Showing posts with label Computer. Show all posts
Showing posts with label Computer. Show all posts

Sunday, September 27, 2009

Pede di Nomor 1, Acer Tangkis Klaim HP

Yogyakarta - Hewlett Packard (HP) mengklaim kian dekat mengejar Acer sebagai produsen komputer nomor paling top di Indonesia. Namun tampaknya, pernyataan HP tersebut belum membuat Acer khawatir dan masihpede di posisi nomor satu.

Itu tersirat dari komentar Astrid Irawati Warsito, PR Specialist Marketing Communication Department Acer. Ditemui usai acara pengenalan Green Technology Acer di Universitas Gadjah Mada, Rabu (9/9/2009), ia menyatakan posisi Acer sebagai yang nomor satu masih kokoh.

"Berdasarkan data dari Gartner, kita masih tetap nomor satu dan menguasai pasar komputer Indonesia, misalnya pangsa pasar sekitar 45 persen di segmen notebook," tukasnya. "Pertumbuhan penjualan juga masih terus terjadi,"

Lebih lanjut Astrid mengaku tak khawatir dengan persaingan ketat yang terjadi di pasaran komputer. Ia justru menyatakan kompetisi adalah hal yang baik. Sedangkan untuk tetap memimpin pasar, Acer pun melancarkan berbagai jurus.

"Kita tetap berkomitmen menghadirkan teknologi terkini bagi para konsumen dengan harga yang rasional, sekaligus didukung purna jual yang memadai," tambahnya. Wanita berparas cantik ini mengaku layanan purna jual kini menjadi prioritas Acer dan telah tersebar di puluhan kota.

Di sisi lain, Astrid juga memprediksi segmen netbook masih akan terus berkembang. Ini seiring kebutuhan mobile masyarakat semakin tinggi dan meningkatnya daya beli masyarakat.

Ia juga menegaskan tidak khawatir pasar netbook Acer digerogoti produk netbook lain yang lebih murah. Pasalnya, Acer sudah memiliki tempat tersendiri di kalangan pecinta komputer sekaligus selalu menawarkan teknologi terbaru. ( fyk / faw ) 



09 September 2009
Source:http://www.detikinet.com/read/2009/09/09/172450/1200176/319/pede-di-nomor-1-acer-tangkis-klaim-hp

HDS Perbarui Piranti Lunak Monitoring Data Center

Jakarta - Penyedia teknologi storage Hitachi Data Systems mengumumkan kehadiran piranti lunak monitoring Hitachi IT Operations Analyzer versi 1.2 untuk pelanggan kelas menengah.

Produk ini menyediakan Application Product Interface (API) khusus yang saat ini diintegrasikan oleh enam Independent Software Vendor (ISV), termasuk di dalamnya sistem operasi yang telah dikembangkan, virtualisasi dan dukungan switch.

Diperkenalkan pada April 2009, Hitachi IT Operations Analyzer diklaim sebagai satu-satunya piranti lunak bagi bisnis kelas menengah yang dirancang khusus untuk memonitor dan melakukan diagnosa hingga 250 server heterogen, switch dan node storage di lintas data center ke dalam satu antar muka.

Piranti lunak Hitachi IT Operations Analyzer 1.2 memiliki kekayaan API yang saat ini diintegrasikan oleh DeepNines Technologies, Lumeta, Necordia dan Sentrigo. Hitachi IT Operations Analyzer 1.2 juga memperluas dukungan monitoring pada beberapa sistem operasi, dengan menambahkan Solaris dari Sun Microsystems setelah Microsoft Windows dan Red Hat Linux.

"Dalam waktu kurang dari satu tahun, penawaran IT Operations Analyzer ini sangat menarik bagi komunitas ISV, adopsinya terus tumbuh dan meningkatkan permintaan terhadap solusi monitoring yang komprehensif dan mudah dikelola yang lintas vendor, dan multiplatform server, jaringan dan storage," kata Sean Moser, Vice President of Software Product Management, Hitachi Data Systems.

"Rilis terbaru ini menjadikan piranti lunak tersebut sebagai solusi data center yang lebih komprehensif, di mana para IT manager bisa langsung menggunakannya tanpa perlu memiliki pengetahuan khusus, memungkinkan pemecahan masalah dengan cepat sambil mengurangi total biaya kepemilikan," pungkasnya dalam keterangan tertulis yang dikutip detikINET, Jumat (25/9/2009).
( ash / fw ) 

Source: http://www.detikinet.com/read/2009/09/25/114447/1208926/319/hds-perbarui-piranti-lunak-monitoring-data-center

Monday, September 14, 2009

Komputer Mungil Daur Ulang

Penggunaan komputer berbeda dengan satu dekade lalu. Sejak tahun lalu, teknologi komputer mengharuskan memiliki kelebihan hemat energi, ramah lingkungan, kecil, faktor bentuk mungil atau mudah dibawa. Konsumsi energi dan ukuran memang menjadi daya tarik sendiri komputer, khususnya kategori desktop.

