Monday, September 14, 2009

Komputasi dan Telekomunikasi: Komputer "Netbook"-"Notebook"

Hanya dalam waktu enam bulan tahun 2009, penjualan global komputer kategori netbook telah mencapai 13,5 juta unit. Sampai akhir tahun ini banyak komputer jinjing jenis baru akan diperkenalkan di pasaran dalam persaingan ketat memperebutkan konsumen.

Margin keuntungan yang semakin kecil akibat persaingan harga berbagai netbook juga ikut didorong keterlibatan operator telekomunikasi yang menjadi bagian supply chain managementbaru untuk mendistribusikan komputer netbook. Di kawasan Eropa, Samsung secara agresif menjadi pemain penting karena menjajakan komputernya melalui gerai operator; di Indonesia kita mulai melihat notebook dan netbook dijajakan sebagai paket untuk mengakses data 3G.

Sebuah era baru sedang berkembang mengantisipasi kemajuan teknologi komunikasi informasi, menggelar model bisnis baru meninggalkan pasaran tradisional melalui distributor dan toko-toko penyalur produk komputer. Di sisi operator, masuknya komputer ke dalam tata bisnis yang mereka kelola menjadi pembenaran investasi infrastruktur mereka dalam rangka menjajakan akses pita lebar kecepatan tinggi melalui UMTS maupun HSDPA.

Secara bersamaan, kehadiran netbook juga diperkirakan mempercepat pembenaran bisnis untuk menggelar teknologi LTE (long term evolution) yang melipatgandakan kecepatan kemampuan akses pita lebar seluler. Fenomena ini yang sebenarnya menjelaskan kenapa produsen raksasa ponsel, seperti Nokia, memperkenalkan produk netbook yang disebut sebagai Booklet 3G.

Mini 110

Perusahaan teknologi global seperti Hewlett-Packard (HP) di Indonesia pun mulai menjajakan beberapa produk komputernya pada salah satu operator sebagai bagian dari strategi untuk ikut menikmati besaran pelanggan operator yang mencapai puluhan juta. Dan, fenomena ini akan menjadi semakin luas karena beberapa alasan.

Pertama, kategori netbook memberikan margin yang sangat tipis yang harus dibagi pada mata rantai penjualan yang panjang dari distributor sampai ke front-end penjualan produk-produk komputer di toko-toko tradisional dan modern. Dan, kedua, kerja sama dengan operator memberi keuntungan selain menikmati besarnya pelanggan seluler, sekaligus berbagi biaya promosi dan pemasaran meraih pembeli baru.

Fenomena kerja sama ini menjadi mutlak dilakukan karena siklus produk yang dihasilkan oleh HP, misalnya, berlangsung dalam waktu yang sangat cepat dengan berbagai model notebook dan netbook yang diperkenalkan dalam waktu 1-2 bulan. Ketika konsentrasi dilakukan pada penjualan netbook dengan monitor sekitar 10 inci (diagonal 25,4 cm) dengan harga jual sekitar Rp 5 juta ke bawah, persaingan menjadi semakin ketat ketika pengapalan komputer jinjing untuk kuartal pertama tahun ini mencapai sekitar 530.000 unit atau dua kali lebih banyak dibanding komputer desktop.

Dari jumlah ini, diperkirakan jumlah netbook mencapai lebih dari 80 persen, termasuk produk HP yang terbaru HP Mini 110 (foto kiri), sebagai produk yang terus berevolusi dalam beberapa seri mengikuti sasaran penggunanya. Produk HP Mini 110 dengan harga yang bersaing memiliki berbagai fitur yang lebih ketimbang Mini 1000 dan memiliki pilihan warna yang bisa dipilih konsumen antara lain hitam, putih, dan pink.

Menggunakan prosesor Atom N280 buatan Intel Corp dengan kecepatan 1,66 GHz, memori 1 GB, dan kapasitas hard disk sebesar 160 GB, Mini 110 dengan monitor 10,1 inci, memiliki rancang desain menarik berbeda dengan netbook yang ada di pasaran. Ketika Mini 110 ini dipasang sistem operasi Windows 7 yang terbaru, terasa kalau netbook kecil ini menjadi lebih cepat dan menyenangkan untuk digunakan.

Rancangan baterai pada Mini 110 ini juga berbeda dengan netbook lain, memberikan tonjolan ke bawah untuk memuat baterai kapasitas besar agar bertahan lama. Dan, rancangan baterai ini pun menjadi penyangga menarik menjadikan Mini 110 berada pada posisi kemiringan sekitar 30 derajat, sehingga bagian touch panel lebih rendah, nyaman digunakan.

Untuk bisnis

Untuk kategori bisnis, HP memperkenalkan produk notebook yang terjangkau di bawah Rp 10 juta, seperti seri ProBook 4411s, memiliki rancangan keseluruhan yang menarik dikemas dalam warna merah maroon. Menggunakan prosesor Core2Duo T5870 dengan kecepatan komputasi 2 GHz, memori 1 GB, ukuran layar monitor 14 inci (diagonal 35,5 cm), serta menggunakan perangkat antarmuka ATI Mobile Radeon HD4330 dengan alokasi memori terpisah sebesar 512 MB.

Dilengkapi perangkat optik Blu-ray Combo DVD+/-RW DL Super Multi LightScribe Drive, produk ProBook 4411s ini menjadi notebook menyenangkan untuk digunakan bagi berbagai keperluan. Dengan berat mencapai 2,26 kg, termasuk baterai, ProBook buatan HP ini ideal untuk digunakan melakukan pekerjaan komputasi berat mengolah angka atau grafis.

Desainnya futuristik, memisahkan papan ketik QWERTY dalam struktur berbeda menghadirkan chiclet-style, dengan tombol-tombol yang terpisah satu sama lain. Bagian atas ditempatkan pengeras suara yang di tengahnya terpasang tombol on-off. ProBook 4411s berbeda dengan produk HP lain, membawa sebuah era baru komputer jinjing yang berkelas dan menunjukkan ciri penting Hewlett-Packard sebagai perusahaan teknologi ternama. (rlp)

No comments:

Understanding the Presidential Candidates’ Environmental Policies and Potential Stances for the Carbon Marke

  | Carbon Policy Lab Understanding the Presidential Candidates’ Environmental Policies and Potential Stances for the Carbon Market Indonesi...