Sunday, August 23, 2009

Linksys Media Hub, Sentralisasi Definisi Tinggi




Di tengah kemajuan teknologi komunikasi informasi, penyimpanan digital sekarang menjadi kebutuhan semua orang. Kemajuan jejaring internet memungkinkan siapa saja untuk berbagi foto keluarga, teman, handai taulan, atau tayangan teve yang tidak diterima sanak saudara yang ada di negeri lain.

Tanpa disadari, komputer yang kita gunakan selama ini berisi berbagai macam informasi digital, mulai dari berita sederhana, e-mail, foto, hingga video. Celakanya, ketika komputer menjadi semakin terjangkau, kita pun condong berganti-ganti komputer dari notebook ke desktop atau sebaliknya atau dari notebook ke netbook dan lainnya.

Belum lagi para penggemar musik yang selalu melakukan sinkronisasi iPod dengan komputernya. Tanpa disadari, kita berada pada situasi ledakan informasi digital yang luar biasa, mencakup beragam jenis yang menjadi bagian melekat kehidupan kita sehari-hari.

Di pasaran banyak tersedia perangkat teknologi yang menyediakan jenis penyimpanan yang tersentralisasi, disebut sebagai network area storage (NAS). Masalahnya, ketika jumlah file menjadi terlalu besar dan kapasitas hard disk kita juga sudah mencapai bilangan 1.000 GB, persoalan lain muncul bagaimana menatanya dan mencarinya untuk didengar, dilihat, atau dibaca.

Sesuai kebutuhan

Linksys, perusahaan yang diakusisi raksasa jejaring digital Cisco, memiliki perangkat yang disebut Media Hub yang berfungsi sebagai penyalur digital bagi keperluan kita menikmati musik, melihat foto digital, atau menonton video. Penggunaan dan pemanfaatannya sederhana, dan kapasitas penyimpanannya pun disesuaikan dengan kebutuhan penggunanya.

Mampu menampung dua buah hard disk, Linksys Media Hub memiliki kinerja kecerdasan yang canggih untuk melakukan multi-streaming secara bersamaan ke beberapa pengguna. Perangkat ini mampu mengalirkan alunan musik ke kamar anak-anak, dan secara bersamaan mengalirkan foto atau video digital ke kamar orangtua mereka.

Bahkan, Media Hub ini juga mampu untuk menayangkan tayangan definisi tinggi 1080p tidak hanya ke layar teve, tetapi juga mudah diakses melalui telepon seluler yang terkoneksi dengan jejaring nirkabel. Sebagai konsep, Media Hub buatan Cisco ini dirancang sebagai server kecil yang melayani kebutuhan multimedia definisi tinggi berbagai rumah tangga. (RLP)

Kamis, 20 Agustus 2009

Cip untuk Tersangka Koruptor agar Tak Kabur

Awalnya ide memasang cip itu untuk hewan peliharaan. Kartu identitas tersebut untuk hewan yang berisi data tentang jenis peliharaan, asal negara, dan bukti kepemilikan. Data diperlukan agar hewan kesayangan dapat dideteksi dan diketahui keadaannya.

Namun, pencetus ide malah ditanggapi dengan pikiran yang cukup liar dari pemilik gagasan lain agar cip itu dipasang saja pada tubuh tersangka koruptor supaya tidak kabur ke luar negeri. Demikian ide ditimpali dengan gagasan lain yang tak kalah unik dalam Creative Solution Award.

Ajang yang diselenggarakan PT Aplikasinusa Lintasarta itu berupa penghargaan untuk mereka yang menyampaikan ide-ide kreatifnya. Tercatat, lebih dari 400 usul yang berhubungan dengan teknologi informasi dan komunikasi sudah disampaikan baru pada hari pertama lomba, Kamis (20/8).

Ajang itu berlangsung selama empat bulan hingga 10 Desember 2009. Aditya Darma, pencetus ide cip untuk hewan peliharaan untuk sementara menempati posisi teratas pilihan para juri. Sementara itu, Nugy Anto mengungkapkan ide tentang resume medis online.

Ia menjelaskan, sebelum para pasien diperiksa dokter di rumah sakit berbeda dengan sebelumnya, mereka sering ditanya mengenai sejarah kesehatan. Sistem itu sangat merepotkan karena para pasien harus hapal riwayat kesehatannya.

Sedikit saja para pasien lupa bercerita, proses pengobatan mungkin bisa terpengaruh. Adanya data tentang riwayat kesehatan yang lengkap dan akurat akan sangat membantu para dokter dalam mendiagnosis dan mengobati penyakit.