Sejumlah perusahaan pun terus bersaing untuk menghadirkan komputer yang ramah lingkungan, faktor bentuk yang mungil bisa di pindah-pindah, dan rancang desain yang futuristik mampu mencerminkan kemajuan teknologi penggunanya serta sesuai dengan desain interior idaman penggunanya.

Alkisah, Dell, yang memasok berbagai jenis dan ragam teknologi komunikasi informasi, mulai memperkenalkan komputer desktop yang berbeda dengan 10 tahun lalu, yang kaku, warnanya abu-abu, berbentuk kotak empat persegi panjang, dan tidak menarik di dalam ruangan. Dell menghadirkan komputer meja yang disebut sebagai seri Studio Hybrid 140G, dirancang dalam kemasan pilihan warna-warni yang futuristik.

Menggunakan prosesor Intel Core2Duo T8100 dengan kecepatan 2,1 GHz, memori 2 GB, serta kapasitas penyimpanan sebesar 230 GB, menjadikan Hybrid 140G dengan sistem optik menyatu menggunakan mekanisme sliding sebagai komputer desktop utuh. Ketika digunakan dua layar monitor ukuran 24 inci (diagonal 60,96 cm), pengalaman digital dalam format multimedia dan jejaring sosial digital menjadi lengkap.

Daur ulang

Dell Studio Hybrid 140G dirancang mengikuti pendahulunya komputer desktop dengan berbagai kelengkapan, termasuk rongga multimedia untuk SD Card atau CF Card. Bahkan, Studio Hybrid ini juga dilengkapi dengan sistem tata suara stereo dengan keluaran digital sistem S/PDIF kanal 5.1.

Dikemas layar lebar, Dell Studio Hybrid ini mengasyikkan untuk berbagai aktivitas secara bersamaan juga memungkinkan untuk berbagi monitor karena disediakan kabel yang memungkinkan untuk memasang dua monitor, satu untuk keperluan jejaring sosial mengakses Facebook dan lainnya untuk mendengarkan lagu-lagu video musik di YouTube.

Dell Studio Hybrid menggunakan bahan-bahan daur ulang dan komponennya juga hemat energi. Persoalan pada perangkat dengan harga yang terjangkau ini adalah saat melakukan aktivitas multimedia berat secara bersamaan, terasa kalau chipset grafik yang digunakan tidak memadai untuk merespons kegiatan penggunanya. (rlp)

Senin, 14 September 2009 | 03:11 WIB

Sunday, August 23, 2009

Linksys Media Hub, Sentralisasi Definisi Tinggi




Di tengah kemajuan teknologi komunikasi informasi, penyimpanan digital sekarang menjadi kebutuhan semua orang. Kemajuan jejaring internet memungkinkan siapa saja untuk berbagi foto keluarga, teman, handai taulan, atau tayangan teve yang tidak diterima sanak saudara yang ada di negeri lain.

Tanpa disadari, komputer yang kita gunakan selama ini berisi berbagai macam informasi digital, mulai dari berita sederhana, e-mail, foto, hingga video. Celakanya, ketika komputer menjadi semakin terjangkau, kita pun condong berganti-ganti komputer dari notebook ke desktop atau sebaliknya atau dari notebook ke netbook dan lainnya.

Belum lagi para penggemar musik yang selalu melakukan sinkronisasi iPod dengan komputernya. Tanpa disadari, kita berada pada situasi ledakan informasi digital yang luar biasa, mencakup beragam jenis yang menjadi bagian melekat kehidupan kita sehari-hari.

Di pasaran banyak tersedia perangkat teknologi yang menyediakan jenis penyimpanan yang tersentralisasi, disebut sebagai network area storage (NAS). Masalahnya, ketika jumlah file menjadi terlalu besar dan kapasitas hard disk kita juga sudah mencapai bilangan 1.000 GB, persoalan lain muncul bagaimana menatanya dan mencarinya untuk didengar, dilihat, atau dibaca.

