Tuesday, August 18, 2009

Hentikan Pembukaan Lahan Perkebunan Baru

Greenpeace meminta pemerintah untuk menghentikan sementara pembukaan lahan baru untuk perkebunan kelapa sawit karena berperan sebagai salah satu penyumbang emisi gas rumah kaca terbesar. Desakan ini disampaikan pada konferensi pers di kantor Greenpeace, Cikini, Jakarta, Rabu (12/8). Ket Foto: Perkebunan Sawit

Greenpeace mengatakan hal ini karena melihat sebagian besar kawasan perkebunan yang dibuka berada di kawasan bergambut. Padahal ketika lahan gambut dibuka, itulah salah satu penyumbang emisi gas rumah kaca.

"Kalau misalnya mereka mengelola lahan kritis yang sudah tebuka, pengaruhnya tetap ada. Tapi tidak sebesar yang sekarang," ujar Bustar Maitar, Juru Kampanye Greenpeace Asia Tenggara.

Pada tahun 2008 Presiden SBY berjanji pada pertemuan G8 di Jepang tahun 2008 untuk mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar 50 persen pada tahun 2009, terkait dengan kedudukan Indonesia sebagai penyumbang emisi gas kaca terbesar ketiga di dunia.

"SBY berkomitmen di Jepang, tapi sampai sekarang belum terlihat langkah-langkah riilnya," ujar Bustar. "Paling ada rencana aksi perdagangan karbon, tetapi itu tidak bisa menyelesaikan masalah," lanjutnya.

Menurut Bustar, Greenpeace tidak menentang perkebunan kelapa sawit. Mereka berharap perusahaan bisa memanfaatkan secara optimal lahan yang ada. Contohnya adalah di Indonesia 1 hektar kebun menghasilkan 4 ton kelapa sawit, kalah dibandingkan Malaysia yang bisa menghasilkan 7 ton dalam 1 hektar.

"Kami tidak anti, malah mendukung perkebunan kelapa sawit karena menghasilkan devisa yang besar bagi negara. Yang kami tentang adalah pembukaan lahan baru tersebut," jelas Bustar.

Terpilihnya SBY sebagai presiden baru Indonesia menimbulkan harapan baru bagi Greenpeace. Mereka berharap SBY memilih orang-orang yang peduli terhadap lingkungan dan bisa membuat kebijakan yang mendukung lingkungan.

"Jika SBY masih memilih orang yang sama, artinya SBY akan memimpin penghancuran hutan di Indonesia. Kenapa? Karena orang-orang yang sekarang pro terhadap perngrusakan hutan," ujar Bustar.

Rabu, 12 Agustus 2009 | 16:39 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com -http://sains.kompas.com/read/xml/2009/08/12/16393193/hentikan.pembukaan.lahan.perkebunan.baru

No comments:

Understanding the Presidential Candidates’ Environmental Policies and Potential Stances for the Carbon Marke

  | Carbon Policy Lab Understanding the Presidential Candidates’ Environmental Policies and Potential Stances for the Carbon Market Indonesi...