Wednesday, April 7, 2010

Digencet Ponsel, Pengusaha Wartel Kembang Kempis

Bisnis wartel yang dulu begitu berjaya kini hanya bisa meratapi nasib karena tergerus kemajuan teknologi. Banyak dari mereka yang terpaksa gulung tikar.

Dijelaskan Anton dari Asosiasi Pengusaha Wartel Indonesia, kembang kempisnya usaha wartel disebabkan oleh serbuan layanan seluler. Masyarakat sudah begitu mudah membeli ponsel yang tak lagi menjadi barang mewah.

"Dampaknya tak bisa dihindari, banyak wartel yang gulung tikar karena sepi," ujarnya ketika ditemuidetikINET saat berunjuk rasa di depan kantor XL Axiata, Kamis (18/3/2010).

Tanda-tanda keruntuhan wartel, kata Anton, sejatinya sudah terlihat sejak awal 2008 lalu. Di masa itu, perangkat genggam mulai diobral bak kacang goreng dengan harga ratusan ribu rupiah.

Ditambah lagi, tak beberapa lama kemudian, tarif layanan seluler ikut banting harga. Jelas, hal ini semakin memperparah penderitaan pengusaha wartel yang kian ditinggalkan penggemarnya.

Kini ratusan pengusaha wartel yang tergabung dalam Forum Penyelamatan Wartel tengah memperjuangkan hak mereka menuntut biaya air time dari operator seluler.

Ada 6 operator yang dituntut membayar dana sebesar Rp 54 miliar itu, yakni Telkomsel, Indosat, XL Axiata, Natrindo Seluler, Sampoerna Telecom, dan Mobile 8. ( ash / faw )



18 Maret 2010
source:http://www.detikinet.com/read/2010/03/18/142227/1320424/328/digencet-ponsel-pengusaha-wartel-kembang-kempis

No comments:

Understanding the Presidential Candidates’ Environmental Policies and Potential Stances for the Carbon Marke

  | Carbon Policy Lab Understanding the Presidential Candidates’ Environmental Policies and Potential Stances for the Carbon Market Indonesi...