Sesuai kebutuhan

Linksys, perusahaan yang diakusisi raksasa jejaring digital Cisco, memiliki perangkat yang disebut Media Hub yang berfungsi sebagai penyalur digital bagi keperluan kita menikmati musik, melihat foto digital, atau menonton video. Penggunaan dan pemanfaatannya sederhana, dan kapasitas penyimpanannya pun disesuaikan dengan kebutuhan penggunanya.

Mampu menampung dua buah hard disk, Linksys Media Hub memiliki kinerja kecerdasan yang canggih untuk melakukan multi-streaming secara bersamaan ke beberapa pengguna. Perangkat ini mampu mengalirkan alunan musik ke kamar anak-anak, dan secara bersamaan mengalirkan foto atau video digital ke kamar orangtua mereka.

Bahkan, Media Hub ini juga mampu untuk menayangkan tayangan definisi tinggi 1080p tidak hanya ke layar teve, tetapi juga mudah diakses melalui telepon seluler yang terkoneksi dengan jejaring nirkabel. Sebagai konsep, Media Hub buatan Cisco ini dirancang sebagai server kecil yang melayani kebutuhan multimedia definisi tinggi berbagai rumah tangga. (RLP)

Kamis, 20 Agustus 2009

Friday, August 21, 2009

Dasar Overclocking 2: Overclock Aman dengan Multiplier

Sebelumnya pernah dibahas tentang bagaimana bentuk hubungan antara FSB dengan memory. Setelah mengetahui hubungan keduanya, barulah kita bisa melakukan overclocking pada prosesor.

Dengan mudahnya detikINET 'menarik' Intel core i7 965 dari kecepatan standar 3,2GHz menjadi 4GHz hanya dengan menaikkan kecepatan FSB, itu pun karena dibatasi oleh pendingin prosesor yang masih standar.

Memang sejatinya Intel Core i7 965 sudah memiliki kecepatan yang sangat memadai untuk menjalankan aplikasi terberat sekalipun. Kecepatan yang tinggi tersebut tentunya tidak luput juga dari jumlah Multiplier yang dimilikinya. Apa itu Multiplier?

Muliplier adalah suatu rasio antara clock internal prosesor dengan clock eksternalnya, rasio itupun dapat diubah untuk menentukan kecepatan prosesor. Misalnya, Intel Core i7 965 memiliki Multiplier 24 dengan FSB 133MHz. Ini berarti prosesor tersebut memiliki kecepatan default 24 X 133MHz = 3192 MHz atau sama dengan 3,2 Ghz.

Namun perlu diketahui tidak semua prosesor memiliki Multiplier yang dapat dinaikkan (unlock Multiplier), malah sebagian besar prosesor yang beredar kini hanya dapat diturunkan Multipliernya (Multiplier Lock).

Menaikkan jumlah Multiplier adalah suatu overclocking yang sangat aman untuk dilakukan, karena perubahannya tidak akan berdampak pada melonjaknya kecepatan FSB ataupun memory.

Dengan kombinasi yang tepat antara kecepatan FSB, memory dan jumlah Multiplier, maka para overclocker akan mendapatkan kecepatan prosesor yang optimal.

Lalu apa hanya cukup sampai di situ? tentu tidak.

Jika kombinasi tersebut masih dirasakan kurang, para pengguna masih dapat menaikkan jumlah Voltase. Ada dua jenis Voltase dalam komputer, vCore, adalah sebutan Voltase untuk prosesor dan vDIMM sebutan Voltase untuk memory. Namun, menaikkan jumlah Voltase memiliki risiko yang jauh lebih besar jika dibandingkan dengan menaikkan Multiplier atau pun FSB.

Menaikkan Voltase semata-mata hanya perlu dilakukan jika sistim tidak berjalan dengan baik akibat overclocking yang berlebih.

Kesimpulannya, untuk melakukan overclocking bukanlah perkara sulit, tetapi tetap saja mengandung risiko yang dapat menyebabkan kerusakan pada hardware.

Apalagi, para vendor komputer tidak memberikan garansi untuk kerusakan akibat overclock, benar-benar sebuah mimpi buruk jika itu sampai terjadi.