General Manager Central Regional Office PT Aplikasinusa Lintasarta Gatot Santoso mengatakan, tersedia hadiahnotebook setiap dua minggu untuk ide kreatif dan bermanfaat. Diperkirakan, lebih dari 50.000 ide akan muncul hingga lomba usai dan sekitar 30 persennya dari Jawa Barat.

Ajang itu terbuka untuk umum. Para calon peserta cukup mengakses situs www.creativesolutionsaward.com dan melakukan registrasi. Mereka kemudian terdaftar menjadi peserta dan dapat langsung berpartisipasi dengan memberikan gagasan kreatif sesuai tema bulanan.

Kompas.com, 21 Agustus 2009

Source:http://tekno.kompas.com/read/xml/2009/08/21/0140502/cip.untuk.tersangka.koruptor.agar.tak.kabur..

Apakah Anda Social Butterfly?



Terminologi ‘Social Butterfly’ biasanya diterapkan bagi mereka yang suka lompat dari satu pesta ke pesta lain. Namun batasan ini bisa juga digunakan untuk mereka yang suka bergaul dari satu jaringan sosial online jaringan lain untuk tetap up date informasi terkini.

Anda adalah seorang ‘Social Butterfly’ apabila:
• Memiliki ratusan teman dan kontak di beberapa jaringan sosial seperti Facebook, MySpace, Twitter, LinkedIn, Windows Live dan Friendster.

• Menghabiskan waktu lebih dari dua jam sehari untuk berpartisipasi di beberapa jaringan sosial untuk tetap berhubungan dengan teman-teman; membagi berita terkini dengan komunitas; upload foto; mencoba berbagai ragam kuis; mempersonalisasikan halaman dan hal lainnya

• Tidak bisa berhenti untuk masuk ke jaringan sosial baik melalui PC, laptop ataupun HP setiap kali kamu mempunyai waktu luang.

• Seringkali masuk ke situs jaringan sosial untuk “sekedar mengintip” di saat Anda sedang bekerja (atau pada saat Anda seharusnya bekerja!).

• Merasa terputus dari dunia luar, apabila tidak online atau belum terkoneksi ke berbagai situs jaringan sosial Anda setiap harinya.

Jumat, 21 Agustus 2009 | 17:49 WIB

KOMPAS.com -http://tekno.kompas.com/read/xml/2009/08/21/17491734/apakah.anda.social.butterfly

Kiat Sukses Perluas Jaringan Sosial "Online"

Menurut data terakhir ComScore’s (perangkat industri online untuk mengukur khalayaknya) lebih dari 600 juta orang menjadi pengguna aktif jaringan sosial, blog dan situs foto.

Sementara penelitian yang dilakukan Synovate untuk Microsoft dengan subyek usia 15-24 tahun di Asia, menunjukkan bahwa kaum muda Asia menghabiskan waktu rata-rata hampir 5 jam (4,8 jam) per-hari hanya untuk online.

Namun, jika Anda belum ikut tren ini, yakni masuk ke jaringan sosial, berikut beberapa kiat yang dapat membantu menjadi ‘social butterfly’ (suka melompat antar karingan sosial) atau menjadi ‘bintang’ dalam pergaulan sosial online.

Selektif
Ada banyak jaringan sosial dan tidak mungkin Anda terlibat semuanya didalamnya seperti Facebook, Ning, LinkedIn, Twitter, De.li.cious, Flickr, dan Picasa Web. Tanyakan pada diri Anda: Apa yang saya inginkan dari kegiatan ini? Apakah saya ingin menambah teman? Apakah saya ingin mempromosikan hasil karya atau musik ciptaan? Apakah saya hanya ingin memiliki medium untuk berbagi gagasan? Jika Anda ingin meraih semua tujuan di atas, Anda mungkin harus mempertimbangkan jaringan sosial yang besar seperti Windows Live home page, Facebook, MySpace atau Friendster.

Fokus
Jika Anda harus memutuskan untuk berpartisipasi di lebih dari satu jaringan sosial, akan kerepotan untuk mengecek satu persatu perkembangan terbaru setiap hari dan pasti melelahkan. Karena itu, fokuslah pada salah satunya.

Siapakah Anda?

