait dengan penyiaran diatur dalam revisi UU Penyiaran.
  • RUU Konvergensi akan mengatur yang berbasis IP termasuk penyiaran yang berbasis IP.
  • Domain RUU Konvergensi adalah infrastruktur, industry dan bisnis.
02 Mei 2010

"Software" Pendidikan Indonesia Mendunia

LAYANAN PENDIDIKAN

Peranti lunak atau software pendidikan sains dan Matematika dari PT Pesona Edukasi yang murni buah karya anak bangsa mampu menembus pasar global. Bahkan, PT Pesona Edukasi terpilih menjadi satu dari sembilan partner Microsoft tingkat dunia untuk mengisi materi teknologi baru Microsoft untuk pendidikan MultiPoint Mouse.

Ananta Gondomono, Academic Program Manager PT Microsoft Indonesia, di Jakarta, Selasa (4/5), mengatakan, muatan pendidikan yang diciptakan PT Pesona Edukasi itu diunggah di situs web Microsoft sehingga bisa diakses secara global dan gratis. Microsof mengembangkan teknologi MultiPoint Mouse itu untuk mengatasi kesenjangan penggunaan teknologi informasi di dunia pendidikan.

Menurut Ananta, di ruang kelas yang memiliki komputer atau PC yang terbatas, kini komputer bisa digunakan secara bersama-sama oleh siswa. Yang sudah diuji coba bisa dipakai 20 siswa secara bersamaan.

Teknologi Windows® MultiPoint™ Mouse adalah rekayasa pemrograman komputer yang memungkinkan satu layar komputer dapat diakses sampai lebih dari 30 mouse sekaligus. Satu komputer dapat digunakan oleh 30 anak dalam satu kelas dengan masing-masing anak menggunakan mouse untuk menjalankan aplikasi secara bersama-sama.

Manfaat dari penggunaan teknologi ini adalah memberi kesempatan kepada anak untuk berkolaborasi dalam menjalankan satu program atau berkompetisi satu dengan yang lain. Aplikasi yang diberi nama Amazing Concert dapat diunduh secara gratis di http;//www.microsoft.com/multipoint/mouse-sdk/showcase.aspx.

Hary Candra, Marketing Director PT Pesona Edukasi, menjelaskan, PT Pesona Edukasi mengembangkan peranti lunak Amazing Concert, yakni satu aplikasi peranti lunak pendidikan ”bermain musik bersama”. Selain itu, ada juga DigiCarnival, yakni peranti lunak belajar matematika dengan topik mengurutkan angka, dan Monkey Rescue, yakni peranti lunak belajar bahasa dan pengetahuan umum yang dikemas seperti permainan hangman.

Bambang Juwono, Managing Director PT Pesona Edukasi, berharap melalui peranti ini anak- anak di seluruh dunia, termasuk anak-anak Indonesia, dapat menikmati kegembiraan dalam kebersamaan sehingga melalui seni dan teknologi mereka dapat belajar hidup bersama. (ELN)

"Now Generation" Kini Jadi Penggerak

KONFERENSI WES 2010

Bila sebelum ini karakter generasi muda modern banyak dikaitkan dengan citra digital, sehingga memunculkan istilah Generasi Digital, kini pandangan tersebut sudah maju lebih spesifik lagi, menjadi Generasi Sekarang (Now Generation). Fenomena Generasi Sekarang inilah yang menjadi bahasan hangat dalam panel di Konferensi WES/Wireless Enterprise Symposium Ke-9, Rabu (28/4) di Orlando, Florida, AS, yang berlangsung 27-29 April.

Moderator panel, Paul Kalbfleisch, Vice President Brand Creativity RIM, perusahaan penyelenggara WES 2010, menanyakan ciri-ciri Generasi Sekarang kepada tiga panelis yang terdiri dari futuris Will.I.Am, penulis buku The Invention of Air Steven Berlin Johnson, dan CEO Electus Ben Silverman. Benang merah jawaban mereka mencerminkan apa yang dilukiskan oleh lirik lagu The Now Generation yang dinyanyikan oleh Black Eyed Peas.

Dalam lirik lagu tersebut, selain menegaskan bahwa mereka mengakrabi teknologi informasi, antara lain melihat Google sebagai profesor dan selalu tersambung dengan internet, mereka juga menyuarakan segala sesuatu harus ”sekarang”, I want it, I want it now. Keinginan itu sendiri diungkapkan dengan menyebut pendukungnya yakni internet cepat”.

Futuris Will.I.Am berkomentar, dengan harapan segala sesuatu yang berlangsung cepat ini, Generasi Sekarang menyisakan sedikit ruang bagi perantara. Segala urusan kemudian terjadi secara langsung antara mereka dan subyek yang menjadi kepentingan mereka.

Pilar perkembangan

Sementara Generasi Digital telah menjadi tema kajian hangat, yang menghasilkan karya Kathryn C Montgomery (Generation Digital, 2007) dan Don Tapscott (Grown Up Digital, 2009), ”Now Generation” sebagai fenomena baru yang sedang ditangkap oleh industri, khususnya di bidang TIK, khususnya industri telekomunikasi mobile.

Industri melihat ceruk pasar yang amat potensial karena diperkirakan ada 74 persen remaja global yang menggunakan komunikasi mobile. Kalau RIM melihat produk andalannya, yakni BlackBerry, tumbuh sampai 500 persen tahun lalu, itu juga diyakni karena dukungan orang muda yang secara sosial amat aktif.

BlackBerry bagi orang muda dilihat sebagai sarana yang mendukung apa yang kini disebut sebagai ”Right Now Communication” atau ”Komunikasi Sekarang Juga”. Dengan gadget ini, ditutuplah jurang yang terkait dengan jarak dan waktu.

Selain produsen gadget, pendukung pertumbuhan ”komunikasi sekarang juga” adalah operator seluler, yang dari waktu ke waktu berharap bisa membuat layanan semakin cepat. Dalam kaitan ini, salah satu yang diharapkan, seperti diungkapkan oleh Joy Wahyudi, Direktur Commerce XL Axiata, di Orlando, Rabu (28/4), adalah RIM yang bisa memindahkan server BlackBerry ke Singapura untuk mendukung layanan di kawasan Asia Tenggara. Dengan itu, aspirasi Generasi Sekarang yang banyak menerapkan “komunikasi sekarang juga” dapat dipenuhi, dan dengan itu industri bisa mengharapkan kucuran kreativitas mereka di kemudian hari.

(Ninok Leksono, dari Orlando, AS)

Jumat, 30 April 2010 | 04:26 WIB

Understanding the Presidential Candidates’ Environmental Policies and Potential Stances for the Carbon Marke

  | Carbon Policy Lab Understanding the Presidential Candidates’ Environmental Policies and Potential Stances for the Carbon Market Indonesi...