Hal itu tentunya bisa dicegah jika pengguna tidak melakukan overclock berlebihan, yang artinya komputer tetap stabil, temperatur tidak berlebihan atau kenaikan kecepatan yang tidak terpaut jauh dari kondisi semula. ( eno / faw )

Jakarta - 21 Agustus 2009
Source: http://www.detikinet.com/read/2009/08/21/113613/1187076/510/overclock-aman-dengan-multiplier

Dasar Overclocking 1: Pacu Performa Komputer dengan Overclock

Mungkin kita sudah sering mendengar istilah overclock, tapi mungkin sebagian dari kita belum tahu apa itu sebenarnya overclock? secara garis besar overclock dapat diartikan sebagai mengoperasikan perangkat melebihi standar yang telah diterapkan oleh pembuatnya. Beberapa perangkat keras yang kerap menjadi 'korban' para overclocker-- sebutan bagi para pelaku overclock-- adalah prosesor, kartu grafis, dan memory RAM.

Meng-overclock sebuah perangkat bukanlah tanpa risiko. Hardware yang menjadi korban overclock bisa saja mengalami kerusakan yang fatal. Apalagi jika akan digunakan untuk menunjang aplikasi sehari-hari, tentunya umur dari perangkat tersebut akan semakin singkat.

Lalu kenapa perlu melakukan overclock? Dengan melakukan overclock pengguna akan mendapatkan ekstra performa dari perangkat yang telah digunakan. Hal itulah yang akhirnya mendorong para pengguna komputer dengan dana terbatas untuk melakukan overclock.

Kini overclock bukan hanya saja menjadi solusi hemat untuk meningkatkan performa komputer, namun makin mengarah ke seni, hobi dan memuaskan rasa penasaran. Hal itu makin diperkuat dengan makin maraknya kompetisi overclock di Indonesia. Bukan hanya untuk unjuk kebolehan, tetapi terkadang sekadar untuk memuaskan hasrat ingin tahu.

Bagaimana Awal Melakukan Overclocking?


Untuk dapat memaksimalkan overclocking diperlukan beberapa pendukung, misalnya jika pengguna ingin melakukan overclock prosesor, tentunya hal tersebut juga harus diimbangi oleh sebuah pendingin ekstra maupun motherboard yang memadai.

Untuk percobaan kali ini detikINET akan coba melakukan overclocking ringan, dengan menggunakan Core i7 965 sebagai 'korban'-nya. Pertama-tama yang perlu diperhatikan adalah Front Side Bus (FSB).

FSB dapat dikatakan sebagai kecepatan komunikasi antara prosesor dengan memori. Menaikkan kecepatan FSB adalah tehnik dasar untuk melakukan overclocking. Pengguna dapat menentukan sendiri kecepatan FSB melalui BIOS, tentunya hal tersebut harus didukung dengan motherboard yang memadai.

Perlu diketahui, FSB memiliki kecepatan yang sangat erat hubungannya dengan memori. Tidak peduli jika pengguna menggunakan jenis memori DDR1, DDR2 ataupun DDR3 kecepatan memori akan selalu 2 kali lipat dari kecepatan FSB. Walaupun ada beberapa motherboard yang menerapkan rasio perbandingan 1 banding 1,33.

Misalnya DDR2 800, hal ini dapat asumsikan bahwa kecepatan FSB berada pada 200MHz. Kenapa begitu? Karena memori selalu berlari 2 kali lebih cepat daripada FSB, yaitu 400MHz, sedangkan makna DDR sendiri adalah Double Data Rate, yang berarti kecepatan memori kembali ditingkatkan menjadi 2 kali lipat.

Bagaimana langkah selanjutnya untuk melakukan overclock? Nantikan dalam bagian 2 di detikINET.

Jakarta - 18 Agustus 2009

Source: http://www.detikinet.com/read/2009/08/18/111902/1184797/510/pacu-performa-komputer-dengan-overclock

Wednesday, August 5, 2009

20 Virus Top versi Kaspersky

Perusahaan anti virus Kaspersky merilis daftar Top 20 virus berbahaya yang beredar selama bulan April lalu.

Daftar peringkat tersebut terdiri dari program-program berbahaya, adware dan program yang tidak diinginkan yang paling sering terdeteksi oleh komputer pengguna. Dua pendatang baru yang menarik perhatian di bulan ini, adalah Virus.Win32.Virut.Virut.ce dan Exploit.HTML.CodeBaseExec.

Virut.ce mendekati posisi peringkat kedua di bulan Februari dan terlihat ingin mendominasi ke peringkat pertama. Virus dengan versi terbaru muncul setiap hari, yang menunjukkan bahwa para penjahat kriminal memantau bagaimana dan kapan program jahat tersebut terdeteksi oleh program antivirus dan berusaha untuk meningkatkan ukuran botnet dalam menginfeksi mesin.