Orang senang memasang profil ‘wajah’ pada nama. Boleh saja memasang foto diri yang menarik dan menulis profil diri secara detil. Namun jika identitas diri terlampau berlebihan, hal ini justru akan menarik para cyber-stalkers. Pandai-pandailah mengatur dan menjaga informasi tentang diri yang ingin Anda tampilkan. Buatlah pengaturan privasi secara baik.

Tetap Aktif
Pastikan bahwa Anda berhubungan dengan teman-teman secara rutin, misalnya ikut ambil bagian dalam diskusi online, memperbaharui status Anda atau juga turut berpartisipasi dalam memberi pendapat dari waktu ke waktu. Pastinya Anda tidak ingin ketinggalan dalam pergaulan dunia online. Satu hal lagi yang penting adalah, jangan pernah banjiri teman-temanmu dengan links, pesan-pesan, komentar dan konten – sebab Anda akan dicap sebagai ‘spammer’.

Have Fun!
Berhubungan dalam jaringan sosial secara online sangat menyenangkan. Jadi buatlah segalanya menjadi menjadi sederhana! Menggabungkan jaringan sosial adalah permulaan yang sangat baik. Bagaimanapun, pada akhirnya adalah soal menambah teman, bersosialisasi dan berbagi kepentingan yang sama.

Jum'at 21 Agustus 2009

Virus Komputer Lokal Lebih Berbahaya

Virus komputer lokal buatan Indonesia yang banyak beredar di dunia maya saat ini diyakini lebih berbahaya dari virus produksi asing. Dalam beberapa kasus, virus lokal sampai menghilangkan data file di komputer korban.

"Sementara, virus asing tidak sampai menghilangkan file penting penggunanya. Produsen virus tersebut hanya ingin menunjukkan kelemahan windows yang ada saat ini," kata Yudhi Kukuh, Technical Security Consultant, ESET Indonesia, perusahaan di bidang keamanan digital, Minggu (23/8).

Namun, jelas dia, dari sejumlah virus yang menyebar di seluruh jaringan komputer di dunia, virus asal Indonesia hanya menyumbang 0,1 persen. "Meski penguasaannya terbilang minim secara internasional, pengguna komputer perlu menyadari pentingnya antivirus untuk melindungi data," ujarnya.

Sampai saat ini, kata dia, variasi virus di dunia sangat beragam. Akan tetapi, yang kini menjadi tren dan berbahaya adalah virus "configure". Virus ini sifatnya bisa menggandakan diri, sehingga kini variannya bisa mencapai turunan ke-30 ("configure" varian AQ).

"Mayoritas, selama ini yang menyerang komputer di antaranya `configure generic`, `configure` varian A, dan `configure` varian AA," katanya.

Sementara, ia mencontohkan, ragam virus lokal yang juga membahayakan data pengguna komputer seperti babon, aksika, "coolface & coolface MP3 player", W32/Kill AV, pendekar "blank", pacaran, "blue fantassy", "Windx-Matrox". Selain itu, ada juga virus amburadul, FD Shield, Purwo C, dan Nadia Saphira.

Terkait pengguna antivirus ESET, Marketing Communications ESET Indonesia, Chrissie Maryanto, menyatakan, sampai saat ini pasar terbesar sebanyak 60 persen berada di Jakarta, 30 persen di Surabaya, dan 10 persennya menyebar di kota lain. "Dari jumlah tersebut, segmentasi pasar kami terdiri dari 80 persen kalangan korporasi dan 20 persen pelaku usaha ritel," katanya.

Khusus di Surabaya, ia siap menembus pasar ritel di kota tersebut. Salah satunya dengan menjalin kerja sama dengan peritel yang bergerak di bidang teknologi informasi (TI). Sementara itu, sejak Agustus ini ia telah memiliki reseller di Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, Malang, Jember, Bali, Balikpapan, dan Papua.

"Mengenai upaya menarik konsumen, kami memberikan promo Merdeka Dari Virus dengan harga promosi untuk Home Edition seperti ESET Antivirus NOD32 yang kini menjadi 24,99 dolar Amerika Serikat (AS), dari harga normal 39,99 dolar AS," katanya.

23 Agustus 2009

JAKARTA, KOMPAS.com -http://tekno.kompas.com/read/xml/2009/08/23/17060532/Virus.Komputer.Lokal.Lebih.Berbahaya

Understanding the Presidential Candidates’ Environmental Policies and Potential Stances for the Carbon Marke

  | Carbon Policy Lab Understanding the Presidential Candidates’ Environmental Policies and Potential Stances for the Carbon Market Indonesi...