Selain itu, malware memanfaatkan kerapuhan sederhana pada Internet Explorer versi 5.01, 5.5 dan 6.0. Hal ini menunjukkan harapan dari penjahat kriminal untuk tetap menjadi orang-orang dalam jumlah signifikan yang tidak menginstall update keamanan sistem operasi yang relevan atau yang masih menggunakan versi lama dari Internet Explorer. Demikian keterangan resmi yang diterima okezone, Rabu (6/4/2009).

Berikut daftar 20 virus selama April versi Kaspersky


1. Net-Worm.Win32.Kido.ih

2. Virus.Win32.Sality.aa

3. Trojan-Dropper.Win32.Flystud.ko

4. Trojan.Win32.Chifrax.a

5. Trojan.Win32.Autoit.ci

6. Trojan-Downloader.Win32.VB.eql

7. Packed.Win32.Krap.b

8. Worm.Win32.AutoRun.dui

9. Exploit.HTML.CodeBaseExec

10. Packed.Win32.Black.a

11. Virus.Win32.Sality.z

12. Virus.Win32.Virut.ce

13. Trojan.JS.Agent.xy

14. Worm.Win32.Mabezat.b

15. Virus.Win32.Alman.b

16. Packed.Win32.Krap.g

17. Packed.Win32.Klone.bj

18. Worm.Win32.AutoIt.ar

19. Exploit.JS.Agent.agc

20. Email-Worm.Win32.Brontok.q (srn)

Jakarta, 06 Mei 2009
Source: http://techno.okezone.com/read/2009/05/05/55/216906/55/20-virus-top-versi-kaspersky

Wednesday, July 29, 2009

Notebook Kantoran, Bisa Buat Kerja Kapan dan Dimana Saja

INILAH enaknya hidup di zaman yang sudah maju seperti sekarang. Orang bisa ngantor di mana saja selama ada notebook yang terkoneksi dengan jaringan internet.

Satu generasi lalu boleh jadi hal itu masih sebatas mimpi. Namun, sejalan dengan semakin majunya teknologi informasi, Anda bisa melanjutkan pekerjaan kantor di mana saja, termasuk di rumah sekali pun.

Maka, bekerja di luar kantor mulai menjadi tren selama sepuluh tahun terakhir. Hal ini bisa terwujud karena banyak muncul peralatan kantor yang memudahkan aktivitas semacam itu. Salah satunya adalah notebook kantoran.

Produsen notebook memang cukup gencar melakukan penetrasi pasar. Misalnya, getol meluncurkan notebook kantoran berukuran kecil dan multifungsi. Bahkan, tak jarang mereka membentuk divisi khusus untuk melayani penjualan ke sektor bisnis maupun pemerintah. “Pasarnya sangat bergairah dan diprediksi terus berkembang,” kata Tahir Abdullah, Kepala Unit Bisnis Departemen PC PT Aneka Infokom Tekindo, distributor Toshiba.

Meski gencar meluncurkan produk, umumnya produsen cenderung berhati-hati dalam memproduksi notebook kantoran. Soalnya, produk tersebut harus benar-benar sesuai dengan kebutuhan kantor.

Misalnya, tidak terlalu fokus mengembangkan perangkat multimedia. Ambil contoh, loudspeaker di notebook untuk kantor biasanya didesain standar, sehingga tidak terlalu berlebihan dalam gaya dan desain.

Lebih kuat, lebih aman

Selain itu, gaya dan model notebook kantoran juga tampil lebih konvensional. Beda dengan komputer jinjing umumnya yang memiliki desain terbaru. “Notebook kantoran itu di desain khusus untuk kerja, tapi bisa juga dipakai untuk keperluan personal,” ujar Shendy Kurniawan, Senior Account Manager PT Robicomp Karya Utama, distributor Dell.

Meski begitu, notebook kantoran memiliki keunggulan dalam hal keamanan, daya tahan, dan kemudahan dalam perawatan. “Soal daya tahan, notebook kantoran lebih unggul, termasuk soal security untuk data,” tutur Yohan Wijaya, Country Business Manager, Commercial Notebook, Personal Systems Group Hewlett-Packard (HP) Indonesia.

Notebook kantoran memang dirancang lebih kuat dan tahan guncangan. Selain itu, memakai magnesium alloy yang lebih keras. “Sehingga aman jika kena tumpahan minuman di keyboard-nya,” kata Shendy.

Sesuai kebutuhan

Keunggulan lainnya, notebook kantor juga lebih hemat energi karena tidak mengonsumsi listrik sebanyak komputer desktop.

Berkat berbagai keunggulan itu, penjualan notebook kantoran terus meningkat dari tahun ke tahun. Tahun lalu, misalnya, penjualan melonjak hingga 40%. “Banyak yang mencari notebook ini karena karyawan bisa menjadi lebih produktif dengan konsep bekerja anytime anywhere. Ini menguntungkan buat perusahaan,” tutur Tahir.

Saat ini, cukup banyak pilihan notebook kantoran yang beredar di pasar. Karena itu, sebelum membeli, pastikan komputer jinjing itu benar-benar sesuai kebutuhan Anda. Jangan sampai notebook yang kadung dibeli tidak mampu mendukung kinerja Anda, atau di dalam notebook tersebut terkandung banyak fasilitas yang sebetulnya tidak Anda butuhkan.

Nah, setelah mengidentifikasi produk, Anda bisa menghubungi distributor resmi yang tersebar di pusat perbelanjaan.

Cuma, sebelum jadi membeli, Anda tetap harus jeli terhadap berbagai promosi dan program penjualan yang ditawarkan distributor. “Harus diketahui secara jelas berapa lama garansi dan bagaimana perbaikan jika terjadi masalah,” kata Yohan.

Biasanya, notebook berkualitas tinggi memiliki jangka waktu garansi cukup lama. Misalnya, memberikan garansi pemakaian hingga tiga tahun. Tidak hanya itu, produsen juga berani memberikan pelayanan ekstra purna jual. “Kami sudah melakukan ini, misalnya dengan mengadakan hotline room yang siaga untuk dipanggil jika ada masalah,” jelas Shendy.

Tak kalah pentingnya, Anda pun harus memastikan kerjasama bisnis antara produsen notebook dengan distributor. Ini untuk menjaga agar ada jaminan soal ketersediaan layanan, perawatan, dan suku cadang.

Biasanya, kerjasama bisnis itu meliputi kontrak kerjasama jangka panjang untuk pengadaan yang lebih terprogram, termasuk pergantian unit.

Banyak pilihan

Soal harga tentu bervariasi sesuai dengan spesifikasinya. Misalnya, Dell memilih tidak mematok harga pada setiap notebook kantoran bikinannya. “Yang pasti rata-rata harganya di atas US$ 1.000 per unit,” kata Shendy.

Asal tahu saja, saat ini hampir seluruh produsen terkemuka meramaikan pasar notebook kantoran ini. Selain Dell, produsen laptop lainnya yang membidik pasar ini adalah HP. Notebook kantor buatannya adalah HP EliteBook 6930p.

Notebook ini memiliki produktivitas tinggi karena mampu bertahan dengan baterai selama 24 jam. Produk ini ditawarkan bagi perusahaan yang segmentasinya menengah ke atas.

Produk terbaru HP adalah EliteBook 2530p. Ini adalah HP EliteBook terkecil dan teringan dengan built-in optical drive. “Untuk HP jenis EliteBook ini dijual antara US$ 1.100 sampai US$ 2.000,” ujar Yohan.

Toshiba juga menawarkan banyak pilihan untuk kalangan kantoran maupun pebisnis. Tipe yang paling akrab adalah Toshiba Satellite dan Portege. Tipe Satellite digunakan untuk kantoran di sektor pendidikan, sedangkan di sektor pemerintahan banyak menggunakan tipe Portege atau Satellite Pro. Kedua produk ini dijual di kisaran US$ 700–US$ 1.500.

Selain itu, Toshiba juga menyediakan notebook untuk pebisnis di industri perkebunan, perminyakan, maupun pertambangan. Biasanya, industri seperti itu membutuhkan notebook tahan banting dan tahan cuaca. Toshiba membanderol notebook besutannya itu di kisaran Rp 10 juta–Rp 18 juta.

Seperti produsen lain, Toshiba pun memasarkan produk dengan cara kredit. Jadi, karyawan perusahaan bisa membawa pulang notebook dengan cara mencicil. “Soal pembiayaan kami bekerjasama dengan perbankan,” kata Tahir.

26 Juli 2009

Source:http://weekend.kontan.co.id/index.php/read/xml/gadget/3393/notebook-kantoran-bisa-buat-kerja-kapan-dan-dimana-saja#more-3393

Understanding the Presidential Candidates’ Environmental Policies and Potential Stances for the Carbon Marke

  | Carbon Policy Lab Understanding the Presidential Candidates’ Environmental Policies and Potential Stances for the Carbon Market Indonesi...